NovelToon NovelToon
Dosa Yang Kucintai

Dosa Yang Kucintai

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

"Aku mencintainya, tapi akulah alasan kehancurannya. Bisakah ia tetap mencintaiku setelah tahu akulah penghancurnya?"

Hania, pewaris tunggal keluarga kaya, tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Meskipun seluruh sumber daya dan koneksi dikerahkan untuk mencarinya, Hania tetap tak ditemukan. Tidak ada yang tahu, ia menyamar sebagai perawat sederhana untuk merawat Ziyo, seorang pria buta dan lumpuh yang terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya.

Di tengah kebersamaan, cinta diam-diam tumbuh di hati mereka. Namun, Hania menyimpan rahasia besar yang tak termaafkan, ia adalah alasan Ziyo kehilangan penglihatannya dan kemampuannya untuk berjalan. Saat kebenaran terungkap, apakah cinta mampu mengalahkan rasa benci? Ataukah Ziyo akan membalas dendam pada wanita yang telah menghancurkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Hania Tanpa Penyamaran

Ziyo terdiam beberapa saat setelah kepergian Diva. Ruangan itu kembali sunyi, hanya terdengar suara detak jam dan tarikan napasnya yang teratur. Ia tidak terkejut dengan cara Diva berbicara. Kata-katanya terdengar lembut, penuh loyalitas, tetapi di baliknya, Ziyo bisa merasakan sesuatu yang lain, ambisi yang berusaha disembunyikan.

Diva ingin waktu. Itu jelas. Ia tidak menolak secara terang-terangan, hanya menunda. Memainkan peran sebagai orang yang setia, tapi Ziyo tahu lebih baik. Sejak kecelakaan yang membuatnya buta dan lumpuh, ia semakin peka terhadap nada suara dan perubahan sikap orang-orang di sekitarnya.

“Tante benar-benar tak pernah berubah,” gumamnya pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.

Ia merasakan kepalanya sedikit berdenyut. Terlalu banyak hal yang harus ia pikirkan, terutama rencana operasi yang akan segera ia jalani. Namun sebelum itu, ia harus memastikan posisinya di perusahaan tidak tergeser.

Di ujung koridor, Hania menarik napas panjang. Tadi, dari balik pintu Ziyo yang sedikit terbuka, Hania mendengar semuanya. Suara Diva yang terdengar halus tapi penuh perhitungan, serta tanggapan Ziyo yang tajam meskipun diucapkan dengan tenang. Ia semakin yakin bahwa Ziyo bukan pria yang mudah dipermainkan.

Ia tadi buru-buru menjauh saat mendengar langkah Diva mendekat, lalu menunggu di ujung koridor, tempatnya sekarang berada, sampai wanita itu benar-benar pergi.

Setelah melihat Diva yang semakin jauh, Hania berjalan menuju kamar Ziyo, mengetuk pintu perlahan sebelum masuk.

“Tuan Ziyo,” panggilnya lembut.

Ziyo mengangkat kepalanya sedikit. “Hania?”

“Iya. Saya datang untuk memastikan semuanya siap sebelum Anda berangkat ke rumah sakit,” jawab Hania, menjaga suaranya tetap stabil.

Ziyo mengangguk. “Baik. Kita berangkat sekarang saja.”

Hania segera membantu Ziyo dengan hati-hati, menyembunyikan kegelisahan di hatinya. Jika saja pria ini tahu siapa dirinya sebenarnya...

***

Ziyo duduk di kursi roda dengan ekspresi datar, sementara Hania berdiri di sampingnya, memastikan ia baik-baik saja. Ruang konsultasi itu terasa tenang, hanya ada mereka dan dokter spesialis bedah plastik yang akan menangani operasi wajah Ziyo.

Dokter menatap layar komputer, membaca hasil pemeriksaan terbaru sebelum berbicara, “Tuan Ziyo, berdasarkan hasil pemindaian terakhir, struktur wajah Anda bisa diperbaiki dengan operasi rekonstruksi. Kita bisa mengembalikan sebagian besar fitur wajah Anda seperti semula dengan metode yang paling sesuai untuk kondisi Anda saat ini.”

Ziyo menarik napas perlahan. “Saya tidak ingin wajah saya diubah,” katanya tegas. “Saya hanya ingin wajah saya kembali seperti sebelumnya, bukan dibuat lebih baik atau berbeda.”

Dokter mengangguk mengerti. “Kami akan sebisa mungkin mempertahankan bentuk aslinya dengan teknik rekonstruksi yang presisi. Tapi, ada kemungkinan kecil beberapa perubahan minor karena proses penyembuhan alami kulit dan jaringan otot.”

Ziyo tidak langsung menjawab. Wajahnya tetap dingin, tetapi ada sedikit ketegangan di rahangnya.

Hania, yang sejak tadi mendengarkan dengan cermat, bertanya, “Apakah ada risiko yang perlu diperhatikan? Seberapa besar kemungkinan wajahnya benar-benar kembali seperti sebelum kecelakaan?”

Dokter menyesuaikan kacamatanya sebelum menjelaskan, “Risiko pasti ada, seperti infeksi, jaringan parut, atau penyesuaian yang tidak sempurna. Tapi kami akan menggunakan teknik terbaru untuk memastikan hasil terbaik. Untuk kemungkinan kesamaan dengan wajah sebelumnya, kita bisa mencapai sekitar 85-90% kemiripan.”

Ziyo akhirnya mengangguk. “Baik. Kapan operasinya bisa dilakukan?”

“Kami bisa menjadwalkannya dalam tiga hari ke depan, jika tidak ada masalah medis lain yang menghambat,” jawab dokter. “Namun, sebelum itu, kami perlu melakukan beberapa tes tambahan dan mempersiapkan tim yang akan menangani operasi ini.”

Ziyo akhirnya berkata, “Lakukan saja. Saya hanya ingin kembali seperti semula.”

Dokter tersenyum tipis. “Baik, saya akan mengatur semuanya.”

Sesi konsultasi selesai. Saat keluar dari ruangan, Hania melirik Ziyo yang tampak diam. Ia tahu pria itu menyembunyikan banyak hal dalam pikirannya.

Namun, satu hal yang pasti: operasi ini bukan sekadar tentang pemulihan fisik Ziyo. Ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di balik layar.

***

Hania melangkah memasuki gedung perusahaan Ziyo dengan percaya diri. Wajahnya tanpa penyamaran kali ini, menampilkan kecantikan asli seorang pewaris keluarga terpandang.

Penampilannya yang anggun dan berkelas segera menarik perhatian siapa pun yang melihat. Dengan setelan elegan berwarna ivory, rambut panjangnya tertata rapi, serta tatapan mata yang tajam, ia memancarkan aura seorang wanita sukses dan berpengaruh.

Resepsionis yang sedang sibuk langsung tertegun saat melihatnya mendekat. Dengan suara lembut namun tegas, Hania berkata, "Saya ingin bertemu dengan Pak Prastyo. Katakan padanya bahwa Fayza Hania ingin mendiskusikan kemungkinan investasi."

Resepsionis yang semula sempat tertegun dengan kedatangan wanita secantik dan seanggun itu, segera menghubungi Prastyo di lantai atas. Tak butuh waktu lama, suara pria itu terdengar di seberang.

“Ya?”

“Pak Prastyo, ada seorang tamu ingin bertemu dengan Anda. Namanya... Fayza Hania.”

Di seberang, Prastyo mengerutkan kening. Nama itu tidak asing, tapi ia tidak bisa langsung mengingatnya. Lagipula, siapa pun yang datang dan berbicara tentang investasi adalah orang yang harus ia temui.

“Aku akan turun,” jawabnya, menutup telepon.

Beberapa menit kemudian, langkah Prastyo terdengar keluar dari lift. Saat pandangannya menangkap sosok yang tengah berdiri menunggu, sejenak ia terdiam. Wanita itu cantik, berkelas, dan memancarkan aura orang yang terbiasa berada di lingkungan elite. Wanita ini jelas bukan orang sembarangan. Dengan sopan, ia mengulurkan tangan. "Selamat siang. Anda Bu Fayza?” tanyanya ramah.

Hania menoleh, tersenyum tipis menyambut uluran tangan Prasetyo. “Ya. Saya Fayza Hania.”

Prastyo menjabat tangannya dengan sopan. “Saya Prastyo. Boleh saya tahu maksud kedatangan Anda?”

“Saya ingin membahas investasi. Bisa kita bicara di tempat yang lebih privat?”

"Tentu." Prastyo mengangguk, tak ingin membuang waktu, ia mempersilakan Hania mengikuti langkahnya ke ruangannya di lantai atas.

Hania mengangguk, mengikuti Prastyo ke ruangannya. Begitu mereka duduk, ia menatap Prastyo dengan ekspresi tenang namun penuh perhitungan. "Saya sudah lama tertarik untuk berinvestasi dalam industri ini. Namun, tentu saja, saya perlu memastikan bahwa investasi saya akan menguntungkan dalam jangka panjang. Saya ingin tahu lebih banyak tentang perusahaan ini."

Prastyo tersenyum, merasa sedikit lega bahwa ini tampaknya hanya pertemuan bisnis biasa. "Tentu saja, Bu Fayza. Perusahaan kami memiliki prospek yang sangat baik. Kami telah membangun reputasi kuat dan memiliki strategi ekspansi yang solid. Jika Anda mencari peluang investasi yang stabil dan berkembang, saya yakin Anda tidak akan menyesal memilih perusahaan ini."

Hania berpura-pura mempertimbangkan, meskipun ia sebenarnya sudah tahu banyak tentang kondisi perusahaan ini. "Menarik. Saya ingin melihat data keuangan terbaru dan proyeksi pertumbuhan ke depan. Jika angka-angka tersebut sesuai dengan ekspektasi saya, saya akan mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam jumlah besar."

Prastyo mengangguk cepat. "Tentu. Saya akan mengatur agar semua informasi yang Anda perlukan segera disiapkan. Kami sangat menghargai ketertarikan Anda dan akan memastikan Anda mendapatkan gambaran yang jelas tentang potensi perusahaan ini."

Dalam hati, Prastyo merasa bersemangat. Jika Hania benar-benar berinvestasi dalam jumlah besar, ini bisa menjadi penyelamat bagi perusahaan. Namun, ia tidak menyadari bahwa Hania bukan sekadar calon investor biasa. Wanita itu datang dengan tujuan yang lebih besar dari sekadar mencari keuntungan.

Hania tersenyum tipis. "Bagus. Saya tunggu data-datanya, Pak Prastyo. Saya harap kerja sama ini bisa saling menguntungkan."

Hania bukan sekadar putri tunggal keluarga konglomerat, tetapi juga seorang investor ulung yang telah lama membangun kekayaannya sendiri. Warisan keluarganya memang besar, namun kekayaan pribadinya yang melebihi 100 triliun tidak hanya berasal dari itu.

Sejak muda, ia telah berinvestasi secara strategis di berbagai saham melalui tim keuangan kepercayaannya, mengembangkan bisnis di sektor fashion, kosmetik, dan F&B, serta mengelola portofolio properti bernilai tinggi di berbagai kota besar. Menjadi dokter dan berkecimpung di dunia farmasi hanyalah bagian dari passion-nya, bukan sumber utama kekayaannya.

Alih-alih menghamburkan uang untuk gaya hidup mewah, Hania lebih memilih memperkuat asetnya. Saat dibutuhkan, ia mampu mencairkan dana dalam jumlah besar dengan menjual saham strategis dan properti premium yang telah meningkat nilainya. Dengan strategi yang matang dan keputusan bisnis yang tepat, ia memiliki likuiditas yang cukup untuk berinvestasi besar tanpa mengganggu stabilitas finansialnya.

Jika Bryan tahu berapa besar aset pribadi Hania dan siapa sebenarnya orang tuanya, ia tidak akan pernah berpikir untuk meninggalkannya.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
kaylla salsabella
kabar baik ziyo
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
cinta mereka hadir perlahan tanpa paksaan. mereka saling membutuhkan. semoga mereka bisa bersama
Dwi Winarni Wina
Ziyo merasakan aman dan nyaman berada disisi hania krn hania merawat ziyo sangat tulus dan ikhlas...

Hania pergi ziyo ada yg hilang walaupun tidak bs melihat wajah hania ziyo bs merasakan ketulusan hania walaupun ada yg disembunyikan hania....
Dwi Winarni Wina
Pasti kabar baik buat ziyo smg ada donor kernel mata dan mengobati kakinya yg lumpuh....

Dalang utama adalah diva ingin mencelakai ziyo dan pura2 baik didepan ziyo bermuka dua diva ingin menguasai perusahaan.....
abimasta
semoga hania dan ziyo nantinya jadi pasangan yg berbahagia sama2 membasmi orang2 yang jahat disekitarnya
abimasta
tentunya kabar baik tuan ziyo
kaylla salsabella
egois si diva
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apakah itu kabar baik tentang operasi ziyo?
abimasta
ambisimu tidak akan berhasil diva
Dwi Winarni Wina
Diva sangat ambisius menguasai perusahaan dan menjauhkan Zian dr ziyo agar tidak tergantung lagi....

Dasar ibu diva hanya mementingkan diri dan tidak mementingkan kebahagiaan Zian..
Diva tidak akan tinggal diam pasti akan mencelakai ziyo lagi....
naifa Al Adlin
haduh ibu yg egois,,, g mau mengerti keinginan anaknya. padahal hanya ingin dekat dengan kakaknya apa salahnya? nanti kamu akan susah sendiri diva
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: keegoisan & ambisi diva bisa membuat dia kehilangan zian
total 1 replies
kaylla salsabella
mungkin diva sekongkol sama Brian
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
diva berniat jahat. tapi itu tak akan mudah sama sekali.
Dwi Winarni Wina
Ternyata dipura2 baik ternyata hatinya busuk berusaha mencelakai ziyo dan merebut perusahaan ziyo....
Dwi Winarni Wina
Ada yg berusaha mencelakai ziyo dan hania berusaha mencegahnya....
abimasta
waahhh benar saja diva dibalik rencana jahat ini,semoga hania tidak bisa diselidiki oleh suruhan diva
kaylla salsabella
semoga ketemu pelakunya
kaylla salsabella
nah ..nah ...ayo Hania ... semangat
kaylla salsabella
pasti si Brian itu
Dwi Winarni Wina
Hati2 dan waspada hania jgn baik2 ziyo dan ada org tidak mau melihat ziyo sembuh....

bagus hania bantu ziyo sembuh dan pulih lagi musuh msh mengincar ziyo....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!