Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 3
Cekleek
Pintu UGD di buka dari arah luar,dan terlihatlah wanita paruh baya yang masih tetlihat sangat cantik sedang celingukan mencari keberadaan putranya. Karena tidak mau ribet dia mencari hapenya dan mencoba menelfon hape sang anak.
"Ya halo ma?"jawab Rangga
"Kamu ada di sebelah mana Rangga?"tanya sang mama
"Entahlah ma,tapi sebentar"ujar Rangga
"Kamu tolong keluar sebentar untuk melihat mama saya"ujarnya kepada Rasya yang masih bisa di dengar oleh mamanya si sebrang telefon
"Ya sudah mama tunggu temen kamu keluar saja"ujar mamanya
Rasya keluar dari balik tirai yang menjadi sekat pasien satu sama yang lainnya. Saat keluar dari tirai Rasya bisa melihat wanita paruh baya yang masih cantik sedang celingukan di depan pintu masuk UGD.
Rasya langsung menghampirinya,dan bertanya kepada wanita paruh baya tersebut.
"Maaf,apa Tante mamanya Rangga?"tanya Rasya
"Oh iya,kamu pasti yang sudah menolong Rangga kan?"tebak mamanya Rangga
"Iya Tante,mri sebelah sini Tan"cinta kemudian berjalan terlebih dulu untuk menunjukkan jalan
"Ya ampun sayang,,,kenapa bisa Sampek begini sih?!,ini gimana ceritanya kamu bisa Sampek kecelakaan?"cecar mama Rangga karena masih syok mendengar sang anak kecelakaan.
"Mama bisa pelan dikit nggak ngomongnya?di sebelah juga banyak pasien"ujar Rangga dengan dingin
"Iya,iya,,,maaf,mama kan cuma khawatir saja"ujar mamanya Rangga
Rasya yang berada di sana hanya menjadi pendengar saja perdebatan ibu dan anak itu. Meskipun Rangga menjawab dengan nada dingin dan seadanya,namun dia tidak mengabaikan mamanya,dia masih menghormati keberadaan sang mama
"Em,,,maaf Tante,kak Rangga,saya pamit dulu ya,,kak Rangga juga sudah tidak kenapa-napa dan juga sudah ada Tante di sini yang jagain"pamit Rasya kepada keduanya
"Loh,kamu mau kemana nak?"tanya mama Rangga
"Kamu mau berangkat ke sekolah? ini kan udah telat banget?"lanjutnya bertanya
"Oh enggak Tante,saya mau langsung ke cafe saja,nggak mungkin saya masuk ke sekolah jam segini,tadi juga saya sudah ijin kok"sahut Rasya
"Tapi luka kamu belum di obati nak"mama Rasya melihat ada beberapa luka lecet di badan Rasya
"Nggak usah,saya nggak apa-apa kok Tante,luka begini saja nanti juga sembuh sendiri,kalau begitu saya pamit ya Tante,kak Rangga"Rasya langsung mencium tangan mama Rangga untuk pamit.
Setelahnya Rasya langsung berjalan keluar dari ruangan UGD. Rangga hanya melihat kepergian Rasya dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Hayo,,,kamu suka ya sama Rasya?"goda sang mama
"Mama apaan sih?!"ujar Rangga berusaha menyangkalnya
"Suka juga nggak apa-apa kok,,masalah wajah kan masih bisa di permak,yang penting hatinya dulu"mama Rangga tidak akan melarang seandainya Rangga memang suka sama Rasya
"Terserah"jawabnya singkat
*Kenapa kamu masih dingin saja sama mama nak?apa kamu masih belum bisa memaafkan kesalahan mama?*ujar mama Rangga dalam hati
Ya hubungan mereka memang merenggang karena kesalahan sang mama di masa lalu. Namun sekarang sang mama sedang berusaha untuk memperbaiki semuanya.
"Sekarang sudah boleh pulang ya mas,,,lain kali hati-hati kalau berkendara,untung saja mbak yang tadi tidak menyalahkan masnya"ujar suster yang membuka infusan milik Rangga
Suster tersebut sudah tau ceritanya dari rekannya yang tadi menjemput Rangga dan rasya dengan mobil ambulans.
Rangga tidak menanggapinya,dia hanya diam sambil memperhatikan tangannya yang di lepas infusannya. Mama Rangga tadi sudah membayar biaya administrasinya,jadi Rangga bisa segera pulang.
"Mau pulang kemana sayang?"tanya mamanya
"Ke apartemen"jawab Rangga singkat
Ya mereka memang tidak tinggal serumah,Rangga tinggal di apartemen sejak sang ayah meninggal. Dia merasa rumah ayahnya terlalu besar untuk dia tinggali sendiri bersama para asisten rumah tangganya.Sedangkan mamanya tinggal di rumahnya sendiri dengan adiknya dari lain suami.
Tiba di depan apartemen Rangga langsung turun dari mobil mamanya setelah berpamitan. Melihat sikap Rangga yang masih dingin terhadapnya,sang mama hanya bisa menghela nafasnya saja. Mama Rangga berharap anak sulungnya tersebut mau memaafkannya dan mau menerima adiknya itu.
"Hadis yang cantik,meskipun kamu menutupi kecantikanmy dengan dandanan yang culun,namun aku tau di balik semua itu kamu memiliki paras yang sangat cantik"Rangga sedang membayangkan wajah gadis SMA yang sudah menolongnya tadi
"Tapi kenapa sorot matanya sama dengan gadis pelayan di cafe mentari ya?"lanjutnya lagi
**********
Sementara itu di cafe Rasya di cecar banyak pertanyaan oleh rekan-rekan kerjanya karena tidak biasanya Rasya datang di jam segini.Bukan kebiasaan Rasya membolos seperti ini,itulah yang ada di pikirang para rekan kerjanya.
"Kamu beneran nggak lagi bolos sekolah kan sya?"tanya Bimo dengan tatapan menyelidik
"Astaghfirullah mas Bimo,,,,aku kan sudah bilang,kalau aku itu nggak bolos sekolah,mesti berapa kali sih Rasya bilang sama kalian kalau aku itu tadi dapat musibah hampir kecelakaan,nih buktinya sikut sama dengkulku masih sakit karena baret-baret"tunjuk Rasya dengan kesalnya pada semua rekan kerjanya
Tadi sehabis dari rumah sakit Rasya langsung balik ke tempat kejadian untuk mengambil sepedanya lagi. Setelah itu Rasya berangkat ke cafe dengan menaiki sepedanya.
Tadi mama Rangga juga sebenarnya mau memberinya uang untuk tanda terimakasih namun Rasya langsung menolaknya. Bukannya sok nggak butuh atau sombong,tapi Rasya memang benar-benar ikhlas menolong Rangga.
"Ya Allah sya,,,kenapa nggak pulang aja sih istirahat aja di rumah!kamu kan bisa ambil jatah libur kamu"ujar Bagas yang merasa prihatin
"Nggak apa-apa kok mas,,,mending aku di sini dari pada di rumah dengerin rayuan syaiton hehehe"ujar Rasya dengan terkekeh
"Kamu itu lho ada-ada saja,masak tetangga sendiri di bilang sya@iton"timpal mbak Melan
"Ya gimana nggak syaiton mbak,setiap ketemu ngomongnya gitu mulu,aku kan mau memperbaiki hidupku"jawab Rasya
"Sudah-sudah nggak usah bertengkar lagi,luka kamu sudah di obati kan sya?"tanya mas Bimo
"Sudah mas"jawab Rasya berbohong
"Kalau gitu kita mulai kembali ke tempat masing-masing,takut ada pelanggan yang datang kita tidak tahu nanti"titah mas Bimo
"Siap ceff"jawab rekan-rekan kerjanya lalu membubarkan diri di posisis masing-masing.
_______________________
Mohon dukungannya ya teman-teman 🥰🥰🥰🥰