NovelToon NovelToon
Menikahi Wanita Tangguh

Menikahi Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Model / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Terpaksa.. demi memenuhi keinginan kakek nya, Devan Kanigara Elajar, menikahi seorang model yang penuh dengan skandal dan kontroversial. Pernikahan itu berlangsung di atas kesepakatan dan azas saling menguntungkan saja, tanpa melibatkan perasaan ataupun keinginan lebih.

Dalam perjalanan nya, kehidupan pernikahan mereka di warnai berbagai permasalahan hidup yang tidak mudah, sehingga membawa keduanya pada kedekatan serta rasa yang saling bergantung satu sama lain.. Mereka berdua ternyata memiliki
banyak kecocokan. Baik dalam segi sifat maupun karakter yang sama-sama keras di luar namun embut di dalam.

Bagaimanakah Devan dan Sherin melalui setiap masalah dengan kebersamaan dan kekompakan, Yuuk kita simak saja kisah selengkapnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Mengawasi

***

Devan duduk dengan tenang dan elegan. Dia

tampak begitu gagah dan mempesona, hingga

mampu membuat mata Pamela seolah tidak

mau berpaling. Senyum manis menawan kini

terlempar dari bibir seksi Pamela kearah Devan

yang terlihat datar saja, tanpa ekspresi.

Super model yang memiliki bentuk tubuh seksi

dan menggoda itu kini melenggak-lenggokkan

tubuhnya dengan gemulai di atas panggung. Dia berusaha memamerkan setiap detail gaun yang

di bawakannya kepada seluruh audience. Gaun

itu terlihat seksi dan terbuka di beberapa bagian,

hingga otomatis mengekspose keindahan tubuh

sang super model.

Tidak lama ke atas runway muncul Stella Muller

yang mendapat sambutan cukup positif dari para

pengunjung yang hadir. Terutama dari satu sosok

yang berdiri sedikit jauh dari panggung runway.

Brian baru saja datang ke tempat itu. Pria itu

tampak melambaikan tangannya ke arah Stella

yang sedang melenggang apik di atas pentas.

Namun, justru saat ini Stella sedang menatap terkesima kearah keberadaan Devan yang duduk elegan di kursi utama. Dia benar-benar tidak

menyangka kalau pria buruan para wanita itu

hadir malam ini. Ini pasti karena Pamela kan..??

Saat ini Devan tampak sedang berbincang ringan

dengan seorang pengusaha besar bergelar raja

bisnis yang kebetulan hadir juga malam ini. Ya..

Dirga datang mewakili Agam yang tidak bisa

hadir. Ada banyak model yang berasal dari

Royal Entertainment akan tampil malam ini.

"Bagaimana kabar adik dan keponakan ku.?

Sudah lama tidak bertemu dengan mereka."

Devan bertanya dengan tatapan yang terlihat

mengamati sekitar panggung. Sepertinya dia

sedang mencari seseorang.

"Alhamdulillah.. Mereka berdua baik-baik saja. Sekarang ini, Rein sudah mulai masuk sekolah

usia dini."

"Woww..Mayra akan semakin sibuk kalau begitu.

Kalian pasti sangat bahagia saat ini. Kapan ada

rencana punya anak lagi ?"

"Aku harap secepatnya. Ngomong-ngomong,

kapan kau memikirkan hal yang lebih pribadi

Mr Devan.?"

Devan tampak terdiam. Wajahnya kini bereaksi

sedikit aneh. Dirga melihat dengan jelas kalau

rekan bisnis sekaligus kakak ipar sepupunya itu

sedang tidak tenang. Lagi-lagi sudut mata Devan

menyapu ke seluruh panggung. Apa yang terjadi,

yang dia tahu, Sherin seharusnya tampil sebagai

model pembuka, tapi kenapa malah Pamela

yang muncul.?

"Akan ada saatnya bagiku untuk bahagia juga

seperti kalian. Tepatnya sedang dalam tahap

menuju ke sana."

Devan menyahut. Dirga tersenyum tenang. Mata

mereka kembali ke atas pentas. Saat ini Pamela

dan Stella tampak bersama-sama maju ke ujung panggung, lalu berdiri, berpose cantik di hadapan Devan dan para pengusaha lainnya. Namun mata

kedua model cantik itu tidak terlepas dari sosok

Devan yang terlihat acuh saja. Hingga akhirnya

mereka mengakhiri sesi, melenggang pergi ke

arah backstage.

Acara terus bergulir. Satu persatu model-model

cantik dan mempesona dengan kelebihan dan

daya tarik masing-masing itu tampil di atas

runway membawakan gaun malam yang serba

mewah dan glamor.

Para pengunjung mulai bosan. Mereka tampak

gaduh menyoal keberadaan Sherin yang tidak

tampil juga. Padahal penampilannya sangatlah

di tunggu oleh sebagian pengunjung yang hadir.

"Kapan Sherinda tampil.? Bukankah harusnya

dia muncul sebagai model pembuka.?"

"Entahlah.! Ini sedikit membosankan. Terus

terang aku datang ke sini hanya untuk melihat

penampilannya. Dia itu tidak pernah membuat

mata yang melihatnya merasa bosan.!"

"Anda benar. Kita kesini hanya karena dia.!"

Terdengar pembicaraan dari para pengamat.

Mendengar kasak-kusuk para audience, Devan

mulai tidak tahan. Ada rasa tidak nyaman yang

kini menghinggapi hatinya.

"Hadirin sekalian.. ini dia rancangan penutup

untuk malam ini. Hasil karya desainer ternama

dunia..Miss Raihana Amanda Moolay..!!"

Dalam situasi yang mulai tidak kondusif itu

pembawa acara berseru penuh semangat. Di

ujung panggung kini muncul sosok yang jadi

pusat perbincangan.

Suasana langsung hening, hanya gema musik

pengiring yang kini terdengar. Semua mata kini

terfokus kearah Sherin yang mulai melangkah

anggun dan gemulai dengan senyum manis

yang terkembang sempurna dari bibirnya. Dia

tampil memukau dan mempesona mengenakkan

gaun pesta warna maroon yang terlihat mewah

dan elegan dengan aksen mutiara cantik di

beberapa bagian sentral nya di lengkapi riasan

wajah yang terlihat Glow and Perfect..

Semua orang kini seakan terhipnotis, tak bisa

bergerak, selain guliran pandangan yang ikut

kemana Sherin bergerak. Gaun mewah hasil

rancangan Amanda Moolay itu berhasil menarik

perhatian seluruh audience, di tambah dengan

model pembawanya yang begitu sempurna.

Sungguh, satu kesatuan yang luar biasa indah

hingga mampu mengundang decak kagum

para pengamat mode yang ada.

Untuk sesaat Sherin tampak terkejut menyadari

keberadaan Devan di kursi utama. Namun dia

cepat-cepat menguasai keadaan. Melangkah

kembali dengan tenang serta lemah gemulai

tanpa meninggalkan kesan menggoda. Hingga

akhirnya berada di ujung runway, tepat di depan

Devan. Mata mereka bertemu, saling menatap

kuat. Tanpa sadar, Sherin tersenyum lembut ke

arah Devan yang langsung mengerjap hebat. Ini

gila, senyuman itu mampu menembus relung

hati Devan dan memanah jiwanya.

Sherin kini memutar tubuhnya dengan anggun

seraya menyeret halus bagian bawah gaun yang

berekor cukup panjang. Gerakan nya tampak

luwes dan memukau, membuat semua orang

menahan nafas saat punggung bening berkilau

nya terekspose dan terpampang nyata di depan

mata karena modelnya memang sedikit terbuka

di bagian belakang.

"Amazing..Kecantikan yang luar biasa memukau. Tubuh yang sangat sempurna. Berapapun akan

aku bayar asal bisa menghabiskan malam ini

dengannya.! Dia sangat menggiurkan.!"

Desis salah seorang pengusaha. Di susul oleh

pengusaha lainnya yang mengatakan hal yang

lebih ekstrim lagi. Dan itu, terdengar jelas oleh

Devan. Wajah pria itu langsung saja berubah tak terjabarkan. Aneh, ada hawa panas yang tiba-tiba

saja membakar jiwanya. Tatapan Devan tampak

mengurung sosok Sherin yang kini berdiri di

tengah panggung menanti kehadiran Amanda.

Namun tiba-tiba saja beberapa pengunjung dan

pengamat serta pengusaha naik ke atas pentas.

Mempersembahkan buket bunga sebagai tanda

penghargaan atas penampilannya. Penuh rasa

haru, Sherin tampak membungkukkan badan

sambil melipat kedua tangan ke arah audience

sebagai ucapan terimakasih.

Tidak lama Amanda naik ke atas pentas karena

dia berhasil meraih simpati terbanyak malam

ini. Dua wanita cantik itu kini banjir karangan

bunga. Dirga tampak berdiri sambil bertepuk

tangan puas melihat keberhasilan adik semata wayangnya itu. Sayang nya Crish tidak bisa ikut

hadir karena sedang ada urusan pekerjaan.

"Selamat ya Miss Manda, gaun rancangan anda

benar-benar luar biasa.! Sangat memukau."

Ucap ketua juri pengamat seraya memberikan

buket bunga pada Manda dan Sherin.

"Terimakasih..ini semua berkat Miss Sherin"

Sambut Manda sambil mengangkat bunga

bersama dengan Sherin di sambut gemuruh

tepuk tangan hadirin.

"Terimakasih Sherin.. berkat dirimu, gaun hasil

rancangan ku bisa di terima dengan mudah."

Ujar Manda sambil merangkul bahu Sherin dan

melambaikan tangan ke arah para penonton.

"Sama-sama Kak Manda. Gaun mu memang

sangat menakjubkan.."

Sahut Sherin bahagia, karena dia telah berhasil

menutup acara ini dengan sukses.

"Aku akan membuatkan rancangan khusus

untuk mu nanti sebagai hadiah."

Sherin tampak terkejut, dia merangkul Manda

sambil berterimakasih penuh rasa syukur. Lagi,

Sherin tersenyum lembut ke arah Dev yang kini

ikut berdiri dan bertepuk tangan. Mata mereka

berdua tampak saling terpaut dan tidak bisa

saling melepaskan satu sama lain.

Devan keluar dari ruangan saat Sherin kembali

ke backstage. Wajahnya kini berubah sekeras

bongkahan gunung es.

"Kalian seret dua pengusaha yang tadi duduk di

belakang ku.! Dan awasi orang-orang yang ada

di belakang Stella Muller.!"

Devan memberi perintah pada Simon dan para

bawahannya saat dia sudah ada di dalam mobil.

"Baik Tuan, laksanakan !"

"Aku tunggu di markas. Lakukan semuanya

dengan rapi dan bersih.!"

"Siap Tuan, kami bergerak sekarang !"

Simon dan 4 orang bawahan nya kini bergerak

masuk ke dalam gedung. Tidak lama Roman

sudah meluncurkan mobil nya keluar dari area

gedung tempat berlangsungnya acara.

***

Malam ini Sherin benar-benar lelah. Dia tiba

di rumah kontrakannya sekitar jam 2 dini hari.

Begitu selesai membersihkan diri, dia segera

menjalankan sholat isya. Setelah itu tak peduli

apapun lagi Sherin langsung merebahkan tubuh

di atas tempat tidur, dan dalam waktu sekejap,

dia sudah terlelap dalam tidur lelahnya. Hingga

tidak sadar ada seseorang yang kini masuk ke

dalam rumah nya.

Devan..pria itu datang menyusul Sherin. Matanya

tampak tertegun melihat tempat tinggal wanita

yang berstatus sebagai istri nya itu. Wanita yang berprofesi sebagai super model. Tapi.. tinggal di rumah kontrakan kecil dan sederhana seperti ini.

Sangat mencengangkan..di luar sana wanita ini

begitu di puja dan di damba, tapi realita hidupnya

sungguh berbanding terbalik dengan apa yang di

bayangkan oleh kebanyakan orang.

Devan langsung masuk ke dalam kamar yang

di tempati oleh Sherin. Untuk sesaat dia tampak

terdiam membeku. Menatap sosok Sherin yang

sedang terbaring di atas tempat tidur dengan

posisi meringkuk manis memeluk guling. Devan

menelan saliva nya berat saat melihat betis

putih mulus Sherin kini terpampang nyata di

depan matanya karena selimut nya melorot.

"Brian.. Kamu benar-benar brengsek.! Aku tidak

akan pernah memaafkan mu."

Devan yang baru saja selesai menyelimuti tubuh Sherin tampak kembali membeku saat mendengar umpatan kekesalan yang keluar dari mulut wanita

itu dalam tidurnya. Wajah Devan tampak mengeras.

"Kau hanya tinggal mengatakan sesuatu, maka

itu akan terjadi sesuai keinginan mu Sherin.!"

Desis Devan sambil kemudian duduk di pinggir

tempat tidur. Matanya kini menatap lekat wajah

Sherin yang terlihat begitu cantik dan menarik

dalam keadaan polos tanpa polesan seperti ini. Perlahan tangannya bergerak merapihkan anak rambut yang jatuh di kening Sherin.

"Selama status mu sebagai istri ku, tidak boleh

ada lagi penawaran ataupun transaksi. Kau

adalah milikku sepenuhnya Sherinda.."

Bisik Devan dengan raut wajah yang terlihat

semakin keras saat mengingat beberapa waktu

lalu dia baru saja menghajar habis-habisan dua pengusaha yang nyata-nyata punya niat untuk membeli diri Sherin malam ini. Devan menghajar keduanya tanpa ampun karena terbawa emosi.

Dia benar-benar tidak bisa terima niat buruk dua

pria mesum itu.

Karena tidak kuat menahan rasa lelah, akhirnya

Dev ikut berbaring di sebelah Sherin yang tidak

mampu bangun saat adzan subuh memanggil.

Keduanya tampak terlelap dalam tidur nyenyak

dan tanpa sadar sudah saling mendekat.

Waktu sudah beranjak siang...

Sherin akhirnya siuman juga dari tidurnya yang

cukup panjang. Dia membuka mata perlahan

dan mengerjap beberapa saat begitu cahaya

terang yang berasal dari celah jendela sudah menembus masuk menerangi seluruh ruangan

dalam kamar.

"Aaa.. Tu-Tuan Devaann...!!"

Sherin berseru panik saat menyadari kini di

hadapannya ada satu sosok asing yang tengah

terbaring miring menghadap ke arahnya.

"Ba-bagaimana bisa dia ada di sini.? Apa yang

terjadi denganku.?"

Sherin segera melompat dari atas tempat tidur.

Dia menggulung rambutnya sembari mengamati keseluruhan dirinya. Tidak ada yang aneh atau

yang berbeda dari dirinya, tapi..

"Hei.. Tuan.. bangun.. kenapa kau ada di sini.?

Tuan Dev, banguunn...!!"

Sherin mencoba menepuk lengan Dev yang

masih terlihat terlelap dalam tidurnya.

"Issh apa-apaan ini.! Kenapa dia bisa tiba-tiba

ada di rumahku ! Apakah aku lupa mengunci

pintu.. atau mungkin aku sedang bermimpi.."

Sherin mencubit pipinya sendiri dan rasanya

lumayan sakit. Jadi..ini bukanlah mimpi.

"Tuan Dev.. banguunn..aaa..."

Pekikan Sherin berlanjut ketika tiba-tiba tubuh

nya di tarik oleh Devan kemudian berikutnya

matanya membulat saat menyadari kini dirinya

sudah ada di bawah tindihan tubuh tegap Devan.

Mata mereka beradu, saling menatap, dan nafas keduanya kini berubah seakan bermarathon.

"Tuan Dev..apa yang kau lakukan di rumah ku.?

Ba-bagaimana kau bisa ada di sini.?"

Sherin berucap dengan sedikit bergetar karena

di landa ketegangan saat Devan menurunkan

wajahnya. Dia kesulitan bergerak sebab kedua tangannya di kunci di atas kepalanya.

"Bukankah kita sudah menikah Nona Sherin.?

Jadi aku berhak menemuimu kapanpun dan

di manapun..Aku adalah suamimu.!"

Deg !

Wajah Sherin langsung saja memucat. Sungguh,

dia baru ingat akan hal itu. Pria gagah yang kini

sedang menindihnya itu adalah suaminya.

"Apa kau melupakan fakta penting itu ? "

Dev menatap dalam wajah Sherin yang pucat

dan semakin mendekatkan wajahnya membuat

Sherin kian menegang hebat. Keringat dingin

langsung meremang. Matanya kini terpejam rapat

saat bibir Devan sudah semakin mendekat hingga nafasnya yang hangat beraroma mint segar

menyapu seluruh wajahnya..

***

Bersambung...

**Note:

Sabtu-Minggu libur up ya readers...

Author perlu istirahat juga..biar Senin fresh.

Jadi up nya tiap hari kerja doank..😃😃🤭🙏🙏**

1
zena
nama ku itu thor😅
Dewi Shandra
😆😆😆😆
✨rielz✨
baca lagi..🤩
Nunnamin_shaqi
Bisa dibayangkan 😭🥰🥰
anninayah karim karim
devan kerjaan nya ikutin Sherin 😂😂
Amang Firmansyah
love u 2 othor kesayangankuuu...ditunggu karya2 berikutnya
Dewi Shandra
baca lagi setelah khatam berpuluh-puluh kali 😂
Amang Firmansyah
Lumayan
Tri Arrum
Luar biasa
Rohayani Faisal
udh baca ke 3x nya...ngga bosen bosen

d tunggu karya selanjutnya author kesayanganku😍😍😍
Irma herfiana
kak kapan up lagi hampir 4thn ini nunggu
Rohayani Faisal
kaka ...ditunggu karyamu selanjutnya
Hetty Marawemay
Pamela jahat bangat
Annsyi
Kak, hadirlah dengan karya barumuuu..... Kutunggu ceritamu selanjutnya.....

ceritamu luat biasa semuaaaaa 🥹🥹🥹👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Muh Asrul
Author aku tunggu karya barumu.
Muh Asrul
entah sudah berapa kali membaca novel ini, author kemana engkau berada aku menunggu karya barumu suda 4 tahun tidak ad kabar
PJ92
Kecantikan sherin kyanya melebihi maharaya sma mayra deh
PJ92
Cusss thor bikin novel kisah little queen
Nurhawathy
/Good/
Fisca vis vis
baguuusss bngeettt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!