NovelToon NovelToon
Chaotic Destiny

Chaotic Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Light Novel
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kyukasho

Kedamaian yang seharusnya bertahan kini mulai redup. Entitas asing yang disebut Absolute Being kini menjajah bumi dan ingin menguasai nya, manusia biasa tak punya kekuatan untuk melawan. Namun terdapat manusia yang menjadi puncak yaitu High Human. High Human adalah manusia yang diberkahi oleh kekuatan konstelasi kuno dan memakai otoritas mereka untuk melawan Absolute Being. Mampukah manusia mengembalikan kedamaian? ataukah manusia dikalahkan?. Tidak ada yang tahu jawaban nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyukasho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2: Persephone

Matahari yang seharusnya bersinar terang tetapi tertutup oleh awan mendung, begitulah cuaca yang sedang terjadi di pinggiran Rivera. Tempat dimana Sho memulai perjalanan nya menuju Ibu kota Vixen, meskipun cuaca nya mendung tapi entah kenapa tidak turun hujan. Berbeda dengan karavan yang dibawa oleh Ksatria dan dikawal oleh ketiga High human yang ikut bertempur, Sho menempuh jalur lain, yaitu jalur hutan, entah kenapa insting nya mengatakan bahwa hutan adalah tempat yang aman untuk nya.

Ketika sampai dihutan entah kenapa Sho merasa begitu tenang dan nyaman seakan akan dirumah nya sendiri. "Perasaan ini sungguh nyaman dan menenangkan..." Gumam Sho sembari memanjat salah satu pohon yang tinggi untuk memetik buah dari pohon sequoia.

Usai memetik beberapa buah untuk menjadi bekal perjalanan, Sho terus bergerak sesuai arah insting yang dia percayai. Namun di tengah tengah perjalanan hujan turun begitu deras "Untung saja aku pergi ke hutan... jika aku ikut karavan mungkin aku sudah basah kuyup..." Gumam Sho sembari berteduh dibawah pohon beringin yang besar dan megah.

Seketika ranting pohon, daun dan segala macamnya bergerak dan membentuk atap yang kokoh diatas Sho untuk melindungi Sho dari hujan. Melihat hal ini membuat Sho terkejut "Bagaimana mungkin pohon bisa bergerak..." Ucap Sho dengan nada yang terkejut sembari menatap keatas.

Cahaya berwarna kuning keemasan bersinar terang, sosok wanita muncul dalam bentuk bintang bintang biru, sosok wanita itu muncul dihadapan Sho. Wanita itu memiliki rambut yang panjang namun tidak sampai menyentuh lantai. "S-Siapa kau!?" Sho terkejut dan mundur perlahan meskipun dia terpojok kearah pohon.

"Tidak perlu takut Sho... namaku Persephone sang Dewi Musim semi dan ratu dari dunia bawah. Kau terpilih sebagai inkarnasi ku..." Ucap Persephone dengan nada yang lembut.

"Dewi? Inkarnasi? mengapa kau memilih ku, aku bahkan bukan High Human!" Jawab Sho dengan nada yang waspada dan takut.

"Sedari awal kau adalah High Human sayang... apakah kau ingat suara ku yang menuntun mu untuk bersembunyi di semak semak dan menjaga mu. Itu adalah aku karena kau adalah anak yang ku pilih sebagai inkarnasi ku, kau yang menyayangi alam dan hutan benar benar membuat ku terpikat..." Balas Persephone sembari mendekat kearah Sho.

Persephone mengulurkan tangan nya dan berkata "Genggam lah tangan ku dan aku akan memberikan mu otoritas beserta kekuatan ku Sho, aku juga akan melindungi mu dari dekat..."

Sho hanya bisa terdiam mendengar tawaran yang diajukan oleh Persephone. "Baiklah... aku akan menerima mu." Balas Sho sembari memegang tangan Persephone.

Saat Sho menggenggam tangan Persephone, cahaya keemasan menyelimuti tubuh Sho. Rasa hangat dan damai memenuhi hatinya. Saat cahaya itu memudar, Sho menyadari bahwa kalung dengan permata berwarna hijau yang berada di leher Sho bersinar terang kemudian melayang menuju tangan Persephone. "Kalung ini adalah senjata mu sekarang Sho... kalung itu bisa berubah wujud menjadi Bident sebuah senjata yang pernah ku gunakan... sekarang kau dapat menggunakan nya." Ucap Persephone sembari mengalungkan kembali kalung tersebut ke leher Sho.

Setelah kalung tersebut dipasangkan kembali ke leher Sho, Persephone berpamitan lalu pergi tanpa jejak sama sekali. Kejadian ini membuat Sho berpikir apakah itu mimpi? ataukah kenyataan yang dia hadapi. Tak mau pikir panjang Sho melanjutkan perjalanan nya menuju Ibukota Vixen.

Hari sudah mulai gelap hujan mulai berhenti, bintang bintang di langit bersinar terang dan bisa terlihat di balik daun pepohonan, Sho yang masih berada didalam hutan mulai menaruh tas dan barang bawaan nya ke-tanah dan bersiap untuk beristirahat, Sho memikirkan sesuatu, yaitu tentang kekuatan milik Persephone, Sho mencoba melakukan sesuatu kepada pohon yang berada dihadapannya. Disaat Sho membayangkan akar pohon itu tumbuh kehadapan nya dan akar tersebut menjadi empuk, bayangan Sho menjadi kenyataan!.

"Ternyata pertemuan tadi bukanlah mimpi atau bayangan ku semata!" Ucap Sho dengan penuh semangat sembari melompat lalu berbaring kearah akar empuk tersebut.

Saat sedang berbaring Sho mencoba mengendalikan pohon lagi, kali ini Sho mengendalikan ranting dan dedaunan agar membuat atap yang dapat melindungi nya dari hujan yang bisa saja datang.

Sho benar benar takjub dengan kekuatan yang diberikan Persephone kepadanya. Disaat Sho ingin tidur terdengar lolongan serigala, dengan sigap Sho menyalakan obor dan menerangi sekitar untuk memastikan apakah lolongan serigala tadi adalah tanda untuk memangsa nya. "Kuharap para serigala tidak datang kesini... aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya menggunakan senjata milik Persephone" Gumam Sho sembari melihat-lihat daerah sekitarnya.

Tiba-tiba kawanan serigala yang berjumlah sekitar 5 ekor muncul dihadapan Sho. Dengan reflek nya yang tajam Sho melempar obor nya kearah kawanan serigala tersebut "Pergilah! aku bukan makanan!" Teriak Sho sembari berusaha terlihat kuat dihadapan kawanan serigala yang mulai menggeram.

Usaha Sho tidak berguna, karena para serigala itu menghiraukan api dari obor yang di lempar Sho dan berjalan perlahan mendekati Sho, salah seekor serigala melompat dan menerjang kearah Sho membuat Sho terkena cakaran tepat di tangan kanan nya. dengan harapan yang sudah mulai pupus, Sho berteriak begitu keras memanggil Persephone "Persephone! bantu aku"

Kalung Sho mulai menyala, dan cahaya hijau nya sungguh terang, disaat cahaya itu perlahan redup benda yang tadinya hanyalah kalung berubah menjadi senjata Bident, Sebuah senjata berbentuk menyerupai tombak namun memiliki bentu yang lebih pendek, Bident memiliki dua mata tombak dan bagian samping yang tajam seperti pedang. Sho benar benar memegang Bident asli yang di tempa dari neraka.

Bident tersebut bergetar, cahaya hijau bersinar dan berkobar layaknya api, Sho berusaha sekuat-kuatnya untuk mengerahkan tenaga nya agar bisa mengontrol Bident meskipun tangan kanan nya yang dominan terluka. "Rasakan Ini!" Teriak Sho menebas kedepan layaknya menebas menggunakan sabit berkebun kearah kawanan serigala, cahaya dari Bident keluar dan api berwarna hijau mengenai 2 ekor serigala dan membakar mereka.

Api tersebut tidak bisa dipadamkan sekeras apapun serigala itu berusaha dan terus berkobar tanpa henti, kobaran api yang meleset mengenai serigala membakar hutan dan api nya berkobar dalam skala yang besar hingga menyebabkan kebakaran hutan.

Sho panik karena kekuatan ini terlalu besar dan dia tidak ingin melukai alam "Tidak tidak tidak!!!" Teriak Sho dengan penuh kepanikan.

Persephone muncul dalam wujud bintang dan berdiri disamping Sho "Tenanglah, jika kau panik ini hanya akan menjadi lebih buruk." Ucap Persephone sembari memantau situasi.

"Sho dengarkan aku, api hijau tak hanya bisa membakar apapun yang disentuhnya, tapi api hijau juga bisa dipakai untuk menyembuhkan sesuatu. Gunakan imajinasi mu." Ucap Persephone dengan nada yang lembut agar Sho tidak merasa panik lagi

Serigala yang tersisa dikepung oleh api, mereka hanya bisa menunggu ajal mereka sebelum api hijau melahap daging dan tulang belulang mereka.

Sho mengikuti perkataan perkataan Persephone dan menutup mata nya untuk membayangkan bahwa api tersebut tidak membakar namun menyembuhkan. "Aku tahu kau pasti bisa Sho... aku tidak memilih inkarnasi ku secara acak." Ucap Persephone sembari melihat Sho yang berusaha untuk mengubah sifat api hijau.

Api hijau masih berkobar, namun penyebaran api itu terhenti. Sho akhirnya berhasil mengontrol api-api hijau yang mengamuk dan melenyapkannya. Tetapi kondisi hutan kini terlihat begitu menyedihkan karena hangus dibakar api hijau, sosok Persephone juga menghilang perlahan setelah api hijau lenyap.

"Kini pilihan ada di tangan mu Sho... panggil namaku ketika kau membutuhkan ku." Bisik Persephone kedalam kepala Sho.

"Aku harus melakukan sesuatu terhadap terhadap hutan ini, ini semua salah ku." Ucap Sho sambil menyalahkan dirinya sendiri.

Sho teringat bahwa kekuatan nya tak hanya dapat mengendalikan alam, tetapi bisa juga menumbuhkan karena kemampuan sejati nya adalah manipulasi alam. Sho menggunakan hampir seluruh tenaga nya untuk memperbaiki hutan yang rusak. Cahaya hijau bersinar terang menyelimuti tubuh Sho dalam radius 2 kilometer pohon demi pohon tumbuh, tak hanya itu rerumputan dan bunga juga tumbuh begitu subur.

Sho pun langsung ambruk, energi nya terkuras habis hanya untuk memperbaiki hutan yang tak sengaja dia bakar. "Kau menyukai kekuatan ku bukan?..." suara nya mendesis layaknya ular berbisik didalam kepala Sho.

"Tapi kau harus mengingat sesuatu bahwa menggunakan kekuatan ku secara berlebihan lagi kau bisa saja mati ditempat" Ucap Persephone dengan nada sedikit khawatir karena Sho menggunakan kekuatan Persephone secara berlebih kali ini.

Disaat Sho pingsan, alam bergerak dengan sendiri nya, akar akar pohon menyelimuti tubuh Sho seakan-akan ingin melindungi Sho dari marabahaya, tak hanya itu luka ditangan Sho sembuh secara ajaib. Bahkan akar yang menyelimuti tubuh Sho merubah konsistensi nya sendiri menjadi lunak agar Sho merasa nyaman.

Keesokan harinya Sho bangun dan menyadari tubuh nya dilapisi oleh akar, saat Sho berusaha bergerak, akar akar tersebut bergerak dengan sendirinya dan masuk kembali kedalam tanah. Sho yang lelah dalam segi mental mulai mengemasi barang barang nya, lalu sarapan buah yang dia petik dari pohon Sequoia kemarin. Usai sarapan dan mengenyangkan perut nya Sho kembali berjalan jauh dan pergi menuju Ibukota Vixen. Setelah berjalan non-stop sekitar 2 jam Sho akhirnya keluar dari hutan dan melihat padang rumput yang begitu luas, disana Sho melihat Desa Zeen, Desa tetangga Rivera.

Saat Sho sampai di depan gerbang desa Zeen, penjagaan nya begitu ketat dan antrian masuk nya sangat panjang, negitu banyak orang yang mengantri untuk diizinkan masuk, terlihat juga wajah wajah yang familiar bagi Sho, itu adalah penduduk Rivera yang mengungsi.

Setelah menunggu sekitar 40 menit, akhrinya tiba giliran Sho untuk diperiksa para Ksatria yang berjaga. "Darimana asalmu nak? apakah kau sendirian saja atau memiliki keluarga?" Tanya seorang Ksatria yang berada dihadapan Sho

"Aku berasal dari Rivera, aku hanya sendirian dan tidak memiliki keluarga..." Jawab Sho dengan berhati-hati agar tidak salah ucap.

"Baiklah nak, kau diizinkan masuk. Kami turut berdukacita atas apa yang terjadi kepada Rivera" Balas Ksatria yang memberikan pertanyaan tadi sembari memberikan kode kepada rekan nya untuk mengizinkan Sho masuk.

Setelah Sho masuk kedalam desa Zeen, terlihat ramai sekali orang orang yang berkumpul di alun-alun Zeen, kemungkinan besar mereka adalah penduduk Rivera yang mengungsi, tak sedikit juga ada orang-orang yang masuk kedalam penginapan dan bar.

Sho memasuki sebuah bangunan bertuliskan 'Guild' Sho berpikir mungkin dia akan mendapatkan informasi tentang High Human dari situ. Setelah memasuki Guild suasana langsung berubah drastis, Sho mulai merasakan banyak tatapan yang menatap nya. Sho berjalan menuju kearah resepsionis sembari berusaha menghiraukan pandangan dari orang orang yang terus menatap nya.

"Permisi... aku ingin bertanya tentang High Human..." Tanya Sho kepada resepsionis.

Seketika muncul seorang pria berbadan cukup besar dibelakang Sho. "Kau pikir High Human adalah mainan!? Anak kecil seperti mu tak sepantasnya bertanya tentang hal itu! pergi dari sini sebelum aku menendang mu keluar." Ancam pria berbadan besar tersebut dengan penuh amarah kepada Sho.

Sho pun berbalik-badan dan menatap kearah wajah Pria itu meskipun dia sedikit ketakutan. "Aku ini seorang High Human!" Balas Sho dengan penuh kepercayaan diri.

Seisi Guild yang awalnya dipenuhi bisikkan kini dipenuhi canda tawa, mereka mengejek Sho karena telah mengaku ngaku sebagai High Human. "Diam!" Teriak resepsionis yang berjaga.

"Biarkan aku memanggil kepala Guild untuk memastikan apakah dia memang benar seorang High Human atau bukan." Ucap resepsionis tersebut sembari berjalan menuju lantai atas.

"Hei Linda, kau hanya membuang buang waktu, bukankah sudah ada 12 orang yang mengaku ngaku sebagai High Human?" Ucap seorang pria yang duduk di meja sembari meminum alkohol miliknya.

Resepsionis yang bernama Linda tersebut tidak menghiraukan ucapan pria itu, dia tetap berjalan menuju ruangan kepala Guild. Tak butuh waktu lama, seorang wanita yang terlihat cantik dan tinggi berjalan disamping Linda yang sedang membawa bola sihir, ternyata sosok itu adalah Venica sang kepala Guild. "Jadi kau adalah bocah lelaki yang mengaku sebagai High Human" Ucap Venica sembari berjalan menuju Sho.

Venica memperhatikan Sho dengan seksama, dilihat dari penampilan Sho hanyalah seorang anak lelaki biasa. "Katakan kepadaku siapa namamu? dan sebutkan konstelasi mu. Lalu pegang bola sihir yang berada di tangan Linda..." Ucap Venica kepada Sho.

"Namaku Sho Noerant, konstelasi ku adalah Persephone." Jawab Sho dengan nada yang tegas.

Seisi Guild kembali tertawa karena Sho mengaku ngaku sebagai inkarnasi Persephone "Nak... Jika aku jadi kau aku tidak akan mengaku-ngaku hingga sejauh itu... kau pikir Persephone akan memilih bocah pembohong seperti mu hah?" Ucap seorang wanita yang duduk di meja makan makan dengan nada yang merendahkan dan mengejek.

"Aku tidak berbohong! aku bisa membuktikan nya!" Balas Sho dengan nada marah sembari berjalan menuju Linda yang memegang bola sihir.

Saat Sho menyentuh bola sihir tersebut, tiba-tiba cahaya hijau bersinar terang dari bola sihir. Sosok Persephone dalam wujud bintang bintang memunculkan dirinya dan berdiri disamping Sho terlihat sebuah buah delima berada di tangan kanan Persephone. Seketika seisi Guild menjadi hening, banyak orang yang terkejut karena mereka melihat konstelasi tingkat atas "Apakah dengan muncul nya kehadiran ku disini Sho akan di anggap sebagai High Human?." Ucap Persephone dengan nada yang lembut dan anggun.

Sebelum menghilang Persephone menoleh kearah Pria yang mengancam Sho, senyuman melengkung begitu tajam seakan-akan mengancam, buah delima yang berada ditangan nya membusuk dan menjadi abu hitam "Sepertinya kau cocok dijadikan pupuk untuk kebun ku yang berada dineraka." Ancam Persephone kepada Pria berbadan besar itu sebelum menghilang tanpa jejak.

"Selamat nak, sekarang kau adalah High Human yang kedua di desa Zeen ini!. Linda! buatkan dia kartu pengenal." Perintah Venica kepada Linda sembari memuji Sho.

Kini seisi Guild menerima kehadiran Sho dengan baik dan memuji nya karena berhasil menahan takut dan tetap bersikap tenang meskipun di-tertawa kan. Sho hanya bisa tersenyum dan bergabung dengan orang-orang guild untuk berpesta sebagai bintang dari pesta meriah yang dimulai secara tiba tiba. Walau Sho sedikit ragu ada seorang pria tua yang menyuruhnya untuk menikmati pesta nya. "Nikmat pesta nya nak, mungkin ini bisa jadi pesta terakhir mu." Ucap pria tua tersebut sembari tertawa.

Pesta Guild berlangsung begitu meriah, Sho kini merasakan kehangatan dari pesta yang sebenarnya, meskipun dia masih memikirkan kedua orang tua nya yang sudah tiada. Foto keluarga Sho tersimpan aman didalam saku celana miliknya.

1
J. Elymorz
Semoga 5 sekawan itu baik' aja/Frown//Frown/
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
J. Elymorz
Bagusss tiap chapternya seruu + bikin penasaran🤩🤩
J. Elymorz
Oemjii, ku kira udah damai eh ternyata belum/Sweat//Sweat/

Btw bagusss bangett, aku menunggu chapter berikutnyaa/Applaud//Applaud/
J. Elymorz
Mau peluk lioraaaa /Sob//Sob/

sayangg lioraa🫂🫂
J. Elymorz
aaaaaa yaraa :(
peluk jauh untukmu sayanggg🫂🫂
J. Elymorz
Bahkan Apollopun takut sama Aria, apalagi sho/Proud/
J. Elymorz: INI SERIUS MEREKA TUNANGAN? AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

AKU SENENG BANGETTT /Kiss//Kiss/

makasii buat authornyaa/Hey//Hey/
total 1 replies
J. Elymorz
Terima kasih atas penjelasannya Kak, aku jadi paham dan ga penasaran lagi sama karakter-karakter yang ada di Novel ini.

Btw Aria cantik 08 berapa neng? /Smirk//Smirk/
J. Elymorz
Untuk authornya, aku ga bisa berkata-kata tapi yang pasti NOVELNYA BAGUS BANGETT WOIIIIIIIII SUMPAHHH
J. Elymorz: Gwa sampe mau roll depan sangking bagusnya, cepet lanjut ga lu? /Grievance//Grievance/
total 1 replies
J. Elymorz
SUMPIL? KEREN BANGETTT /Angry//Angry/
J. Elymorz
Chapter kali ini bener-bener bikin aku ngerasa ikut kebawa dalam ceritanya
J. Elymorz: Kepada author yang terhormat, jangan buat aku sesak napas lagi ya/Smile//Smile/
total 1 replies
J. Elymorz
Selamat datang member baru (Liora) /Smile//Smile/
J. Elymorz
Wow... Aku menanti kelanjutan cerita ini

Semangatt terus buat authornya yaaaa
J. Elymorz
Petualangan besar menanti mereka.
J. Elymorz
KERENNN BANGETTT

Rasanya campur aduk kayak nasi uduk, aaaa aku ga bisa ngungkapin perasaan ku dengan kata' tapi yang pasti ini KERENNN BANGETTTTT
J. Elymorz
Aku ga sabar baca chapter selanjutnya, kira-kira ada plot twist apa lagi yaa?/Doubt//Doubt/

Oiyaa, semangat terus yaa buat authornyaa /Determined//Determined/
J. Elymorz
Cinta segi tiga? /Chuckle//Chuckle/
J. Elymorz
SERUU!! apakah akan ada cinta segi tiga? /Doubt//Sweat/
J. Elymorz
AAAA NOOO, SHO... ARIA.. /Sob//Sob//Sob/
J. Elymorz
BAGUSS BAHGETT, SEMANGATT BUAT AUTHORNYAA/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!