Alexa, pewaris klan Black Dragon, hidup dalam bayang-bayang balas dendam. Ketika keluarganya dibantai, ia bersumpah untuk membalas dendam dan merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi miliknya. Dalam perjalanannya, ia bertemu Erick, seorang playboy yang perlahan mulai jatuh cinta padanya. Namun, cinta mereka terancam oleh ambisi dan dendam yang membara, Alexa harus memilih antara cinta, balas dendam, dan takdirnya sebagai pemimpin.
"Jauhi aku dan jangan pernah mengejar dan mengharapkan cintaku" Alexa Onyx Medici
"Aku telah jatuh cinta padamu sejak awal kita jumpa, jangan pernah pergi dari sisiku" Raj Erick Aditya Narayan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Pertarungan di lorong sempit
Sreeet...
Lelaki yang dipanggil Daniel itu menarik sebilah pedang pendek dari balik punggungnya dan langsung menyerang Alexa dengan ganas. Alexa yang telah menduga jika pentolan clan Crimson Dawn itu akan menyerang, menyambut kedatangan pedang pendek itu.
Tring.. Tring .. Buk..
Suara mata pedang beradu nyaring bergema terdengar di lorong itu. Entah kapan dan darimana Alexa mengambil sebilah pedang pendek dan menahan mara pedang milik Daniel. Daniel terkejut melihat Alexa mampu menangkis serangan mendadak darinya. Selama ini tak pernah ada yang bisa lolos dari serangan mendadak dirinya, tapi perempuan ini bisa lolos bahkan menangkis serangan mendadak darinya.
Dug... Trang.. Trang..
Suara benturan demi benturan mata pedang kembali terdengar dari kedua belah mata pedang yang beradu. Percikan api terlihat keluar dari mata pedang yang beradu. Suara nafas Daniel yang memburu terdengar. "Hah.. Hah.. Hah.. Lumayan juga kemampuanmu !" ucapnya sambil terengah-engah, pedang yang digenggamnya di depan wajahnya tampak sedikit bergetar.
" Hanya segitu saja kemampuanmu Kuda Nil ? Masa baru bertarung lima menit sudah mau tumbang, engga banget deh kamu ! Malu dong sama julukanmu!" cibir Alexa yang melihat Daniel kepayahan dan nafas nya yang tersengal-sengal.
Tanpa memberi kesempatan lagi pada Daniel untuk beristirahat dan memulihkan tenaga nya, kali ini Alexa yang maju dan menyerang terlebih dahulu.
Sreeet ...
Dengan mudah Alexa berhasil melukai lengan kiri Daniel. Daniel yang tak menduga akan mendapatkan serangan balasan dari Alexa tak sempat lagi mengelak. Dia berguling ke samping sambil menangkis sabetan pedang yang datang. Alexa nyengir melihat betapa kepayahan Daniel menahan serangan darinya. " Ckckckck... Sungguh memalukan... Mengaku sebagai pentolan clan Crimson Dawn dengan kemampuan bertarung yang tinggi. Tapi nyatanya ? Baru melawan perempuan seperti ku saja sudah kepayahan, cih..!" ujar Alexa kembali mencemooh Daniel.
"Dasar jallangg sialaaaaaannn, terima ini !" seru Daniel yang tersunut emosi nya mendengar hinaan dan cemoohan beruntun dari Alexa.
Sret..
Pedang yang digenggam Daniel membabi-buta membelah udara. Desingan mata pedang yang saling gesek kembali terdengar. Alexa hanya tersenyum tipis dan sinis melihat Daniel yang mulai menyerang dengan membabi-buta. Namun kali ini Daniel tak memperhitungkan tenaga yang dimilikinya. Dia menganggap remeh Alexa yang sepertinya malas-malasan dan lemah menghadapi dirinya.
Pada beberapa kesempatan Daniel hampir berhasil menusukkan pedangnya ke tubuh Alexa. Sampai satu kesempatan bagus yang dimanfaatkan dengan tepat oleh Daniel . Daniel berhasil menyabetkan pedangnya dan melukai lengan Alexa. Terkekeh senang, Daniel menjilat bibirnya melihat jika kain yang menutupi lengan Alexa sobek dan memperlihatkan kulit mulus lengannya yang mulai mengeluarkan darah.
" Ternyata kulit mu sangat mulus, itu baru lenganmu bagaimana jika aku berhasil merobek dan melucuti pakaian yang membalut tubuh mu ? Tentunya aku tak akan keberatan jika mendengar desah suaramu ketika aku memberikan kenikmatan padamu. Dan aku juga tentu akan menjadi orang terkenal jika berhasil menaklukkan mu di atas ranjang. Hahahaha.. !" ucap Daniel dengan mata berbinar gembira melihat kulit mulus milik Alexa.
Alexa hanya tersenyum sinis tanpa memberikan tanggapan, dia tampak bosan dengan permainan kata yang di ucapkan oleh Daniel. "Tampaknya dirimu sudah bosan hidup dan sudah tak tahan ingin menemui leluhurmu ! Baiklah akan aku kabulkan permintaan mu !" ucap Alexa.
Kali ini Alexa masang wajah dingin dan serius tanpa senyum menghiasi wajahnya. Pedangnya dia posisikan di depan wajahnya yang sedikit merunduk dan matanya yang menatap tajam ke arah Daniel. Menggenggam erat pedangnya dengan kedua tangannya, Alexa mulai melangkah perlahan menghampiri Daniel. Daniel terkejut melihat sorot mata Alexa dan aura kejam dan nafsu membunuh yang menguar dari tubuh Alexa.
Alexa tanpa memberikan Daniel kesempatan untuk mengelak dan menyerang balik, mulai menyabetkan pedangnya dengan sempurna dan penuh perhitungan. Daniel kewalahan menghadapi semua serangan dari Alexa. Bahkan Alexa menyerang tidak hanya dengan pedangnya, sesekali kepalan tinjunya mendarat di wajah pucat Daniel.
Alexa yang mulanya hanya ingin mempermainkan Daniel, tak kuasa menahan keinginannya untuk bertarung. Sudah lama dia tidak bermain dengan pedangnya. Sabetan demi sabetan pedang mendarat di tubuh Daniel. Darah bercucuran dari luka di sekujur tubuh Daniel.
Trang.. Klontang...
Untuk kesekian kalinya suara pedang beradu terdengar, namun kali ini Daniel tak bisa menahan dan mempertahankan genggamnya. Pedangnya terlepas dari genggamannya. Alexa dalam sekejap sedikit menjauh dan memberikan tendangan memutar yang mengenai wajah Daniel. Daniel membelakkan matanya, ketika kaki Alexa mendarat dengan telak untuk kedua kalinya di dadanya. Bahkan ketika tendangan Alexa kembali mendarat sempurna mengenai perutnya, Daniel tak bisa mengeluarkan suara, hanya wajahnya yang menyiratkan kesakitan dan sorot matanya yang terkejut dengan tendangan beruntun yang diterimanya.
Tubuh Daniel melayang sejauh tiga meter dan menabrak tumpukan tong sampah menimbulkan bunyi keras yang memekakkan telinga. Alexa dengan wajah dingin dan datar berjalan mendekati Daniel yang meringkuk sambil mengerang kesakitan dan terbatuk-batuk memegangi perutnya. Darah mengalir dari sela-sela bibirnya.
Alexa dengan santai menginjak dada Daniel. "Jangan pernah berharap kamu bisa lolos dari cengkraman ku. Kau sudah menyerahkan nyawamu ketika kamu pertama kali menyanggupi permintaan orang yang membayar mu untuk membunuh dan mengambil barang milikku. Tak ada kata maaf atau pengampunan dari ku untuk irang seperti mu." ucap Alexa dingin.
Dari balik jubah hitamnya, Alexa mengambil Glock 19 hitam kesayangannya dan memasang peredam suara di ujungnya. Daniel yang mengerang kesakitan berusaha untuk menyingkirkan kaki Alexa yang menekan dadanya dengan sisa tenaganya. Tangannya berusaha mengambil pistolnya yang tersimpan di pinggangnya. Merogoh pinggangnya, sedetik kemudian dia membelakkan matanya terkejut ketika menyadari jika pistolnya tak ada di tempat dimana dia menyimpannya.
Rupanya pistolnya yang diselipkan di pinggangnya itu terjatuh mental tanpa disadarinya ketika dia menabrak tumpukan tong sampah di sampingnya. Wajah Daniel langsung pucat dan mengeluarkan keringat dingin ketika menyadari jika dia tidak mungkin selamat dari cengkraman maut.
Manandang dugin Daniel yang tampak ketakutan, Alexa mengarahkan Glock 19 nya ke dada Daniel dan dengan santai menarik pelatuk pistolnya itu.
Dor ...
Timah panas bersarang di dada Daniel, tanpa sempat berkata-kata lagi, tubuh Daniel menggelepar bagai yam disembelih. Tak hanya itu, Alexa kembali menembakkan pistolnya ke jantung dan kepala Daniel yang seketika membuat Daniel terdiam dan melotot ketika nyawanya terbang meninggalkan tubuhnya.
Dengan santai seperti tak terjadi apa-apa, Alexa melenggang pergi meninggalkan dua tubuh yang terbujur kaku dengan setangkai mawar hitam yang terselip di dada masing-masing tubuh kaku itu
"Mau sampai kapan kamu terus bersembunyi di sana ? Apa kamu ingin melihat tubuh mereka bangkit kembali dan berjalan menghampirimu ? Bilang pada orang yang membayar mu, jika menginginkan sesuatu milikku datang sendiri untuk mengambilnya ! Dan ambil dari tanganku !" gumam Alexa ketika melewati sebuah tong sampah. Lalu dengan cepat dia pergi meninggalkan tempat itu.
Keadaan kembali sunyi senyap, hanya meninggalkan tong sampah dan tumpukan peti kayu tipis yang menjadi saksi bisu kejadian di lorong itu. Perlahan salah satu tutup tong sampah di tempat itu terbuka, dan keluarlah seorang lelaki dengan tubuh kurus dari dalamnya. Dia menghampiri tubuh kaku Daniel dan seorang lagi yang dilumpuhkan oleh Alexa pertama kali.
Lelaki yang keluar dari tong sampah itu membelakkan matanya terkejut ketika melihat setangkai mawar hitam terletak didada masing-masing tubuh kaku yang berlumuran darah.
" Black Rose... Ya Tuhanku.. Untung aku tidak ikut berpartisipasi dan tidak menyanggupi permintaan orang itu untuk mengambil barang kepunyaan perempuan itu. Sama saja aku mengantar nyawa jika menyanggupi permintaan orang itu. Fiiuuuhh.." ucapnya bergidik ngeri ketika mengingat semua kejadian yang dilihatnya langsung malam itu. Lalu dia melangkah pergi meninggalkan tempat itu tanpa menoleh lagi.