NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Stp 15

Langkah kaki lebar Tuan Andi memasuki pekarangan belakang rumah itu. Dimana gudang tempat tinggal Hiera berada.

Di belakangnya Jack beserta istri dan anaknya mengekor dengan panik.

Tuan Andi mengamati bangunan kecil beratatapkan seng itu.

"Ti..tidak ada apa apa di Sini, tuan Andi." Suara Jack begitu gugup. Dia harap Hiera tidak bersuara di dalam.

"Buka pintu gudang ini!" Perintah Tuan Andi membuat ketar ketir hati mereka.

"Tapi tuan.. tidak ada apa apa di dalam sana, hanya barang barang bekas saja." Margareth masih berusaha mencegah.

"Lagi pula, banyak tikus di dalam sana, makanya kucing tetangga seneng banget masuk ke sana". Hanna berusaha menakuti.

"Jangan banyak alasan! Cepat buka! Atau aku dobrak pintu ini!" Ancam Tuan Andi geram.

Dengan berat hati Jack terpaksa menuruti perintah tuan Andi. Dengan hati berdebar dia memasukkan anak kunci, kemudian memutarnya.

"Klik".

Suara kunci terbuka.

Jack membuka pintu gudang dengan tangan bergetar. Habis lah sudah dia hari ini.

Pintu gudang terbuka lebar, mata tuan Andi membentur sosok memprihatinkan di dalam sana.

"No..Nona muda apa yang terjadi padamu?" Jerit tuan Andi ketika melihat Hiera tergeletak tak berdaya dengan tubuh dipenuhi luka memar dan lebam.

"Tu..tuan Andi, sebenarnya Hiera memiliki penyakit gangguan jiwa. makanya kami mengurungnya di sini". Margareth cepat cepat mencari alasan. "Dia juga sering menyakiti dirinya sendiri".

"Betul tuan, kami mengurung Hiera karena kami takut kehilangannya, sebab Hiera pernah lepas dari pengawasan kami, kemudian kabur". Jack menambahkan, sementara Hanna dan Margareth mengangguk nganggukan kepalanya membenarkan.

"Diam kalian! Biarkan aku bertanya dengan tenang pada Nona Hiera!" Bentak tuan Andi. Kemudian dia kembali menatap nona mudanya itu.

"Nona Hiera, apa yang terjadi padamu?"

Hiera tidak menjawab, matanya memandang takut pada sosok Jack, tubuh gadis sampai gemetaran.

Melihat Hiera yang kelihatan sangat ketakutan, Jack menyeringai, dia maju untuk mengintimidasi Hiera supaya dia tidak berani mengadu.

Ketika Jack berjalan mendekat, tiba tiba Hiera menjerit Histeris.

"Ampuni Hiera ayah! Ampuni Hiera! Hiera Janji mau tanda tangan dokumen itu. Jangan Siksa aku lagi Ayah! Huhuhuu!" Hiera meraung dengan tubuh menggigil, dia bahkan sampai beringsut mundur, kemudian memeluk tubuhnya sendiri, seakan melindungi diri dari hal hal yang ingin menyakitinya.

Tuan Andi membelalakkan matanya. Dia tak menyangka Hiera mendapat kekerasan dari keluarganya sendiri.

"Apa yang kau katakan! Kau jangan bohong Hiera! Tuan Andi, jangan percaya omongannya, dia gila!" Margareth berteriak marah dan panik. Matanya melirik Jack meminta dukungan.

Di sisi lain Hanna memelototi Hiera yang sedang gemetaran, mencoba mengintimidasinya.

Raut wajah tuan Andi menggelap, sungguh dia telah salah mempercayai keluarga ini. Tuan Andi mengepalkan tangannya, tak menyangka nona mudanya mendapat kekerasan fisik oleh ayah kandungnya sendiri. "Marina, sungguh kau salah melabuhkan hatimu". Gumam pengacara itu lirih.

"Tu.., tuan Andi, Hiera itu sakit gangguan jiwa, jangan percaya omongannya..,"

"Cukup! Bentak tuan Andi memotong omongan Margareth.

"Sudah cukup, jangan menampilkan sandiwara menjijikan lagi. Kalian pikir aku bodoh? Mana ada orang gila yang bisa memohon jangan disakiti!"

"Jack! Lihatlah gadis malang itu! Dia anak kandungmu! Darah dagingmu! Jika kau menyayanginya, dia tidak akan menderita seperti ini!"

"Kau menempatkannya di dalam gudang yang tak layak! Pakaiannya lusuh!" Tatapan tuan Andi menyapu ruangan gudang itu. Dia hanya melihat sebuah lemari usang tak berpintu dan kasur busa rombeng yang teronggok di lantai.

"Bahkan nona muda tidak memiliki barang barang yang layak! Kalian kemanakan uang tunjangan yang ku berikan untuknya selama ini!"

"Itu.. itu..." Margareth Gelagapan. Dia menatap Jack dan Hanna dengan bingung. Sementara Hanna wajahnya telah sepucat kapas. Sebab uang tunjangan Hiera selama ini dia yang merampasnya, dan dipergunakan untuk Hura Hura.

Sementara Jack mengusap wajahnya kasar, dia bingung harus menjawab apa.

Tuan Andi menatap ketiga perampok di depannya dengan kesal. Sungguh dia kecolongan besar. Beberapa kali bertemu Hiera, gadis itu tampak baik baik saja, walaupun terlihat murung dan pendiam. Marina pasti tidak akan memaafkannya.

"Jack, aku tak akan melepaskan masalah ini." Ancam Tuan Andi dengan emosi, membuat hati Jack menciut seketika.

"Nona Hiera, bolehkah kita mengobrol sebentar?" Tanya tuan Andi memandang lembut gadis di depannya. Dia mengulurkan tangannya.

Hiera menganggukkan kepalanya ragu. Tangannya gemetar menggapai tangan tuan Andi, namun tatap matanya melihat ke arah Jack dengan ketakutan.

Tuan Andi memapah gadis itu yang jalannya tertatih tatih.

"Aku bisa jalan sendiri om, silakan duluan ke ruang tamu". Hiera melepaskan diri dari tuan Andi. Laki laki itu kemudian berjalan dahulu ke arah rumah utama, sementara Hiera masih berjalan tertatih tatih.

Tepat ketika melewati tiga orang yang menatapnya dengan penuh kebencian, Hiera melirik sinis mereka dengan seringai mengejek.

"Ini baru permulaan, kalian tunggu permainan selanjutnya ya!" ucap Hiera pelan dengan nada mengejek.

Gadis itu kemudian melenggang memasuki rumah utama,meninggalkan tiga orang yang sedang mematung karena syok.

"Diii, dia seperti rubah licik!" Geram Margareth sambil terus mengawasi tubuh Hiera yang menghilang di balik pintu.

***

Tuan Andi memandang wajah Hiera yang pucat. Gadis ini pasti telah melewati banyak siksaan. Tuan Andi sungguh merasa bersalah.

"Jadi Nona juga tidak pernah menerima uang tunjangan Nona sepeserpun?"

Kepala Hiera menggeleng lemah.

"Bahkan Hiera dilarang kuliah om, tapi Hiera memaksa. Biaya kuliah juga nunggak. Hiera nyaris di DO". Terang Hiera lirih.

Tuan Andi menghela nafas kasar. Sungguh keterlaluan si Jack itu.

"Urusan biaya kuliahmu biar om yang tangani. Nanti om akan mendatangi kampusmu."

"Dan ini uang tunjangan mu bulan ini", tuan Andi menyodorkan sebuah amplop coklat tebal. "Sebaiknya nona Hiera membuat rekening Bank, biar nanti om bisa langsung transfer tunjangan mu tiap bulan, eh biar om yang bikin akun bank mu." Tuan Andi menarik nafas. Dia tidak ingin kecolongan lagi. Setiap dia ingin membuatkan rekening untuk nona mudanya, Jack selalu menolak, dengan alasan takut putrinya itu tidak bisa mengatur keuangan dan boros.

"Kalau boleh tahu, berapa uang tunjangan saya perbulannya om?" Tanya Hiera penasaran. Selama ini dia benar benar tidak tahu tentang uang tunjangan itu.

"Sepuluh juta perbulan."

Hiera terkejut mendengar nominal yang sangat besar baginya. Selama ini dia hanya diberi uang saku pas-pasan oleh Ayahnya. Ternyata mereka merampok banyak darinya.

Dengan uang tunjangan sebesar itu harusnya Hiera sudah punya ponsel mahal dan laptop canggih untuk menunjang kuliahnya.

"Mereka benar benar lintah penghisap darah". Geram Hiera.

"Om, bolehkah saya meminta uang tunjangan untuk dua bulan ke depan? Saya ingin membeli keperluan kuliah saya om." Pinta Hiera.

"Begini, om tidak membawa uang cas banyak sekarang. Bagaimana kalau besok om ke kampusmu, mengantarkan uangmu sekaligus mengurus biaya kuliahmu." Tawar Tuan Andi.

Hiera menganggukkan kepala. Tuan Andi kemudian pamit dari rumah itu.

"Benar kamu tidak apa apa ditinggal sendirian di sini?" Tanya tuan Andi khawatir dengan nona mudanya. Dia takut, sepulangnya, Hiera mendapat kekerasan lagi.

"Hanya tinggal beberapa bulan lagi adalah ulang tahun mu yang ke dua puluh dua. Sesuai perjanjian tertulis yang dibuat mendiang ibumu, sebelum kau berusia dua puluh dua tahun, ayahmu masih berhak tinggal di rumah ini, jadi maaf atas ketidak nyamanan ini nona, saya belum bisa mengusir mereka." Tuan Andi memandang tak enak pada Hiera.

Hiera memberikan senyum sekilas pada laki laki itu.

"Aku tidak apa apa om," ucap Hiera. "Lagi pula aku masih ingin bermain main dengan mereka". Bisiknya, tentu saja kalimat terakhir itu hanya bisa terucap di hatinya.

"Kau yakin tidak apa apa?" Tanya laki laki itu sekali lagi.

"Hiera menganggukkan kepalanya mantap sambil tersenyum.

Tuan Andi memasuki mobilnya, kemudian meninggalkan tempat itu.

Hiera menutup pintu rumahnya. Kemudian dia duduk bersila di atas sofa seperti melakukan semedi.

Beberapa saat kemudian luka luka memar dan lebam di sekujur tubuh Hiera secara ajaib menghilang.

Wajah Hiera pun menyeringai sinis. Sebenarnya semalam sudah mengetahui pengacara tuan Andi akan datang ke rumah.

Makanya untuk membuat drama hari ini, dia harus rela tubuhnya biru lebam supaya dramanya sukses.

Karena jika tidak punya bukti otentik, keluarga benalu itu pasti pandai membalikkan fakta.

Dan akhirnya, Hiera merasa puas melihat ketidak-berdayaan tiga benalu di rumahnya itu.

Hiera membuka amplop coklat itu. Segepok uang senilai sepuluh juta yang masih terikat rapi jatuh ke tangannya.

"Berikan uang itu padaku!" Suara Margareth menginterupsi pendengaran Hiera.

Hiera melirik sinis ketiga benalu itu.

"Ini uangku! Kenapa aku harus memberikannya padamu?"

"Beraninya kamu!" Bentak Jack sambil melayangkan tangannya pada wajah Hiera. Namun tangan gadis itu dengan sigap menahannya.

Hiera menatap dingin wajah Jack. Sementara jack kaget, bagaimana gadis itu bisa melawannya, sementara tadi dia seperti ketakutan padanya?

Margareth maju hendak merampas uang di tangan Hiera . Namun dengan gerak cepat dan penuh perhitungan dia melemparkan uang ke atas, kemudian dia menarik kedua badan suami istri itu dan membenturkan kedua manusia itu.

Kepala Margareth dan Jack beradu, membuat kepala mereka terasa pusing dan berdenyut.

"Giliran duit aja kalian selalu beringas! Kalian ini turunan maling ya!" Ejek Hiera ketika membenturkan tubuh mereka. Kemudian tangannya menyongsong uang yang tadi dia lemparkan ke udara.

"Plek!"

Uang itu kembali dengan tepat di tangannya.

Jack dan Margareth merintih kesakitan. Sementara Hanna memandang geram ke arah Hiera. Bagaimana pun itu uang jatah jajan nya, dia harus memilikinya.

"Berikan uang itu jalang!" Bentak Hanna sambil tangannya bergerak hendak merampas uang dari tangan Hiera.

Hiera berkelit, dia terkikik sambil menjambak rambut Hanna, hingga gadis itu Menjerit kesakitan.

"Ini lagi, siapa yang jalang coba? Kau gadis tapi sudah jebol! Berapa cowok yang sudah berhasil kau tiduri jalang kecil?" Ejek Hiera semakin membuat Hanna dan Margareth terbakar amarah.

Ketiga benalu itu kini menatap Hiera keheranan. Kenapa tiba tiba anak sundal itu menjadi kuat lagi? Padahal semalam sangat lemah dan tak melawan. Dan waktu di hadapan Tuan Andi seperti ketakutan.

Dan memar memar di tubuhnya? Astaga! Mata mereka terbelalak ketika menyadari luka luka di tubuh Hiera sudah tidak ada.

"Iblis! Kau pasti bersekutu dengan iblis!" Tuduh Margareth dengan nada bergetar.

1
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
@Risa Virgo Always Beautiful
lautan memang bikin hati adem
pєkαᴰᴼᴺᴳ
ceritanya menarik kk
Aludra08: terimakasih ya 🥰
total 1 replies
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Aludra08: terimakasih atas dukungannya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!