Arabella seorang gadis yatim-piatu yang tinggal bersama bibi nya yang jahat dan serakah.
Ara di jual oleh bibi nya kepada bos Mafia yang terkenal sangat kejam dan juga sadis.
bagai manakan nasip ara selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Sesampainya di showroom, John bergegas membukakan pintu mobil kemudian membungkuk hormat.
Albert mengulurkan tangannya pada Ara, Ara pun menyambut uluran tangan suaminya itu dengan perasaan yang tidak karuan, kemudian turun dari mobil.
" inilah usaha milikku" ucap Albert sembari menunjuk bangunan showroom miliknya.
Ara membeku menatap bangunan besar yang berdiri kokoh di hadapannya, deretan mobil mewah membuatnya tak, pantas saja di kediaman suaminya itu begitu mewah dan juga megah.
Namun ada satu hal yang masih mengganjal di dalam hati Ara, karena dimension Albert ada banyak sekali penjaga yang bersenjata? apa setiap pengusaha sukses seperti suaminya itu, harus memiliki pengawal bersenjata.
di saat Ara berhenti mematung Albert mendekat John lalu berbisik pada tangan kanannya itu.
" sebaiknya kau ke markas dan cek keadaan di sana ,ada beberapa pengiriman hari ini, pastikan semua pengiriman berjalan dengan lancar, termasuk pengiriman pada Tuan Hans, dia pelanggan Setia kita ,Aku ingin kalian memberikan pelayanan terbaik untuknya"
" baik Tuan" jawab John yang kembali masuk ke dalam mobil lalu melesat pergi.
" Ayo aku akan mengenal kamu pada para karyawanku" ucap Albert sembari menggandeng tangan sang istri.
ada rasa gugup dan grogi di hati para ketika tangannya itu kembali digenggam oleh sang suami dan apalagi ia akan dikenalkan pada karyawan suaminya.
para karyawan pun mendekat lalu membungkuk hormat saat Albert mengumpulkan mereka semua.
" Perkenalkan ini Arabella dia adalah istriku, kalian harus memperlakukannya dengan baik" ucap Albert dengan tegas.
Ara menatap ke arah suaminya. Benarkah ini? suaminya itu memperkenalkan ia sebagai istrinya? bukan sebagai budak. ada rasa Haru dan senang melebur menjadi satu hingga arah menegakkan wajahnya agar genangan air di kelopak matanya tidak terjatuh.
" Ayo aku akan membawamu mengelilingi showroom ini" ucap Albert kembali menggandeng tangan sang istri membawanya mengelilingi showroom dan memperkenalkan ruangan demi ruangan yang ada di showroom tersebut pada istrinya.
****
di markas...
" di mana Tuan?" Tanya Siska saat John baru saja masuk ke dalam markas.
" Tuhan sedang di showroom, Apa barang untuk Tuan Hans sudah siap?" Tanya balik John.
" Itu dia masalahnya John" jawab Delon yang lalu membuang nafas kasar.
" apa yang terjadi? kenapa wajah kalian berdua terlihat begitu gusar?" tanya John.
" Tuan Hans membatalkan pesanannya" jawab Delon.
" membatalkan pesanan? Bagaimana bisa?"
" Iya Jon, Tuan Hans baru saja menghubungiku ,Katanya kita tidak perlu lagi mengirimkan barang-barang itu, karena tuan Hans sudah memiliki pemasok baru" ujar Siska.
" dia tidak bisa membatalkan secara sepihak, Kalau tuan Albert sampai tahu Tuan pasti akan marah besar"
" lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? "tanya Delon.
" kita tidak punya pilihan lain, selain menemui Tuan Hans"
Siska dan Delon kompak mengangguk lalu mereka bertiga pun berangkat menuju kediaman tuan Hans.
Sesampainya di sana mereka dibuat terkejut saat mendapati Tuan Hans Tengah menjabat tangan seseorang keduanya pun terlihat begitu akrab.
" apa aku tidak salah lihat, Victor? Bagaimana pria itu bisa berada di sana? " gumam John.
" keterlaluan, jangan-jangan pemasok baru itu adalah Victor?" lirik Siska.
" aku juga tidak tahu, Ayo..." ajak John yang lalu Melangkah dengan tegap menghampiri Tuan Hans.
seketika wajah tuan Hans berubah menjadi cemas kala mendapati kehadiran tangan kanan Albert sang mafia sadis.
" Tuan Tenang saja, aku akan menghadapi mereka, mereka tidak akan bisa melukaimu" bisik pria berwajah sangar yang tak lain adalah vektor pemimpin dari Sparta.
" Oh, ini alasannya kenapa Tuan membatalkan Semua pesanan tuan" ketus Siska dengan tatapan tajam.
" saya.. saya," jawab Tuan Hans gugup.
" seperti yang kalian lihat, Tuan Hans sudah bekerja sama dengan Sparta, jadi sebaiknya Kalian bertiga pergi dari tempat ini" tegas Victor yang lalu tersenyum sinis.
" kau tidak bisa mengusir kami, Tuan Hans merupakan partner bisnis kami sejak lama dan kau tidak bisa merebutnya dari kami" ucap Siska dengan tegas.
tatapan sini Tunjukkan vektor pada Siska.
" Apakah kau yang dijuluki singa betina itu? wah wah wah, Aku tidak menyangka jika kau secantik ini"
ucap Victor yang lalu mendekati Siska.
pria itu mencoba untuk meraih wajah Siska, tapi dengan Sigap Siska menepis tangan itu.
" jangan coba-coba untuk menyentuhku? " bentak Siska dengan kedua tangan yang mengepal.
John mengeluarkan pistolnya lalu mengarahkan pistol itu pada vektor, namun puluhan anggota Sparta mengelilingi mereka sembari menodongkan senjata api.
" Tenanglah Jon, Aku tidak akan menyakiti wanita ini" ucap Victor.
" Aku hanya ingin kalian tahu, di dalam dunia bisnis segala hal bisa saja dilakukan, termasuk dengan merebut klien kalian dan kalian harus bisa berlapang dada, karena mulai saat ini Tuan Hans sudah memutuskan untuk bekerja sama dengan kami, bukan begitu tuan?" lanjut Victor.
Tuan Hans hanya mengangguk dengan ragu, keringat dingin bahkan mengalir di wajahnya.
" dasar licik, aku yakin sekali kau sudah mengancam Tuan Hans" Ucapkan yang langsung mengalihkan tatapannya pada tuan hans yang nampak wajahnya sudah memucat.
" Tuan jangan takut pada pria ini, karena dia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Tuan Albert" ucap Siska meyakinkan.
" kalau begitu sampaikan kepada tuanmu itu, jika sebentar lagi sparta akan mengambil alih kota ini"
" bajingan" seru Siska yang maju ke depan hendak menyerang Victor, tapi Lagi dan lagi para anak buah Victor menghadangnya dengan menodongkan pistol.
" jangan coba-coba untuk mendekati Tuhan kami " hardik pria bertubuh besar yang merupakan kaki tangan dari seorang vektor.
dikelilingi oleh puluhan pria bersenjata membuat John tidak bisa berkutik, lalu ia menarik tangan Siska menjauh dari pria itu.
" lepaskan aku Jon! Aku akan menghajar mereka semua" ucap Siska berusaha untuk meronta dan melepaskan tangannya dari cengkraman John.
" jangan konyol siska, kau bisa mati sia-sia, segeralah masuk dalam mobil" perintah John tegas.
Siska mendengar kesal tatapan tajam pun ia hunuskan pada vektor yang menatap ke arahnya dengan tetapan sini.
" aku tidak takut dengan kalian!" seru Siska yang lalu masuk dalam mobil.
" wanita itu, aku akui dia memang wanita pemberani dan aku sudah tidak sabar melihat reaksi Albert jika dia tahu kalau sebentar lagi kota ini akan berada di bawah kekuasaanku "ucap Victor yang kemudian tersenyum menyeringai.
****
Tak hentinya Ara mengucap syukur didalam hatinya, ketika mendapatkan perubahan drastis yang di tunjukan oleh suaminya hari ini.
usai mengajak nya ke showroom dan memperkenalkannya pada karyawan Albert lalu mengajaknya makan siang di sebuah restoran berbintang yang ada di kota B.
ada rasa gugup yang melanda saat Ara melangkahkan kakinya masuk ke dalam restoran tersebut, Bagaimana tidak ini merupakan pengalaman pertamanya makan di sebuah restoran ternama.
namun genggaman tangan suaminya itu sedikit banyaknya mampu mengurangi rasa gugupnya yang mendera.
.
.
.