NovelToon NovelToon
Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Pasangan rumah tangga Kisman dan Mawar kehilangan anak satu-satunya karena sakit. Mereka tidak bisa menerima kenyataan pahit dan menginginkan putri mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makelar Orang Sakti

              Di tempat tukang cukur di dalam pasar,

              “Kisman akhirnya kamu datang juga”,

              “Aku pikir kamu tidak jadi datang”,

              Belum sempat Kisman bertanya kepada siapa-siapa Bandi dari arah belakang datang menghampiri.

Pria berkulit gelap itu punya karakter suara yang mudah dikenali. Serak dan sedikit berat.

              “Bandi”,

             “Perkenalkan ini istriku, Mawar”,

              “Bagaimana kamu melihat kami?”, tanya Kisman.

              “Dari kejauhan aku sudah melihatmu”,

              “Ayo ikut aku”, ajak Bandi.

              Bandi mengajak Kisman dan Mawar pindah lokasi. Rupanya bukan di tempat para tukang pangkas rambut itu mereka akan berembuk.

              Di sebuah warung yang berada di dalam pasar.

Di sana lah mereka bertiga sekarang berada. Hanya mereka bertiga.

              “Aku pesan kopi hitam satu”,

              “Aku juga”,

              “Kopi hitam dua”,

              “Bagaimana dengan istrimu? Apa dia mau pesan juga?”,

              “Istriku tidak minum kopi”,

              “Bagaimana kalau makan?”,

              “Tidak usah kami baru saja makan”,

              Di dalam ruang sempit tanpa penerangan. Berteman kopi hitam dan aneka gorengan yang sudah dingin, Kisman dan Bandi berunding.

Ada Mawar juga yang mendengarkan.

              Bandi benar-benar serius. Ia bersungguh-sungguh dengan apa yang dijanjikannya.

Ia bukanlah orang yang ingin menipu atau memanfaatkan kisah sedih kawan yang dikenalnya dari dalam penjara.

              “Aku bersumpah, jika aku berbohong, maka uang itu akan aku kembalikan”,

              “Bahkan kamu boleh mengambil nyawaku sebagai gantinya”, kata Bandi tidak main-main dengan omongannya.

             “Datanglah”, jawab Kisman setuju.

              “Baiklah kalau begitu, kita telah sepakat”,

              “Kamu dan istrimu bersiap-siap lah”,

              “Aku akan menjemputmu di hari yang sudah kita tentukan”, kata Bandi.

              Kisman, Mawar dan Bandi telah bersepakat.

              Bandi selaku makelar orang sakti.

              Ia akan mengantar Kisman dan Mawar ke tempat orang sakti yang akan menolong pasangan bapak ibu itu untuk bisa bertemu kembali dengan anaknya yang sudah meninggal.

              Bandi akan mengantar dan menemani keduanya sampai tujuan dari segala macam ritualnya selesai.

              Namun tetap saja ada harga untuk jasanya. Tidak ada yang gratis di dunia ini kecuali kebaikan hati yang tulus.

Bandi mematok harga satu juta rupiah dan tidak bisa ditawar. Kisman dan Mawar menyanggupinya demi Seroja.

              Pada malam jumat kliwon. Bandi akan datang menjemput mereka berdua. Tepat pada tengah malam.

*

              Dalam perjalanan pulang ke rumah setelah satu hari yang melelahkan,

              “Bagaimana dengan uangnya pak?”,

              “Uang simpanan kita tidak cukup satu juta”, keluh Mawar.

              “Sudah tidak usah terlalu dipusingkan bu”,

              “Besok aku akan mencari pinjaman”,

              “Masih ada waktu”,

              “Malam jumat kliwon masih dua hari lagi”,

*

              Di kampung yang sama, di dusun Jengklong

              Pagi-pagi sekali Bimo pergi ke belakang rumahnya.

              Di halaman belakang rumahnya yang luas ada empang-empang yang terbuat dari terpal tempat ia memelihara ikan. Bimo memeriksa ikan-ikan miliknya. Memeriksa air sekalian memberi makan.

              Rutinitas itu ia lakukan setiap pagi hari. Karena jam enam ia harus berangkat kerja. Tempat kerja Bimo jaraknya cukup jauh dari rumah.

              Para tetangga sudah mengenal Bimo. Begitu juga dengan Kisman.

              “Bim”,

              “Bimo”,

              Ada yang memanggil nama Bimo. Ada suaranya tapi tidak ada wujudnya.

              Dari kegelapan pagi munculah sosok di balik suara itu.

              “Kisman?”,

              Rupanya orang itu adalah Kisman.

              Tanpa ragu Bimo pun menjabat tangan Kisman dan memeluk teman baiknya yang sudah sangat jarang terlihat kehadirannya.

              Bimo sudah sejak lama menyadarinya. Kisman menjadi jarang bergaul semenjak kematian Seroja.

              “Aku sudah dengar kalau kamu sudah pulang”,

              “Bagaimana kabarmu Kisman?”, tanya Bimo.

              “Aku baik”,

              “Bagaimana kabarmu dan keluargamu?”, tanya Kisman.

              “Kami semua baik-baik saja”,

              “Bagaimana kabar Mawar?”, tanya Bimo.

              “Setelah aku pulang dia sudah lebih baik”,

              “Sampaikan rasa terima kasih ku kepada istrimu yang kerap datang ke rumah menemani Mawar selama aku di penjara”, ucap Kisman.

              Pagi-pagi sekali Kisman menemui teman baiknya. Satu-satunya teman baik yang masih tersisa. Rumah mereka terbilang dekat.

              “Bim, aku mau minta tolong”,

              “Aku mau pinjam uang”,

              Tujuan Kisman mendatangi Bimo.

1
Vermeer
luar biasa
Vermeer
penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!