NovelToon NovelToon
My Brother Love You

My Brother Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Putri asli/palsu / Saudara palsu
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

"Dia bukan adik kandungmu, Raja. Bukan... hiks... hiks..."


17 tahun lamanya, Raja menyayangi dan menjaga Rani melebihi dirinya. Namun ternyata, gadis yang sangat dia cintai itu bukan adik kandungnya.

Namun, ketika Rani pergi Raja bahkan merasa separuh hidupnya juga pergi. Raja pikir, dia telah jatuh cinta pada Rani. Bukan sebagai seorang kakak..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Rani Mulai Terjebak

Keesokan harinya...

"Rani!" panggil Hani dari dalam mobil.

Rani yang berdiri dengan Alia dan Santi segera menoleh ke arah Hani.

"Dia bukannya gadis lusuh yang waktu itu datang ke pesta ulang tahunmu, Rani? siapa dia?" tanya Alia.

"Dia adikku" jawab Rani.

Sebenarnya ucapan Rani tidak salah. Retno dan Jacky sendiri yang mengatakan kalau sekarang Hani itu memang adiknya Rani. Retno dan Jacky juga sudah mengumumkan hal itu di komplek perumahan tempat mereka tinggal, dan pada kolega mereka.

Tapi sayangnya, mendengar hal itu. Hani tampak sangat tidak puas.

'Cih, adik? kualifikasi apa yang kamu miliki anak miskin!' batin Hani kesal.

"Rani, cepatlah!" panggil Hani yang hanya benar-benar berteriak dari dalam mobil memanggil Hani.

Supir Amir, yang sudah menjadi supir Retno selama lebih dari 17 tahun ini sampai menghela nafas panjang. Biasanya kalau nyonya nya menjemput Rani, Retno bahkan akan turun dan menghampiri Rani. Begitu pula Jacky dan Raja. Tapi ini, Hani benar-benar hanya mengandalkan suara lantangnya saja.

"Alia, Santi. Aku duluan ya..."

"Rani, kamu besok harus ceritakan apa yang terjadi sebenarnya!" kata Santi.

Rani mengangguk.

"Iya, sampai jumpa besok"

"Dadah Rani"

Melihat Alia dan Santi melambaikan tangan dan tersenyum pada Rani. Hani menjadi kesal sekali.

'Cih, sahabat yang sangat akrab. Coba saja jika kalian tahu kalau Rani miskin, anak dari wanita sampah seperti Murni. Apa kalian masih mau berteman dengannya? Aku rasa tidak mungkin!' batin Hani meremehkan.

Melihat Rani yang sudah dekat dengan mobil, pak Amir pun berniat keluar untuk membukakan pintu mobil untuk Rani. Namun, melihat pak Amir membuka sabuk pengamannya, Hani langsung bertanya.

"Pak Amir mau kemana? kenapa sabuk pengamannya dilepaskan?" tanya Hani dengan cepat.

Bukan hanya dengan cepat, tapi Hani juga bertanya dengan nada yang sangat tidak senang pada pak Amir.

"Maaf non, saya mau buka pintu mobil untuk non Rani..."

"Tidak usah, pak Amir pakai lagi itu sabuk pengamannya!" Sela Hani kesal.

"Tapi non..."

"Pak Amir mau membantah? mau aku adukan pada ayah dan ibu? lagipula dia sudah besar, dia punya tangan sendiri juga!"

Pak Amir yang tidak mau membuat keributan, pada akhirnya mengalah.

"Baik non" ujarnya yang langsung kembali memakai sabuk pengamannya lagi.

Rani membuka pintu mobil bagian belakang. Tapi Hani langsung menghadangnya dengan menarik lagi pintu yang di buka oleh Rani.

"Rani, kamu duduk di depan saja dengan pak Amir. Kakiku pegal, aku mau luruskan kakiku" kata Hani yang sama sekali tidak dilawan oleh Rani.

Rani bahkan langsung pindah ke depan begitu saja tanpa bicara apapun, atau menunjukkan ekspresi apapun.

Pak Amir yang melihat semua itu sampai menghela nafas perlahan.

"Selamat siang non, bagaimana sekolahnya hari ini?" tanya pak Amir sambil tersenyum ramah pada Rani.

Rani membalas senyum supir ayah dan ibunya itu.

"Siang pak Amir, semuanya baik-baik saja"

"Syukurlah..."

"Pak Amir, buruan dong. Aku mau beli buku banyak ini, kalau sampai sore aku belum pulang. Nanti ibu dan ayah pasti khawatir padaku!" Hani sengaja bicara dengan sangat lantang.

Rani yang mendengarnya hanya diam.

"Maaf non" kata pak Amir.

"Minta maaf terus, cepetan!" ujarnya dengan nada yang sangat tidak sopan.

Rani hanya bisa tersenyum pada pak Amir, menyampaikan pada pria yang sudah bekerja sangat lama dengannya itu kalau dia baik-baik saja. Tidak masalah, dengan apa yang dikatakan Hani tadi. Yang mengatakan kalau dia ingin duduk di belakang sendirian untuk meluruskan kakinya.

Sampai di toko buku, Hani tampak melihat ke sekitar dengan mencurigakan.

"Hani, itu tokonya. Ayo!"

Rani mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah toko buku yang ada di dekat mobil mereka terparkir.

"Apa hanya itu toko buku di sini?" tanya Hani.

Sebenarnya dia sudah tahu, kalau memang hanya toko buku itu saja yang ada di sekitar sini. Dia sudah mengetahui seluk beluk wilayah ini, dia sangat pintar. Mungkin lebih tepatnya, sangat licik.

Dan, tujuannya diam, tidak melanjutkan langkah, adalah karena dia ingin mengulur waktu.

Rani yang tidak punya kecurigaan sama sekali pun segera mengangguk.

"Iya Hani. Hanya ini, kalau di daerah sini. Tapi ini yang paling lengkap. Kamu bisa cari buku apapun tentang pelajaran di sini. Alat tulisnya juga banyak, bagus-bagus" Rani sangat bersemangat. Dia memang suka pergi ke toko buku.

"Oh" sahut Hani yang masih melihat sekelilingnya.

Rani terdiam, dia memperhatikan Hani.

"Hani, ada apa? kamu mencari sesuatu?" tanya Rani.

Hani segera menoleh ke arah Rani.

"Aku?" tunjuknya ke arahnya sendiri, "ah tidak! aku hanya memastikan. Bukannya biasanya di suatu tempat yang ada toko ramai, pasti akan ada pesaingnya. Yang benar saja, hanya ada satu toko buku?" tanyanya lagi.

Rani menghela nafas.

"Kalau di daerah ini memang hanya ini. Tapi, jika kamu mau referensi toko buku yang lebih banyak, di mall..."

"Rani, awas!"

Usapan Rani terhenti, ketika Hani menariknya saat ada seseorang yang akan menabraknya karena tengah berlari sangat cepat membawa anak kecil di gendongannya.

Rani terkejut, orang yang membawa anak kecil itu berlari terus. Sedangkan dua orang di belakangnya tampak jatuh karena hampir menabrak Rani.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Hani.

Hani menunjukkan simpati dan perhatian pada Rani. Rani menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Maaf, maafkan kami. Kami panik, kami bingung!"

Dua pria yang jelas lebih tua dari Rani dan Hani tampak menunjukkan ekspresi wajah yang sangat sedih.

"Kalian kenapa?" tanya Hani.

"Adik kami sakit parah, kami tidak punya uang. Tidak ada mobil yang mau di tumpangi, kami ditolak rumah sakit, kami bingung..." salah satunya bahkan sampai menangis.

Hani segera memegang tangan Rani.

"Rani, mereka kasihan sekali. Kamu bawa uang cash tidak?" tanya Hani.

"Bawa, tapi paling hanya 300 ribu. Apa cukup?" tanya Rani pada Hani.

"Ah, kebetulan aku bawa lebih. Ibu baru kasih aku 2 juta. Ini gabung dengan uangmu. Berikan pada mereka, biar mereka bisa bawa adik mereka ke rumah sakit!" kata Hani memberikan uangnya pada Rani.

"Kenapa tidak kamu berikan sendiri?" tanya Rani.

Dia merasa tidak enak, jumlah uangnya lebih kecil daripada Hani, dia tidak enak saja kalau dia yang memberikan uang itu pada orang-orang di depannya itu.

"Tidak apa-apa. Mau kamu atau aku sama saja. Cepat berikan, kita harus beli buku! aku duluan ya ke toko!" kata Hani.

Rani yang tidak menaruh curiga sama sekali. Dan malah tersenyum karena merasa Hani sangat baik segera memberikan uang yang di berikan Rani setelah di tambahkan uangnya pada dua pria itu.

"Terimakasih nona"

Tanpa Rani sadari, sebenarnya dia sudah masuk ke dalam jebakan rencana licik Hani yang memang ingin mengusirnya dari keluarga Zulkarnain.

***

Bersambung...

1
اختی وحی
lagi
ɳσҽɾ: siap grakk, mohon maaf lahir dan batin 💜
total 1 replies
Anggye syahab
kan kann selalu 1 kali aja😩😩
Anggye syahab: mohon maef lahir batin juga ka noer🤗
ɳσҽɾ: mohon maaf lahir dan batin sayangkoohhh 💜
total 2 replies
Anggye syahab
updatenya selalu 1 kali aja
ɳσҽɾ: 🙈🙈🙈🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️✌️
total 1 replies
اختی وحی
lgi thor
ɳσҽɾ: siap grakk 🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️
total 1 replies
Anggye syahab
beneran menguras emosi baangett..knp jarang update kak..dan gak bisa yaa update 2 episode😭
ɳσҽɾ: wkwk 🤣🤣🤣
Anggye syahab: update lagi gakkk😒 aku nangis nech😭😭😭😭😭😭😭😭
total 3 replies
اختی وحی
lagi thor
ɳσҽɾ: siap grakk 🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️
total 1 replies
Vita
selalu di tunggu kelanjutannya, suka suka suka
kalea rizuky
si hani uda bner jd orang kaya malah berulah
ɳσҽɾ: iya ya, padahal damai itu indah kan
total 1 replies
kalea rizuky
raja emang ngeselin dia bukan adek kandungmu karena emaknya adek mu menderita
ɳσҽɾ: ho'oh 🤒
total 1 replies
kalea rizuky
klo q jadi hani aq akan jd jahat enak aja dr bayi menderita gara2 kelakuan murni loh
kalea rizuky
endless love bukan kok mirip
ɳσҽɾ: auntum in my heart bukan?
total 1 replies
kalea rizuky
jahat bgt lu
Ziana Farhat
up lagi, best
Ziana Farhat
up lagi
ɳσҽɾ: he'em
total 1 replies
Priscillia Ajha
lanjut lah greget bener sama Hani mau apa dia
ɳσҽɾ: yupz 💜
total 1 replies
Priscillia Ajha
greget sama Hani, yang salah Murni lah, kenapa dia balasnya ke Rani.
Ziana Farhat: emang
total 1 replies
Sing Alan Kong
next
Miss Karang Devanand
lanjut
ɳσҽɾ: oke 💪
total 1 replies
Susilawati
best ❤️❤️❤️❤️❤️
Mpok Salamah
keren, menarik, bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!