NovelToon NovelToon
CINTA PERTAMA AZALEA

CINTA PERTAMA AZALEA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Risky Rafiyani Sembiring

Azalea gadis pendiam yang bekerja disebuah penerbitan buku. Hidupnya berubah ketika dia bertemu laki-laki bernama Ray.Pada satu malam yang tidak disengaja mereka terjebak dalam jalinan cinta yang lebih intim yang mengawali hubungan terlarang. Azalea terjebak diantara pilihan yang sulit,melanjutkan hubungan atau berpisah. tapi sanggupkah dia meninggalkan Ray, laki-laki pertama yang mengenalkannya pada dunia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risky Rafiyani Sembiring, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dandelion dimusim gugur.

Ruangan itu tampak panas meski Ac sudah dinyalakan pada volume paling tinggi. Azalea sedang menatap pria yang sedang berdiri didepannya dengan kemeja yang kancingnya sudah terbuka hampir setengahnya, tak berbeda jauh dengan Azalea, pakaian gadis itu sudah tersingkap hampir melewati sikunya dan hampir memperlihatkan seluruh lekuk tubuhnya.

Mengapa ia ada diruangan itu? sebelumnya ia sedang berada dalam perjalanan pulang menuju rumahnya ketika ia bertemu pria itu. namun tiba-tiba sekarang ia sudah berada dikamar tidur pria itu dengan pakaian yang hampir terbuka. apa yang baru saja terjadi?kenapa ia begitu mudah mengiyakannya ajakan pria itu untuk pergi mengganti pakaian kerumahnya? bahkan sekarang ia dan pria itu mungkin akan melakukan hal yang gila.

Azalea belum menemukan alasan ketika melihat Ray mulai mendekatkan tubuh kearahnya. Azalea mundur beberapa langkah dan berakhir di dinding ruangan, sekarang tubuhnya tampak gemetar dan ketakutan. Ray pria itu tak menggubrisnya dengan napas memburu ia mulai mencengkeram tangan Azalea dan meletakkannya dibelakang kepala gadis itu.sebelum sempat meronta Azalea merasa sesuatu yang hangat menerjang bibirnya, terasa hangat dan manis. Ray melumat bibir gadis itu dengan beringas dan penuh gairah, Azalea hanya berdiam diri dengan detak jantung yang berdetak kencang tak beraturan. Azalea belum mengerti apa yang baru saja terjadi ketika melihat tangan ray mulai meraba tubuhnya, pria itu mulai melepaskan kancing kemeja gadis itu tanpa berniat melepaskan ciumannya.

Pakaian Azalea sudah lepas seluruhnya dan hanya menyisakan pakaian dalam yang tipis. Azalea ingin meronta tetapi tubuhnya tampak tak bisa bergerak sama sekali, Ada yang menahannya? Apa kah ia juga merasakan hasrat yang sama?

permainan lebih intim akan dimulai ketika Ray melemparkan tubuh gadis itu keatas kasur sambil buru-buru melepaskan bajunya. sekarang pria itu bertelanjang dada sehingga Azalea bisa melihat dengan jelas dadanya yang bidang dan otot-ototnya yang kekar. Ray tak ingin membuang waktu ketika ia buru-buru menindih tubuh Azalea dan kembali melumat bibir kecilnya.Sekarang kulit mereka bersatu tanpa satu helai pakaian pun yang menghalangi.napas Azalea mulai berburu diikuti peluh yang menetes dari keningnya. Apa yang sedang aku lakukan? batinnya

Ray tiba-tiba berhenti.ia tidak melanjutkan permainannya ketika melihat air mata mengalir dari balik sudut mata gadis itu.Azalea menangis.

"maaf,Azalea"

Azalea tak menjawab.

Ray duduk tertunduk dipinggir kasur dengan wajah penuh penyesalan, Ia memperhatikan gadis yang beberapa saat lalu tampak begitu menggairahkan itu berubah menjadi gadis kecil yang menyedihkan.Azalea buru-buru mengenakan pakaiannya dan berlalu dari tempat itu tanpa menoleh sedikitpun.

Ray menatap lekat kepergiannya, Azalea seperti bunga Dandelion dalam genggamannya.terbuka, terbang, lalu hilang dilangit.

Azalea membenamkan wajahnya keatas kasur diikuti oleh isak tangis yang tertahan. Apa yang baru saja ia lakukan? gadis itu benar-benar menyesali perbuatannya hari ini. mengapa ia dengan mudah pergi ke tempat pria yang baru saja ditemuinya. ia bahkan tak memberontak ketika pria itu mulai melakukan hal gila kepadanya.Azalea tak berhenti mengutuk diri, tangisnya pecah malam itu.

Hari berlalu begitu saja dan banyak hal terlupakan, mungkin saja pria yang bersamanya malam itu juga tak jauh berbeda.melupakan malam itu dan menganggapnya tak pernah terjadi. namun baik Azalea maupun Ray tak bisa melupakan bahkan sedikitpun.Terbukti dari seorang pria yang tampak berdiri uring -uringan disebuah toko buku dipinggir kota. Ia sudah mengunjungi tempat itu selama berhari-hari hanya untuk membeli beberapa buku yang diraihnya secara Acak. Mungkin ada alasan khusus, tidak ada yang tau.

Ray meletakan beberapa buku yang masih bersegel didepan wanita dimeja kasir.

Misel meraih buku-buku itu dan memeriksanya satu persatu. gadis itu mengkerutkan dahi sambil melirik kearah pria tampan didepannya yang tampak sibuk menoleh ke sekeliling ruangan, mencari-cari sesuatu.pria itu sudah mengunjungi toko ini beberapa hari ini dan sudah membeli puluhan buku dengan judul yang sembarangan, bahkan ada beberapa buku yang sama persis dengan yang dibelinya kemarin.

Misel Menscan buku dan memasukannya kedalam sebuah paper bag.

"semua.tiga ratus tiga puluh lima pak" ujar misel sambil menyerahkan kantong kertas kearah Ray.

ray tak segera menjawab ia. masih sibuk menoleh keseluruh ruangan itu,seperti tak ada yang boleh luput dari pandangannya.

"pak" ucap misel lagi dengan nada kesal dan kini berhasil menyadarkan Ray.

"Apa gadis itu belum juga datang? "tanya Ray kepada misel

Misel menarik napas panjang lalu menghembuskannya. pertanyaan yang sama persis dengan pertanyaan kemarin. Beberapa hari ini wanita itu benar-benar merasakan kewalahan. pertama karena ada pria aneh yang terus meneror nya dengan pertanyaan yang sama, mencari-cari gadisnya yang hilang entah kemana dan yang kedua 'gadis yang hilang' tiba-tiba mengajukan cuti mendadak yang menyebabkan ia harus kerepotan menjalankan pekerjaan dua orang sekaligus.

"kamu benar-benar gak tau, Azalea ada dimana" tanya ray lagi denga nada serius.

misel menggeleng cepat, merasa penat dengan pertanyaan yang sama.

"Apa saja yang bisa menghubungkan aku dengannya, alamat atau nomor telepon"

misel menghela napas lagi"tidak ada pak"

Ray tak segera menjawab, raut wajahnya tampak putus asa. Sudah beberapa hari ini ia sibuk mencari-cari gadis yang kabur dari kamarnya sepekan lalu. Namun ia tak menemukannya bahkan di tempat satu-satunya yang ia ketahui. Gadis itu sudah cuti dari pekerjaannya selama berhari-hari ini dan tak meninggalkannya jejak sedikit pun. Apa gadis itu sengaja menghindarinya?

Misel masih berdiri didepan mesin penghitung dan sibuk memainkan kukunya,menunggu pria putus asa didepannya sadar dari lamunannya.

Tiba-tiba ekspresi misel berubah ketika melihat pintu masuk terbuka dan gadis itu muncul disana.

"itu azalea" tunjuk misel kearah seorang gadis yang baru muncul dari balik pintu.

Ray menoleh dengan cepat dan melihat gadis yang selama seminggu ini membuatnya tampak benar-benar berantakan berdiri disana, ekspresi Azalea sama terkejutnya.

Azalea sedang berjalan menuju percetakan tempat ia bekerja,langkahnya tampak berat dengan tatapan lesu. sudah hampir seminggu ia mengurung diri dalam kamarnya,hari ini ia terpaksa berangkat bekerja setelah sebuah pesan berisi ancaman pemecatan tiba di ponselnya pagi ini. Ia harus pergi bekerja meski tak mau, karena tempat ini satu-satunya tempat yang mau menerimanya bekerja. tak ada pilihan lain, Ia harus segera mengumpulkan uang untuk biaya kuliahnya tahun depan. Azalea hanya perlu melupakan kejadian hari itu dan berharap tak pernah lagi bertemu dengan pria itu.

Azalea baru saja membuka pintu masuk,ketika tiba -tiba ia tersentak saat melihat pria itu berdiri disana dan kini menatapnya lekat penuh harap. Azalea rasanya tiba -tiba ingin menghilang.

1
paulina
Jelas banget ceritanya!
bb_yang_yang
Hahahaha aku baca dari tadi sampe malam, mana next chapter nya thor?!
Risky Rafiyani Sembiring: next bakal lebih sering upload, mohon dukungannya 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!