Henny Trianti pemeran utama (Gadis ceria yang menutupi banyak masalah hidupnya dengan tawa dan canda khas miliknya, penulis novel paling banyak dibicarakan dengan 45 novel yang sudah terbit, lulusan sarjana sastra dari Universitas terkenal di kota Y tempat tinggal nya). Dilanjut oleh Kiara Hertanti (gadis seumuran Henny yang juga dikenal sebagai penulis novel yang berhasil menerbitkan 33 novel, lulusan sarjana sastra dari Universitas X sama dengan Henny).
Wildani Erickson (Pria paling banyak dibincangkan para wanita muda karena berhasil menjadi pebisnis paling muda di kota tempat mereka tinggal) . Tiga pemeran utama paling di sorot di kota Y ini berhasil mencuri banyak perhatian setiap perusahaan besar di seluruh Asia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AG & IG
Henny tak menanggapi Magdalena, dia juga kesal melihat bos nya itu karna tidak menanyakan lebih lanjut soal kemiripan sketsa nya dengan Kiara.
Henny mencoba menyeka air matanya yang sudah membuat mata ya sembab, lalu dia berjalan melewati Magdalena begitu saja, menyusun semua barangnya dan meninggalkan ruangan itu tanpa pamit pada bos nya itu.
Rasa bersalah Magdalena semakin besar, dia tidak bisa menanggapi hal tersebut karena dia yakin kalau itu milik Henny, tapi jika ketahuan Kiara mencuri nya bisa bisa kontrak ini akan gagal dan sia sia.
Magdalena juga dari awal menginginkan Henny yang menang dan dia sudah yakin hal itu, tapi melihat kejadian pagi itu Magdalena tak bisa bertindak ceroboh karena dia juga harus memikirkan kerugian perusahaan nya.
Henny yang berjalan menuju parkiran dengan menunduk mempercepat jalannya, dia sama sekali tak menyapa orang-orang di kantor nya.
Saat sudah sampai di parkiran dan saat hendak memakai helm nya seseorangenarik tangannya dari sebelah kanan dan membawa paksa Henny ke sudut parkiran yang tertutup tembok.
Dani yang menarik tangan itu juga menutup mulut Henny agar tidak teriak, walaupun sebenarnya tempat itu sepi.
Henny sangat kaget dengan aksi cepat dari Dani yang, kini dia sangat dekat sekali dengan Dani dia masih menatap dengan tatapan kosong.
"Lo habis nangis yahh?" Tanya Dani setelah melepaskan tangannya dari mulut Henny berbeda dengan tangannya yang masih menggenggam erat tangan Henny.
"Lo ngapain sih!! Awass!!" Tantangnya, namun tubuhnya lagi-lagi tertahan oleh Dani.
"Kalau Lo mau nangis gapapa nangis aja dulu" Kata Dani.
"Apaan sihh, bukan urusan Lo!!!" Lawan Henny lagi dia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan tangannya namun Dani bukannya malah melepas dia memeluk Henny dengan erat.
Henny sangat kewalahan dengan aksi Dani, dia berusaha mendorong dan melawan tapi sama saja tak bisa dia kalahkan t
Kekuatan Dani.
"Plisss tenang dulu..... Gue tau Lo masih mau nangis... Lo masih nahan rasa kecewa Lo kan? Udahh yah jangan di sembunyiin Lo nangis aja sepuas Lo" Ucap Dani
Henny yang mendengar itu mulai menerima pelukan Dani, dia menyembunyikan wajah nya ke dada bidang Dani dan mulai lah terdengar suara tangis Henny, dengan lembut Dani mengelus rambut Henny untuk mencoba menenangkan nya.
Henny semakin nangis, dia meluapkan semua yang sudah dia tahan sedari tadi dan setelah sekitar beberapa menit menangis mulai lah dia mengoceh pada Dani.
"Hiksssss kalian semua jahat, gak ada satu pun yang percaya kalau itu karya gue hikksssss" ucap nya merengek
"Apalagi Lo!!! Bukannya nanya dulu malah langsung bilang kalau Kiara yang pantas!!! Hikssssssss" kesal nya sembari menumbuk dada Dani
"Gue gak butuh kerjasama itu gue hanya minta kalian percaya kalau itu gue yang buat hiksssss, gue sampai begadang, gue revisi setiap ada waktu, tapi dia malah seenaknya main comot comot aja" Omel nya masih tak terima
"Jadi Lo kesal juga sama gue?" Tanya Dani
"Bukan kesal tapi benci!!!!! Lo sengaja kan langsung pilih dia, kenapa sih Lo gak nge sampingin masalah pribadi dulu..." Sambung Henny lagi
"Gue langsung terima dia karna gue yakin dia pasti kesusahan buat lanjutin ide itu, karna gue tau kalau itu emang ide Lo" Jawab Dani
"Kenapa Lo percaya kalau itu ide gue?" Tanya Henny
"Lo ingat kan malam terakhir gue ke kostan Lo, gue gak langsung balik, gue masih intipin Lo dari jendela dan kelihatan banget sketsa yang Lo buat bahkan masih ada bagian yang Lo perbaiki, gue hanya ngejebak Kiara kok" Jelas Dani
Henny melepaskan pelukan itu dan menatap tajam kearah Dani "Berarti Lo pengintip dong" Ucap nya kesal sambil memanyunkan bibirnya.
Cupppppppppp
Kecupan maut Dani kembali mendarat di bibir Henny, gerakan kilat itu pasti nya tak bisa di elakkan oleh Henny.
"Hikssss..... Hikssss...... Lo malah buat gue makin sedihhhh....." Henny malah kembali menangis dan menyembunyikan wajah nya ke dada bidang Dani.
Dani sudah pasti senyum kesenangan, walaupun hanya kecupan singkat, dia masih menemani Henny dia menepuk-nepuk punggung Henny dan tangan satu nya mengelus rambutnya.
Kecupan cepat beberapa kali dia berikan di ujung kepala Henny, tampak sekali ciuman itu benar-benar sangat tulus.
"Arghhhhhhhh jangan cium cium gueee hikssssssssss..... " Rengek nya.
Setelah nangis-nangis nya selesai, Henny melepaskan pelukan itu dan melangkah mundur agar tak terlalu dekat lagi dengan Dani.
"Gue udah selesai nangis nya, makasih yahh" ucap nya dengan mata sembab nya dan kemeja Dani memang sudah basah oleh air mata Henny.
"Maaf kemeja Lo jadi basah dan kusut" ucap nya lagi
"Yang penting Lo udah tenang, jadi sekarang Lo mau balik ke kost?" Tanya Dani
"He emmm" jawab nya sambil mengangguk
"Yaudah sana... Hati-hati yahh, gue bakal ke dalam lagi diskusi lebih lanjut sama Kiara, Lo percaya aja sama gue dia bakal minta maaf atas perbuatannya ke Lo" Tegas Dani
"Udah lah, gak perlu juga kok, yang penting Lo dan Bu direktur udah percaya sama gue" Sangkal Henny
"Tetap aja itu perbuatan curang, dandia pantas minta maaf" Ucap Dani lagi
"Yaudah deh terserah Lo aja, gue balik yahh" kata Henny sedikit canggung, dia pun pergi kearah motor nya dan melirik sebentar ke arah Dani lalu dia pergi menuju kost nya.
Selama perjalanan pulang hati Henny sudah mulai tenang, kecupan dari pria manis itu pun terus dia ingat lagi.
Sedangkan Dani kembali masuk ke dalam kantor AG, dia langsung menuju ke ruangan diskusi nya.
"Bapak sudah selesai urusannya?" Tanya Kiara dengan ramah
"Hemm sudahh" jawab nya dengan nada dingin
"Ibu direktur lagi nenangin Henny deh kayak nya pak, gimana kalau kita berdua saja yang terlebih dahulu diskusi?" Tanya Kiara
"Nenangin Henny? Emangnya Henny kenapa?" Tanya Dani
"Biasalah pak, tadi dia nangis karena tidak terima saya yang terpilih, padahal kalau boleh jujur saya juga mati Matian pak mikirin ide ini, dan bisa bisa nya Henny memodifikasi nya dengan embel-embel merevisi" Kata Kiara pada Dani
"Emmm saya paham lah maksud kamu, oke kalau begitu coba jelaskan lebih lanjut lagi soal beberapa adegan yang akan muncul di genre misterinya, soalnya tadi saya dengan hampir ada 8 yah?"
"Iya pak betul, tapi yang sudah pasti itu Masib tiga pak, soalnya ini kan masih sketsa awal dan bisa saja berubah" Jawab Kiara
"Seharusnya mulai dari kamu merancang nya kamu sudah memastikan nya, jangan sampai ada yang berubah lagi, saya minta untuk bagian itu kamu fokuskan dan selesai kan secepatnya yahh"
"Ouhh iya dan satu lagi ketiga buku dengan genre yang berbeda beda ini kamu rancang memang sesuai dengan ide yang kamu buat, tapi jika ide dengan jalan ceritanya tidak nyambung akan saya suruh revisi sampai sesuai dengan sketsa nya, kamu juga tahu kan kalau kualitas buku yang di terbitkan oleh IG bukan buku kaleng-kaleng, tapi buku yang memang akan booming nantinya" jelas Dani dengan tegas
Mendengar itu Kiara sudah mulai merasa kewalahan, apalagi dia sebenarnya belum terlalu memahami konsepa tau sketsa yang di buat oleh Henny itu.
"Baik pak, pasti akan saya lakukan dan kerjakan sesuai dengan yang bapak perintahkan" jawab Kiara berusaha keras untuk menyimpan rasa ragu nya.
"Baiklah mungkin untuk Minggu ini akan kita fokuskan pada genre misterinya saja, kerjakan saja lebih dulu bagian yang saya perintahkan tadi, untuk pertemuan selanjutnya, besok kemungkinan saya tidak bisa jadi lusa saja" Ujar Dani.
"Baik pak terimakasih yah pak untuk masukan dari bapak" ucap nya
Kiara tak bisa berpaling, dia selalu menatap wajah tampan Dani dengan puasnya, akhirnya keinginan nya untuk bekerja sama dengan Dani sudah tercapai, dan kali ini tugas nya adalah menaklukkan hati pria itu.
Dani pun keluar dan hendak kembali ke kantornya, saat di parkiran dia menemukan name tag Henny yang ternyata tidak sengaja jatuh tadi.
Dani tersenyum sumringah dia memiliki alasan untuk datang ke kost Henny.
Tapi sebelumnya dia melihat di name tag itu tertera lah nomor telepon Henny, dengan cepat dia langsung menyalinkan kontak itu ke handphone nya dan lanjut dia pergi menuju kost Henny.