Lanjutan My Kindergarten Teacher dan The Five Brothers
Bagaimana jika kamu adalah putri dan cucu pemilik salah satu bank terbesar di Indonesia tapi dikira miskin oleh duda kaya hingga menawarkan menjadi Sugar Daddy nya supaya bisa berdekatan karena pria itu mengalami gynophobia.
Salasika Hadiyanto tidak menyangka jiwa gabutnya membuat dirinya memiliki Sugar Daddy bernama Lingga Xavier Horance. Part konyolnya, anak Xavier, Xander sangat dekat dan mendukung ayahnya tinggal bersama Sasa.
Bagaimana reaksi Dewa dan Sagara Hadiyanto saat tahu cucu dan putrinya memiliki Sugar Daddy akibat salah paham?
Generasi ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah
Xavier dan Xander pun pulang ke hotel setelah menyelesaikan semua administrasi dengan diantar Sasa ke parkiran. Mobil Lexus hitam itu pergi dan Sasa merasakan bahwa dua piranha putih sudah berdiri di belakangnya dengan tatapan ingin mencabik-cabik dirinya.
"Kelihatannya kamu akrab sekali dengan Mr Horance," ucap Yetty dengan nada sinis dan iri.
"Kenapa? Iri bilang boss !" balas Sasa.
"Memang kamu bisa apa sih ?" timpal Nina dengan geram.
"Kalian bisa bahasa Jerman? Bahasa Perancis? Tidak kan? Kalian kan membanggakan diri bisa bahasa Mandarin. Aku memang tidak sefasih kalian, tapi aku fasih bahasa yang lain," senyum Sasa.
"Dilarang di sekolah ini dekat dengan wali murid disini!" hardik Yetty.
"Oh, biar tidak ada skandal macam kamu ya Miss Yetty sampai digerebek?" cengir Sasa dengan wajah usil. "Beruntung miss Faustine masih kasih kesempatan kamu karena kamu keponakannya."
Wajah Yetty langsung memucat karena tidak menyangka Sasa tahu aibnya. Bagaimana Sasa tahu padahal dia belum masuk sini ! Semua orang disini sudah diwanti-wanti untuk tidak ember ! Apa ada yang cerita ke Sasa ?
"Kalau begitu, saya permisi. Anda masih menunggu calon wali murid lain kan?" Sasa pun berjalan menuju ruang guru dengan gaya songong.
Awas kamu itu !
***
Seminggu kemudian
Xavier dan Xander merasa puas dengan hasil renovasi apartemen mereka di sebuah unit apartemen daerah Sisingamangaraja. Sengaja Xavier mencari tempat daerah atas karena dekat dengan aset-aset milik kakeknya dan sekolah Xander dan gubuk Sasa.
Xavier sungguh tidak sabar membawa gadis yang kadang sederhana kadang terlihat berkelas ke dalam apartemennya. Sudah lama Xavier tidak ada wanita satu atap dengannya dan berharap Sasa sesuai ekspektasinya bisa menjadi partner diskusi Xander.
"Kamar Sasa dimana pa?" tanya Xander yang langsung suka dengan kamarnya yang langsung ke area kolam renang.
"Kamar Sasa sebelah kamar Papa."
Xander menatap ayahnya. "Pa, aku rasa Sasa bukan tipe cewek gampangan deh. Mungkin dia mau sama Papa karena kasihan papa gynophobia."
Xavier tersenyum. "Memang tidak tapi Sasa mau tinggal dengan kita saja papa sudah senang. Bagaimana dengan kamu?"
"Aku lebih suka lagi lah Papa. Sasa itu orangnya asyik dan dia kryptonite papa." Xander memegang tangan papanya. "Kira-kira, mau tidak ya Sasa kita simpan permanen?"
Xavier menyipitkan matanya. "Macam apa saja disimpan permanen?"
***
Kontrakan Sasa
"Dasar piranha putih ! Nanti aku lempar ke piranha hitam punya Oom Enzo, baru tahu rasa !" omel Sasa yang tadi ribut dengan Yetty dan Nina lagi hanya gara-gara salah satu wali murid adalah orang Perancis dimana lebih nyaman dengan bahasa ibunya dan hanya Sasa yang fasih jadi selama melihat-lihat sekolah, gadis itu yang mendampingi pasangan suami istri dengan anaknya.
Tak heran jika semua orang pun sebal dengan kemampuan berbahasa asing gadis missqueen yang hanya naik Vario bekas dan tidak pernah bawa barang mewah.
Sasa sampai harus ribut adu mulut dengan Yetty yang membawa pasangan suami istri dari Perancis itu. Sasa menyindir kalau tidak mampu berbahasa yang dikuasai calon wali murid, jangan sok-sokan. Kalau saja tadi miss Faustine tidak maju, sepertinya Sasa akan menghajar Yetty dan akan di lempar ke Tibet bersatu dengan habitatnya.
Seminggu ini Sasa tidak berkomunikasi dengan Xavier maupun Xander karena dirinya juga sibuk di sekolah dan memberikan kesempatan ayah serta anak itu untuk pindahan. Sasa tidak mau terlihat terlalu sugar baby yang kepo dengan segala sesuatunya dari sugar Daddy nya.
Sasa sedang membereskan cuciannya dan hendak membawanya ke laundry untuk minta disetrikakan ( Sasa paling malas menyetrika ) saat ponselnya berbunyi. Gadis itu lalu mengambilnya dari atas meja makan dan menerimanya.
"Selamat sore Xavier," sapa Sasa ramah.
"Sore. Kamu sedang apa?"
"Menyusun cucian untuk aku bawa ke laundry supaya disetrikakan. Aku paling malas menyetrika," jawab Sasa. "Ikut harga mahasiswa lah !"
"Sudah kamu siapkan baju dan barang-barang kamu yang akan dibawa ke apartemen aku?"
"Eh? Memangnya sudah selesai renovasi?" tanya Sasa bodoh.
"Sudah. Kamu besok sudah mulai tinggal di apartemen bersamaku dan Xander. Apa perlu aku jemput ?"
Sasa menggigit bibir bawahnya. Eh serius nih gue jadi bayi gula pasir, gula Jawa, brown sugar ... "Aku naik ojek online saja. Berikan saja alamatnya dan aku akan datang." Hiyyyaaaahhhh, macam Superman bilang ke Lois Lane.
"Oke. Aku berikan alamatnya. Oh, rekening kamu ?"
Sasa melongo. Serius mau kasih uang. Asyiiikkk, bisa beli franchise chatime. "Nanti aku kirim kan nomor rekeningnya."
"Aku tunggu Sasa. Kabari kalau mau datang besok." Xavier langsung mematikan panggilannya.
Alamak! Sasa langsung mengirimkan nomor rekening yang menggunakan nama Sasa Kim dan memang dipakai khusus untuk cosplay Missqueen nya. Sasa dibantu oleh Oom Nakula nya yang asisten Sagara, demi totalitas menghilangkan nama Hadiyanto.
"Pakai Sasa Kim ... pakai Sasa Kim, bukan Salasika Hadiyanto." Sasa mengirimkan nomor rekeningnya dan lima menit kemudian, sebuah notifikasi muncul di ponselnya.
"Serius kasih 500 Juta !" seru Sasa tertahan karena tembok tetangga bisa mendengar. "Lumayan .... "
Sasa pun kembali mengurus cuciannya dan bersiap menuju tempat laundry langganannya menggunakan motor. Setelahnya gadis itu akan membeli makan malam di seputaran jalan Sultan Agung.
***
Keesokan harinya di Hari Minggu.
Xavier tersenyum saat Sasa datang dengan kopernya dan mempersilahkan gadis itu masuk. Xander langsung memeluk gadis itu dan membawa ke kamarnya.
"Waaahhh kamarnya bagus !" seru Sasa. "View-nya juga."
"Yuk Sasa, aku bantu bongkar koper !"
"Eits. Tunggu dulu kisanak ! Ini koper isinya semua onderdil wanita dan kamu masih balita, ayo keluar ! Biar aku bongkar sendiri !" Sasa lalu mendorong Xander keluar membuat bocah itu manyun.
Sasa lalu menutup pintu kamarnya dan mulai membongkar semua baju-bajunya yang dari baju biasa untuk kantor dan baju simpanannya jika harus dipakai pas acara penting.
"Jangan sampai ketahuan aku bawa Morr dan Burberry." Sasa pun menyimpan sepatu Manolo Blahnik dan Jimmy Choo nya di dalam lemari. "Sasa, kamu itu memang edun !"
***
"Sasa tidak mengijinkan aku membantu bongkar kopernya," adu Xander.
"Mungkin malu karena disana kan banyak barang wanita," jawab Xavier sambil melihat pergerakan sahamnya di MacBook. Mungkin juga malu ada barang-barang lusuh juga. Tapi seharusnya dengan uang yang aku berikan, dia merubah outfit nya dong.
Suara pintu kamar Sasa terbuka membuat ayah dan anak itu menoleh. Sasa tampil santai dengan daster dan menuju dapur. Xavier melongo karena daster batik itu ada bolong di ujungnya.
"Bagaimana bisa kamu pakai baju bolong begitu?" seru Xavier gemas membuat Sasa terkejut.
Eh? Kok ya jeli sih duda satu ini?
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️😊❤️
pengen tau gimana keadaan onderdil tubuh dri org2 yg jahat tuh😅😅😅
bikin mba gelena amisha dan jagal the best mba hana kumpul reuni setan ginjal bikin mereka berangkat ke Semarang diam" bikin surprise yg laen biar pada kaget klo tukang jagal datang
mau visual erhan dewasa dong Teh