(Revisi)
Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.
"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.
"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.
Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.
Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Pengantin Pesanan
"Seperti apa kriteria wanita yang tuan inginkan?" tanya Sean setibanya di mansion mewah tuan mudanya yang berada di dalam hutan.
Sean akan mempertanyakan terlebih dahulu seperti apa sosok wanita yang diinginkan tuan mudanya. Sean merasa bahwa dia kembali mendapatkan pekerjaan baru yang akan membuatnya pusing tujuh keliling.
"Pikirkan sendiri, intinya dia mau menikah denganku!" jawab Louis dengan ketusnya.
Sean tampak mengerutkan keningnya mendengar ucapan tuan mudanya, bahkan dengan santainya mengatakan 'pikirkan sendiri'.
Ya Tuhan, dia yang ingin menikah, malah aku yang harus mencarikan pasangan untuknya. Aku bahkan tidak tahu seperti apa kriteria wanita yang diinginkan tuan Louis. Jujur saja, banyak wanita yang mau menjadi istrimu tuan, tapi kalau penampilanmu masih seperti ini, yakin dan percaya semua wanita langsung menghindari mu, tuan. Batin Sean sambil menghembuskan nafas kasar.
"Carikan secepatnya, aku tidak suka menunggu lama!" ucap Louis sebelum melangkah masuk ke dalam mansion nya.
"Baik tuan" ucap Sean mengangguk dengan perasaan serba salah.
Tidak ada kata penolakan apalagi menghindari perintah tuan mudanya. Sedangkan Louis hanya mengangkat jempolnya, lalu melangkah lebar menaiki anak tangga.
"Semudah itukah mencari istri?. Oh Tuhan..dunia memang sudah berubah, dia yang mau menikah, tapi aku yang harus mencarikannya seorang istri. Memangnya aku tahu kriteria wanita yang disukainya, nasib nasib." Sean memijit pelipisnya lalu bergegas mengikuti tuan mudanya.
Sean sudah yakin seratus persen bahwa tuan mudanya selama-lamanya akan menjomblo, alias bujang karatan. Karena selama ini tak pernah terlintas sekalipun dipikirannya untuk menikah.
Jangankan untuk menikah, mengenal wanita saja pun tak ada dalam kamusnya. Mengapa sekarang tuan mudanya malah kebelet mau nikah? pikirnya.
"Kemana aku harus mencari wanita untuknya? Aahh sial, kenapa aku jadi pusing begini" gumam Sean merasa frustasi sendiri. Inilah pekerjaan yang menurutnya penuh tantangan.
Sementara tuan mudanya sedang asyik berenang di lantai dua sambil menikmati panorama alam yang begitu indah dan sejuk dipandang mata di waktu senja.
🍁🍁🍁🍁
Kediaman Zahira....
"Kamu darimana saja! kenapa baru pulang di jam segini?" ucap Nyonya Victoria dengan ketusnya sambil menghadang Zahira di depan pintu.
"Apa perlu aku ceritakan semua kegiatan ku hari ini?. Sungguh aneh, Tante menanyakan kepulanganku, padahal biasanya acuh-acuh saja. Apa tante tidak ada kerjaan lain selain menungguku pulang" ucap Zahira dengan ketusnya. Dia sangat malas berdebat dengan ibu tirinya sepulang kerja.
"Karena aku peduli kepadamu, Zahira. Dengar baik-baik, kamu salah satu anak gadis di rumah ini dan masih menjadi tanggungjawab ku. Jika kamu kenapa-kenapa di luar, maka aku sebagai orang tuamu yang harus bertanggungjawab" ucap Nyonya Victoria dengan suara lemah lembut, membuat Zahira tersenyum sinis dan merasa muak mendengar ucapan ibu tirinya itu.
"Terima kasih sudah mau peduli kepadaku. Tapi maaf, aku tidak butuh perhatian mu dan selamat malam" ucap Zahira tersenyum kecut lalu melangkah menuju lantai dua, dimana kamarnya berada.
"Anak itu benar-benar, aku bahkan belum selesai bicara dia sudah melenggang pergi" ucap Victoria kesal sambil mengepalkan tangannya. Padahal dia ingin menyampaikan hal penting kepada Zahira.
"Pokoknya besok pagi aku harus berbicara secara empat mata dengannya." ucap Nyonya Victoria lalu memilih masuk ke dalam kamarnya.
Sementara itu, Zahira sedang membersihkan diri di dalam kamar mandi. Selesai mandi dia melangkah ke ruang ganti untuk mengenakan piyama tidurnya. Setelah itu, dia akan mengistirahatkan tubuh lelahnya.
Perlahan Zahira merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi terlentang. Pandangannya tertuju kearah langit-langit kamar. Jujur, dia masih kepikiran dengan ucapan pengacara Jordan.
"Aku harus menggagalkan rencana jahat Tante Victoria. Aku harus mencari pria yang bersedia menikah denganku" ucap Zahira dengan tekad yang sudah bulat untuk melawan ibu tirinya.
Zahira kembali mengubah posisi tidurnya, namun tetap saja dia tidak bisa memejamkan matanya dan masih terus kepikiran dengan rencana ibu tirinya. Sepertinya malam ini dia akan terus terjaga.
Untuk itu, Zahira memilih bangun lalu membuka ponselnya. Dia melihat begitu banyak obrolan di grup chatnya. Zahira tertawa kecil membaca deretan chat menggelitik di grupnya.
Zahira ingin ikut nimbrung mengomentari foto pria yang menjadi pembahasan di grup chatnya. Namun dia ragu sendiri. Pada akhirnya dia hanya mampu menjadi pembaca.
Ternyata banyak karyawan wanita yang melakukan kencan buta lalu memposting foto pria teman kencannya di grup chat mereka. Anehnya mereka semua tidak tahu bahwa Zahira juga masuk dalam grup chat tersebut, namun sama sekali tidak diketahui oleh karyawannya sendiri karena Zahira menggunakan nama samaran.
"Sepertinya aku harus melakukan kencan buta. Tapi.. bagaimana jika tak sesuai ekspektasi. Emm..ujung-ujungnya hanya buang-buang waktu" ucap Zahira sambil memeluk guling nya.
Zahira kembali membuka chat di grupnya, hingga salah satu anggota di grup itu mengirimkan sebuah link aplikasi biro jodoh.
[ Disini lebih menantang, siapa tau ada yang berminat💋]
Zahira menyipitkan kedua matanya membaca pesan yang dikirimkan karyawan bernama Lenny, salah satu anggota di grup chatnya yang super bar-bar dan begitu berpengalaman mengenai urusan percintaan.
Mendadak rasa penasaran Zahira menjadi-jadi, tanpa pikir panjang dia pun mengklik link aplikasi biro jodoh tersebut. Siapa tahu dia bisa mendapatkan calon suami lewat aplikasi tersebut, pikirnya.
"Wow, aku diminta untuk registrasi terlebih dahulu" gumam Zahira saat pertama kali membuka beranda aplikasi tersebut. Dia pun diminta untuk membuat akun dalam aplikasi biro jodoh tersebut.
"Buat tidak ya" gumam Zahira bimbang dan pada akhirnya diapun mengikuti langkah-langkahnya.
"Yes, aku selesai membuat akun. Langkah selanjutnya apa ya?" tanya Zahira pada dirinya sendiri.
Tlingg
Sebuah notifikasi masuk dalam ponselnya dan itu dari aplikasi biro jodoh yang memintanya untuk melakukan aktivasi.
[Untuk menikmati fitur aplikasi. Silahkan melakukan pembayaran sebesar 2Juta melalui rekening xxxx atau lebih detailnya anda bisa mendatangi kantor kami yang beralamat di Jln Junius. Info lengkapnya anda bisa hubungi nomor 079xxxx]
"What! aku diminta untuk melakukan pembayaran? Aku pikir aplikasinya cuma gratis. Bagaimana ya? Eemm...sebaiknya aku datangi saja alamatnya. Jangan sampai aplikasinya cuman aplikasi bodong dan bermodus penipuan" ucap Zahira sambil mengerucutkan bibirnya. Kemudian dia menyimpan ponselnya di atas nakas, lalu memutuskan untuk tidur, mengingat rasa kantuk sudah menyerangnya.
Keesokan harinya....
Zahira sudah cantik dan rapi dengan setelan kerjanya. Sudah dipastikan para pria akan terpesona melihat kecantikan wanita pekerja keras yang satu ini.
"Zahira, Tante mau bicara sama kamu" teriak Nyonya Victoria yang sudah menunggunya di bawah tangga.
"Ya, tak usah teriak-teriak. Aku dengar kok" sahut Zahira sambil mempercepat langkahnya menuruni anak tangga.
"Kurasa kamu sudah tahu apa yang akan Tante bicarakan" ucap Nyonya Victoria serius dan kini duduk berhadapan dengan Zahira di ruang kerja.
"Ya. Tante ingin menjodohkanku" ucap Zahira tersenyum tipis.
"Benar sekali. Karena kamu anak tertua di rumah ini, makanya kamu harus segera menikah. Tante sudah memilihkan calon suami untukmu, dia dari kalangan pebisnis dan jelas asal usulnya. Minggu depan pertunangan kalian akan berlangsung, selanjutnya naik ke jenjang pernikahan. Zahira sayang, jangan coba-coba kabur dari perjodohan ini, karena jika itu terjadi, kamu sendiri yang menanggung kekalahanmu." jelas Nyonya Victoria sambil menyeringai.
"Oke, kita tunggu tanggal mainnya, siapa yang akan kalah. Aku atau Tante!" ucap Zahira tertawa kecil lalu bangkit berdiri.
Nyonya Victoria berdengus kesal sambil mengepalkan tangannya. Dia sangat geram dengan anak tirinya dan kali ini dia akan menang bagaimanapun caranya.
"Maaf, aku sudah terlambat" ucap Zahira berpamitan lalu melenggang pergi.
Karena ada hal penting yang harus Zahira kerjakan pagi ini, yaitu mendatangi langsung kantor dari aplikasi biro jodoh yang sudah membuatnya berminat mendaftarkan diri.
"Benarkah ini kantornya?" ucap Zahira sambil menatap bangunan dua lantai yang mirip sebuah ruko.
Hingga terdengar suara seseorang memanggil namanya.
"Zahira!"
*
*
*
Bersambung...
Jangan lupa like nya bestie 🙏