AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 MIIM
Pagi hari yang cerah seorang gadis cantik sedang tertidur nyenyak seakan akan terusik dari tidur nya karena bunyi alarm di hp nya.
Drett
Drett
Drett
Alarm tak henti henti nya ber bunyi untuk membangun kan gadis yang tengah ber mimpi indah.
Gadis cantik itu pun perlahan membuka mata nya dan melihat jam sambil mematikan suara alarm tersebut. Tetapi ketika hendak mematikan alarm mata nya melebar sempurna dan,,,
"Huammm" Aurora menguap sambil bergumam. "jam 09.30" tanpa sadar.
Tiba tiba,,
"Ahkkkkkk" Aurora berteriak keras.
"TERLAMBATTT" Aurora sontak bangkit dari tidur nya dan langsung duduk di tepi ranjang kecil milik nya.
"Astaga astaga astaga, bagaimana bisa aku kesiangan begini" cecar nya langsung bergegas dari tempat tidur nya dan langsung membersihkan tubuh nya.
Aurora kini sudah siap walau agak sedikit usang karena kesiangan tetapi Aurora tetap ingin berangkat ke restoran tempat nya bekerja walau sudah pasti telat dan akan mendapat kan hukuman.
Jika biasa nya Aurora berangkat dengan berjalan kaki tapi kini Aurora harus mengeluarkan biaya nya untuk memesan taksi online.
Aurora melambai kan tangan nya ketika ada mobil taksi online menghampiri nya.
"Nona Aurora ya?" Tanya sopir taksi online itu ke Aurora.
"Iya pak. Cepet pak anterin saya ke restoran" jawab nya dengan tergesa-gesa.
"Siap nona silahkan naik" balas sopir dengan sopan.
Sesampai nya di restoran sesuai dengan perkiraan Aurora bahwa dia akan mendapat kan hukuman dan kini ia tengah membersihkan seluruh sudut di restoran tersebut, jika sebelum nya pekerjaan nya hanya di dapur menjadi koki, tetapi karena terlambat dia harus menjalani hukuman.
Salah satu rekan kerja Aurora menghampiri nya dan menepuk pelan bahu Aurora dan sontak membuat Aurora terkejut.
"Pfffttt ahaha" dia tertawa terbahak bahak ketika melihat wajah kaget dari Aurora.
Plakkk,,
Aurora memukul lengan rekan kerja nya. "Apa nya yang lucu hah?" Kesal Aurora terhadap rekan nya.
"Ehem," wanita itu derdehem. "Ok, baiklah nona Aurora aku minta maaf, dan aku hanya ingin bertanya pada mu" dia menaikkan salah satu alis nya "kenapa kau bisa telat?, bisa ya seorang Aurora koki paling disiplin waktu ini bisa terlambat masuk kerja" Tanya nya kepada Aurora.
Aurora mengerling kan bola mata nya dengan malas menatap rekan kerja nya.
"Ck, sudah lah kessy aku sedang bekerja dan kau jangan menggangguku!" Ketus Aurora kepada kessy rekan kerja nya.
"Hufttt, baik lah. Selamat menjalani hukuman dengan semangat ya ahahaha" jawab kessy dan langsung mendapat tatapan tajam dari Aurora.
"Ck, menyebalkan" gerutu nya sambil mengerucutkan bibir nya.
Aurora kini sedang mengelap kaca restoran tersebut. Aurora menyipit kan mata dan melihat seseorang sedang dalam masalah. Aurora tersenyum smirk ketika mendapat ide gila nya.
"Ahkkkk," teriak seorang wanita ketika pakaian nya basah kuyup karena ulah Aurora di luar nalar.
"Pfttt, ahahaha rasakan" Aurora tergelak ketika melihat wanita itu basah kuyup.
"Ahkkk, siapa yang berani menyiram ku!!" Geram wanita itu. Dan langsung masuk ke dalam mobil nya karena merasa di permalukan.
Aurora mendapat ide gila nya dengan menyemprotkan air dari selang yang memang khusus untuk menyiram tanaman di depan restoran.
Jack tersenyum ketika melihat perempuan yang baru saja ingin mendekati nya sudah basah kuyup sebelum dia menyakiti nya.
Seketika mata Jack menangkap sosok gadis yang tengah tertawa kencang. "Ck, menarik" ucap Jack ketika melihat Aurora menolong nya dengan ide gila nya.
"Ehem" Jack berdehem ketika sudah berada di belakang gadis itu untuk menyadar kan Aurora dari tertawa nya.
Seketika pula Aurora berhenti tertawa dan langsung membalik badan nya untuk melihat sosok yang berdehem berat itu.
"Hehe, Tuan sa-saya permisi dulu" ucap nya dengan terbata bata dan langsung berjalan, tetapi
"Tunggu" ucap Jack dengan tersenyum penuh kemenangan.
Aurora mengerutkan kening nya ketika melihat perubahan pria itu 180° yang tadi nya memasang wajah datar kini menjadi wajah yang tampan dan tersenyum manis.
"Good, terima kasih atas pertunjukkan nya nona,," ucap Jack dengan menggantung kan pertanyaan atas siapa nama gadis di depan nya.
"A-aurora tuan" jawab nya dengan terbata bata.
Jack mengangguk anggukkan kepala nya "Aurora" gumam Jack "nama yang indah" ucap nya kembali sambil memperhatikan wajah gadis tersebut.
"Terima kasih tuan, kalau begitu saya permisi dulu" jawab Aurora dengan sopan dan menundukkan kepala nya.
Tak lama kemudian Axel datang dengan membawa tatapan dingin dan langsung mengedarkan pandangan untuk mencari Jack.
"Apa yang kau lakukan di situ Jack" suara bariton Axel menggema di gendang telinga Jack.
Jack tanpa aba aba langsung membalikkan posisi nya dan mendapat tatapan tajam dari tuan nya.
Jack dengan gugup menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal.
"Hehe, saya hanya" belum selesai Jack menjelaskan sudah di potong oleh Axel.
"Cepat kita harus menyelesaikan nya" ucap Axel dan langsung berjalan.
Aurora yang sudah hampir Berjam jam membersihkan seluruh restoran kini bibir nya sangat terlihat pucat. Dan tiba tiba,,
Brukkk,,,
Aurora terjatuh dan sosok lelaki tampan muncul dan membantu nya agar tidak tergeletak di lantai. Aurora sempat tersenyum sebelum akhirnya penglihatan mata nya buram dan tak sadar kan diri.
"Ck, merepotkan" gerutu Axel ketika melihat gadis yang berada di pelukan nya dalam keadaan tak sadar kan diri.
Sejenak Axel memperhatikan wajah gadis itu Axel seperti pernah melihat nya. Tiba tiba Axel merasakan ada yang aneh dalam tubuh nya. Dengan mengerutkan kening nya Axel mengingat ketika awal pertama dia bertemu dengan gadis tersebut.
Axel semakin merasakan hal aneh tersebut di dalam tubuh nya hingga tidak sadar jika semua orang yang berada di restoran itu melihat nya bak sebagai pasangan kekasih.
Jack yang melihat adegan tersebut lantas melebarkan bola mata nya dengan sempurna dengan bibir yang membentuk O.
Jack kehabisan kata kata langsung,,
Prokk
Prokk
Prokk
Jack bertepuk tangan dengan senyuman yang sangat merekah dan penuh dengan antusias dan langsung memotret sebelum adegan itu selesai.
"Apa yang kau lakukan Jack. Apa kau ingin aku mematah kan tangan mu" geram Axel ketika melihat tangan kanan nya bisa bisa memotret dirinya dengan seorang wanita.
"Hehe, maaf tuan tetapi ini harus di abadikan" ucap nya dengan senyuman yang sulit di tebak.
"Cepat siap kan mobil" titah nya kepada Jack.
"Siap dilaksanakan Tuan axel" ucap nya dengan penuh semangat.
Axel menggendong tubuh kecil Aurora ala bridal style menuju ke mobil milik Axel. Di dalam mobil Axel memperhatikan wajah Aurora dengan tatapan yang sulit di arti kan.
"Cepat Jack apa kau tidak bisa mengendarai mobil untuk sampai di mansion saja butuh waktu yang lama!!" Geram Axel kepada Jack.
"Astaga tuan ini sudah kecepatan tinggi" balas Jack dengan serius.
*
*
*
