NovelToon NovelToon
Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: laxiana

Aku menganggap mereka sebagai keluarga, mengorbankan seluruh hidup ku dan berusaha menjadi manusia yang mereka sukai, namun siapa sangka diam diam mereka menusukku dari belakang. Menjadikan ku sebagai alat untuk merebut kekuasaan.

Ini tentang balas dendam manusia yang tak pernah dianggap keberadaan nya. Membalaskan rasa sakit yang sebelumnya tak pernah dilihat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lamaran

"Hallo, kita bertemu lagi Tuan." ucap Ruslan dengan smirik diwajahnya.

"Apa yang kamu lakukan Tuan Ruslan? Saya bisa melaporkan hal ini pada pihak berwajib."

Ruslan tertawa di kursinya, ia kemudian berdiri lalu menghampiri orang yang kini kedua tangan dan kakinya telah terikat kuat diatas kursi.

"Kamu yang memulainya terlebih dahulu Tuan Andrea, jika kamu tidak membatalkannya kerja sama tersebut, maka saya tidak akan berbuat sampai sejauh ini."

"Kamu mengubah isi kontrak tersebut, dan itu banyak merugikan perusahaan saya. Jika anda diposisi saya, apakah anda akan tetap melanjutkan nya?"

Ruslan menampar keras wajah pria yang ada dihadapannya, "Saya tidak pernah berfikir untuk ada diposisi anda, karena itu lebih rendah dari posisi saya saat ini. Jika anda tidak menekan kontak saat ini juga, maka siap siap anda akan pergi meninggalkan dunia saat ini juga. Mudah bagi saya untuk memanipulasi kematian anda sebagai kecelakaan."

"Anda pebisnis yang kotor Tuan Ruslan, jika bukan karena Danu anakmu, maka saya yakin perusahaan mu saat ini masih menjadi perusahaan kecil tanpa mempunyai cabang."

Perkataan Tuan Andrea mampu membuat darah pria paruh baya itu mendidih, ia tanpa ampun memukuli orang yang ada dihadapannya dengan brutal. "Kamu pikir saya tidak bisa membangun perusahaan besar tanpa bantuan dari anak durhaka itu, dengar baik baik Tuan Andrea yang terhormat. Saya akan beri anda kesembuhan satu kali lagi, jika anda masih tidak mau melakukan kerja sama, maka saya dengan sukarela untuk mengirim anda pada Tuhan lebih awal, bukan hanya anda tapi beserta keluarga besar mu."

Tuan Andrea menggelengkan kepalanya pelan, "Jangan sentuh keluarga ku, baik saya akan melanjutkan kontak tersebut. Tapi jangan sekali kali kamu berani menyentuh keluarga ku."

Ruslan menepuk pelan wajah Andrea, "Jika kamu mengatakan lebih awal, maka wajah buruk rupamu itu tak akan babak belur seperti sekarang."

Ruslan kemudian menyuruh orang orang nya untuk melepaskan pria tersebut, ia juga memerintahkan untuk mereka mengantarnya dengan selamat sampai depan rumahnya.

Ruslan menatap puas kontrak yang telah ditanda tangani itu, dia puas dengan apa yang telah dilakukannya.

*

"Mah tingkah mbak Raina semakin hari semakin aneh, jika kita ingin menguasai rumah ini, maka kita harus terlebih dahulu menyingkirkan nya." Ucap Diana pada ibunya.

Kedua anak dan ibu itu tengah duduk santai di tepi kolam renang, mereka sedang membicarakan Raina yang tingkahnya tidak seperti dulu.

"Apa kamu pernah menyingung nya?, sampai sampai dia menjadi seperti itu." Tanya Sandra pada putrinya.

Diana menggeleng kepalanya, "Mah, gimana kalau kita suruh Arya buat cepat cepat melamar mbak Rania aja, aku inget pertama kali saat melihat Arya, mata mba Raina berbinar. Sepertinya mbak Rania menyukainya."

"Ide bagus, kamu telpon gih Arya malam ini suruh kerumah, sekalian ajak orang tuanya."

Diana menganggukkan kepalanya, jika Rania menikah dengan Arya, maka rumah tersebut anak menjadi miliknya sepenuhnya.

Rania bekerja di perusahaan ayahnya, sedangkan Diana dia bekerja sebagai model majalah. Sebenarnya Rania ingin menjadi seorang dokter, namun saat ingin masuk kuliah, ibu tirinya melarangnya dan mengharuskan Rania untuk masuk kuliah bisnis dengan dalih untuk membantu ayah.

Tentu saja Rania dulu menurut tanpa memprotes sedikitpun, tapi atas usul tersebut, kini Rania berterima kasih. Dengan pengalamannya itu, dia jadi tahu seluk beluk perusahaan yang dikelola oleh ayahnya. Dan itu tentu saja memudahkan dirinya jika ingin mengambil alih perusahaan dari tangan ibu tirinya.

Rania pulang kerumah setelah menyelesaikan pekerjaan kantor nya, namun dipekarangan rumah ia melihat mobil yang tampak asing. Siapa yang bertamu kerumahnya malam malam begini.

Saat Rania datang, ia langsung disambut dengan senyum palsu ini tirinya. Ibu tirinya menuntun agar dia duduk tepat dihadapan Arya.

"Sayang, Arya datang kesini bersama orang tuanya bermaksud untuk melamar mu. Dia ingin menjalin hubungan serius, dan bermaksud mempercepat niat baik itu."

Rania menatap satu persatu orang yang ada disana, ia kemudian menampilkan senyuman, lalu menyesap teh dengan anggun yang tersedia disana. Jika itu yang ibu tirinya inginkan, maka Rania harus mengikuti permainannya.

"Apakah Arya menyukai saya?" Tanya Rania pada pria yang berhadapan dengan nya.

"Tentu saja, semenjak pertama kali bertemu dengan mu, dia selalu bercerita tentangmu. Katanya kamu gadis yang baik, ceria serta lucu. Dia tidak sabar ingin segera menjadikan kamu sebagai istrinya." Bukan Arya yang menjawab itu semua, tetapi ibunya. Wanita itu tidak berhenti berbicara sambil melihat kalung yang Rania pakai.

Dari sana saja Rania sudah tahu, bahwa ibunya Arya orang materialis, Rania sudah tidak kaget, toh itu lumrah untuk kaum perempuan. Namun jelas sekali, jika yang dibicarakan Arya pada ibunya adalah sosok Diana adik tirinya, karena selama pertemuan pertama, Rania sama sekali tidak berbincang dengan Arya.

Seperti biasanya, ayah Rania hanya menyimak saja. Apapun nanti keputusan putri nya, itu juga akan menjadi keputusannya. Yang terpenting dalam dirinya adalah kebahagiaan Rania.

"Baiklah saya akan menerima lamaran ini, sepertinya ibu saya juga sudah tidak sabar untuk mempunyai seorang menantu."

Rania dapat melihat wajah wajah bahagia, Arya tersenyum lebar namun bukan ditunjukkan padanya melainkan pada Diana. Mata orang yang sedang jatuh cinta tidak bisa berbohong, mereka akan selalu tertuju pada orang terkasihnya.

"Bagaimana kalau sekarang kita menentukan tanggal pernikahan?" Usul Sandra.

"Ide yang bagus." disetujui oleh ibunya Arya.

Rania hanya duduk tenang saja, mendengar percakapan para orang yang ada disana.

"Bagaimana kalau bulan depan, saya mendengar dari peramal bahwa bulan depan pada tanggal pertama itu adalah tanggal keberuntungan." Usul ibu Arya.

"Bukankah itu terlalu terburu buru?" Kini ayah Rania angkat bicara.

Sandra memegang tangan suaminya, "Selama Rania menyetujuinya, kenapa tidak. Bukankah maksud baik harus dipercepat."

Kini semua orang menatap Rania, menunggu jawaban yang keluar dari mulut gadis itu. Rania menaruh teh yang sudah habis di minumnya, saking serunya melihat orang orang itu mengatur hidupnya, dia sampai tidak sadar sudah menghabiskan hampir satu piring camilan.

Rania menepuk pelan kedua tangannya, untuk menyingkirkan remah yang ada. "Selama itu baik, saya akan mengikutinya."

Mereka bersorak riang, apalagi ibu tiri dan adik tirinya. sepertinya kedua perempuan itu sudah tidak sabar untuk mengusir Rania dari rumah tersebut.

Sedangkan ibunya Arya sama seperti keduanya, Rania dapat melihat bahwa dia sudah sabar mendapatkan menantu kaya raya.

Rania ingat dulu saat menjalankan kehidupan pertamanya, ibunya Arya sampai menguras habis tabungan hasil kerja kerasnya hanya untuk berpesta bersama teman temannya.

Setiap minggu kerjaannya hanya berbelanja, dan tentu saja menggunakan uang Rania. Tapi saat sakit, mereka sama sekali tidak mempedulikannya, Arya yang jarang sekali dirumah, dan ibunya yang bersenang senang bersama teman temannya.

BERSAMBUNG........

1
revasya alzila
karyamu bagus thor
Hasrie Bakrie
Bingung ceritanya gmn alurnya???
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum hadir ya thor
Ma Em
Rania kamu jgn mau kalah dari Diana kalau Diana cuma numpang hidup sama kamu dan papamu Rania sedangkan Rania emang yg punya kuasa makanya lawan si Diana jgn mau mengalah tunjukan pesona mu Rania
Ma Em
Rania setelah sadar dari maut yg hampir merenggut nyawanya dia jd sadar permainan Diana , Arya dan juga nyonya Sandra , semangat Rania hancurkan mereka bertiga buka kedoknya yg membuat mereka malu dan hancur
Ma Em
Rania sdh waktunya kamu balas dendam pada orang orang serakah tunjukan mental dan keberanianmu jgn sampai dia menguasaimu
Ma Em
Rania dan Danu sama sama diberikan kesempatan kedua dan untuk membalas kekejaman orang2 yg pernah menyakitinya bagus Rania kamu hrs cerdas jgn jd orang bodoh yg selalu dipermainkan oleh Sandra dan Diana begitu jg Danu oleh ayahnya sendiri pak Ruslan
Ma Em
Rania saja terlalu polos atau bodoh apa saja yg Diana mau dia turutin akhirnya jadi ngelunjak kan makanya Rania mulai sekarang kamu jgn percaya lagi apapun yg ibu tirimu dan anaknya si Diana katakan jgn percaya lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!