NovelToon NovelToon
Kamu Diantara Kita

Kamu Diantara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / JAEMIN NCT
Popularitas:641
Nilai: 5
Nama Author: Sunshine_1908

Kisah cinta diantara para sahabat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunshine_1908, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Endorsement

Sementara di tempat lain, Nicya memilih untuk menjemput Clarissa lebih dulu sebelum berangkat ke kampus. Mereka berangkat ke kampus bersama, dengan kursi kemudi yang berpindah kepemilikan kepada Clarissa.

"Lagian mau sampai kapan lo mau diem-dieman sama Bang Jery? Kalian udah tinggal serumah selama lima tahun, suami istri pula. Wajar kali kalau dia ajak lo berangkat bareng, ajak tidur bareng pun boleh." Nicya menatap sinis ke arah Clarissa yang terkenal kalau bicara tidak ada saringannya.

"Cla, stop!" serunya jengah.

"Justru yang gak wajar itu kalau kalian saling tidak tegur sapa selama lima tahun. Sadar Cya, dia itu suami lo. S-U-A-M-I." ejaenya.

"Dia Imam lo dunia akhirat. Bukan dia yang harus sadar diri tapi lo." ujar Clarissa penuh penekanan.

"Shhhtttt....Cla. Please stop! Bisa gak sih, lo gak terus-terusan ceramahin gue tentang ini? Kalau ada yang dengar gimana?" pinta Nicya dengan nada merengek.

"Emang kenyataannya begitu Nicya Hazel Quincy."

"Bahkan pernikahan kalian itu sudah di daftarkan di kantor catatan sipil dan Kantor Urusan Agama. Pernikahan kalian itu sah di mata hukum dan agama. Apalagi sejak dia nidurin lo, dan akad nikah kalian diulang lima tahun yang lalu."

...----------------...

Kejadian lima tahun lalu, dimana Jaryan nekat menyentuh Nicya dalam keadaan emosi membuat emosi Nicya memuncak.

Ia bersikap selayaknya korban dan mengadu kepada keluarga besar mereka berdua malam itu juga.

"Cya, ini udah tengah malam bisa-bisanya kamu mengumpulkan kami disini di jam seperti ini." Nyonya Anita nampak merasa bersalah kepada Tuan Austin dan juga Nyonya Emilia orang tua Jaryan karena masalah ini.

"Dia udah melecehkan aku Ma, Pa, Om, Tante." isaknya semakin keras.

"Dia sudah meniduriku dengan paksa, memperkosaku, menghancurkan masa depanku." Jeroline mengacak-acak rambutnya kasar.

Ia beserta kedua besannya diminta datang ke penthouse hotel pada tengah malam, hanya untuk sebuah pengaduan bahwa putrinya telah disentuh oleh suaminya sendiri.

"Cya, dia suamimu Nak." Jeroline kehabisan akal untuk menjelaskan.

"Tapi Cya gak mau Pa." rengeknya.

"Begini saja Pak, mungkin hubungan ini menjadi rancu dan tidak jelas karena mereka melangsungkan pernikahan pada usia yang terlalu muda, Pak. Jadi saran saya, bagaimana jika akad nikah kita ulang saja." ujar Tuan Austin membuat semua orang terdiam.

"Apalagi dengan kejadian seperti ini, saya hanya takut akan menghancurkan mental anak-anak terutama Nicya. Jadi dengan adanya status sah dan buku nikah yang sah, maka anak-anak akan lebih bebas dan hubungan mereka bisa jadi lebih erat."

Sesuai kesepakatan para orang tua, akad nikah mereka pun diulangi keesokan harinya di Kantor Urusan Agama terdekat. Sejak hari itulah, mereka mulai tinggal seatap di apartment pemberian Tuan Austin, ayah Jaryan.

Namun di saat bersamaan juga semua ikatan diantara mereka seolah menjadi mimpi buruk. Hubungan mereka semakin merenggang, dan Nicya semakin menjaga jarak dari Jaryan hingga hari ini.

...----------------...

"Gak salah Cya, kalau dia mau tidur sama istrinya sendiri. Kalau tidur sama istri orang baru salah. Ngamuk-ngamuk deh lo, terserah. Bahkan kalau perlu gue bantu."

"Tapi kalau memang begitu kenyataannya, Tapi ini apa? Dia nyentuh istrinya sendiri. Istrinya lho." Nicya nampak merenung seakan berusaha keras untuk menelaah perkataan Clarissa.

"Tapi dia melakukan itu tanpa izin ke gue." bantahnya, menolak pembenaran.

"Dia suami lo. Harusnya lo yang paham. Dia berusaha mengklaim kepemilikannya di diri lo itu kenapa? Ya, karena lo dekat sama cowok lain. Wajar kali dia cemburu. Lagian ini udah lima tahun juga, keterlaluan lo kalau masih marah."

Pembicaraan mereka terhenti ketika Clarissa sudah membelokkan mobilnya masuk ke dalam parkiran kampus. Mau bagaimana pun ini adalah ranah pribadi Nicya. Mereka tak mau jika harus mengundang gosip maupun rumor tentang kehidupan pribadinya, jika sampai ada orang asing yang mendengarnya.

"Silakan tuan putri." Khaizan tiba-tiba muncul ketika mereka hendak turun dan membantu Nicya untuk membukakan pintu serta menggandengnya turun.

Memang, sejak Nicya menjauhkan diri dari Jaryan ia jadi lebih sering bersama dengan Clarissa. Dan itu artinya ia akan lebih sering berkunjung ke kediaman Clarissa yang juga merupakan kediaman Khaizan.

Khaizan yang sebelumnya tak pernah betah di rumah pun, mulai sering menghabiskan waktunya di mansion utama. Apalagi sejak kedatangan Nicya diantara mereka, Khaizan jadi lebih ceria dan lebih dekat dengan adiknya Clarissa.

Meskipun hubungannya dengan sang ayah masih belum baik, apalagi semenjak ia memantapkan dirinya untuk menjadi seorang penyanyi. Ia seakan membuat jarak diantara dirinya dan sang ayah jadi semakin lebar.

Anak laki-laki satu-satunya dari perusahaan ternama malah memilih karir sebagai penyanyi murahan. Ia bahkan hanya menyanyi dari cafe ke cafe, serta tampil di beberapa kompetisi. Menjadi seorang influencer ternama dan menerima upah dari endorse yang tidak seberapa.

Ia benar-benar membuat citra Keluarga Alberto jatuh, sejatuh jatuhnya. Namun karena kedekatannya dengan Nicya, seakan membangkitkan harapan untuk ia semakin dekat dengan keluarganya.

"Papa akan menghargai kamu, jika kamu bisa membawa putri Keluarga Quincy menjadi menantu di rumah ini." ujar ayahnya suatu hari.

Perkataan sang ayah itulah yang semakin menguatkan tekadnya untuk mengejar sang pujaan hatinya itu.

"Oh ya, Cya aku dapat tawaran endorsement untuk brand pakaian olahraga remaja, kamu mau ikut gak?"

"Proyeknya dari Bang Marvin sih, tapi brand yang dia pegang kan besar banget, jadi ya bayarannya juga lumayan. Kamu mau gak jadi pasangan aku buat iklan ini?" tawarnya.

"Oke, kapan?" Nicya bahkan langsung menyetujuinya tanpa pikir panjang.

Sementara itu di tempat lain, Jery yang tengah bercengkrama dengan Jishan juga Juan justru malah di suguhkan pemandangan mesra dimana Nicya menggandeng lengan Khaizan dengan manja.

Mereka tampak tengah mengobrol serius. Namun ada satu hal yang mengganggu penglihatan Jaryan, senyuman yang dilemparkan Nicya kepada Khaizan saat ini. adalah senyuman yang belum pernah ia lihat di wajah Nicya saat bersamanya dalam lima tahun terakhir.

"Ish, mentang-mentang jadi King and Queen lagi. Tiga tahun berturut-turut lho, gila. Malah makin lengket aja kalian." goda Marvin kepada Khaizan dan Nicya.

Ia muncul bersama dengan Jishan, yang turut membuat ekspresi sendu ikut tercipta di wajah Jishan.

"Lima tahun belum cukup ya Ca, untuk ngasih aku tempat di sisi kamu. Kenapa malah kasih kesempatan itu ke Bang Khaizan sih? Disaat aku yang selama ini berjuang untuk kamu." ungkapnya lirih.

Jaryan, Caelen juga Juan yang mendengarkan tuturnya pun ikut mendekat. Begitu juga dengan Ren yang baru saja turun dari mobilnya, namun ikut penasaran karena melihat teman-temannya yang sedang berkumpul.

"Bukan gitu Ji." Nicya langsung melepaskan gandengan nya di tangan Khaizan.

"Aku cuma refleks, karena lagi bahas proyek endorsannya Bang Marvin." jujurnya.

"Oh iya, soal itu. Jadi kamu yang diajak Ca? Aku kira Mercy yang bakal jadi modelnya." Marvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Padahal maksudnya memberikan iklan itu kepada Khaizan adalah untuk membantunya dekat dengan Mercy. Apalagi karena Mercy telah membantunya banyak dalam hal periklanan butiknya juga Anastasya.

Ia sama sekali tak menyangka jika Khaizan malah memanfaatkan moment ini untuk semakin dekat dengan Nicya.

"Gue kira biar image couple goals nya bisa makin melejit. Jadi bisa sekalian naikin pamor brand lo juga. Modelnya King and Queen Universitas Bina Bangsa, kan keren." ujar Khaizan mencari alasan.

"Yaudah kalau gitu, kita pakai dua pasangan aja gimana? Gue udah terlanjur janji juga soalnya sama Mercy." Marvin mencoba menjadi penengah diantara mereka.

"Ji, lo sekalian. Jadi nanti kita gonta-ganti aja pasangannya pas pemotretan. Kita pakai macam-macam konsep. Nah, modelnya Nicya, Khaizan, Jishan sama Mercy. Trus li fotografernya Jaryan. Gimana menurut kalian?" Juan menatap intens ke arah Jaryan.

Membayangkan bagaimana isi perasaan dari saudara sepupunya itu kini. Pasti sangat menyakitkan bukan? Namun ia tak bisa berbuat apa-apa. Karena semua masih dirahasiakan. Apalagi karena ia juga tak memiliki andil dalam permasalahan kali ini.

"Oke, gue setuju " jawab Jaryan mantap.

1
Ridwan Nakku
kuuuuyylah semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!