NovelToon NovelToon
CINTA Di Ujung PISAU

CINTA Di Ujung PISAU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Rmaa

Elina Widiastuti, dengan rambut sehitam malam yang terurai lembut membingkai wajahnya yang cantik jelita, bukanlah putri seorang bangsawan. Ia hidup sederhana di sebuah rumah kecil yang catnya mulai terkelupas, bersama adik perempuannya, Sophia, yang masih belia, dan kedua orang tuanya. Kehidupan mereka, yang tadinya dipenuhi tawa riang, kini diselimuti bayang-bayang ketakutan. Ketakutan yang berasal dari sosok lelaki yang menyebut dirinya ayah, namun perilakunya jauh dari kata seorang ayah.

Elina pun terjebak di pernikahan tanpa dilandasi rasa cinta, ia pun mendapatkan perlakuan kasar dari orang orang terdekatnya.

bagaimana kelanjutannya?

silahkan membaca dan semoga suka dengan ceritanya.

mohon dukung aku dan beri suportnya karena ini novel pertama aku.
jangan lupa like, komen dan favorit yah 😊
kunjungan kalian sangat berarti buat aku. see you

selamat membaca


see you 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Rmaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7

Bau alkohol dan parfum murah masih memenuhi hidung Elina. Kepalanya terasa berputar, tubuhnya lemas. Ia terduduk di lantai lorong gelap di belakang Prestige Bar, pakaiannya kusut, rasa takut masih mencengkeram hatinya. Mr. Budi, seorang Bos besar prestige Bar hampir saja berhasil memperkosanya.

Tangan kekar Mr. Budi masih terasa di tubuhnya, sentuhannya yang kotor dan menjijikkan. Elina menutup matanya, mencoba melupakan kejadian mengerikan yang hampir saja terjadi.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan. Langkah kaki yang berat dan tegas. Elina mengangkat kepalanya, melihat sosok tinggi besar yang mendekat. Itu Tuan Axel Steele, atasannya yang terkenal kejam dan tak kenal ampun.

Wajah Tuan Axel datar, tanpa ekspresi. Ia hanya menatap Elina dengan tatapan dingin dan menilai, seperti sedang mengamati serangga yang tidak berharga. Mr. Budi, yang masih berdiri di dekat Elina, terlihat panik.

"Apa yang terjadi di sini?" tanya Axel, suaranya dingin dan menusuk seperti es.

Mr. Budi mencoba menjelaskan, suaranya gemetar dan gugup. Namun, Axel langsung memotongnya.

"Diam!" perintah Axel, suaranya bergetar dengan amarah yang terpendam.ini kali kedua ia bertemu dengan Elina.

Tuan Axel menatap Elina lagi, tatapannya masih dingin namun kini ada sedikit... sesuatu yang lain. Seolah ada sedikit getaran yang tak terbaca di balik sikap dinginnya yang biasa.

Elina tidak berani mengatakan apa-apa. Ia hanya bisa menatap Tuan Axel, mengharapkan pertolongan dari pria kejam yang tak terduga ini.

Mr. Budi, yang menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan besar, mencoba melarikan diri. Namun, Tuan Axel dengan cepat menangkapnya.

"Kau akan membayar perbuatanmu ini," kata Tuan Axel, suaranya dingin dan penuh ancaman.

Setelah Mr. Budi dibawa pergi oleh beberapa pengawal, Tuan Axel menoleh ke Elina. Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya menatap Elina untuk beberapa saat sebelum berbalik dan pergi.

Elina terduduk di lantai, merasakan campuran rasa takut, syok, dan sedikit... harapan. Tuan Axel, pria yang terkenal kejam itu, telah menyelamatkannya. Namun, ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah Tuan Axel akan membantunya? Atau, apakah ini hanya kebetulan?.

.

.

Keesokan harinya, Elina bertemu Luna di restoran tempatnya bekerja. Mata Luna langsung menangkap perubahan pada sahabatnya; lingkaran hitam di bawah mata Elina lebih dalam dari biasanya, dan bibirnya tampak pucat. Tanpa basa-basi, Elina menceritakan semuanya, mulai dari pertemuan tak terduga dengan klien mesum di Prestige Bar hingga penyelamatan dramatis oleh Axel, bosnya yang terkenal kejam dan dingin.

"Aku nggak percaya, Lin! Axel? Itu Axel yang selalu memasang tampang 'dunia kiamat' itu menyelamatkanmu?" Luna berseru, tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Ia mengambil sedotan dari minumannya, matanya terpaku pada Elina.

Elina mengangguk, masih gemetar mengingat kejadiannya. "Aku juga gak nyangka. Dia... dia seperti orang yang berbeda. Tegas, tapi ada... kekhawatiran di matanya saat itu. Aku masih nggak habis pikir."

Luna meraih tangan Elina, memberikannya sebuah tatapan simpati. "Yang penting kamu selamat, Lin. Tapi, kamu yakin dia nggak punya motif tersembunyi? Axel kan terkenal... ya, tahu sendirilah."

Elina menghela napas panjang. "Mungkin. Tapi saat itu, aku benar-benar merasa dia tulus menyelamatkanku. Entahlah, aku masih bingung sendiri." Ia mengaduk-aduk es batu di dalam gelasnya, pikirannya masih melayang pada tatapan Axel yang tak terduga.

.

.

.

Di Steele Corporation, gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di tengah kota, suasana rapat begitu tegang. Axel Steele, CEO muda yang karismatik sekaligus terkenal dengan sifatnya yang dingin dan tak kenal kompromi, memimpin rapat dengan tatapan tajam. Tiba-tiba, ponselnya berdering, menampilkan nama "Mommy" di layar. Wajahnya langsung berubah, sebuah ekspresi yang jarang terlihat oleh para petinggi perusahaan yang hadir. Ia meminta maaf sebentar, lalu keluar ruangan.

Di luar, Axel menjawab panggilan mommy nya dengan nada hormat namun sedikit jengkel. Suara mommy nya terdengar jelas dan lantang melalui telepon.

"Axel sayang, Mommy sudah sampai di lobi. Cepat turun! Ada hal penting yang harus kita bicarakan. Ini sangat mendesak!"

Axel menghela napas. Ia tahu apa yang akan dibicarakan ibunya. Setiap kali ibunya datang, selalu ada satu agenda utama yaitu mendesaknya untuk menikahi Emily, kekasihnya yang merupakan seorang model terkenal. Alasannya selalu sama, Mommy ingin segera menimang cucu.

Namun, hati Axel tak sepenuhnya setuju. Ia mencintai Emily, tentu saja, tapi ia juga merasa belum siap untuk menikah, apalagi untuk sekadar memenuhi keinginan mommy nya. Ia merasa ada sesuatu yang lebih penting daripada tekanan sosial dan keinginan akan cucu. Namun, menghadapi mommy nya yang keras kepala dan berpengaruh, Axel tahu ini akan menjadi pertarungan yang sulit. Ia menutup telepon, tatapannya menunjukkan keraguan dan sedikit keengganan. Dengan langkah berat, ia menuju lobi, bersiap menghadapi 'pertempuran' yang tak terhindarkan.

Axel sampai di lobi, disambut oleh mommy nya yang anggun namun berwajah tegas. mommy Axel, seorang wanita berkarisma dengan aura kemewahan yang terpancar darinya, langsung menarik Axel ke sebuah sofa mewah di area tunggu.

"Axel, sayang," Mommy memulai, suaranya lembut namun penuh penekanan. "Mommy sudah sampai pada kesimpulan. Kamu harus menikahi Emily. Segera."

Axel duduk tegak, tatapannya serius.

"Mom, kita sudah membahas ini berkali-kali. Aku menghargai keinginan Mom untuk memiliki cucu, tapi..."

"Tapi apa, Axel? Emily adalah gadis yang baik, cantik, dan berasal dari keluarga terhormat. Dia sempurna untukmu! Kapan lagi kamu akan menemukan wanita sebaik dia?" Mommy memotong, suaranya sedikit meninggi.

"Mom, ini bukan tentang kesempurnaan Emily. Ini tentang kesiapan aku. Aku mencintainya, iya. Tapi menikah adalah keputusan besar, Mom. Aku perlu memastikan bahwa ini adalah keputusan yang tepat, bukan hanya karena tekanan dari siapapun." Axel menjelaskan dengan tenang, berusaha menahan emosinya.

Mommy menghela napas panjang,

"Axel, Mommy sudah lelah menunggu. Usiamu tidak muda lagi. Emily juga sudah tidak sabar. Kapan lagi kamu ingin memberikan Mommy cucu?"

Axel menatap ibunya dengan pandangan yang penuh pertimbangan.

"Mom, beri aku waktu. Aku perlu bicara dengan Emily. Aku perlu memastikan bahwa dia juga menginginkan hal yang sama, dan bahwa kita berdua siap untuk membangun rumah tangga. Bukan hanya karena keinginan orang lain."

Mommy tampak ragu-ragu. Ia menatap putranya, mencoba membaca niat di balik kata-katanya. Setelah beberapa saat hening, ia akhirnya mengangguk.

"Baiklah, Axel. Tapi ini kesempatan terakhirmu. Berbicaralah dengan Emily. Dan beri Mommy jawaban minggu depan." Suaranya masih terdengar tegas, tapi ada sedikit kelembutan yang tersirat. Ia tahu, putranya yang keras kepala itu butuh sedikit waktu untuk berpikir. Namun, ia juga berharap, permintaannya kali ini akan dikabulkan.

.

.

.

.

lanjut yah

See you 😍

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!