Review Season 1
Setelah Jagat Menikahi Eriska dan Di serang oleh Laskar Dedemit, Pada akhirnya Laskar Dedemit dapat di Musnahkan, tetapi sayangnya Guru Besar Laskar Dedemit yaitu Nara Dapat melarikan diri dalam keadaan luka parah.
Mandala Adijaya Yang mencintai Eriska, dan membenci jagat yang ingin balas dendam dengan mendapatkan kekuatan setelah di jadikan boneka mayat bermutasi, Akhirnya mati mengenaskan di tangan jagat.
***
Ikuti Petualangan Jagat di season 2 ini, Seperti Petualangan Jagat di Thailand,
Petualangan Jagat di Desa Terpencil dan petualangan Jagat lainnya.
***
Jangan Lupa Like And Folow Ya guys Ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Si Geheng
Bab 9 Si Geheng
Di restoran hotel Jagat dan Eriska sudah di tunggu Tapa Tong, karena mereka hendak makan malam bersama.
Setelah lelah bercocok tanam dan beristirahat sebentar Jagat dan Eriska pun turun keluar dari kamar hotel.
Eriska memakai gaun malam yang indah sedangkan Jagat sendiri menggunakan kaos biasa yang di padukan dengan celana jeans.
Mereka pun celingukan melihat apakah ada orang yang di kenal dan setelah Tapa Tong melambaikan tangannya mereka Pun menghampiri Tapa Tong.
"Tapa Tong sudah lama kamu menunggu?" Tanya jagat.
Tapa Tong melambaikan tangannnya "Tidak! Aku juga baru datang kok, tuan muda"
Kemudian Tapa Tong menyerahkan daftar menu "Tuan dan Nona muda, silahkan pilih mau makan apa malam ini?"
Jagat dan Eriska melihat daftar menu mereka memiliki beberapa menu yang terlihat enak dan bagus di pandang.
"Aku mau yang ini dan yang ini" pinta Eriska sambil memperlihatkan gambar menu.
Tapa Tong mencatatnya, kemudian dia bertanya kepada jagat "Tuan muda, anda mau yang mana?"
Jagat menunjuk satu gambar menu "Aku mau yang ini, jangan lupa minumannya, kalau ada kopi hitam"
Di mana pun jagat berada dia pasti ingin meminum kopi hitam, bahkan di dalam cincin penyimpanan yang dia pakai, jagat sudah menyetok banyak sekali kopi hitam kemasan saset.
"Aku mau jus saja" ujar Eriska.
"Baiklah aku catat terlebih dahulu" jawab Tapa Tong.
Setelah Tapa Tong mencatat semua pesanan dia pun melambaikan tangannnya, dan kemudian pelayanan datang.
Dengan bahasa yang tidak jagat dan Eriska mengerti, Tapa Tong berbicara dengan bahasa Thailand.
Setelah pelayanan itu pergi jagat berkata "Hai Tapa Tong, bisakah kamu mengajari ku bahasa Thailand yang umum, seperti perkenalan, atau mengenal nama tempat dan jalan"
Tapa Tong menunjukkan jari jempolnya "Ah itu hal yang mudah tuan muda, aku akan mengajari anda hal hal yang dasar"
Mereka bertiga mengobrol, Tapa Tong pun sambil memberitahukan beberapa kosakata dan terjemahannya.
Ya karena Eriska dan jagat bukan orang biasa, dia pun sedikit mengingat kosakata dan artinya tersebut.
Sampai jagat dan Eriska pun belajar untuk mengucapkannya.
" Halo Selamat malam" ucap Eriska dalam bahasa Thailand.
Tapa Tong menunjukkan jari jempolnya dan memuji Eriska "Wah nona muda ternyata bisa berbahasa kami, tekanan dan ejaan yang ada ucapkan benar"
Eriska bertepuk tangan karena dia berhasil mengucapkan kosakata yang benar dan dia pun menjadi senang sendiri.
Sekarang jagat mencoba untuk mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Thailand "Aku senang berkenalan dengan mu"
Tapa Tong memberikan dua jempol, karena jagat sangat lancar dan tidak terbata bata seperti Eriska.
"Tuan muda hebat, tidak akan lama anda akan bisa berbahasa kami" puji Tapa Tong.
Sedang asik berbincang dan menghapal kosakata dalam bahasa Thailand, terlihat ada seorang Lelaki paruh baya, yang usianya sekitar 50 tahunan.
Dengan penampilan yang tidak bisa karena memakai pakaian berwarna coklat dengan kalung seperti tasbih kayu yang berukuran besar.
Kepalanya di ikat kain berwarna coklat yang senada dengan pakaian yang dia pakai, dan di pergelangan tangannya memakai gelang tasbih dan cincin batu akik yang berukuran besar.
Melihat lelaki itu masuk, sontak semua orang memandang lelaki itu, tetapi pandangan mereka tidak terus melihat ke arah lelaki itu.
Karena setelah mereka memandang, mereka langsung menundukan wajah mereka, seperti ada rasa ketakutan di benak mereka.
Penasaran jagat dan Eriska pun menoleh dan melihat lelaki itu, tetapi Tapa Tong langsung memperingati "Tuan dan Nona muda, jangan menatap orang itu, dia mudah tersinggung"
Pandangan jagat dan Eriska pun beralih dan mereka berdua melirik ke arah Tapa Tong.
"Siapa lelaki tua itu ?" Tanya Eriska penasaran.
Tapa Tong menjawab sambil berbisik, takut ada orang yang mendengarkan "Nama nya Saliwang, dia dukun sakti yang terkenal di kota ini"
Jagat menyeringai mendengar nama Saliwang dan kata dukun "Hai kenapa kamu harus berbisik, kamu kan berbicara dengan bahasa Indonesia, mana mungkin mereka mengerti"
Tapa Tong pun sontak menepuk jidatnya "Hadeuh aku lupa hahaha...."
Tapa Tong tertawa sendiri dan itu mengundang jagat dan Eriska ikut tertawa.
Ketawa mereka menjadi perhatian si dukun yang bernama Saliwang, dan sebenarnya dia di ikuti oleh dua hantu di belakangnya.
Karena tawa jagat dan Eriska di kira meledak dirinya yang berpenampilan nyentrik, Saliwang memerintahkan salah satu hantu di belakangnya.
"Hai Geheng, kamu lihat orang orang itu, kalau dia sedang membicarakan dan menertawakan ku, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan" ucap Saliwang memerintahkan.
Hantu yang di panggil Geheng itu mengangguk kemudian menjawab "Siap tuan"
Hantu yang bertubuh hitam seperti gosong karena terbakar itu pun menghampiri meja di mana Tapa Tong, jagatdan Eriska sedang mengobrol.
Melihat hantu yang mendekati dirinya jagat berbisik kepada Eriska "Sayang, lihat ada hantu yang mendekati kita, kamu pura pura saja tidak melihatnya, kita bersikap biasa biasa saja"
Eriska mengangguk "Tapi bagai mana dengan Tapa Tong ?"
"Tapa Tong hanya manusia biasa, dia tidak bisa melihat hantu seperti kita, aku tahu hantu itu, dia tadi ada di kamar mandi kita, terus aku sembur pakai pasta gigi dan matanya kepedihan, kemudian dia melarikan diri" ucap jagat.
Mendengar perkataan dari suaminya, Eriska membayangkan hal yang lucu ketika hantu itu di sembur dengan pasta gigi.
"Hahaha.... Pasti matanya kepedihan, dan dia lari nabrak tembok" ucap Eriska yang tidak lagi berbisik.
Jagat mengangguk "iya, itu kamu tahu, bahkan dia jatuh tersungkur dan beberapa kali menubruk"
Melihat jagat dan Eriska mengobrol yang obrolannya tidak di mengerti oleh Tapa Tong, dia pun bertanya "Tuan dan Nona muda, apa yang sedang anda bicarakan?"
Eriska menggoyangkan tangannya "Tidak, tadi suami ku berbicara hal yang menurut ku lucu sehingga aku tertawa"
"Oh jadi begitu" ucap Tapa Tong.
Mereka pun kembali mengobrol sambil pura pura tidak melihat hantu gosong yang bernama Geheng.
Si hantu Geheng celingak celingukan karena bahasa yang dia dengar tidak dia mengerti, dan ketika melihat Eriska yang cantik, ada niat iseng di hati Geheng.
"Hehehe.... Akan aku kerjai saja wanita cantik ini, aku ingin lihat reaksinya bagai mana" ucap Geheng dengan bahasa Thailandnya.
Eriska pun terlihat mengambil segelas air, lalu kemudian dia meminumnya sedikit, tetapi sebenarnya, air itu di kumpulkan di mulut.
Ketika si Geheng ingin menampakan wujudnya di hadapan Eriska dengan bertatap muka, Eriska keburu menyemburkan air di mulutnya.
"Ppft...."
Sontak air yang menyembur dari mulut Eriska mengenai wajah si Geheng. Si Geheng pun mengusap wajahnya sambil mengumpat "Ah... Sialan"
Eriska kemudian mengambil sesuatu di dalam tas kecil yang dia bawa, itu adalah obat anti nyamuk berukuran kecil.
Yang ada di iklan satu kali semprot selama 10 detik nyamuk akan mati, dan obat anti nyamuk itu selalu Eriska bawa.
Selain untuk mengusir nyamuk, dia juga gunakan untuk pertahanan diri, pengganti semprotan merica atau air cabai yang selalu di bawa mahasiswi kalau pulang malam.
***
* Bersambung