Damarius Argus Eugene (22 tahun), seorang Ilmuwan Jenius asli Roma-Italia pada tahun 2030, meledak bersama Laboratorium pribadinya, pada saat mengembangkan sebuah 'Bom Nano' yang berkekuatan dasyat untuk sebuah organisasi rahasia di sana.
Bukannya kembali pada Sang Pencipta, jiwanya malah berkelana ke masa tahun 317 sebelum masehi dan masuk ke dalam tubuh seorang prajurit Roma yang terlihat lemah dan namanya sama dengannya. Tiba-tiba dia mendapatkan sebuah sistem bernama "The Kill System", yang mana untuk mendapatkan poin agar bisa ditukarkan dengan uang nyata, dia harus....MEMBUNUH!
Bagaimanakah nasib Damarius di dalam kisah ini?
Apakah dia akan berhasil memenangkan peperangan bersama prajurit di jaman itu?
Ikuti kisahnya hanya di NT....
FYI:
Cerita ini hanyalah imajinasi Author.... Jangan dibully yak...😀✌
LIKE-KOMEN-GIFT-RATE
Jika berkenan... Dan JANGAN memberikan RATE BURUK, oke? Terima kasih...🙏🤗🌺
🌺 Aurora79 🌺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
R.K.N-02 : RAGA BARU...
...----------------...
Roma, 317 sebelum masehi....
"Ughhhh..."
DING!
SISTEM TER-INSTAL KE TUBUH BARU HOST.
PEMINDAIAN TUBUH BARU....
PENYESUAIAN MATA UANG ANTAR ZAMAN...
PEMASANGAN KETAJAMAN 5 INDERA TUBUH...
5...4...3...2...1... SELESAI.
"SELAMAT DATANG KE DUNIA MASA LALU, HOST... SAYA ADALAH SISTEM "THE KILL" YANG AKAN MEMANDU ANDA DI DUNIA INI."
"Suara itu.... Hey! Di mana kamu?!" seru Damarius tertahan.
DING!
"Saya berada di dalam pikiran kamu, Host...! Anda bisa berkomunikasi dengan saya melalui pikiran, jangan mengeluarkan suara! Nanti orang lain pikir Anda gila, karena berbicara sendiri..."
Damarius kembali merebahkan dirinya di atas sebuah tempat tidur ala tentara zaman dulu. Lalu dia bertanya kepada sistemnya.
"Sistem... Siapakah nama pemilik raga ini dan apa pekerjaannya?" tanya Damarius dalam hati.
DING!
"Nama pemilik raga sebelumnya adalah Damarius Argus, usia 20 tahun, dan pekerjaannya adalah prajurit dengan tugas sebagai TIM MEDIS KETENTARAAN ROMA. Dia sempat celaka dan menyerah untuk hidup kembali. Sepertinya dia tidak kuat menahan lapar dan pukulan teman-teman seangkatannya, karena dia terlalu lemah..."
"Jadi begitu... Namanya sama dengan namaku dulu di dunia modern. Hanya saja...tubuh ini memang terlihat lemah...." gumam Damarius pelan.
"Sistem... Apakah ada skill khusus untuk meningkatkan daya ingat, kemampuan bela diri, dan kemampuan untuk meracik obat-obatan? Karena tugas tubuh ini adalah Tim Medis Kemiliteran..." tanya Damarius.
DING!
"Ada Host... Saat ini Anda memiliki seribu poin selamat datang. Apakah Anda ingin menukarkan lima ratus poin untuk semua skill tersebut?"
"Ya, tukarkan lima ratus poin untuk semua skill yang aku inginkan sekarang dan langsung install!" jawab Damarius tegas.
DING!
"Di mengerti....!"
"Pembelian berhasil...."
"Pemasangan semua skill ke dalam tubuh Host dimulai dalam 5...4...3...2...1..."
"Harap tahan sebentar, Host! Pemasangan akan terasa sedikit menyakitkan... Jangan sampai Host pingsan..."
"Baik...Ughhhh... Arrrghhhh!"
Damarius berteriak dan menahan rasa sakit yang dahsyat di seluruh tubuhnya. Tubuhnya terasa seperti disayat-sayat secara perlahan dengan sebuah pisau operasi yang sangat tajam.
Sakit....tapi tidak mengeluarkan d4r4h!
"Arrrghhhh!.... S14l!!!... Sakit sekali...!" gumam Damarius sambil menggigit bibirnya.
Hingga tidak lama kemudian, rasa sakit itu berangsur-angsur hilang. Berganti dengan rasa nyaman di sekujur tubuhnya.
DING!
"Pemasangan berhasil!"
"Untuk mendapatkan poin agar bisa ditukarkan dengan mata uang Lira, Host diharuskan mengerjakan misi. Misinya yaitu dengan membunuh tanpa pengampunan ke semua manusia yang berbuat atau berniat jahat. 1 poin\=5 Lira uang asli."
"Kenapa mata uangnya Lira, Sistem? Bukannya Euro?" tanya Damarius heran.
DING!
"Di zaman ini, Roma masih memakai mata uang Lira Host... Belum pakai Euro!"
"Oh... Maaf, aku tidak tahu...." ujar Damarius dengan nada menyesal.
Saat ingin menanyakan sesuatu kembali pada sistem-nya, tiba-tiba terdengar suara menggelegar yang memanggilnya dari luar tenda.
"DAMARIUUUS...!"
TAP...
TAP...
TAP...
Terdengar langkah kaki yang memasuki tendanya, membuat Damarius membuka matanya drngan terpaksa.
"Bagus! Ternyata kamu pura-pura pingsan, ya? Buktinya, kamu terlihat baik-baik saja sekarang!" ujar seseorang dengan nada sinis.
"Ada apa?" tanya Damarius datar.
"Cepat bangun! Temui Komandan di dalam tendanya! Dia memanggil kamu sekarang!" seru orang itu pada Damarius.
"Baiklah! Sebentar..."
...💨💨💨...
TAP!
TAP!
TAP!
Damarius berjalan tegap dan santai menuju tenda Komandan pasukannya.
"Damarius menghadap Komandan!" teriak Damarius di depan tenda Komandan itu.
"Masuk!" jawab suara tegas dari arah dalam.
"Apakah Anda memanggil saya, Komandan?" tanya Damarius dengan posisi badan tegap.
"Ya.... Saya ingin menanyakan sesuatu..." jawab si Komandan datar.
"Apa itu?" tanya Damarius.
"Apa benar kamu tidak mengenal wilayah Inggris?" tanya Dandre Drusilla, sang Komandan.
"Benar, Komandan! Kakek saya lahir dan dibesarkan di sana, tapi dia bermukim di Fraccati ketika dia meninggalkan pasukan Elang..." jawab Damarius lugas.
Damarius sudah mendapatkan ingatan pemilik tubuh yang dia tempati sekarang, jadi dia bisa menjawab dengan benar apa yang ditanyakan oleh pria yang menjabat sebagai Komandan Pasukannya ini.
"Hmm... Jadi, kamu ingin sekali pergi dan melihat Wilayah itu?" tanya Dandre Drusilla kembali.
"Ya, Komandan! Walaupun...saya tidak menduga akan dikirim kesana bersama dengan Pasukan Elang..." jawab Damarius tegas.
"Dan....apakah kamu tahu? Kita tidak begitu ramah terhadap Inggris, atau....lebih tepatnya...terhadap lelaki yang mengangkat dirinya sendiri sebagai Kaisar Inggris itu?" tanya Dandre pada Damarius.
"Ini....terlihat....ganjil...." gumam Damarius pelan.
"Apa maksudmu?" tanya Dandre penasaran.
"........"
...----------------...
mampir juga ya dikarya aku jika berkenan/Smile//Pray/