NovelToon NovelToon
HILTJA RAVEN QUEEN

HILTJA RAVEN QUEEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Rumahhantu / Iblis / Epik Petualangan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wida_Ast Jcy

Sebuah cerita horor yang mengikuti petualangan tiga orang sahabat sejati Maxim, Alexa Dan Leo yang tinggal diDESA BATU CHADAS yang terletak diHOLLAND TENGAH. Pada malam Halloween tiba mereka memutuskan untuk menyelidiki sebuah Rumah Tua yang terkenal angker dan dihuni oleh penyihir yang bernama Hiltja.

Ketiga nya terdorong rasa ingin tahu untuk menemukan bukti yang katanya dirumah tua itu terdapat sebuah kutukan yang berhubungan dengan dunia kegelapan.
Setelah mereka berhasil mengungkapkan misteri rumah tua itu. Mereka menyadari bahwa rumah tua bukan hanya berhantu saja.

Melainkan bisa menghubungkan dunia lain, yaitu dunia manusia dan roh. yang memprediksi tentang kebangkitan roh roh jahat yang bisa membuat manusia diambang kehancuran antara hidup dan mati.

Bagaimana kah kelanjutan kisah ini. Mampukah mereka melindungi manusia dari kehancuran???
Yukk kita baca sama sama dijamin seru...

Pesan moral yang bisa ambil. Dengan ketulusan dalam persahabatan bisa mengalahkan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34 MENEMUKAN PECAHAN VELKA

Saat suasana mulai tenang, Alexa dan Leo berdiri di depan altar dengan nafas tersengal. Di sana, pecahan Batu Velka muncul, memancarkan cahaya lembut seperti sinar bulan purnama.

"Kita berhasil," bisik Alexa, mengulurkan tangan dengan hati-hati untuk mengambil pecahan itu.

Namun, meski lega, ia menyadari bahwa ini bukanlah akhir. Di kejauhan, kabut hitam yang sempat sirna mulai berkumpul kembali, menjadi pertanda bahwa bahaya belum sepenuhnya berlalu.

Cahaya dari Batu Velka memang meluruhkan kegelapan di lembah itu, tetapi perasaan cemas tetap menghantui Alexa. Ia tahu, ancaman yang lebih besar sedang menanti.

"Ini sudah selesai, kan?" tanya Leo, suaranya penuh harap meskipun terlihat jelas dia masih lelah setelah pertempuran.

Alexa menggeleng pelan. "Aku rasa belum. Kegelapan seperti ini tidak pernah benar-benar hilang. Tapi setidaknya, sekarang kita punya waktu untuk memperkuat segel dan mencegah kehancuran, meskipun hanya sementara."

Leo mengangguk, meski rasa ragu tergambar jelas di wajahnya. "Semoga kita cukup kuat ketika mereka datang lagi."

Alexa menatap sahabatnya, mencoba tersenyum untuk menenangkan. "Kita tidak sendirian, Leo. Masih ada Maxim. Bersama-sama, kita pasti bisa menghadapi mereka."

Namun, di balik kata-kata optimis itu, hati Alexa tetap gelisah. Batu Velka harus dibawa ke tempat yang lebih aman, dan waktu mereka semakin menipis.

Saat mereka melangkah keluar dari altar, menuju ke hutan yang lebih gelap, Alexa merasa ada sesuatu yang tak beres.

"Kau merasakannya?" gumam Alexa sambil menoleh ke belakang.

Leo memperhatikan raut wajahnya yang berubah serius. "Apa maksudmu?"

"Seperti ada yang mengikuti kita," jawabnya lirih.

Leo menajamkan indra dan meraih gagang pedangnya. Mereka mempercepat langkah, berusaha keluar dari hutan itu secepat mungkin. Tapi tak lama, suara langkah berat terdengar dari belakang mereka.

Leo berhenti dan menghunus pedangnya. "Siapa di sana?" serunya lantang.

Dari balik pepohonan, muncul sosok berjubah hitam dengan simbol misterius yang entah kenapa terasa familiar bagi Alexa. Wajahnya tersembunyi di balik tudung, hanya menyisakan sepasang mata yang berkilau seperti bara api.

"Aku sudah menunggu kalian," ujar sosok itu dengan suara berat yang bergema.

Alexa dan Leo langsung bersiap untuk bertarung. Namun, sosok itu mengangkat tangannya, memberi isyarat untuk tenang.

"Aku bukan musuh kalian," katanya dengan suara lebih lembut.

Alexa menatapnya curiga. "Lalu siapa kau?"

"Aku adalah penjaga cahaya yang memberi keseimbangan antara kegelapan dan cahaya. Aku datang ingin memberi kalian tahu. Kalian harus berhati hati dengan bahaya yang lebih besar yang akan datang" ucapnya.

Leo menyipitkan mata. "Bahaya seperti apa?"

Penjaga itu melanjutkan dengan suara tenang namun tegas. "Selama ini, Batu Velka menjaga dunia tetap seimbang. Namun, jika pecahan-pecahan itu disatukan kembali, kegelapan yang lebih besar akan bangkit."

Alexa mengencangkan genggamannya pada Batu Velka. "Apa maksudmu? Bukankah Batu Velka seharusnya melindungi dunia?"

"Batu ini adalah kunci," jelas Penjaga. "Jika semuanya bersatu, Nachtor, penguasa kegelapan sejati, akan bebas. Dan saat itu terjadi, dunia ini akan tenggelam dalam kehancuran."

Alexa merasa tenggorokannya tercekat. "Nachtor? Bukankah dia sudah musnah ribuan tahun lalu?"

"Dia tidak musnah," jawab Penjaga Cahaya. "Dia hanya terkunci, dan Batu Velka adalah kunci yang menjaga penjaranya. Kalian harus menghancurkan batu ini sebelum terlambat."

Leo maju selangkah, menatap tajam ke arah Penjaga. "Kalau Batu Velka dihancurkan, apa yang terjadi pada segel yang melindungi dunia dari kegelapan sekarang?"

Penjaga Cahaya menunduk sedih. "Itulah risikonya. Segel akan melemah, dan kegelapan akan kembali merayap. Tapi jika kalian tidak menghancurkan Batu Velka, dunia ini akan binasa begitu Nachtor bangkit."

Alexa terdiam, pikirannya berkecamuk. Selama ini ia percaya Batu Velka adalah sumber harapan. Namun kini, ia harus memilih antara menghancurkan batu itu atau mempertaruhkan bangkitnya kegelapan abadi.

Leo menyentuh bahunya. "Kita harus melakukan apa yang benar, Alexa, tidak peduli betapa sulitnya."

Alexa mengangguk pelan, meski hatinya berat. "Aku

tidak yakin dengan keputusan yang aku ambil ini. " ucap Lexa cemas.

Penjaga cahaya menatap dengan rasa kebingungan.

"Terkadang, pilihan tersulit adalah yang paling benar. Dunia bergantung pada keputusan kalian."

Alexa memandang Batu Velka yang bercahaya di tangannya. Cahaya itu terasa hangat, namun kini seakan menjadi beban tak tertanggungkan.

"Apa pun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama," kata Leo, memberikan keyakinan pada Alexa.

Akhirnya, Alexa menarik napas dalam dan mengangguk. "Kita harus melindungi dunia ini, bagaimanapun caranya."

Dengan tekad yang baru, mereka melanjutkan perjalanan menuju desa, membawa Batu Velka dan tanggung jawab besar di pundak mereka.

Jalan didepan begitu gelap dan penuh rintangan. Apapun itu mereka harus tetap berjuang sampai akhir walaupun nyawa taruhannya.

Ketika mereka tiba di tepi hutan, Alexa dan Leo melihat dari arah kejauhan tampak bahaya menyerang desa. Dan mereka menyadari bahwa ada yang tidak beres disana.

Asap hitam mengepung dibeberapa rumah penduduk dan terdengar suara jeritan penduduk diudara. Desa yang seharusnya menjadi tempat aman itu kini tampak seperti medan perang.

"Desa kita... apa yang terjadi?" bisik Leo dengan suara tercekat.

Alexa menggenggam erat pecahan Batu Velka di tangannya, seolah berharap kehangatan dari batu itu bisa memberinya keberanian. "Aku tidak tahu, tapi kita harus segera ke sana."

Mereka mempercepat langkah mereka dan berlari menuju desa. Semakin dekat mereka melihat makhluk kegelapan yang menyerang para penduduk desa.

Orang orang desa melawan dengan sekuat tenaga mereka dengan benda seadanya seperti cangkul, tongkat kayu, sapu pisau bahkan dengan tangan kosong sekali pun.

"Alexa kita harus cepat membantu mereka. " ucap Leo dengan sigap menghunus kan belatinya dan berlari ke arah makhluk kegelapan itu mengganas.

Alexa mengikuti, dengan kekuatan batu Velka yang ia miliki. Dia melepaskan kilatan cahaya yang melumpuhkan beberapa mahkluk kegelapan itu dengan sekaligus.

Namun, setiap mahkluk yang mereka musnahkan. Maka muncul mahkluk baru, seperti itu secara terus menerus.

"Ini tidak akan pernah selesai. Kalau begini caranya. " ucap Lexa dengan rasa putus asa dengan melirik kearah Leo yang sangat kelelahan itu.

Leo mengangguk, wajahnya penuh keringat. "Kita butuh rencana baru. Kalau begini caranya memang kita tidak akan bisa menang melawan mereka. " ucapnya.

Ditengah kekacauan yang terjadi. Alexa melihat wanita tua yang berdiri dekat sumur mengenakan jubah putih dengan memegang buku kitab kuno Matanya fokus melihat kitab itu.

"Kau pembawa Batu Velka, bukan?" tanya wanita itu dengan suara serak.

Alexa terkejut, tetapi ia mengangguk. "Ya, tapi... siapa Anda?"

Wanita itu mendekat, langkahnya tenang meski situasi di sekitarnya kacau. "Aku seorang penjaga pengetahuan kuno. Batu itu bisa menyelamatkan desa ini, tapi kau harus menggunakannya dengan cara yang benar."

"Cara yang benar?" ulang Alexa, kebingungan. "Apa maksud Anda?"

Wanita tua itu membuka kitabnya dan menunjukkan halaman yang bergambar lingkaran cahaya dengan berkata.

"Pecahan batu Velka bisa menciptakan segel sementara asalkan kalian melakukan ditempat paling suci didesa ini. Yaitu altar tua di pusat desa." ucapnya.

Leo, yang mendengar percakapan itu, mendekat sambil memotong satu makhluk terakhir di jalannya. "Kalau begitu, ayo kita ke altar itu sekarang!"

Tunggu," potong wanita itu. "Menggunakan Batu Velka dengan cara ini akan melemahkan nya. Cahaya dari Batu itu akan berkurang dan mungkin saja kamu tidak akan bisa menggunakan lagi untuk melawan ancaman yang akan datang selanjutnya.

(Benarkah yang dikatakan wanita itu?? Apakah langkah yang harus mereka lakukan selanjutnya???)

BERSAMBUNG..

1
Ferry Fadliansyah Dmk
ngeri kali thor
Ferry Fadliansyah Dmk
kurang serem thor
Ferry Fadliansyah Dmk
Lebih seram dari hiltja
Ferry Fadliansyah Dmk
baik thor
Ferry Fadliansyah Dmk
baik thor selalu ngikuti
Ferry Fadliansyah Dmk
seremmm srigalanya thor
Wida_Ast Jcy
Yuukkk... tinggal kan jejak kalian yah. Semoga suka cerita nya dan pengakhiran nya. TQ
Wida_Ast Jcy
Yuukkk... tinggal kan jejak kalian disini. Jangan lupa dicoment yah cintaQ. Biar semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Yuukkk... jangan lupa tinggal kan jejak kalian disini yah cintaQ. Biar tambah semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Yuukkk... tinggal kan jejak kalian disini yah cintaQ. Dicoment biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Jangan lupa tinggal kan jejak kalian yah cinta. Dicoment yah biar aku semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah cinta. Biar jadi motivasi ku. Biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah cinta. Biar jadi motivasi ku. Biar jadi semangat nulisnya. TqQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian yah cinta. Biar jadi motivasi ku. Biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah cinta. Biar jadi motivasi ku. Biar lebih semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah. Berupa coment. Biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah cinta cinta ku. Biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Yuuukkk.. tinggalkan jejak kalian disini yah. jangan lupa dilike yah sayang sayang ku. tq yang sudah support yah
setetes tinta
aku mampir lagi kk, semangat buat tiap karya nya kk, kalau boleh mampir di karya aku juga ya kk😂
Wida_Ast Jcy: OK BAIKLAH TQ YAH
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
Tinggalkan jejak kalian disini yah cinta cinta ku berupa coment. Biar semangat nulisnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!