Menikahi Princess dari kelurga Ferdinand sangat jauh merubah kehidupan Mr.Baralyon yang sebelumnya hidup sebatang kara tanpa ada keluarga ataupun seorang kekasih.
Princess adalah Istri sekaligus cinta pertama bagi Mr.Baralyon yang bisa dikatakan suami ideal !
Yuk baca cerita romantis nya yang bakal bikin hati kalian meleleh↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 suapan terakhir 13 tahun lalu
"Astaga dia Istri Presdir?" kaget mereka dengan suara kecil .
" Ngapain kalian?" tanya Bara dengan dingin menghampiri keempat direktur muda itu .
" I, Ini Presdir," gelagapan mereka .
" Dia gangguin Lala Suami" adu Ayla dengan wajah takutnya dan berlari memeluk Bara .
" Ti, tidak Presdir . Dia makan es banyak sekali jadi kami ambil biar nggak dia makan semua" jawab salah satu direktur itu dengan santai saat ekspresi Bara mulai berubah .
Bara melirik lima stik es krim diatas meja serta beberapa Es krim yang dipegang oleh direktur itu .
" Berikan bil belanjaan nya" ucap Bara meminta pada kasir yang dengan cepat di carikan.
" Lala cuma makan satu Suami selebihnya mereka " ucap Ayla malah menuduh membuat keempat direktur itu tercengang mendengarnya.
Ayla melepaskan pelukannya di tubuh Bara lalu berdiri di samping dan batuk-batuk karena merasa tenggorokan nya kering .
Hacueh.
Ayla bersin dengan cukup keras " Masih menuduh kami yang makan Es?" ucap salah satu dari direktur itu menggoda Ayla yang sudah ada bukti nyata makan Es krim terlalu banyak .
" Suami , enggak, Lala " ucap Ayla terus berbicara sambil berjalan mengikuti Bara yang terus melangkah tapi hanya diam saja .
" Suami maafin Lala" ucap Ayla ketika mereka berada di dalam lift karena Bara tiba-tiba diam seribu bahasa.
" Suami " panggil Ayla memegang tangan Bara dan memainkan jarinya .
Uhukkkk
Uhukkkk.
Wueeekkk.
Saking seringnya batuk membuat Ayla muntah dan juga Flu .
" Suami hidung Lala perih " rengek Ayla yang muntah sedikit di dalam lift .
Bara menggendong Ayla keruangan nya lalu mengambil beberapa helai tisu.
" Mau makan es krim lagi?" tanya Bara dengan dingin membantu membersihkan mulut Ayla
Uhukkkk
" boleh?" tanya Ayla .
" Terserah" ucap Bara meletakkan Ayla di atas sofa lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya .
" Suami jangan marah ?" ucap Ayla berlari cepat memeluk Bara yang masih berjalan itu dari belakang .
" Nggak marah, terserah Kamu toh kalau sakit kamu sendiri yang nanggung " ucap Bara dengan nada datar berdiri diam walaupun Ayla memeluknya dari belakang .
" Suami nggak kasihan liat Lala?" tanya Ayla dengan manja .
" Enggak " jawab Bara cuek kembali melanjutkan langkah nya walaupun ada Ayla yang memeluknya.
" Isssh, Teganya Suami " ucap Ayla dengan nada meledek dan tingkah bobrok nya .
" Biarkan, percuma peduli pada orang yang tidak peduli dengan kesehatan nya nanti kalau sakit menangis dan merengek" omel Bara yang berdiri di depan lemari mencari berkas dan Ayla masih memeluknya.
" kan ada Suami " jawab Ayla dengan mudahnya semakin bermanja dibalik punggung Bara .
" Kamu ngerti nggak kalau orang lagi marah sama kelakuan Kamu" ucap Bara dengan suara sedikit meninggi menatap tangan Ayla yang masih melingkar di perutnya
" Maafin Lala" suara kecil Ayla di dari balik punggung Bara dan sesekali masih batuk .
" Kamu ngapain makan es krim sampai lima hahh" ucap Bara yang marah karena Ayla tidak memperhatikan kesehatan sampai makan 5 es krim .
" Lala suka" ucap Ayla yang baru tadi merasa puas makan es krim.
" Ya kalau suka Aku pun tidak melarang kamu memakannya tapi makanlah dengan porsi yang wajar , lagian kamu juga bukan anak kecil lagi yang apapun harus di pantau " ucap Bara saat Ayla terkesan sangat tidak dewasa .
" Suami mana ngerti betapa sulitnya menahan keinginan untuk tidak memakan makanan yang disuka " jawab Ayla yang sudah sedari kecil sampai sekarang merasakan , itulah sebabnya sekali dapat Ayla selalu kebablasan dan lupa daratan jika sudah makan es krim.
Bara berbalik lalu memeluk istrinya itu dengan kasih Sayang " Okey mulai hari ini kamu boleh makan 1 es krim dalam sehari " ucap Bara sebagai pria dewasa yang kini mengerti kenapa Ayla seperti rakus dengan es krim karena dia memang jarang dibolehkan memakannya.
" Beneran ?" tanya Ayla sampai meronta-ronta kesenangan yang diangguki Bara .
" Terimakasih, Lala sayang Suami " ucap Ayla berjinjit memeluk leher Bara lalu mengecup pipinya saat akhirnya Bara mengerti .
" Aku juga sayang Istriku" ucap Bara mengecup kening Ayla .
Mereka bersama baru beberapa hari ini tapi perasaan mereka sudah sangat jauh berubah , mungkin karena mereka adalah 2 insan yang sama-sama kesepian sehingga saat bersama mereka cepat akrab .
" Lala duduk disofa ya Suami " ucap Ayla yang diangguki Bara .
Ayla berbaring meluruskan kakinya diatas sofa lalu bermain ponsel dalam waktu cukup lama sampai perlahan matanya mengantuk dan akhirnya tertidur .
Bara menyelimuti Ayla yang sudah tertidur dengan jas sambil geleng kepala " Dia suka sekali tidur tidak pakai bantal " gemas Bara berjongkok mengelus kepala Ayla yang tidur disofa .
" Mmmh" Ayla menggeliat tidak nyaman lalu tidur menghadap sandaran kursi.
" Tidurlah" senyum hangat Bara menatap punggung Ayla .
...........
2 jam kemudian .
Ayla membuka mata dan langsung mengelus perutnya yang terasa begitu lapar .
" Suami dimana?" ucap Ayla duduk mengucek matanya menatap meja kerja Bara yang kosong .
Ayla merapikan rambut dan penampilan nya lalu berjalan keluar dari ruangan kerja Bara .
" Selamat siang Nyonya, Apa anda perlu sesuatu ?" tanya bodyguard begitu Ayla membuka pintu .
" Suami Lala dimana?" tanya Ayla mengucek lagi matanya .
" Tuan sedang meeting dan tadi berpesan jika Nyonya lapar makanan sudah tersedia diatas meja " ucap bodyguard itu.
" Dia belum makan kan?" tanya Ayla yang di balas gelengan oleh bodyguard itu.
Ayla kembali masuk dan berbaring disofa bermain ponsel menunggu sampai Bara selesai meeting.
..........
" Lala mengapa bermain ponsel kan kamu belum makan sudah siang " ucap Bara langsung mengambil ponsel Ayla yang berbaring di sofa itu .
" Lala nunggu Suami " jawab Ayla yang sudah duduk itu .
" ngapain ditunggu kan lama , Aku meeting dan perut kamu sakit karena telat makan " cemas Bara melihat hidangan yang masih utuh diatas meja
" Besok-besok jangan menunggu Aku, kalau lapar makan duluan " ucap Bara yang jadi kasihan melihat Ayla jadi telat makan hanya gara-gara menunggunya.
" Lala mau makan sama Suami jadi nggak Apa-apa kok nunggu " ucap Ayla yang mengerti kalau Bara sibuk .
" Bukan masalah nungguin tapi nanti kamu sakit " ucap Bara yang tidak ingin terjadi apa-apa dengan Ayla.
" Enggak, Suami yang kerja aja telat makan nggak apa-apa apalagi Lala yang cuma duduk " jawaban realistis Ayla tapi itu justru secara tidak langsung menampar Bara dengan ucapan nya .
" Iya , Okey . Aku tidak akan telat lagi makan hanya karena mengurus pekerjaan" ucap Bara setelah introspeksi diri.
" Bagus " ucap Ayla mengacungkan 2 jempol.
" Sini Lala yang suapi suami " ucap Ayla mengambil alih piring dan sendok di tangan Bara .
" Aaaaa" ucap Ayla menyuapi dengan tulus , membuat Air mata Bara ingin menetes saat kembali disuapi nasi oleh Ayla mengingatkan Bara bahwa orang terakhir yang menguapi nasi adalah ibunya 13 tahun yang lalu .
Tidak munafik anak laki-laki yang sudah dewasa seperti Bara pun masih merindukan kasih sayang seorang ibu sampai detik ini walaupun itu tidak akan mungkin dia dapatkan lagi lantaran ibunya yang sudah tiada
penasaran juga hadiah kedua itu apa ya isinya??