5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
"Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aneh
Air mata Aulia tak berhenti mengalir, Pelukan seorang Ibu yang di Inginkannya dapat Ia rasakan setelah sekian lama dengan orang asing yang bahkan belum lama Ia kenal.
Tapi saat itu juga Aulia teringat pada putranya.Putranya juga tidak memiliki ibu sekarang,atau mungkin sudah memiliki ibu tiri?
Aulia melepaskan pelukan itu dan meminta maaf pada nyonya Sofia."Maaf nyonya Sofia jika saya lancang memeluk anda", ucapnya merasa tidak enak, bagaimana pun dia adalah istri dari pemilik perusahaan itu.Yang berarti adalah atasannya.
"Justru Tante senang Aulia, rasanya tante seperti mempunyai seorang putri.Kau tau dulu Tante ingin sekali punya anak perempuan,tapi Tuhan tidak berkehendak memberikan saya anak perempuan,tapi Tante juga tidak sedih akan hal itu karna setelah putra-putra Tante menikah maka Tante akan mempunyai dua putri yang mereka bawa ke rumah."
"Sekarang tante sudah punya satu putri,tapi dia sudah sibuk dengan suami dan anak-anak nya.Mereka juga tidak tinggal di kediaman,jadi Tante kesepian"
Aulia terharu mendengar nya,Nyonya Sofia memang sangat baik dan lembut hatinya,bahkan menganggap menantu nya seperti putrinya bahkan dari cerita menantu nyonya Sofia yang pernah bercerita padanya mengatakan kalau Nyonya Sofia memang sebaik itu,bahkan Ia lebih menyayangi menantunya daripada putranya dan ketika mereka ada masalah pun,menantu perempuan yang di bela dan anak mereka yang di nasehati.
Sangat berbeda dengan keluarga William,Yah Ia tau mungkin saja karna pernikahan nya dengan William terjadi karna sebuah kesalahan sehingga mereka membenci dan tidak menyukai nya.
***
"Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik ke depannya"
"Ya,semoga"
Mahendra membalas jabatan tangan kliennya yang datang dari luar negeri untuk bekerja sama dengan perusahaan nya.Namun entah kenapa Ia sedikit familiar dengan orang di hadapannya itu, yang usianya mungkin sebaya dengan nya,tapi Ia tidak ingat dimana Ia pernah melihat nya.
Orang yang berjabat tangan dengan Mahendra itu sedikit bingung dengan tangannya yang di jabat dengan kuat sehingga Ia sedikit merasa kesakitan,hingga saat Ia berdehem baru lah Mahendra melepaskan tangannya.
"Maaf",ucap Mahendra setelah menyadari apa yang telah Ia lakukan.Tapi entah kenapa,saat Ia menjabat tangan orang itu barusan emosinya naik,bahkan semakin melihat wajahnya semakin emosinya meningkat.
"Kalau begitu kami permisi,semoga kerjasama ini bisa berlangsung secepat mungkin"
"Ya,semoga",ucap Vian menjawab ucapan orang itu karna Mahendra yang tidak menanggapi nya.
Sehingga setelah orang itu pergi,Vian langsung menghampiri tuanya itu yang masih duduk di sofa."Apakah emosi tuan karena di tolak wanita itu sangat berpengaruh, sampai-sampai tidak menyambut klien dengan ramah begitu?,sejak klien kota itu datang tuan tidak menunjukkan ekspresi yang bersahabat",tanya Vian yang memang selalu penasaran dengan atasannya yang terkadang sulit di tebak itu.
"Ku rasa aku harus mengganti sekretaris",ucap Mahendra dengarkan ekspresi serius,karna sejujurnya Ia sangat kesal dengan sekretaris nya yang sangat berisik itu dan selalu banyak tanya,Ia mempertahankan nya hanya karna kualitas nya yang bagus.
Vian terkejut dan langsung meminta maaf,"Aduh tuan jangan bicara begitu,saya minta maaf.Saya akan mengurangi ucapan-ucapan saya", ucapnya dengan sungguh-sungguh.Tentu saja Ia tidak ingin berhenti bekerja dengan Mahendra,selain dia pemarah dia adalah atasan yang sangat bijak dan Ia Kagumi.
Mahendra sangat bijak,teliti,jujur,dan tidak mudah di tipu atau di kebuli oleh bawahan nya, sehingga orang-orang yang bekerja dengannya atau perusahaan yang di pimpin olehnya tidak pernah ada kasus korupsi,karna sekali Ia mendapatkan hal seperti itu atau maka Ia tidak punya belas kasihan untuk membuat hidupnya hancur-sehancurnya,bahkan di blacklist dari perusahaan manapun sehingga tidak akan bisa bekerja di mana pun selain menjadi buruh.
Ya,Vian sangat bangga bisa menjadi sekretaris seorang Mahendra,selain itu dia sebenarnya baik di balik sikap dingin dan pemarah nya itu,bahkan terkadang bisa di ajak bercanda meski taruhannya ancaman di pecat.
***
Sore hari saat Aulia sudah bersiap untuk pulang, lagi-lagi Ia berpapasan dengan Mahendra dengan seorang pria yang sama yang bersama dengan nya semalam.Ingin rasanya Ia berbalik pergi dan menuruni tangga saja dari pada naik lift dimana saat ini sudah ada mereka di dalam lift itu.
"Tuan,lihat wanita itu sepertinya tidak ingin masuk ke dalam lift yang sama dengan kita.Lagipula kenapa kita tidak memakai lift khusus CEO saja sih tuan?",bisik Vian pelan di samping telinga Mahendra.
Namun Mahendra tidak mendengar nya,tatapan dan pikiran nya hanya tertuju pada Aulia seorang.
Melihat tatapan itu justru membuat Aulia semakin membulat kan niatnya untuk naik tangga saja,tapi baru saja Ia berbalik dan hendak melangkah pergi pria itu langsung menghentikan nya.
"Masuklah sebelum aku menyuruh mu lembur di sini dan menutup akses tangga dan lift agar kau tidak bisa kabur,"
Ucapan Mahendra membuat Aulia menghela nafas kasar,Ia sudah menebak kalau atasnya itu memang sangat menyebalkan dan akan membuat nya kesulitan,entah kenapa tapi sejak pertama kali melihat nya Ia sudah mendapatkan firasat itu dan ya benar saja.
Pada akhirnya Aulia masuk dan berdiri di sudut dan tidak mau melihat wajah pria itu.Jika orang-orang akan terpesona melihat wajah pria itu,Aulia justru merasa jengkel setiap kali melihat wajahnya seperti pria itu adalah musuhnya sejak lama.
Vian menghela nafas,"Bagaimana bisa memperlakukan wanita yang di sukai seperti ini?,"
"Besok aku ingin melaporkan rencana keuangan di bulan depan,aku ingin kau sendiri yang datang ke ruangan ku besok"
"Baik pak,Tapi sebaiknya katakan itu besok karna ini bukan lagi jam kerja",tegas Aulia yang membuat Mahendra telak.
Vian memukul jidatnya,Ia tau kalau sebenarnya tuanya itu sangat ingin berbicara dengan wanita yang saat ini se-lift dengan mereka,tapi hal yang tidak penting untuk di katakan sekarang malah di katakan sehingga terkesan aneh.
"aku hanya ingin kau mempersiapkan semua nya besok",jawab Mahendra masih tidak berhenti.
Aulia tidak ingin mencari masalah,"Iya pa pasti akan saya persiapkan,anda tidak perlu meragukan kemampuan saya"
"Bagus,aku hanya ingin lihat apakah kau bisa di andalkan untuk berfikir lebih cepat dan efisien untuk ke depan nya, karena aku hanya ingin orang-orang yang berkualitas yang bekerja dengan ku"
"Ya dan saya termasuk orang yang berkualitas tinggi,jadi tidak perlu khawatir pak tentang saya.Bapak bisa selalu mengandalkan saya"
Aulia menjawab dengan tenang tanpa menoleh pada pria itu.
"Bagus saya suka dengan kepercayaan diri mu",balas Mahendra.
Keduanya justru sedikit sedikit bertengkar kerna hal itu.
***
ato mahendra cari tau penyebab nya