NovelToon NovelToon
Short Story

Short Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Enemy to Lovers
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lan05

Menceritakan beberapa kisah pendek romansa kehidupan, juga perjalanan dalam mencari kebahagian yang sejati.

Hal-hal yang umum terjadi di sekitar kita maupun yang tidak bisa kau pikir sebelum nya. Semua tertuang dalam kisah-kisah mengharukan dan mendebarkan.

Semoga kalian dapat terhibur dengan kisah pendek ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lan05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gerald & Anastasya 9

Saat ini Anastasya dan Gerald sedang bersama kedua orang tua Anastasya, Gerald meyakinkan Anastasya agar memberitahukan semua nya kepada orang tua nya. "Aku akan selalu di samping mu, percayalah." Dengan hangat Gerald menggenggam tangan Anastasya menguatkan nya untuk berterus terang kepada David dan Dasha.

Anastasya yang melihat kesungguhan Gerald pada nya dengan berani memantapkan dirinya untuk bercerita semua yang dialami nya kepada orang tua nya, terlebih ada Gerald di samping nya yang membuat dirinya kuat dan berani untuk mengungkapkan semua nya.

Dasha langsung memeluk anak nya erat menangis kala mendengar semua yang dialami anak nya selama ini. "Sayang jangan pernah berpikir seperti itu lagi, kamu anak Daddy dan Mommy apapun yang sedang kamu alami tolong beritahu kami. Sebisa mungkin Daddy dan Mommy akan menyikapi nya dengan bijak." Ucap David yang ikut memeluk kedua perempuan yang sangat penting dalam hidup nya.

"I'm sorry dad, hiks.. aku terlalu takut dan kalut saat itu."

"Ya sudah yang penting sekarang kamu sudah mau terbuka dengan mommy dan daddy. Kita cari jalan keluar nya sama-sama ya." Ucap Dasha lembut merapihkan helai rambut anak nya dan mengusap lembut wajah putri nya yang sedikit berantakan karena menangis.

Anastasya mengangguk pelan dia kembali memeluk mommy nya erat."Thank you mom, i love you."

"love you more honey." Ucap Dasha dan David yang kembali memeluk anak nya erat.

Anastasya merasa lega setelah menceritakan semua beban nya kepada orang-orang terdekat nya, dirinya kini menyadari bahwa dirinya tidak sendiri selama ini, masih ada yang peduli dan menyayangi nya dengan tulus. Anastasya bertekad untuk kembali sembuh demi orang - orang yang menyayangi nya.

***

Keluarga De'mare kini sedang dalam perjalanan menuju mansion utama mereka. Mereka melakukan liburan dengan penuh suka cita. Sementara Anastasya dan orang tua nya hanya menceritakan garis besar nya saja kepada keluarga besar mereka. Semua keluarga termasuk sepupu - sepupu nya tidak menyangka dengan apa yang terjadi pada Anastasya. Mereka semua mensupport Anastasya, semua yang dipikirkan Anastasya selama ini salah. Dirinya terlalu tenggelam dengan pikiran negatif nya sehingga lupa bahwa keluarga nya ini sangat mendukung dan menyayangi nya.

Dengan semua kejadian ini membuat mereka semakin memahami arti satu sama lain. Mereka juga menyadari penting nya keterbukaan sekalipun kita berbuat salah kita tetap harus terbuka dan tidak menyembunyikan nya. Karena segala konsekuensi nya dapat mereka jalani bersama dan menguatkan satu sama lain.

"Bagaimana sayang apa kau bersenang - senang dengan liburan kita kali ini.?" Tanya Dasha kepada putrinya itu yang kini terlihat lebih bersemangat dari sebelum nya.

"Ya mom rasa nya aku lebih bisa menikmati kebahagian ku kali ini." Jawab Anastasya tersenyum senang.

"Apa Gerald akan kesini lagi.?"

"Ya.. dia bilang akan kesini lagi nanti malam setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan nya. Karena saat ke villa dia meninggalkan pekerjaan nya begitu saja." Geleng Anastasya tak habis pikir dengan Gerald yang langsung menyusul nya kala tahu kebenaran nya. Ya Gerald menceritakan semua yang dia selidiki sampai saat dirinya mengetahui apa yang terjadi pada Anastasya dirinya langsung menyusul Anastasya ke villa keluarga De'mare.

"Ya sudah Mommy berharap yang terbaik untuk kalian berdua dan Mommy harap kamu selalu bahagia dan yang terpenting dalam setiap masalah apapun... komunikasikan dengan baik agar tidak timbul kesalahpahaman dan berkepanjangan." Nasihat Dasha kepada putri nya.

"Ya Mom.. makasih, Asya ngerti." Senyum tipis Anastasya kepada ibu nya.

"Ya sudah kamu istirahat lagi, mommy mau ke bawah dulu." Di kecup kening putri nya sebelum keluar dari kamar Anastasya.

Seperti nya benar yang di katakan mommy nya tubuh nya terasa lelah, Anastasya segera mengganti baju dengan yang lebih nyaman lalu merebahkan tubuh nya di kasur empuk nya, entah kenapa rasa nya setelah dia mengungkapkan semua nya Anastasya dapat tidur lebih nyenyak. Anastasya berharap dirinya dapat berubah lebih baik lagi ke depan nya.

***

Anastasya menggeliat kecil sebelum membuka mata nya perlahan mengumpulkan kesadaran nya yang saat ini belum terkumpul. Setelah sadar Anastasya dapat melihat Gerald yang sudah berada di kamar nya duduk dengan tatapan mengarah padanya.

"Hai... sudah lama.?" Tanya Anastasya parau khas bangun tidur. Dirinya lalu bangkit dan menghampiri Gerald.

"Tidak juga.. aku belum lama sampai. Bagaimana tidurmu.?" Gerald dengan segera membawa Anastasya ke pelukan nya. Dengan lembut ia mengelus surai indah kekasih nya itu.

"Aku bisa tidur nyenyak kali ini." Jawab Anastasya dengan nyaman membalas pelukan Gerald. Anastasya dapat mendengar irama jantung Gerald yang sedikit cepat namun dapat menenangkan nya. Anastasya rasa nya masih tidak percaya bahwa dirinya dapat kembali merasakan hangat pelukan Gerald padanya.

"Baguslah." Gerald mengecup pucuk kepala Anastasya. Mereka saling menikmati momen kebersamaan mereka kali ini setelah badai yang sempat membuat mereka salah paham dan terpisah. Namun kini mereka sama-sama bertekad untuk memperbaiki hubungan mereka dan menjalani hubungan yang lebih baik lagi.

"Terimakasih."Lirih Anastasya tiba-tiba, namun masih terdengar oleh Gerald karena sunyi nya malam.

"Untuk.?" Gerald melepas pelukan nya dan menatap mata pujaan hati nya.

"Semua nya... terimakasih kamu mau tetap memperjuangkan ku di saat aku mendorong mu jauh." Tatap Anastasya lembut mengusap rahang kekasih nya menelusuri setiap detail wajah Gerald yang saat ini nyata dihadapan nya dan kembali padanya.

Saat mental nya sedang lemah Anastasya selalu berhalusinasi tentang Gerald. Dan itu sangat terasa nyata hingga saat dirinya sadar itu hanya halusinasi nya Anastasya hanya bisa menangis sampai dirinya tertidur kembali. Beberapa tahun terakhir dirinya sama sekali sulit tidur Anastasya dapat tertidur hanya dengan obat atau menangis sampai terlelap. Dan kini saat semua keadaan membaik dan dirinya dapat kembali bersama Gerald rasa nya Anastasya masih sangat tidak percaya.

"Sudah ya... kita perbaiki keadaan saat ini dan jadikan pelajaran bagi kita berdua untuk kedepan nya. Ingat aku akan selalu bersamamu." Ucap Gerald menatap lembut Anastasya.

"Ya aku mengerti." Angguk Anastasya mengerti.

"Good, sekarang kita turun dan berkumpul dengan yang lain nya. Ini hari terakhir kita bersama sepupu - sepupu mu, besok mereka sudah akan pulang."

"Baiklah.. aku mau mencuci muka ku dulu, kamu duluan aja."

"Tidak aku akan menunggu mu disini."

"Ya sudah." Geleng Anastasya tersenyum tipis melihat Gerald yang seperti tidak mau jauh dari nya.

...***Beberapa minggu kemudian***...

Gerald saat ini sedang menemani kekasih nya yang sedang dalam pengobatan untuk menyembuhkan trauma nya dan sedikit demi sedikit terlepas dari ketergantungan nya terhadap obat yang selama ini Anastasya konsumsi. Terhitung sudah tiga kali Gerald menemani Anastasya pengobatan, dirinya tidak mau membiarkan Anastasya merasa sendiri sebisa mungkin dia meluangkan waktu nya di saat-saat penting Anastasya.

"Bagaimana... sudah ada kemajuan.?" Tanya Gerald saat melihat Anastasya yang sudah keluar dari ruangan.

Anastasya yang melihat Gerald sudah berada di depan ruang pengobatan nya langsung menghambur dalam pelukan nya tanpa menjawab pertanyaan Gerald padanya. Anastasya Mengeratkan pelukan nya entah kenapa pengobatan hari ini terasa berat bagi nya, mungkin karena tadi mereka tidak berangkat bersama hingga mempengaruhi pemikiran nya.

"Kenapa hmm.?" Dengan lembut Gerald mengelus kepala Anastasya menenangkan karena dirinya merasa pelukan yang sangat erat dari Anastasya.

Sementara Anastasya hanya menggeleng pelan dalam pelukan Gerald.

"Kau sudah berjanji untuk menceritakan apapun right.?"

Anastasya terdiam sejenak sebelum melepaskan pelukan nya. "Bisakah kita membicarakan nya di mobil." Ucap Anastasya.

"Baiklah ayo." Gerald lalu menggandeng tangan kekasih nya lembut menuju parkiran.

Anastasya menghela napas saat melihat Gerald yang langsung menghadap kepada nya dengan tatapan meminta penjelasan ketika mereka baru saja memasuki mobil.

"Mungkin kondisi ku saja yang kurang fit sehingga terasa berat hari ini." Ucap Anastasya yang tidak sepenuh nya salah namun bukan itu alasan utama nya.

"Kau yakin... apa kau sedang tidak enak badan.?" Khawatir Gerald yang langsung memeriksa kening Anastasya memeriksa apakah kekasih nya itu demam atau tidak.

"Bukan.. seperti itu sudahlah aku sudah lebih baik sekarang." Ucap Anastasya menyingkirkan tangan Gerald dari kening nya perlahan.

"Lalu apa.. tidak mungkin tanpa sebab bukan, kau bermimpi buruk lagi atau tidak bisa tidur tadi malam atau-" Ucapan Gerald terhenti kala tangan sang kekasih menutup mulut nya untuk berhenti.

"Aku sedikit panik karena tidak berangkat dengan mu puas...!" Dengan cepat akhir nya Anastasya mengungkapkan kegelisahan nya sedari tadi. Memang itulah alasan utama nya kenapa sampai dirinya merasa sangat berat saat melakukan pengobatan tadi. Anastasya tidak mau bilang karena tidak mau merepotkan Gerald, dirinya tahu bahwa Gerald mempunyai kesibukan nya sendiri dan dia tidak mau menganggu itu.

"Kalau seperti itu lagi tolong telepon aku Ann.. jangan memendam nya sendiri seperti tadi. Kau membuatku berpikir macam-macam dengan reaksi mu tadi." Sembari menangkup kedua pipi halus Anastasya.

"Kau membuatku khawatir!" Tekan Gerald agar Anastasya mengerti.

"Maaf... aku hanya tidak mau merepotkan mu, aku tahu kau tadi ada urusan penting jadi aku pikir aku bisa melakukan nya sendiri." Ucap Anastasya yang tidak mau menatap langsung mata Gerald.

"Tatap mata ku Ann.. kau tahu hanya kau yang terpenting bagiku, aku sudah bilang itu berkali-kali sayang. Mau sepadat dan sesibuk apapun pekerjaan ku aku akan selalu datang saat kau minta Ann." Dengan sungguh - sungguh Gerald berucap menatap mata Gadis nya yang saat ini balik menatap nya.

Anastasya pun mengangguk mungkin ini saat nya dirinya mulai membuka diri kembali kepada Gerald setelah bertahun - tahun sebelum nya dirinya hanya memendam dan mengandalkan dirinya sendiri.

"Bagus.. jangan di ulangi lagi sayang. Kau hanya perlu mengingat Gerald...Gerald...Gerald dalam otak mu." Ucap Gerald setengah bercanda.

Anastasya terkekeh pelan dengan ucapan yang dilontarkan Gerald padanya.

"Siap kapten, saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi." Ucap Anastasya dengan bergaya hormat mengikuti lelucon yang dimulai Gerald tadi.

Gerald yang melihat kekasih nya yang bertingkah menggemaskan itu tak kuasa untuk tidak mencubit gemas kedua pipi Anastasya.

"Sakit.. Gerald." Dengan sedikit kesal Anastasya menarik tangan Gerald menjauh dari pipi nya.

"Maaf..maaf habis kau menggemaskan." Dengan pelan Gerald mengusap kedua pipi bekas cubitan nya itu.

"Aku bukan anak kecil." Rajuk Anastasya saat dibilang menggemaskan.

"Iya.. iya kau bukan anak kecil kau adalah calon ibu dari anak - anak kecil kita nanti." Gombal Gerald yang masih dalam mode jahil nya.

"Bisa aja... udah ahh ayo kita pulang." Ajak Anastasya yang belum mau membahas perihal tentang itu.

Gerald memaklumi respon Anastasya yang seperti itu lagipula dirinya akan selalu menunggu Anastasya siap berapa lama pun itu.

"Sebelum pulang kita mampir makan terlebih dahulu ya, kau belum makan kan.?" Tanya Gerald. Anastasya hanya mengangguk saja mereka pun pergi setelah sesi pembicaraan serius mereka tadi yang berdampak baik ke depan nya untuk hubungan mereka. Karena tanpa sadar mereka sudah membangun pondasi kepercayaan,komunikasi dan pengertian dalam suatu hubungan yang baik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!