perjuangan Lucas untuk melawan nasibnya sebagai karakter sampingan dalam novel, dengan menantang alur yang sudah ditetapkan dan mencari jalan untuk bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yarn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Kelompok
Setelah ujian berakhir, para murid segera kembali ke kamar mereka masing-masing, termasuk Lucas dan Damien. Malam itu, Lucas merenung tentang pertempuran yang telah terjadi serta dinamika yang mulai terbentuk di antara dirinya, Damien, Violet, dan Sylvara. Ujian pertama telah usai, namun tantangan yang lebih besar masih menanti.
Keesokan harinya, setelah bersiap-siap, Lucas dan Damien berangkat bersama menuju ruang kelas. Mereka berjalan melalui koridor akademi yang megah, dihiasi dengan patung-patung para penyihir legendaris dan lambang-lambang kebesaran Kerajaan Eldoria. Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui jendela-jendela besar, menciptakan suasana yang penuh dengan harapan dan antusiasme.
Saat tiba di kelas, Lucas dan Damien segera mencari tempat duduk karena kelas akan segera dimulai. Suasana di ruangan itu terasa penuh antisipasi, semua murid tampak bersemangat. Setelah bel masuk berbunyi, pintu kelas terbuka, dan seorang pria paruh baya dengan jubah biru tua berjalan masuk. Wajahnya tampak tegas, namun penuh wibawa.
"Selamat pagi, semuanya," ucapnya dengan suara dalam dan tenang. "Nama saya Glast, dan saya akan menjadi wali kelas kalian selama berada di sini. Selain itu, saya juga akan mengajar kalian tentang lingkaran sihir, salah satu elemen terpenting dalam memanipulasi sihir dengan efektif."
Para murid tampak terdiam, memperhatikan dengan penuh perhatian. Glast melangkah ke depan kelas, mengeluarkan tongkat sihirnya, dan dengan satu gerakan ringan, muncul lingkaran sihir bercahaya di udara.
"Seperti yang kalian tahu," lanjut Glast, "lingkaran sihir adalah kunci untuk memperkuat dan mengarahkan kekuatan sihir kalian. Di kelas ini, kalian akan belajar bagaimana membuat, memodifikasi, dan menggunakan lingkaran sihir secara efisien. Ini bukan sesuatu yang bisa kalian pelajari hanya dalam sehari, tetapi dengan dedikasi dan latihan, kalian akan menjadi ahli dalam menguasainya."
Lucas mendengarkan dengan penuh minat. Ini adalah salah satu bagian dari sihir yang paling ia ingin pelajari, terutama setelah memanfaatkan lingkaran sihir dalam ujian sebelumnya. Glast kemudian mulai menunjukkan beberapa contoh kompleks tentang bagaimana lingkaran sihir bekerja, membuat para murid terkagum-kagum.
Profesor Glast melanjutkan pelajarannya, menjelaskan lebih dalam tentang teknik dan teori lingkaran sihir. Setelah beberapa saat, ia mengakhiri kelas dengan sebuah tugas penting.
"Sebelum kalian pergi, saya ingin kalian membentuk kelompok yang terdiri dari empat orang. Ini akan menjadi kelompok untuk latihan praktis kalian di kelas berikutnya," ujar Glast sambil melirik para murid yang mulai bergerak mencari teman sekelompok.
Lucas berusaha mendekati Damien, tetapi Damien sudah dikerumuni banyak murid yang ingin berkelompok dengannya. Merasa sedikit canggung, Lucas menatap sekeliling, mencari pilihan lain.
Tiba-tiba, Violet dan Sylvara mendekatinya hampir bersamaan.
"Lucas, bergabunglah denganku," ujar Sylvara dengan senyum lembut.
Violet, yang melihat Sylvara lebih dulu mendekati Lucas, mendengus kecil. "Jelas dia akan lebih baik bersama denganku. Aku bisa membawa tim ini menang," ucapnya dengan nada percaya diri.
Situasi pun memanas. Keduanya terlihat mulai berselisih, masing-masing bersikeras bahwa Lucas seharusnya memilih mereka. Lucas yang terjebak di antara dua orang ini, Lucas tahu bahwa ia harus segera bertindak.
"Bagaimana kalau kita semua saja berkelompok bersama?" usul Lucas dengan nada menenangkan. "Tidak ada salahnya bekerja sama. Dengan begitu, kita bisa saling melengkapi kekuatan."
Violet tampak enggan, mengerutkan kening. "Aku lebih suka bekerja sendiri, tapi kalau ini yang terbaik..." katanya, masih sedikit kesal.
Sebaliknya, Sylvara tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Aku setuju. Yang penting aku bisa bekerja sama dengan Lucas."
Dengan demikian, mereka bertiga sepakat membentuk satu kelompok. Meski Violet masih tampak enggan, ia tetap menerima keputusan itu, sementara Sylvara tampak lebih lega. Sekarang tinggal satu orang lagi yang harus mereka cari untuk melengkapi kelompok.
Setelah Lucas berhasil menenangkan Violet dan Sylvara, mereka masih membutuhkan satu anggota lagi untuk melengkapi kelompok mereka. Tiba-tiba, seorang gadis mendekati Lucas dengan langkah ragu-ragu. Wajahnya memerah, dan ia tampak sangat pemalu. Dengan suara yang pelan dan sedikit terbata-bata, ia mencoba berbicara.
"Um... a-apakah aku... bisa bergabung... dengan kelompok kalian?" tanyanya dengan suara gemetar.
Lucas, yang terkejut melihat keberanian gadis itu untuk mendekat meskipun tampak jelas ia merasa canggung, tersenyum ramah. "Tentu, tidak masalah. Siapa namamu?"
Gadis itu tampak semakin gugup, tapi berusaha menjawab. "Namaku... L-Lina. Aku... aku kurang baik dalam sihir ofensif, tapi aku akan melakukan yang terbaik."
Violet mengangkat alisnya, menatap Lina dari ujung kepala hingga kaki, sementara Sylvara tersenyum lembut kepada gadis itu, seolah ingin menyemangatinya. "Tidak apa-apa, Lina. Yang penting kita saling membantu," kata Sylvara dengan nada meyakinkan.
Lucas mengangguk, "Kita akan bekerja sama dan saling melengkapi. Jangan khawatir, kamu akan baik-baik saja."
Lina semakin tenang setelah diterima oleh Lucas dan kelompoknya. Namun, sebelum mereka sempat berbicara lebih jauh, Profesor Glast berdiri di depan kelas dan menjelaskan aturan penting tentang pembentukan kelompok.
"Setelah saya melihat kalian semua telah membentuk kelompok," Profesor Glast berkata dengan nada serius, "perlu kalian ketahui bahwa kelompok yang kalian pilih hari ini akan tetap menjadi kelompok kalian dalam semua mata pelajaran hingga kalian lulus. Kalian akan bekerja bersama-sama dalam berbagai ujian dan tantangan ke depan."
Para murid mulai berbisik satu sama lain, sadar bahwa pilihan kelompok ini lebih penting dari yang mereka kira. Profesor Glast melanjutkan, "Namun, jika ada anggota kelompok yang gagal naik ke tahun kedua, kalian akan diizinkan untuk membentuk kelompok baru. Jadi, pastikan kalian bekerja keras dan mendukung satu sama lain."
Lucas melirik ke arah teman-teman kelompoknya—Violet yang masih terlihat sedikit cemberut, Sylvara yang tenang, dan Lina yang masih agak gugup. Dia tahu kelompok mereka cukup beragam dalam kemampuan, tapi dia yakin dengan kerjasama yang baik, mereka bisa melewati semua ujian yang akan datang.
Profesor Glast kemudian menutup pertemuan dengan mengatakan, "Latihan pertama sebagai kelompok akan dimulai minggu depan. Kalian akan diuji dalam strategi dan kerja sama, jadi gunakan waktu ini untuk mengenal satu sama lain lebih baik."
Lucas melirik ke arah Damien yang duduk beberapa baris di depan. Dalam pikirannya, ia tahu bahwa seharusnya Damien berkelompok dengan Violet, Masha, dan Alexander seperti yang tertulis di novel. Namun, kenyataannya berbeda. Sekarang Damien justru berkelompok dengan Alexander, Masha, dan seorang gadis bernama Lyra.
Lyra adalah sosok yang mahir dalam pembuatan ramuan, meskipun di dalam novel yang Lucas baca, perannya tidak terlalu menonjol. Namun, ada sesuatu yang menarik perhatian Lucas—apakah karena adanya perubahan kecil ini, nasib Damien dan jalur ceritanya juga akan berubah? Lucas hanya bisa bertanya-tanya, apakah ini petunjuk bahwa hal-hal di dunia ini tidak akan berjalan persis seperti di novel.
Di sisi lain, Lyra terlihat sedang berbicara dengan Masha sambil menunjukkan beberapa botol ramuan yang ia bawa. Ia tampak percaya diri dengan keahliannya, meski di dalam novel, sosoknya lebih sering berada di bayang-bayang karakter lain. Lucas mulai menyadari bahwa di dunia nyata, mungkin setiap karakter memiliki peran yang lebih besar daripada yang ia duga.