NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengumuman

Mobil Devan pun berhenti di area parkir sekolah yang menjadi pusat perhatian satu sekolah karena dia berjalan keluar dari mobil bersama  dengan Lila dan tak yang paling penting tangan keduanya saling menggenggam.

"Widihhhh udah asal oept aja nihhh cepet bener" goda teman sekelas mereka yanga ada di koridor kelas.

"Tutor dek tutorr" teriak yang lain lagi.

Adanya tatapan dan godaan dari semua teman-temannya Lila meras risih dan mengendurkan pegangan tangannya dengan Devan.

"Kenapa" tanya laki-laki itu yang merasa Lila mulai mengendurkan tangannya.

"Aku risih sama gak enak aja kalo diliatin satu sekolah kayak gini"

"Kamu malu punya pacar kayak aku"

"Bukan gitu tapi aku belum terbiasa aja"

"Ya udah sayang makanya biasainbdari sekarang yah" Devan mencubit hidung Lila dengan gemas.

"Dev aku mau nyusul Indri dulu yah" izin Lila yang sedang melihat Indri berada di bangkunya.

"Oke hati-hati yah sayang jangan genit sama cowok lain"

"Iyah Iyah"jawab Lila kemudian berjalan menuju Indri.

"Cieeeeee ada yang Uda jadian nih kiw kiw"

"Aapaan si Lo tuh yah mulutnya gak bisa di rem"

"Kok Lo gak bilang-bilang gue sih kalo udah jadian sama devan issss jadi temen jahat banget" gerutu Indri

"Yah maaf soalnya aku lagi sibuk banget sekarang.

"Sibuk apa sibuk pacaran bucin-bucinan hemm?" Tanya Indri

"Ya udahhh gue minta maaf plisssss"

" Ya elahh santai aja gue bakalan maafin Lo kalo Lo traktir gue untuk pajak jadia Lo sama Devan.

"Siap Bu ketua" jawab Lila dengan cepat.

Kringgggggggg

Kringgggggggg

Bunyi bel dan semua siswa dan siswi segera berkumpul di tengah lapangan.

"Selamat pagi anak-anak yang bapak banggakan" sapa kepala sekolah Tribuana.

"Pagi pakkkk" jawab para siswa dan siswi serentak.

"Berdirinya bapak disini akan menyampaikan sesuatu yang berkenaan dengan kelas 12 berhung sekarang memasuki bulan Maret bapak berharap kalian harus mempersiapkan diri untuk melaksanakan ujian tak ada kata main-main lagi mulia detik ini kalian harus fokus belajar." ucap kepala sekolah yang begitu panjang.

"Baik pak" Jawab siswa dan siswi secara bersamaan.

Setelah kumpul Devan langsung mengajak  Lila ke rooftop.

"Dev ntar kamu bakal lanjut ke mana?" Tanya Lila, Devan yang ditanya kini melamun sebentar dan langsung menjawab ucapan kekasihnya

"Kayaknya aku bakal dikirim ke luar negeri sama papah". Jawabnya dengan penuh berat hati memberi tahu Lila.

"Oh berarti kamu gak lanjut di indonesia dong?" Kini wajah Lila sudah berubah menjadi murung mendengar ucapan Devan tadi.

"Maafin aku sayang aku sebenarnya mau kuliah di indo tapi bokap aku cuma ngebolehin aku ke luar negeri" jelas Devan tak tega melihat kekasihnya yang sedih.

"Gapapa kok tapi kamu janji yah selalu ngabarin aku"

"Iyah sayang, jangankan di luar negeri di indo aja aku tetep kok ngabarin dan selalu kangen banget sama kamu" goda Devan.

"Tapi kalo semisal kamu tiba-tiba ngilang gimana?" Tanya Lila.

Devan yang mendengar ucapan Lila langsung menarik tubuh Lila ke dalam pelukannya.

"Jangan ngomong kayak gitu sayang" ucap Devan sambil mengelus puncak kepala kekasihnya.

"Tapi perasaan aku gak enak Dev"

"Udah sayang itu cuma perasaan kamu"

Ucap Devan dan melepaskan pelukannya.

"Kamu janji yah gak bakal ninggalin aku"

"Iyah sayang aku janji nggak bakal ninggalin kamu apa pun yang terjadi". Ucap Devan meyakinkan Lila. Namun masih ada di lubuk hati Lila kecemasan yang entah Lila pun tak tahu perasaan itu.

"Nanti malem aku mau ngajak kamu ke suatu tempat mau nggak?". Tanya Devan.

"Mmmm yah udah aku mau"

"Gitu dong jangan buat aku lama nunggu jawaban kamu" Devan mencubit hidung mancung Lila.

"Dev jangan aku mohon kamu jangan berubah, tetap jadi Devan yang aku kenal" ucap Lila penuh harapan.

"Aku gak akal berubah sayang tetep jadi Devan yang kamu kena sampai kapan pun" Devan kembali memeluk Lila dan mengecup singkat keningnya.

Ceklek

Devan membuka pintu kamarnya dan terkejut melihat papah dan mamahnya yang sudah ada di sana entah sejak kapan.

"Mah pah tumben di kamar aku"

"Devan papah mau bicara sama kamu" ucap Johan dan Devan langsung duduk di samping papahnya.

"Papah mau ngomong apa sama Devan?" Tanya Devan yang tau arah pembicaraan yang akan papahnya sampaikan.

"Kamu akan melanjutkan sekoalahmu ke eropa dan kamu harus mengambil bidang bisnis karena kamulah satu-satunya anak papah.

"Pah aku mau ngelanjuyin kuliahku ke luar negeri tapi aku mohon sama papah jangan nyuruh aku buat belajar masalah bisnis pah" Devan sudah muak dengan papahnya yang selalu membuatnya pusing dan selalu keras dalam pendiriannya.

"Ini demi masa depan kamu Devan"

"Masa depan apa pah aku aja gak minat sama bisnis gimana aku bakal ngejalanin kehidupan aku dengan bidang yang aku nggak suka" tegas devan dan langsung berdiri dari tempat duduknya. Melihat Devan yang sudah emosi Talia mendekati Devan dan mengelus pundaknya agar meredakan emosinya.

"Pah udah kita keluar aja yuk ntar kita nunggu Devan tenang dulu dan mempertimbangkan keputusan papah" Talia berusaha memperdingin suasana karena takut papah dan anaknya akan bertengkar.

Akhirnya Johan pun mengalah dan keluar dari kamar Devan.

"Mah, mamah bisa nggak bujuk papah buat ngubah keputusannya ini terlalu berat buat aku mah" pasrah Devan.

"Iyah sayang mamah akan berusaha ngebujuk papah kamu, tapi kamu tau sendiri kan bagaimana keras kepala papahmu sama sepertimu" ucap Talia karena johan dan Devan mempunyai watak yang sangat keras. Devan tak menjawab ucapan mamahnya dia langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Jam 20.25 kini Devan dan Lila berada di sebuah danau yang sudah dihiasi oleh banyaknya lampu serta lampion yanga ada di sana.

Tempat itu di kunjungi begitu banyak orang bukan hanya mereka berdua disana, karena danau tempat mereka sekarang memiliki kesan sangat romantis dan cocok bagi pasangan yang sedang lagi bercinta. Hhhhhh canda bercintaa.

Devan kini mengajak Lila di bawah pohon yang dihiasi banyak lampu sehingga membuat tempat tersebut begitu indah dipandang.

"Dev kamu tau tempat ini dari mana"

"Aku udah pernah ke sini" mendengar ucapan Devan Lila langsung melotot.

"Ohhh pasti kamu ke sini sama pacar kamu kan" mendengar ucapan Lila, Devan langsung tertawa

"Gemess banget sih pacar aku inihhh" Devan mencubit pipi Lila.

"Ihhh apaan sih gak lucu" Lila masih kesal dengan ucapan Devan.

"Aku emang pernah ke sini sama pacar aku yang saat ini ada di hadapanku" Lila mencoba menelaah ucapan Devan dan akhirnya dia tersadar acar yang di maksudnya adalah Lila.

"Ihhhh nyebelin" Lila mencubit pinggang Devan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!