Felicya Si Gadis Bar-bar

Setelah Luna mengobrol cukup lama dengan Feli, akhirnya dia mematikan teleponnya.

“Gimana mam orangnya cantik kan?” tanya Freya.

“Ya.. Pantas adikmu langsung jatuh cinta pada Feli, orang nya sangat cantik dan seru di ajak bicara. mami pertama melihat nya lewat video call saja suka”.

“Berarti mami setuju kalau aku mengejarnya” tanya Galaxy.

“Ya mami setuju.. Sepertinya kamu harus bergerak cepat karena melihat gadis itu kemungkinan yang mengejarnya bukan hanya kamu”.

“Ya mami benar.. Makasih mam sudah memberi jalan pada anakmu yang jomblo ini dengan menjemputnya besok” ucap Galaxy senang.

“Mami melakukan ini bukan Cuma untukmu.. Tapi untuk mami juga”.

“memangnya apa keuntungannya untuk mami”.

“Keuntungan mendapatkan calon menantu” ucapnya dengan menggoda putranya.

“Kalian tidak sadar Feli masih kelas dua SMA” ucap Freya.

“Apa yang salah.. Toh dia sekolah di sekolah kita, mau menikah pun tidak akan di keluarkan” ucap Luna.

“Benar juga.. Mam papi bukannya bersahabat dengan tuan Arion Dirgantara?” tanya Galaxy pada sang ibu.

“Ya.. Dia memang sahabat baiknya Arion, memangnya apa hubungannya?” tanya Luna.

“Feli putrinya tuan Arion” jawab Galaxy.

“Kebetulan sekali.. Nanti mami akan bicara dengan papimu agar dia berbicara dengan Arion supaya bisa membuka jalan untukmu bisa lebih dekat dengan putrinya”.

“Iya mi”.

Feli yang baru saja selesai melakukan video call dengan mami Luna langsung merebahkan dirinya di atas kasur.

“Kak Galaxy sangat tampan.. Aku sangat mengaguminya, sayang usia ku dengannya terpaut jauh mana mungkin seleranya anak SMA sepertiku.. Gak sabar menunggu besok kak Galaxy yang mau jemput aku di sekolah”.

Tak lama dia pun terlelap dalam tidurnya.

Keesokan paginya Feli sudah bersiap pergi sekolah.. Dia berjalan menuju ruang makan, disana sudah ada keluarganya yang menunggu untuk sarapan bersama.

“Pagi semua maaf aku telat” ucapnya dengan mencium semua anggota keluarganya.

“Pagi juga sayang” jawab Mona.

“Pagi putri papah” ucap Arion.

“Pagi juga adek kakak yang cantik”.

Feli menarik bangku lalu duduk di kursinya.

“Mah.. Pah.. Kemarin kan aku pergi ke taman terus aku menemukan anak kecil yang menangis karena terpisah dari orang tuanya, terus aku membantunya menemukan ibunya.. Dan ibunya memintaku pergi kerumahnya karena Oma nya anak kecil itu ingin bertemu denganku, dan meminta ku mencicipi masakannya” ucap Feli memberitahu sekaligus meminta izin.

“Apa kamu mengenal mereka dari keluarga mana?” tanya Arion.

“Keluarga Alexander”

“Oma nya anak kecil itu siapa namanya?” tanya Arion karena mengenal keluarga Alexander.

“Mami Luna.. Dan cucunya yang kemarin hilang Kayla anak dari kak Freya”.

Ternyata benar mereka keluarga sahabatnya.. Dunia begitu sempit batin Arion.

“Terus jam berapa kamu mau kesana sayang?” tanya Arion.

“Rencananya sih pulang sekolah.. Itu juga kalau boleh”.

“Kamu kesana bersama siapa?”.

“Kata mami Luna di jemput putranya”.

“Kamu jangan sembarangan memanggil mami pada orang lain dek” ucap Raka.

“Mami Luna sendiri yang menyuruh ku memanggilnya seperti itu.. Katanya biar gak canggung”.

Arion hanya tersenyum penuh arti kepada sang istri.. Karena dia dan sahabatnya Arnold Alexander sudah membahas tentang perjodohan anak-anaknya. Dan Arion pun sudah berbicara kepada Mona.

“Ya sudah boleh”

“Makasih papa.. Kalau begitu pulang sekolah aku gak pulang lagi kerumah ya”.

“Iya.. Tolong berikan salam papi pada keluarga Alexander”

“Memangnya papi mengenal mereka?”.

“Cukup kenal” ucap Arion tersenyum.

“Aku udah selesai.. Kamu mau ikut bareng gak dek” tanya Raka.

“Bareng kak”.

“Mah.. Pah.. Kami berangkat ya” ucapnya dengan mencium kedua orang tuanya.

Mereka berdua pun pergi berangkat sekolah dengan menggunakan motor sport Raka.

Setelah kepergian mereka Arion dan Mona berbicara.

“Mah dunia ini begitu sempit, baru kemarin aku dan Arnold berencana mengenalkan mereka berdua tapi tuhan sudah mempertemukan keduanya tanpa kesengajaan”.

“Ya mungkin mereka berjodoh pah.. Tapi apa tak apa menjodohkan Feli dengan anaknya Arnold? Usia anak kita masih dibawah umur loh”.

“Tahun depan usia putri kita sudah 17 tahun mah.. Dan dia bisa bertunangan dulu sebelum menginjak usia dewasa” jelas Arion.

“Tapi apa putri kita mau kalau kita menjodohkannya?”.

“Itu yang sedang papa pikirkan.. Karena wataknya susah di tebak”.

“Coba nanti biar aku yang bicara secara pelan-pelan agar dia mengerti”.

“Ya mah.. Mudah-mudahan dia mau tanpa perlu di paksa karena papa juga ingin dia bahagia”.

“Iya pah Mudah-mudahan”.

Feli dan Raka telah sampai di parkiran sekolah..

“Kak.. Aku langsung masuk kelas ya”.

“Ya dek”.

Feli berjalan menuju kelasnya dan melewati banyak siswa siswi yang berlalu lalang.. Banyak yang begitu terpana dengan sosok nya yang indah di pandang tapi banyak juga siswi yang memandang iri dengannya.

Setelah sampai di dalam kelas dia langsung duduk di bangkunya dan Tia menghampiri Feli.

“Feli.. Loe tau gak di sekolah kita kedatangan murid baru katanya cowok ganteng dua orang”.

“Loe tau dari mana?” tanya Feli pada Tia.

“Banyak yang liat murid barunya masuk ke ruang kepsek dan katanya sekelas sama kita”.

“Kirain kenapa?”.

“Loe kok gak semangat denger anak baru ganteng sekelas sama kita”.

“Karena gue udah sering ketemu cowok ganteng”.

“Iya deh percaya sama cewek cantik mah”

“Kamu juga cantik Tia”.

“Iya kita memang cantik.. Kan kita perempuan bener gak?” ucap Tia.

“Iya.. Kalo kita cowok pasti kita ganteng” ucap Feli.

“Dasar.. Loe itu sadar gak sih kalo loe itu cantiknya kebangetan Feli”.

Obrolan mereka terpotong karena Bu Gea memasuki kelas.

“Selamat pagi anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru lagi dua orang.. Kalian masuklah dan perkenalkan diri kalian”

Mereka berdua memasuki kelas dan mendapatkan teriakan heboh dari seisi kelas namun Feli tidak memperhatikan karena baginya tidak penting.

“Namaku Vian”

“Aku Levin”.

Feli yang mendengar suara seseorang yang tidak asing di telinganya mengangkat kepalanya dan melihat ke depan.

Deg..

"Mereka disini" batinnya.

Kalian silahkan duduk di bangku kosong dibelakang.

“Terima kasih Bu”..

“Karena hari ini ada rapat antar guru di kantor tolong pelajari tugas yang nanti akan di bagikan.. Dan harap tenang jangan sampai terdengar keributan” ucap Bu Gea.

“Baik Bu” ucap serentak.

Bu Gea pun meninggalkan kelas.

Vian dan Levin yang tadi tidak tahan ingin memeluk Feli pun langsung menghampiri meja nya dan mereka berdua memeluk Feli bersamaan.

“Feli.. Kita kangen” ucap Levin.

“Gue juga kangen kalian” ucapnya dengan haru.

Feli mendapatkan tatapan iri dari para siswi di kelas itu karena dekat dengan anak baru yang sangat tampan.

Sedangkan Levin dan Vian mendapatkan tatapan tajam dari siswa dikelasnya yang mengincar Feli terutama ketua kelas yang bernama Farel.

Tia dan Rea hanya menutup mulut karena Feli mengenal dua siswa baru yang tampan itu.. Mereka berpikir begitu beruntungnya hidup Feli yang di kelilingi cowok tampan.