NovelToon NovelToon
Aku Pun Ingin Bahagia

Aku Pun Ingin Bahagia

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Mengubah Takdir
Popularitas:104.7k
Nilai: 5
Nama Author: oland sariyy

Maisya Fahira, gadis bar-bar dengan segala keunikan yang di miliki nya,rela hidup sebatang kara di ibu kota hingga sukses menyelesaikan kuliah nya berkat bantuan dari sang kakak serta kedua sahabat baik nya, hingga di terima bekerja di sebuah perusahaan besar milik suami dari sahabat terdekat nya,siapa sangka dalam turun naik nya kehidupan yang dia jalani,Maisya justru bertemu dengan seorang pria yang berhasil mencuri seluruh hati nya.
Akan kah perasaan Maisya berbalas sempurna atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanda Merah Sebagai Bukti

 Maisya sudah kembali ke apartemen dengan di antar oleh sopir pribadi Dila.suasana apartemen yang gelap gulita sebagai pertanda bahwa Digo pasti belum pulang atau mungkin tidak akan pulang seperti malam sebelumnya.

" Begini lebih baik,gue tidur di kamar tamu aja deh." Maisya mampir sebentar ke kamar utama untuk mengambil pakaian ganti.

Maisya meneliti seluruh sudut kamar, pakaian kotor Digo nampak tergeletak begitu saja di dekat kasur, tetapi pemilik nya justru tidak terlihat .Maisya mengetuk pintu kamar mandi namun tidak ada orang di dalam sana.

" Kemana orang gila itu?" batin Maisya mengambil yang di cari, setelah mendapatkan nya ,Maisya lalu keluar dan mengintip ke sebuah ruangan yang di desain khusus sebagai ruang kerja Digo,di sana juga kosong serta gelap.tidak ada tanda-tanda keberadaan Digo sehingga Maisya langsung menutup kembali pintu berwarna hitam itu.

" Apa dia keluar lagi ya? Sibuk banget mencari wanita nya." Maisya yang kesal membanting pintu kamar dengan sangat kuat.

Brummm...

" Awas aja Lo,gue sumpahin Lo kena karma nya karena sudah menyia-nyiakan gue yang cantik ini." Maisya menyalakan air untuk mengisi bathtub.

Tubuh nya butuh berendam setelah lelah beraktivitas selama seharian penuh.

Lama-kelamaan Maisya malah memejamkan mata nya,kantuk itu sudah tidak tertahan kan lagi, meskipun bathtub tidak nyaman untuk tubuh nya, tetapi hangat nya air serta wangi nya aromaterapi membuat Maisya tertidur pulas.untung saja pintu kamar sudah di kunci berjaga-jaga agar Digo tak bisa masuk mengusik ketenangan nya.

"Bagaimana tempat usaha nya sahabat Kamu itu sayang?" tanya Arki memeluk tubuh Dila dari belakang.

" Tempat nya udah deal sama yang punya nya Mas, tinggal menjalankan bisnis nya aja,besok Aku akan menemani Maisya bertemu dengan sahabat yang waktu itu pernah Aku ceritakan sama Mas." ujar Dila sekaligus memberitahu suami nya bahwa besok dia masih harus keluar lagi menemani sang sahabat.

 Arki mengangkat wajah nya, menatap lekat wajah cantik Dila yang semakin hari semakin bersinar terang.

" Emang Mas udah kasih izin?" goda Arki tersenyum miring.

" Ya maka nya Aku bilang sama Kamu, sekalian mau minta izin,boleh kan Mas?" tanya Dila mengedipkan sebelah mata nya ke arah Arki.kini pria itu sudah duduk di tepi ranjang sambil menatap lekat wajah istri nya.

" Hmmm... Bagaimana ya?" Arki tampak berpikir seolah-olah sedang menimbang sesuatu.

Jika menolak sudah pasti Dila akan marah besar kepada nya,Arki paling tidak bisa jika di diamkan oleh istri nya.karena Arki sudah jatuh cinta sedalam - dalam nya kepada Dila.

" Kaki Kamu pegal nggak? Anak kita bagaimana?" tanya Arki beruntun menarik pelan tubuh Dila agar duduk di atas pangkuan nya.

" Aman! Anak kita kuat banget sama seperti Bunda nya,boleh ya Mas! kasihan Maisya kalau harus apa-apa sendiri,sepupu mu itu sangat gila dan tidak layak menjadi suami Maiysa."

Cup...

Arki membungkam bibir istrinya karena malas membahas tentang Digo, lebih baik membicarakan tentang mereka berdua ketimbang pusing dengan ulah sepupu nya yang sudah tidak waras lagi.

" Iiihhh Main nyosor aja deh." keluh Maisya memukul pelan dada suami nya.

" Nggak usah sebut - sebut nama bajingan itu ketika kita sedang berduaan, besok Kamu boleh pergi tapi sekarang Kita olahraga dulu." Arki tersenyum menyeringai dengan sebelah tangan yang sudah berselancar kemana-mana.

" Akhhh...Mas..." desis Dila meliuk-liuk tubuh kan nya.

Dila yang sudah terbakar dengan sentuhan nakal dari Arki, akhirnya pasrah dan berulang kali menyebut nama suami nya ketika berhasil mencapai puncak kenikmatan.

Begitu juga dengan Arki, sempit nya lubang basah milik sang istri membuat Arki kecanduan bahkan sampai nambah ronde tetapi dengan gerakan lembut karena takut menyakiti buah hati nya.

***

Pagi hari Maisya sudah terbangun,ketika Maisya hendak keluar dari kamar nya tidak sengaja berpapasan dengan Digo yang juga baru pulang , penampilan Digo terlihat kusut dengan kancing kemeja yang setengah terbuka.

" Kenapa Kamu tidur di kamar tamu lagi?" tanya Digo menghentikan langkah kaki nya di depan Maisya.

" Oh... Nggak apa-apa Mas,semalam Aku sibuk bikin lamaran kerja nggak tahu nya malah ketiduran,lagian Aku juga masih nggak enak badan takut Kamu nya ketularan." kilah Maisya dengan cepat, untung aja dia pintar ngeles sehingga dengan mudah menjawab pertanyaan dari Digo.

" Kalau nggak enak badan kenapa Kamu nggak pergi ke dokter saja,jangan di tahan-tahan sakit nya nanti malah semakin parah." Digo langsung memegang dahi Maisya membuat Maisya gugup berusaha menjauh dari jangkauan Digo.

Digo seperti seorang suami yang sedang mengkhawatirkan keadaan istri nya, padahal kenyataannya tidak lah seperti itu, semalam saja dia tidak perduli dengan Maisya , sekedar untuk bertanya lagi di mana dan pulang sama siapa saja tidak di lakukan nya sangking asyik nya dengan dunia nya sendiri.

" Eh...Eh..." Maisya salah tingkah,sentuhan tangan Digo membuat jantung nya tidak aman, sebesar itu memang cinta nya kepada Digo.

Tetapi pria ini begitu tega memanfaatkan perasaan nya yang tulus,Maisya berusaha menetralkan detak jantung nya berharap perasaan cinta ini segera pergi seiring berjalan nya waktu.

" Tidak panas?" ucap Digo menatap Maisya.

" Panas nya memang sudah turun Mas,soal nya tadi malam Aku sudah meminum obat penurun panas."Jawab Maisya masih berusaha berbohong.

Digo berdehem menelisik penampilan Maisya,tumben istri nya itu sekarang lebih suka memakai pakaian tertutup, padahal dulu jika sedang berada di rumah,Maisya selalu memakai hot pant,tank top, daster pendek atau pakaian seksi lain nya.

Aneh...gumam Digo.

Deg...

Mata Maisya tak sengaja mendapati beberapa bekas lipstik di kemeja abu-abu yang di kenakan oleh suami nya.

" Lipstik punya siapa? Perasaan Aku tidak punya lipstik berwarna seperti itu?" batin Maisya menggigit bibir bawah menahan perih yang menghantam ulu hati hingga menembus ke jantung nya.

Maisya menatap Digo depan raut wajah datar.tak berekspresi.

" Apa tadi malam dia berkencan dengan wanita di luar sana?" Maisya beralih menatap Ujung kepala Digo lalu turun ke leher...

Deg...

Lagi!Maisya kembali menemukan beberapa tanda merah di leher Digo yang masih terlihat segar.

Wanita mana yang sudah menemani Digo malam tadi? Apakah wanita yang bernama Laura itu? Pikiran Maisya berkecamuk hebat.hati nya tak lagi bisa menerima kenyataan ini tetapi logika nya terus berbisik supaya dia tenang dan menghadapi nya dengan sabar.

" Kamu baru pulang?" tanya Maisya lirih.

" Iya,Aku tadi malam menginap di apartemen Deri." jawab Digo tidak berani menatap wajah Maisya.

" Deri?" ulang Maisya dan Digo mengangguk membenarkan ucapan Maisya.

" Apa Deri juga yang sudah meninggal kan tanda merah serta lipstik di kemeja Kamu itu?" sinis Maisya puas sekali karena berhasil membuat Digo gelagapan.

" Tanda merah? Lipstik?" Digo bertanya - tanya lalu mengeluarkan ponsel nya untuk memastikan ucapan Maisya.

Sial nya wanita bayaran itu malah meninggalkan banyak tanda merah yang sudah di lihat oleh Maisya,dia sendiri lupa untuk mengecek nya karena sudah terlalu lama meninggal kebiasaan buruk ini.

" I- ini bekas gigitan nyamuk sayang,di apartemen Deri sangat banyak nyamuk dan Aku pun nggak bisa tidur nyenyak di sana.maka nya Aku memilih pulang lebih pagi, karena Aku sudah sangat rindu sama Kamu." Maisya tidak boleh tahu tentang kegiatan nya semalam,ancaman dari sang Ayah masih menjadi momok paling menakutkan untuk Digo saat ini.kalau sampai Maisya pergi maka tamatlah riwayatnya.

Digo pura-pura menggaruk leher yang tidak terasa gatal, sangking terbuai nya dengan permainan dari sang wanita bayaran, membuat Digo lupa semua nya.seperti biasa nya,Digo menggempur habis-habisan wanita itu sampai tidak sanggup untuk bangun lagi.

" Banyak banget ya Mas,sampai darah nya menempel di kemeja Kamu ini." Maisya maju mengusap bekas lipstik di kemeja Digo, ucapan Maisya lagi-lagi membuat Digo salah tingkah.

Maisya tersenyum tipis,luka yang tidak berdarah itu sudah bernanah cukup parah.Digo kembali membohongi nya . padahal tanpa harus bersusah payah berbohong pun Maisya sudah tahu kalau itu bukan bekas gigitan nyamuk.

" Nyamuk nya berjenis kelamin wanita ya Mas." sinis Maisya memilih masuk kembali ke kamar nya untuk berganti pakaian.

Lebih baik segera pergi dari apartemen ini dari pada harus semakin sakit hati dengan kejutan yang Digo berikan kepada nya.

Niat nya tadi ingin membuat sarapan pagi sebagai pengganjal perut,tetapi urung di teruskan.Digo juga sudah tidak suka lagi dengan masakan nya, lebih baik menghemat tenaga untuk bisnis nya nanti ketimbang melayani suami kejam dan tidak punya hati.

" Maisya! Kamu jangan salah paham dulu,Aku bisa jelasin semua nya." teriak Digo menggedor - gedor pintu kamar tamu.

" Nggak ada yang harus di jelaskan Mas, lakukan saja apa yang menurut Kamu baik dan Aku tidak akan pernah ikut campur." balas Maisya dari dalam.

Dengan tergesa-gesa Maisya memakai pakaian nya,lalu menyisir rambut hitam nya agar terlihat lebih rapi.

" Buka dulu pintu nya sayang,kita harus berbicara,Aku masih kangen sama Kamu." Digo menyandarkan tubuhnya pada tembok,terpaksa dia harus merayu Maisya sebelum wanita ini marah dan mengadu kepada orang tua nya.

Digo berdecak kesal karena memang kesabaran nya sangat lah tipis,dia terus memanggil nama Maisya tetapi sayang nya tidak di balas lagi oleh Maisya yang tengah sibuk merias wajah nya.

" Maisya! Cepat buka sayang." dari balik pintu Maisya berdecih mendengar panggilan manis itu.

Perut Maisya terasa mual ingin muntah mendengar kata sayang yang begitu mudah keluar dari bibir Digo, padahal dalam hati pria itu tak ada sedikitpun nama Maisya.

" Kenapa dia nggak ada bosan nya berakting di depan ku? Aku yang melihat nya saja sangat lelah ." Maisya geleng-geleng kepala memutar kunci dengan cepat.

Maisya menelisik wajah Digo sambil tersenyum manis seolah olah baik baik saja dnw tidak terganggu dengan apa yang barusan dia lihat.padahal sebenarnya ....

" Aku pergi dulu ya Mas,Dila sudah menunggu ku di bawah." pamit Maisya yang sudah jengah dengan sikap Digo dan sengaja menyebut nama Dila agar Digo tak menahannya lebih lama lagi.

Terserah dia mau memakai wanita manapun,Maisya sudah tidak perduli lagi dan wanita ini semakin menguat hati untuk bisa tegar menerima kenyataan pahit.

" Kamu mau kemana lagi?" tanya Digo cemas.

" Aku mau cari kerja,Dila akan menemani ku.bosan kalau harus di apartemen terus sedang kan Kamu bebas mau melakukan apapun yang Kamu inginkan." ucap Maisya bersidekap tangan.

" Kamu percaya kan sama Aku? Aku sangat mencintaimu dan tidak ada wanita lain yang bisa menggantikan Kamu." bujuk Digo sangat lembut.

Digo memeluk tubuh Maisya dengan erat,Maisya berusaha menciptakan jarak di antara mereka namun sayang nya dekapan tangan Digo terlalu erat.mau tidak mau Maisya terpaksa diam dari pada harus mendapatkan perlakuan kasar dari pria ini.

" Terimakasih sudah mencintai ku,semoga ucapan Kamu itu benar,Aku paling benci dengan pria yang suka berbohong." kata Maisya membuat Digo merasa tersindir.

" Aku pergi dulu ya,pagi ini Aku sengaja tidak memasak karena takut basi lagi." bohong Maisya dan Digo mengangguk pelan.

Maisya pergi tanpa mencium punggung tangan suami nya,rasa nya sangat jijik sekali bersentuhan dengan pria itu.entah sudah berapa banyak wanita yang menyentuh nya ketika berada di luar rumah.

Digo yang sekarang sudah jauh berubah, padahal dulu pria itu terlihat begitu sempurna dengan segala kelembutan serta keromantisan yang dia berikan kepada Maisya.

Bersambung...

1
Nidaul Fitri
next thor
Citra Merdeka
dila kereeenn 😁
Nur Adam
lnjut
alfy
lanjut thor
Nur Adam
lnjut
Nur Adam
lnji
Tini Uje
mengandung bawang ini mah..😭
alfy
duuhh😭😭
Asphia fia
update nya lbh byk lg thor...cemungut
oland sariyy: terimakasih kak, sayang nya author lagi nggak semangat sekarang,maaf ya kak
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Citra Merdeka
lanjut Thor...semoga semua lancar
alfy
semoga semua baik baik saja..dan maisya percaya sama Al
alfy: kembali kasih thor😊
oland sariyy: terimakasih sudah mampir kak
total 2 replies
alfy
duuhh...ikut panik
Umi Badriah
cari mati berani mengusik keluarga al
Citra Merdeka
waduuuhhh gawat bin rumit 😁
oland sariyy: bin kesal juga ya Bun😁
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
oland sariyy: jangan lupa like,vote dan bantu pencet tombol hadiah nya guys
total 1 replies
Citra Merdeka
benar2 gak malu nih pasangan 😁
Nur Adam
lnjut
oland sariyy: udah tayang kak
total 1 replies
Nidaul Fitri
next thor
Nidaul Fitri: sm sm kak
oland sariyy: siap kak.terimakasih ya udah selalu mampir
total 2 replies
Nur Adam
lnjut
oland sariyy: terharu banget kakak selalu hadir 🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!