NovelToon NovelToon
CASANOVA TRUE LOVE

CASANOVA TRUE LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan di Kantor
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Satu tahun lalu, dia menolong sahabatnya yang hampir diperkosa pria asing di sebuah Club malam. Dan sekarang dia bertemu kembali dengan pria itu sebagai Bosnya. Bagaimana takdir seperti ini bisa terjadi? Rasanya Leava ingin menghilang saja.

Menolong sahabatnya dari pria yang akan merenggut kesuciannya. Tapi sekarang, malah dia yang terjebak dengan pria itu. Bagaimana Leava akan melewati hari-harinya dengan pria casanova ini?

Sementara Devano adalah pria pemain wanita, yang sekarang dia sudah mencoba berhenti dengan kebiasaan buruknya ini. Sedang mencari cinta sejatinya, namun entah dia menemukannya atau tidak?

Mungkinkah cintanya adalah gadis yang menamparnya karena hampir memperkosa sahabatnya? Bisakah mereka bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alergi Mangga

Pagi ini Leava sudah tahu tugasnya yang pertama, yaitu membuatkan kopi untuk Bosnya. Meski tidak tahu apa sekarang Devan akan meminumnya atau tidak. Karena selera pria itu sungguh rumit sekali. Leava saja merasa heran karena kenapa bisa ada pria yang begitu rumit dalam segala hal.

Saat Devan datang dan masuk ke dalam ruangan, Leava langsung berdiri dari duduknya. Mengangguk hormat pada Devan yang datang bersama Givan. Pria yang kini dia ketahui selalu ada dibelakang Devan dimana pun dia berada.

"Selamat pagi, Tuan" ucap Leava dengan senyuman cerianya.

"Hmm"

Leava hanya menghembuskan nafas pelan ketika dia hanya mendengar suara deheman dari pria itu. Leava kembali duduk, dia menatap cemas saat Devan mulai meraih gelas kopi di meja kerjanya. Takut jika kali ini dia akan kembali meminta Leava untuk membuat kopi sampai beberapa kali.

Duh, semoga aja kali ini sesuai sama lidahnya.

Leava langsung menghembuskan nafas lega, ketika dia melihat Devan yang kembali menyimpan gelas itu dan tidak mengeluarkan protes apapun padanya. Lea langsung tersenyum dengan lega, setidaknya tugas membuat kopi sudah bisa dia lewati.

"Kau datang kesini!" ucap Devan dengan menggerakkan telunjuknya agar Lea datang menghampirinya.

Leava pun tidak mungkin menolaknya, dia segera menghampiri Bosnya itu. Berdiri di depan meja kerjanya, menatap Devan dan Givan yang berdiri di belakang Devan, secara bergantian. Leava bisa merasakan aura dingin dari kedua pria ini. Seolah keduanya memang tidak ingin tersenyum meski Leava sudah menunjukan wajah yang begitu ramah.

"Hari ini ada rapat penting dengan Perusahaan xx, Givan sudah kirimkan berkasnya. Kau harus cek kembali dan lihat apa ada yang salah. Nanti kau harus ikut rapat, dan mencoba untuk persentasikan proyek baru kita di depan rekan bisnis Perusahaan kita" ucap Devan.

Leava langsung mengedipkan matanya dengan kaget sekarang. Apa dia bisa melakukannya? Sementara ini adalah pengalaman pertama baginya. Apalagi dia sudah dengar dari yang lainnya, jika ini adalah proyek besar. Jika dia gagal, maka nasib pekerjaannya yang jadi taruhan.

Ayo Lea, lo pasti bisa melakukannya. Semangat. Gumamnya dalam hati, Lea langsung tersenyum pada Devan. "Baik Tuan, saya akan berusaha sebaik mungkin"

Setelah Leava berbalik dan kembali ke meja kerjanya, terlihat senyuman tipis di wajah Devan saat ini. Dia berbicara pelan pada Givan. "Dia begitu bersemangat. Aku yakin dia akan bisa melakukannya. Kau jangan terlalu cemas, Gi"

Semalam sempat ada perdebatan diantara Bos dan Asistennya ini. Karena Devan yang mengatakan jika dia akan memberikan kesempatan pada Lea untuk melakukan persentasi atas proyek baru Perusahaan mereka. Namun, Givan yang menolaknya. Karena dia menganggap Leava masih terlalu cepat untuk melakukan ini di proyek besar seperti ini. Namun, Devan begitu yakin jika Leava pasti bisa melakukannya.

Satu jam kemudian, mereka sudah masuk ke ruang rapat. Tangan Leava memegang berkas untuk bahan rapat hari ini. Tangannya cukup berkeringat dingin sekarang. Bohong, jika dia tidak gugup sekarang. Apalagi saat melihat beberapa petinggi Perusahaan yang hadir. Makan Presdir pun hadir. Sekarang Leava menyadari seberapa penting proyek ini untuk ERC Coporation.

Setelah pembukaan oleh Devan sendiri, sekarang Devan langsung mempersilahkan Sekretarisnya untuk melakukan persentasi atas proyek yang akan mereka jalankan.

Leava menghembuskan nafas pelan, dia harus tenang sekarang. Layar di depannya langsung menyala, menunjukan beberapa gambar dan tulisan. Semuanya berisi tentang proyek yang akan di jalankan. Leava mencoba menjelaskan satu persatu, meski sebenarnya dia sangat gugup sekarang. Dia sempat berhenti di tengah jalan, karena pikirannya yang tiba-tiba blank. Semua yang dia baca dan hafalkan, seolah langsung menghilang begitu saja dari pikirannya.

Beruntungnya Devan langsung ambil alih dan menjelaskan semuanya. Setelah Devan membantunya bicara, Leava kembali tenang. Dia mulai melanjutkan persentasinya dengan cukup tenang. Sampai akhirnya rapat ini selesai, dan pihak dari Perusahaan lain sudah puas dan menyetujui untuk bekerja sama dengan Perusahaan ERC Coporation.

Setelah pihak dari Perusahaan xx sudah pergi, kini tinggal Leava, Devan, Givan dan juga Presdir di ruangan ini. Leava hanya diam saja, dia mendengarkan saja apa yang diucapkan Devan dan Presdir.

"Wah ini ternyata Sekretaris barunya Devano? Saya suka cara kamu bicara tadi, sangat jelas dan detail pada setiap tujuan dari Proyek ini" ucap Erwan.

Leava mengangguk dengan mengucapkan terima kasih. Ini pertama kalinya dia melihat Presdir yang sering disebutkan para karyawan. Ternyata dia adalah pria yang masih terlihat segar dan gagah dalam usianya itu. Terkadang Leava saja merasa jika dia masih terlalu muda untuk pensiun dan menyerahkan Perusahaan pada anaknya. Tapi memang sebenarnya usianya yang sudah cukup untuk pensiun, hanya saja wajah dan tubuhnya yang masih terlihat segar dan gagah.

"Papa setuju dengan Proyek baru ini. Dan Papa percaya pada kalian, pasti bisa menjalankan semuanya dengan baik. Dan untukmu, Devan, Papa bangga"

Ucapan yang penuh haru itu, membuat Leava tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca. Melihat bagaimana kasih sayang seorang Ayah pada anak laki-lakinya.

Dia beruntung sekali, sudah punya orang tua kaya, juga sayang sekali padanya.

Devan hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu, Papanya langsung berdiri dan menepuk bahu anaknya sebelum dia pergi.

"Kerjamu memang selalu baik" ucapnya, sebelum dia pergi dari ruangan itu dengan di antar oleh Givan.

Kini tinggal Devan dan Leava yang berada disini. Leava sedang membereskan berkas-berkas dan menutup laptop di atas meja. Sesekali dia melirik pada Devan yang masih duduk diam di kursinya.

"Em Tuan, hari ini mau makan siang apa? Biar saya belikan" ucap Leava. Dalam hatinya dia memohon dan berdoa agar Devan tidak memintanya membeli dari Restoran yang jaraknya jauh dari Kantor. Dia sudah trauma.

"Em, pesankan saja saya makanan apapun. Saya makan di Kantor saja"

Leava mengangguk, dia melihat Devan yang beranjak dari duduknya dan berlalu dari ruangan ini. Lea langsung menghembuskan nafas lega, akhirnya dia tidak perlu membeli makanan dari Restoran yang jauh seperti kemarin.

Lea mengambil ponsel dan segera memesankan makanan untuk Bosnya dan juga dia. Karena dia juga butuh asupan makanan sekarang. Perutnya sudah meronta-ronta.

Setelah makanan datang, Leava menatanya di atas meja dekat sofa di ruangan Devan. Dia menatap Bosnya yang masih sibuk dengan beberapa berkas di atas meja kerja. Membuat dia langsung menghampirinya.

"Tuan, makanannya sudah siap. Anda harus makan dulu"

Devan menutup berkas terakhir yang dia periksa. Lalu dia segera beranjak dari kursi kebesarannya, dan menuju sofa. Devan menatap Lea yang bahkan mengambilkan makanan untuknya dan juga minum. Mereka makan dengan tenang, dengan sesekali Lea melirik ke arah Bosnya yang terlihat dingin dan terlalu tenang baginya.

"Ini salad buahnya, Tuan. Saya membelinya sebagai makanan penutup saja" ucap Lea sambil memberikan mangkuk kecil berisi salad buah untuk Bosnya.

Devan memakannya, dia cukup menikmati salad itu, sampai dia merasakan sesak di dadanya. "Leava, salad buah ini berisi apa saja?"

Leava langsung terdiam, dia menatap wajah Devan yang sudah memerah seperti sulit bernafas. "Saya tidak tahu, Tuan. Tidak tanya juga ke penjualnya. Saya langsung pesan saja. Memangnya kenapa?"

Devan semakin sulit bernafas, dia memegang dadanya yang begitu sesak. "Pasti ada mangganya. Aku..Hah.. Aku... Hah.. A-lergi mangga..Hah.."

Devan jatuh tak sadarkan diri, membuat Leava langsung panik sekarang.

Bersambung

1
Masfaah Emah
hadeeeh calon ulet keket datang, yg sabar ya Lea harap sabar maklum mantan Casanova
Salim S
sekali2 double up dong
Nita.P: gak bisa. aku lagi persiapan buat karya baru di apk lain.
total 1 replies
Salim S
laahh lea dengerin dulu penjelasan devan napa jangan main merajuk aja kamu masih ragu sama cinta tulus nya devan?seharusnya kamu bisa melihat betapa besar dan tulus cinta dwvan untuk kamu....bisa2 devan lelah dengan sifat mu yang masih merafukan ketulusannya.....untung s mona bukan sejenis ulet bulu jadi ga ada pelakor kan thor....
Masfaah Emah
smoga lancar apa yang d cita-cita kan Devan, 🤲
Salim S
akhir nya up juga setelah sekian purnama menghilang....ga sabar lea ama devan nikah..langsung halal aja sih thor gemes banget ama pasangan satu ini...
Masfaah Emah
Alhamdulillah akhirnya mereka berdua damai dan Kirana mau menerima kenyataan,klau Devan adalah cinta nya Lea .
Masfaah Emah
Kirana butuh waktu untuk menenangkan diri,tuk menerima kenyataan kalau laki-laki yang d cintai nya adalah pacar sahabat nya sendiri
Pujiyati Astuti
akhirnya ketahuan juga kalian sama Kirana,,,,,,
Salim S
haaaaah syukur deh kirana bisa menerima nya dengan lapang dada...emang perasaan fa bisa di paksakan ki tenang aja masih ada jomblo ganteng dan pasti setia..siapa lagi kalau bujan givan...
Nanik Arifin
serah lu deh Ran... jelas" cinta lu bertepuk sebelah tangan. dr awal Devan g respon kamu. kamu aja yg kehaluan.... JD salah tempat klo mo marah ma Lea
mbok Darmi
sukurin leava goblok bin oon
Salim S
tuuuh bener kan kalau kirana udah tahu hanya saja.dia nunggu lea jujur...tapi seharisnya kirana udah bisa nerima lea dan devan bersama secara dia sudah tahu dan seharusnya sudah menyiapkan hati nya juga...jangan lama2 ngambeknya ki kasihan lea..masih ada givan sang jomblo ganteng...devan bantu lea ngomong ke kirana jangan diem bae...
Salim S
eng ing eng....akhirnya bom nya meledak...kecewa pasti,tapi hati dan perasaan tidak bisa di paksakan dan tidak bisa memeilih akan jatuh pada siapa...sabar ya ki,semoga kamu bisa menerima kenyataan dan tetep mau bersahabat sama leava...tenang ki masih ada givan dia baik dan juga ganteng...
Masfaah Emah
belum baca udah panas dingin duluan ya Allah smoga Kirana bisa nerima kenyataan ini smua n persahabatan mereka bisa bersatu kembali 🤲💪
Pujiyati Astuti
mungkinkah Kirana tahu kalau Leava dan Devan ada hubungan 🤔🤔🤔 dan Kirana menunggu kejujuran dari Lea,,,,
Salim S
kaya nya kirana udah tahu deh cuma dia nunggu lea dan devan jujur sama dia...kapan devan balik lama banget...jadi kesannya tuh kaya stuck ceritanya belum ada kemajuan masih muter2 ga jelas....✌🏻✌🏻✌🏻😛😛😛
Masfaah Emah
dah aku beri ya Thor janji ku vote nya 💪 hadeeeh 🤦🏻 semakin berdebar debar aja ni nunggu bom meledak 😅😅😅
Pujiyati Astuti
kok jadi ikutan deg degan juga gimana nanti kalau Khanaya tahu kalau Devan dan Leava pacaran
Masfaah Emah
hadeeeh,,, 🤦🏻 kapan sih bom meledak nya,,? emang harus kmu Devan yg ngejelasinnya ke Kirana, smoga Kirana bisa nerima kenyataan karna dia tau klau Devan ga pernah membalas cinta nya ...
Salim S
tenang lea kirana pasti ngerti kok...walau di awal mungkin akan kecewa dan marah itu wajar setelah itu dia pasti mendukung kamu semoga karena kirana tulus berteman dengan mu lea....babang devan kalau udah bucin ampuuun...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!