Ku Mohon Kembalilah, Istrikuu..

"Iya nak semoga tuhan membalas kebaikanmu ini".

"Iya bu" jawab amanda sambil menunjukkan senyum manisnya dia pun keluar dan tidak lupa menutup pintu kamar nyonya alexa.

"Dia wanita yang manis aku berdoa semoga ryan mendapatkan jodoh seperti dia".

Aaminn..

Esoknya..

Alarm amanda berbunyi tapi dia tidak juga bangun untuk berangkat kekantor.

"Hoamm.. eughh.. aku ngantuk sekali jam berapa ini".

Terlihat jam menunjukkan pukul 07.00 pagi hari.

"Aku harus bersiap-siap nanti aku telat boss akan menceramahiku lagi".

Setelah bersiap-siap lalu diapun menuju ke lift untuk turun kelantai bawah.

Dan terlihat lah zack yang sedang menunggu amanda.

"Zack?".

"Nona anda sudah siap mari berangkat".

"Baik".

Mereka berdua menuju kemobil.

"Selamat pagi tuan ryan" sapa amanda ke bossnya.

"Pagi amanda".

"Apa anda sudah datang dari tadi tuan?".

"Tidak juga".

"Huft. Syukurlah kalau begitu?".

"Kenapa?".

"Tidak apa-apa tuan saya hanya bertanya saja".

"Oohh.."

Sampailah mereka di kantor.

"Amanda setelah makan siang temui aku diruanganku karna ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu."

"Baik tuan."

Waktu berlalu jam menunjukkan pukul 12.00 siang waktu istirahat pun tiba.

"Permisi tuan apa saya boleh masuk?."

"Ya silahkan amanda masuk saja."

"Ada keperluan apa tuan memanggil saya."

"Duduklah terlebih dulu amanda."

"Oke saya duduk tuan."

"Begini amanda saya ada undangan dari rekan bisnis saya mereka ada jamuan makan malam karna putri mereka akan mengadakan pertunangan apa kau mau menemaniku malam ini?."

"Malam ini tuan?."

"Iya malam ini amanda."

"Baiklah saya ikut saja tuan."

"Bagus kalau begitu."

"Itu saja tuan?."

"Apanya amanda."

"Hanya itu saja yang ingin anda beritahukan kepada saya."

"Iya, memang kenapa?."

"Ohh saya kira ada apa tadi."

"Maksudnya?."

"Biar saya perjelas tuan saya fikir anda memanggil saya kesini untuk membicarakan tentang gaji saya atau mungkin menaikkan gaji saya tuan".

"Apa kau bilang gaji?."

"Iya tuan."

"K kau baru bekerja 2 hari amanda sudah meminta gaji dan apa tadi kau berharap aku menaikkan gajimu?."

"Iya saya berfikir seperti itu tadi tuan,tapi setelah saya mendengar apa yang tuan bilang saya jadi tidak bersemangat".

"Ada-ada saja kau ini amanda sudah lanjutkan pekerjaanmu sana aku juga ada yang mau kukerjakan lagi hari ini."

"Baik tuan."

"Amanda?."

"Ya ada apa tuan ryan?."

"Kau tidak keberatan kan nanti malam dan kenapa kau tidak menolak ajakanku."

"Bagaimana saya bisa menolak tuan saya kan asisten pribadi anda jadi saya harus nurut apa yang anda suruh."

"Pemikiran yang bagus! oke kau boleh pergi."

"Oke."

"Amanda.."

"Ada apa lagi tuan, apa anda butuh sesuatu."

"Itu..

"Itu apa tuan? hmm tuan bolehkah saya izin untuk makan karena saya belum sarapan tadi pagi".

"Amandaa.. tunggu, itu hidungmu berdarah."

"Apa anda sedang bercanda tuan?."

"Pegang hidungmu sekarang juga."

Terlihat darah yang mengalir dari hidung amanda.

"Amanda apa kau sedang sakit."

"Tidak tuan saya baik-baik saja."

"Kalau kau baik-baik saja kenapa hidungmu bisa mengeluarkan darah?."

"Ini tidak apa-apa tuan anda tenang saja saya mungkin sedikit sakit kepala makanya hidung saya mimisan."

"Kau yakin?."

"Iya tuan ryan yang terhormat."

"T tapi wajahmu sangat pucat, begini saja kau duduklah disofa itu dulu istirahatlah sebentar."

"Tidak perlu tuan."

"Jangan membantahku amanda."

Tampak darah yang keluar dari hidung amanda tidak kunjung berhenti keluar ryan pun yang melihat amanda agak linglung langsung memegang pundaknya.

"Lihat apa yang terjadi kau sangat lemah amanda kau sakit akan aku panggilkan dokter."

"Tidak jangan tuan saya takut disun..

"Hustt.. diamlah aku akan menghubunginya."

Ryan pun memapah amanda sampai ke sofa yang ada diruangannya dan setelah itu tidak lama kemudian dokter pun tiba.

Terlihat zack membawa dokter langganannya ryan eh lebih tepatnya dokter pribadi keluarganya.

"Dokter apa yang terjadi apa dia baik-baik saja?."

"Dia baik-baik saja tuan ryan sepertinya nona butuh istirahat yang cukup dan minum obat dengan teratur".

Ryan terdiam dan memandangi amanda yang tampak tertidur pulas disofa setelah ia kehilangan sedikit darahnya.

"Tuan anda tidak perlu mengkhawatirkan istri anda akan baik-baik saja tuan dia akan segera pulih."

Oh tidak ryan bingung dengan perkataan dokter itu barusan apa dia bilang istri menikah saja dia belum lalu bagaimana bisa dia menjadi seorang istri dari ryan.

"Dia bukan istriku dok."

"Oh benarkah saya tampak kaget sebelumnya karena setahu saya tidak pernah seorang boss memberikan perlakuan khusus dengan bawahannya."

"Dia asisten pribadiku bukan bawahanku."

"Sama saja tuan, bukankah itu aneh."

"Apa tidak yang perlu lagi kau jelaskan bukan ? Sekarang pergilah dari sini."

"Baik saya permisi tuan ryan."

Ryan pun menganggukkan kepalanya.

"Dokter terima kasih sudah memeriksa nona amanda".

"Iya sama-sama tuan zack apa saya boleh tahu apakah nona yang tadi itu benar-benar asisten pribadinya tuan ryan?."

"Iya dok kenapa?."

"Tidak saya hanya berfikir mereka sangat cocok kalau menjadi pasangan suami istri bukan begitu tuan zack".

"Ya pendapat saya juga begitu dokter saya harap mereka berjodoh karena dari yang saya lihat perempuan itu sangat baik dan sangat sopan."

"Iya kau benar itu tuan zack kita doakan saja yang terbaik untuk mereka berdua."

"Yeah dokter ingin pulang kalau begitu mari saya antar."

"Tidak perlu tuan saya kesini naik mobil sendiri."

"Oh kalau begitu saya izin duluan ingin melihat boss saya mana tahu dia sedang membutuhkan sesuatu."

"Iya tuan zack saya permisi dulu."

"Oke dok."

Sampai didepan pintu ruangan boss nya zack mendengar sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan.

"Aduhh sakit tuan pelan-pelan."

"Hustt tenanglah amanda ini memang sedikit perih karena sangat kering."

"Tunggu tuan kenapa memakai tissue?."

"Apa maksudmu kau mau aku membersihkannya dengan tanganku sendiri begitu,aku tidak mau tanganku kotor terkena darahmu."

"Kalau anda tidak ada niat membersihkannya biar saya sendiri saja membersihkannya tuan sini tissuenya."

"Ini ambillah."

Sementara zack yang mendengarnya tampak bergidik ngeri karena dalam pikirannya tuan dan nona sedang melakukan hal-hal yang tidak senonoh didalam ruangannya.

"Apa yang sedang mereka lakukan didalam apa tidak bisa melakukannya setelah menikah oh tidak sebaiknya aku pergi saja membuat teh."

Zack pun pergi dan setelah membuat teh dia kembali untuk mengetuk pintu namun dia kembali mendengar sayup-sayup suara dari boss nya ryan dan amanda.

"Iss kenapa tidak hilang darahnya".

"Kau saja yang tidak pandai membersihkannya amanda".

"Tuan juga sama seperti saya."

"Maksudmu kau bilang aku bodoh begitu?."

"Saya tidak mengatakannya tuan tapi, bukankah sebaiknya menggunakan tissue basah daripada tissue kering tuan?."

"Ya ya baiklah saya salah saya minta maaf, sini biar saya saja yang mengambil alih".

"Apa? mengambil alih itu berarti nona sedang berada diatas, HAA apa yang sedang kupikirkan?."