NovelToon NovelToon
Kakak Tampan Itu Ternyata Ayahku

Kakak Tampan Itu Ternyata Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Beda Usia / Romansa / Bad Boy
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: kim Ekz

Bagaimana jika ada seorang anak yang terlahir dari kesalahan kedua orang tuanya, yang dimana ayah kandungnya sendiri masih seorang pelajar SMA

Ada beberapa korean version, jika terdapat kata kata yang belum benar mohon di maklumi, karna saya juga masih belajar🙏🏻

This is Season ke 2 from wp: "Nugi Si Anak Broken Home"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kim Ekz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chafter 2

~Yogyakarta, Indonesia~

Seorang anak perempuan cantik bernama Alana Seiza Fedora hari ini mulai masuk TK, karena usianya sudah menginjak 4 tahun.

Alana diantar Neneknya yang bernama Ayu untuk pergi ke sekolah

"Gema? Kenapa Lana selalu diantar Gema? Kenapa gak diantar mamah sama papah?" Tanya Alana yang sedang duduk di dalam mobil bersama Neneknya yang berada disampingnya

"Sayang, Mamah kan harus jaga Oma sedangkan Papah harus kerja, emangnya Lana gak mau ya di antar ke sekolah sama Gema?" Mamah Ayu yakni Neneknya Alana

"Nggk sih, Lana senang kok diantar sama Gema karna Gema sangat baik sama Lana" ucap Alana tersenyum menatap Neneknya

"Gema? Kenapa ya Oma harus sakit karena banyak pikiran? Emangnya apa yang sedang dipikirkan Oma? kata Mamah, Oma sakit karena ditinggal Anak bungsunya. Emangnya anak bungsunya Oma siapa?" Tanya Alana terlihat penasaran

"Emmhhh it... itu anak bungsunya Oma bernama Nugi, dia sekarang tinggal dikorea bersama Kakek dan Neneknya" ucap Mamah Ayu

"Kenapa dia tidak pulang? Kasian Oma sakit gara gara dia, pokoknya Lana benci sama orang itu" ucap Alana terlihat marah

"Sstttt Alana sayang, Alana tidak boleh membenci Kak Nugi. Kak Nugi itu anak yang baik, dia meninggalkan kita semua karena dia harus kuliah, sayang" Ucap Mamah Ayu menahan tangisnya sembari menatap Alana

"Tapi tetap saja aku benci, kalau aku ketemu  kak Nugi, aku akan mencubit tangannya dengan keras" ucap Alana terlihat kesal sembari memanyunkan bibirnya

Mamah Ayu yang melihat itu merasa gemas dengan cucunya itu

"Ha... ha... kamu ini, nah kita sudah sampai, ayo kita turun" ucap Mamah Ayu

Lalu mereka pun turun dari mobil yang dibawa kang Rahmat supir pribadi keluarganya

....

"Bunda, ayo makan Bun...! Dari pagi Bunda belum makan" Ucap seorang perempuan yang terus membujuk Ibunya untuk makan

"Nugi anak ku, Dimana anak ku? Jangan ambil anak ku Appa... Eomma... jangan ambil Anak ku" Ucap Ibu dari perempuan itu menangis

Ibu itu terduduk di tempat tidur yang cukup megah di rumahnya itu, setiap harinya dia hanya menangis dan melamun memikirkan anak bungsunya yang bernama Nugi yang sekarang sudah tinggal dikorea bersama kakek dan neneknya

"Bun, Sudah 4 tahun berlalu. Kenapa Bunda terus memikirkan Nugi? Dia sekarang sudah bahagia tinggal bersama Haraboji dan Halmoni, bukannya Bunda juga harus bahagia melihat Nugi bahagia?" Ucap seorang perempuan bernama Dita itu yang terus menenangkan sang Bunda

Ibu itu yang tak lain adalah Bundanya sendiri hanya diam tak mendengarkan perkataan Dita anak perempuannya

Tak berapa lama seseorang menghampiri mereka

"Mbak? Apa Bunda mau makan?" Tanya orang itu

"Albi? Kamu gak kerja?" Tanya Dita malah nanya balik pada pemuda bernama Albi itu

"Aku sift 2 Mbak, gimana Bunda?" Tanya Albi menatap cemas sang Bunda

"Bunda gak mau makan dan terus memanggil nama Nugi, sepertinya beberapa hari ini dia gak minum obatnya deh Al" tebak Dita

"Hah ini pasti gara gara kemarin Bunda melihat foto Nugi yang tergeletak di laci kamar ku" Ucap Albi menunduk sedih

"Kamu sih sembarangan menaruhnya" ucap Dita kesal

"Aku gak sembarangan, Bunda kemarin beresin kamar ku Mbak dan mungkin gak sengaja lihat foto si sipit" ucap Albi tak mau  disalahkan

"Hah kamu ini, yasudah ini, kamu saja yang bujukin Bunda makan" ucap Dita memberikan Nasi dengan lauknya yang berada diatas piring

"Iya deh, ngalah aja sama yang lebih tua" ucap Albi meledek

"Ya iyalah, kamu kan adik Mbak, jadi harus nurut sama kakak" ucap Dita tersenyum puas

"Enak ya punya adik, bisa di suruh suruh, lah   gua punya adik satu satunya malah terbang ke korea" ucap Albi melirik Dita dengan tatapan meledek

"Yak... masih mending Nugi ke korea, kalau kalau kalian terus berdekatan, kalian itu selalu berisik dan bikin Mbak pusing tau gak" bentak Dita

"Lagi pula kamu masih ada Ridwan, dia kan adik kamu juga Al" ucap Dita lagi tersenyum  sinis

"Tapi beda saja, rasanya adik yang dari kecil selalu bersama sama, sama adik yang ketemu gede. Lagian kenapa sih Mbak kaya gak suka gitu sama Ridwan dan Mamah Ayu, mereka sudah baik mau menjaga Ayah dan juga Alana" ucap Albi mengingatkan

"Ha.. ha... iya deh, yang anak nya Mamah Ayu" ucap Dita tersenyum meledek lalu pergi dari kamar sang Bunda

....

"Hallo? Dokter Woo jin?" Ucap seorang pria paruh baya yang sedang mencoba menelpon seseorang

"Iya? Hallo? Ini siapa ya?" Tanya seseorang dibalik telepon itu

"Dokter Woo jin, ini saja Dokter Dikto. Anda bekerja dimana sekarang? Saya ingin sekali bertemu dengan Anda" ucap pria paruh baya itu yang tak lain adalah Dokter Dikto

"Maaf Dokter Dikto, saya sudah tau maksud Anda menelepon saya. Tapi maaf kalau tentang masalah Nugi, saya tidak akan mau membahasnya" Ucap Dokter Woo jin dibalik telepon

"Nugi itu Anak saya, Anak kandung saya dan  saya Ayah kandung nya. Dokter Woo jin tidak sepatutnya menyembunyikan keberadaan Anak saya" ucap Dokter Dikto yang tak lain adalah Ayah kandung Nugi

"Ayah kandung mana yang menyiksa anaknya sendiri sampai dia mengalami Amnesia karena membela orang lain dari pada anaknya sendiri, Nugi sudah saya anggap adik saya sendiri dan Anda jangan pernah menemuinya lagi" ucap Dokter Woo jin marah

"Saya tau saya salah, tapi ijinkan saya bertemu Nugi anak saya, sudah 4 tahun lamanya saya tidak melihatnya. Tolong Dokter Woo jin, tolong" Ucap Dokter Dikto menahan tangis

"Maafkan saya Dokter Dikto, Profesor Park menyuruh saya untuk tidak memberitahu Alamat tempat tinggalnya, karena kami hanya ingin menjaga Nugi dari orang orang jahat seperti kalian" ucap Dokter Woo jin lalu mematikan Teleponnya

.....

Alana sudah pulang sekolah, dia memasuki rumah mamahnya sembari berlari lari

"Lana? Kenapa lari lari seperti itu sayang? Mana Gema?" Tanya Dita yang melihat Alana berlari dan menangis

"Mamah? Hiksss... Teman teman ku hiksss.. hiksss.. ja..hat... Mereka mengejek ku, mereka bilang aku anak haram Hiksss..." ucap Alana sembari terus menangis

"Anak haram gimana? Jelas jelas Alana anak mamah dan papah kan" ucap Dita menenangkan Alana

"Tapi mereka terus mengejek ku, aku gak suka sama mereka mamah hiksss... hiksss... hiksss... " teriak Alana terus saja menangis

"Sssttt Lana sudah, mamah kan disini sama Lana. Lana bukan anak haram ya sayang tapi Lana anak mamah dan papah. Tidak ada anak haram di dunia ini, jika mereka mengejek Lana lagi, Lana bilang saja kalau Mamah dan Papah Lana orang yang hebat dan Lana juga bukan anak haram. Karna Lana masih punya Mamah dan Papah yang menyayangi Lana" ucap Dita menenangkan Alana lalu memeluknya erat menahan tangis

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!