Kehidupan Sederhana yang dijalani Putri Ayaxana Gledia yang tadinya berjalan sempurna, hancur begitu saja setelah dia diterima di universitas bergensi di Jakarta.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan seorang most wanted sekaligus putra tunggal pemilik kampus tersebut yang bernama Pangeran Zaiver Zyain.
Zaiver begitu terobsesi dengan ayaxana saat pertama kali dia melihatnya dan diam-diam memperhatikan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh gadis cantik
tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Kini Ayaxana sedang tertidur setelah sarapan dan
minum Obat, tidak lama kemudian, handphone zaiver
berbunyi pertanda ada telpon yang masuk.
"Zaiver, orang yang mencelakai ayaxana telah di
temukan." Ucap Robert di balik telpon tersebut.
"Bawah dia ke ruang penyiksaan, kali ini biar gue yang
berurusan dengan tuh orang dan tidak ada yang boleh
menyentuhnya." Jawab zaiver. "Gue akan ke sana saat Rina telah sampai di sini." Sambung zaiver.
"Baik." Ucap Robert memutuskan telponny bersama
dengan zaiver.
Seletah berbicara dengan Robert melalui telpon, zaiver
badannya ke depan yang awalnya membelakangi ayaxana,kini berhadapan dengan ayaxana, zaiver menatap ayaxana yang sedang tertidur. Menurutnya bagaimana pun keadaannya, ayaxana tetap terlihat sangat cantik walaupun tidak memakai riasan wajah apapun.Zaiver berjalan ke arah ayaxana dan duduk di kursi samping tempat tidur ayaxana dan memegang tangannya.
"'Aku akan memberikan hukuman pada orang yang
membuat kamu dalam kondisi begini sayang." Ucap zaiver sambil mengelus rambut ayaxana.
Tok...tok...
Mendengar suara ketukan itu, zaiver beranjak dari
tempat duduknya menuju pintu ruangan tersebut dan
membukanya. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Rina yang ditemani oleh azkaya.
"Kak zaiver, bagaimana keadaan Aya sekarang." Ucap
Rina yang sejak kemarin mengkhawatirkan sahabatnya itu.
"Di sedang tertidur setelah meminum obatnya." Jawab
zaiver. "Kalau begitu gue titip ayaxana sebentar, gue akan kembali setelah menyelesaikan pekerjaan gue." Sambung zaiver.
"lya kak." Jawab Rina.
"Kalau begitu gue dan azkaya pergi dulu." Ucap zaiver
beranjak meninggalkan ruangan tersebut dikuti oleh azkaya,sedangkan Rina memasuki ruangan tersebut.
Di depan rumah sakit, terdapat banyak sekali pengawal yang sedang menunggu zaiver.
"Kalian semua, jaga ayaxana selama aku pergi, kalau
terjadi apa-apa dengan gadisku kali ini, kalian tau apa yang akan terjadi pada kalian dan keluarga kalian." Ucap zaiver memasuki mobil yang di naiki azkaya dan Rina tadi.
"Siap laksanakan tuan muda." Jawab semua pengawal
suruhan zaiver.Dan mobil yang di naiki zaiver dan azkaya melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke markas Meraka.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30
menitan, kendaraan yang di naiki zaiver dan azkaya akhirnya telah sampai di halaman markas zaiver yang terlihat sangat besar. Zaiver dan azkaya langsung turun dari mobil dan langsung masuk kedalam markas tersebut dan di sana Robert dan dion telah menunggu kedatangan mereka.
"Di mana orang itu." Ucap zaiver dengan wajah yang
tenang, tetapi jauh di dalam dirinya, zaiver iblis telah
mengamuk.
"Di dalam, ada dua orang." Jawab Robert.
Setalah mendengar jawaban Robert, zaiver langsung
memasuki ruang penyiksaan, di sana sudah terdapat dua orang dalam keadaan pingsan dengan kedua kaki dan tangan di ikat.
"Bangunkan mereka." Ucap zaiver, sambil melihat-lihat
peralatan yang di gunakan untuk menyiksa orang-orang yang mencari masalah dengannya.
Robert mengambil air yang ada di dalam ruangan
tersebut dan langsung menyiramkan ke dua orang tersebut yang kita tau bernama Reno dan Rio. Kedua orang yang tadinya pingsan langsung terbangun setelath Robert menyiramkan air kepada mereka.
Rio dan Reno terkejut karena tangan dan kaki mereka di ikat. Dan lebih di kejutkan lagi karena zaiver berdiri tidak jauh dari mereka dengan tatapan mata yang tajam dan menakutkan. Seketika Rio dan Reno di selimuti rasa takut dengan keringat dingin yang bercucuran di tubuh Meraka.
"Kalian pasti tau siapa gue, dan gadis yang kalian
celakai." Ucap zaiver masih menahan emosinya.
"Aku akan meringankan hukuman kalian, kalau kalian beritahu gue siapa yang menyuruh kalian untuk mencelakai gadisku.Sambung zaiver sambil memainkan pisau kecil besar di tangannya.
Rio dan Reno hanya diam, tidak menjawab pertanyaan
yang di ajukan zaiver dan mereka hanya melihat zaiver
memainkan pisau di tangannya. Zaiver yang melihat kedua orang itu hanya diam, menggoreskan pisau yang di pegang olehnya ke perut kedua orang itu.
Seketika kedua orang itu berteriak dan darah mulai
mengalir dari tubuh mereka kerana goresan dari zaiver.
"Gue bertanya sekali lagi, siapa yang menyuruh kalian
untuk mencelakai gadis gue." Teriak zaiver tidak bisa lagi menahan rasa marahnya dan iblis yang berada dalam dirinya mulai terbangun.
"Lebih baik kita mati dari pada harus memberitahukan
siapa orang yang menyuruh kita." Jawab Rio sambil
menahan rasa sakitnya.Zaiver yang mendengar itu, sangat emosi dan menyiksa ke dua orang tersebut tanpa ampun, tetapi tidak sampai merenggut nyama mereka, karena zaiver tidak ingin Rio dan Reno mati begitu saja.
"Gue akan menyiksa orang-orang tersayang kalian."
Ucap zaiver marah.
"Elo enggak boleh menyentuh mereka, mereka tidak
salah apa-apa, kalau mau elo siksa kita saja." Jawab Reno dengan suara pelan, mereka tidak mempunyai tenaga lagi.
"Terus kenapa kalian menyentuh gadis gue, padahal dia tidak punya masalah dengan kalian, bangsat." Ucap zaiver sangat marah dan langsung menusuk perut Rio dan Reno. Dion, Robert dan azkaya yang melihat zaiver yang sangat brutal, sudah lama mereka tidak melihat zaiver sebrutal ini. Mereka hanya diam, karena mereka tau kalau zaiver dalam kondisi begitu dia tidak boleh di ganggu.
Rio dan Reno yang mendapat siksaan dari zaiver tanpa
jeda membuat Mereka tak berdaya lalu pingsan.
Kini ruangan tersebut sangat berbau amis karena darah dari Rio dan Reno yang ada di lantai dan juga dinding yang memenuhi ruangan tersebut. Bukan hanya di situ, darah mereka juga mengotori pakaian zaiver.
"'Awasi mereka, jangan biarkan mereka mati." Ucap
zaiver melangkah keluar dari ruangan tersebut dan
menyuruh salah satu pengawal untuk mengambilkan baju ganti yang ada di mobil dia.
Sedangkan Dion, Robert dan azkaya juga meninggalkan ruangan belum lama setelah zaiver meninggalkan ruangan tersebut.
"Awasi kedua orang itu, jangan biarkan mereka mati dan juga kabur." Ucap Robert dengan salah satu pengawal yang berada di ruang tersebut.
"Baik tuan." Jawab pengawal tersebut sambil
menundukkan kepalanya.
"Di mana perginya zaiver." Ucap Dion pada pengawal
tersebut.
"Tuan muda, berada di ruangannya tengah mengganti
baju." Jawab pengawal tersebut.
Setelah mendengar jawaban dari si pengawal, Robert,
Dion dan azkaya melangkah ke ruangan zaiver, mereka
melihat zaiver telah selesai Menganti pakaiannya lalu
mereka menghampirinya. Zaiver melihat kedatangan ketiga temannya itu.
"Kalian boleh pulang kerumah untuk beristirahat. " Ucapzaiver.
"Terus elo langsung ke rumah sakit." Jawab Dion.
"lya gue akan ke rumah sakit, dan elo ikut gue ke rumah sakit untuk menjemput Rina." Ucap zaiver menunjuk azkaya.
"Kalau gitu, gue dan Dion akan kembali ke rumah, elo
telpon aja kalau elo butuh sesuatu." Ucap Robert dan di balas anggukan kepala zaiver.
Di rumah sakit, ayaxana terbangun dari tidurnya dan
melihat Rina berada di sampingnya sedang tertidur. Rina terbangun dari tidurnya saat merasakan pergerakan dari ayaxana.
"Aya, kamu sudah sadar, bagaimana perasaan kamu."
Ucap Rina.
"Aku udah merasa baikan Rina, sejak kapan kamu di sini Jawab ayaxana.
"Sudah dua jam yang lalu." Ucap Rina.
"Kak zaiver ke mana." Ucap ayaxana.
"Kak zaiver pergi untuk mengurus masalah pekerjaannya, dia menyuruh aku untuk menjaga kamu." Jawab Rina dan ayaxana menganggukkan kepalanya.
"Maaf yah Rina, aku merepotkan kamu." Ucap ayaxana.
"Kamu tidak pernah merepotkan aku Aya, kamu itu
sahabat aku dan kamu juga begini gara-gara aku tidak bisa menjaga kamu." Jawab Rini.
"Ini bukan salah kamu, aku yang kurang hati-hati." Ucap ayaxana. Sebelum Rina bicara, ayaxana tiba-tiba
melanjutkan perkataannya. "Kita enggak usah bahas ini lagi,masalah ini sudah berlalu, apalagi aku udah agak baikan kok"Sambung ayaxana.
"lya." Jawab Rina.
oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏