Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.
Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.
Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.
"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"
Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9. Duda penuh kejutan.
Pagi-pagi Rere di buat terkejut dengan Edward yang ada di samping nya, terlebih lagi Edward dan dirinya sudah sama-sama tidak memakai sehelai benang pun.
Sekali lagi Rere melihat tubuhnya di balik selimut, ini bukan mimpi dan dia benar-benar telah melayani Edward semalam dan aneh nya Rere bahkan tak sadar dengan percintaan panas yang mereka lewati semalam.
"Apa yang terjadi tadi malam, kenapa aku tidak bangun saat tubuh ku di perdaya oleh Edward?" batin Rere bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Rere masih menggerutu karena dia tidak terima di perkosa seperti ini.
Rere yakin jika Edward memakai obat bius agar dirinya pingsan, tidak mungkin Rere sampai tidak merasakan jika ada pentungan masuk ke milik nya, tentu saja dia akan memberikan reaksi atau mendesaaah.
"Menyebalkan" umpat Rere lagi.
Lalu Rere yanga kesal pun beranjak dari ranjang tapi belum sampai dia berdiri tiba-tiba tangan nya di tahan oleh Edward.
"Mau kemana kamu" tanya Edward dengan matanya yang masih terpejam.
"Aku mau__" ucap Rere terpotong.
Tangan nya di tarik hingga tubuhnya jatuh di atas tubuh Edward.
Deg..
Jatung Rere berdetak kencang saat dia menatap Edward sedekat ini, tidak munafik Rere akui pesona Edward sangat besar hingga membuat Rere tidak bisa berkutik seperti ini.
Bahkan tatapan matanya juga tidak ingin melihat ke arah lain, Rere benar-benar mengakui ketampanan Edward yang tidak bisa di sepelekan.
"Hari ini berdandan lah yang cantik, kamu akan mengikuti ku kemana pun aku pergi" kata Edward dengan mata yang menatap Rere.
"Tuan akan pergi bersamaku? Maksud ku mengajak ku pergi?" tanya Rere dengan ekspresi kagetnya.
"Apakah aku harus mengulangi ucapan ku?" tanya Edward dengan sorot mata tajam nya.
Rere menggeleng cepat.
"Iya, Ehk tidak tuan. maaf" Rere memalingkan wajahnya.
Tapi hal itu malah menarik perhatian Edward yang melihat jejak merah buatan nya di leher Rere.
Semalam Edward memang tidak bisa tidur hingga akhirnya dia masuk ke kamar Rere, setelah itu Edward yang bergairah pun melakukan hal-hal yang dia sukai dengan mempermainkan tubuh Rere.
Tapi dia tidak sampai melakukan hubungan intim karena Edward tidak suka bermain dengan orang yang tidur, Edward lebih suka bermain dengan keadaan sadar karena itu lebih membuat nya bergairah.
"Tuan, tolong lepaskan saya mau ke kamar mandi" ucap Rere menyadarkan Edward dari lamunan nya.
Rere juga sedikit bergerak, membuat Edward tak nyaman karena bagaiamana pun dia hanya menggunakan boxer sedangkan Rere nampak polos tanpa sehelai benang pun.
"Sebelum itu berikan aku ciuman dulu" titah Edward dengan wajah tenang nya.
Membuat Rere gugup tapi dia pun akhirnya memberikan satu ciuman di pipi Edward.
Cup..
"Sudah tuan" kata Rere.
"Apa aku bilang kalau ciuman nya di pipi?" Tanya Edward.
Membuat Rere bingung dengan jawaban Edward.
"Cium bibir ku" Tegas Edward lagi.
Cup..
Rere akhirnya terpaksa mencium bibir Edward, dan dengan secepat kilat juga Rere menjauhkan wajahnya dari wajah Edward.
"Baiklah kau boleh pergi" Edward melepaskan Rere.
Dan Rere langsung beranjak dari tempat tidur lalu berlari cepat ke arah kamar mandi.
"Semakin dekat, semakin tampan" Batin Rere dalam hatinya.
Edward terdiam melihat Rere yang berlari dengan tubuh terbuka nya, ya Rere berlari dengan tubuh yang polos tanpa sehelai benang pun dan itu sangat menggelikan untuk Edward.
"Dia sangat ceroboh, lihat gara-gara dia adik ku kembali bangun" Edward tersenyum kecut.
Lalu Edward pun bangkit dari ranjang, dia berjalan dengan langkah yang tak seimbang dan Edward yang bertelanjang dada nya pun mengetuk pintu kamar mandi.
"Buka!" ucap Edward sedikit berteriak.
"Aku sedang pop" balas Rere berteriak di dalam kamar mandi.
"Jangan alasan, cepat buka!" kekeh Edward lagi.
Hening tak ada jawaban hingga setelah beberapa saat pintu akhirnya terbuka, Edward berniat masuk tapi penciuman nya tiba-tiba mencium bau tak sedap.
Edward seketika menatap tajam ke arah Rere yang nampak memperlihatkan wajah datar.
"Apa yang kau lakukan di dalam!" Edward menutup hidung nya.
"Kan saya sudah bilang kalau saya__" ucap Rere terpotong.
"Diamlah! dasar jorok" kesal Edward lalu berbalik pergi.
Sebelum keluar dari kamar Rere Edward kembali memakai pakaian nya, lalu dia pun akhirnya keluar dari kamar Rere dengan perasaan kesalnya.
Sedangkan Rere dia melihat Edward dengan pandangan heran.
"Kaya yang pop sendiri nggak bau aja, dasar pria aneh" gumam Rere sambil menutup pintu lagi, dan melanjutkan aktivitas nya yang sebelumnya terhenti.
Siang nya Edward di jemput oleh Tom, mereka akan pergi tentunya Rere juga ikut dengan mereka.
Selama di perjalanan Rere nampak melihat ke luar jendela, ini adalah kali pertama lagi dia melihat dunia luar setelah seminggu ini dia terkurung di dua tempat.
"Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Edward.
Hening tak ada jawaban, begitupun dengan Rere yang celingukan karena dia pikir Edward sedang berbicara pada Tom.
Edward melirik ke arah Rere, dan saat bersamaan juga Rere melihat pada Edward.
"Tuan bertanya kepada aku?" tanya balik Rere.
"Menurut mu" jawab Edward dingin.
Rere tersenyum di paksakan, dalam hatinya dia menggerutu dengan sikap dingin Edward padanya.
Padahal menurut nya Edward harusnya bisa lebih sopan padanya, dan lebih bersikap baik kepada nya.
"Apa aku harus mengulang pertanyaan ku lagi?" lanjut Edward dengan wajah tak bersahabat nya.
Hufh..
"Tidak usah tuan, saya sudah paham" balas Rere cepat.
"Lalu apa jawaban mu?" tanya Edward lagi.
Rere menarik nafasnya panjang, lalu pandangan nya lurus ke depan.
"Saya akan menghancurkan orang-orang yang telah merusak kehidupan saya, tanpa terkecuali semuanya" ucap Rere dengan wajah yang serius.
"Siapa target yang pertama?" tanya Edward penasaran.
Meski sebenarnya dia sudah tau semuanya, tadi setelah Edward keluar dari kamar Rere Edward mendapatkan semua informasi Rere dari Tom.
Dia sudah tau jika Rere pernah menikah dan di talak di hari pertama dia menikah karena tidak virgin, tapi yang membuat nya kaget ternyata pria yang menikah dengan Rere adalah Andre sepupunya.
"Zeck" balas Rere cepat.
"Oke, Tom kau mendengar nya bukan?" Edward bertanya pada Tom.
"Saya sudah mencari tau informasi Zeck, tuan" balas Tom.
Hah?
"Secepat itu?" tanya Rere kaget.
Tapi tak di tanggapi oleh Edward dan Tom.
"Berikan pada Rere, dia akan melakukan pembalas nya sendiri, tugas mu hanya satu yaitu berikan bantuan apapun saat Rere butuh" kata Edward lagi.
"Baik tuan" balas Tom cepat.
Rere melongo, apakah dia mimpi? tanpa di minta Edward yang cuek sudah paham dengan apa yang dia mau.
"Benar-benar duda keren penuh kejutan" batin Rere heran.
Tapi meski begitu Rere merasa senang karena dia akan membalaskan dendam nya secepat nya kepada orang-orang yang telah ikut andil dalam menyakitinya.
❤❤❤ ❤❤❤❤
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭