NovelToon NovelToon
SURAT CINTA DARI BU DOSEN

SURAT CINTA DARI BU DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Beda Usia / Tukar Pasangan
Popularitas:107.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: weni3

"Jadi pacar saya, maka kamu akan wisuda tahun ini. Setelah itu masa depanmu pun saya jamin."

Surat cinta dari Bu Dosen membuat Cakra berlonjak kegirangan. Tanpa pikir panjang dia menerima demi lulus tahun ini dan foto wisuda bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gondal Gandul

Cakra membawa Viola pulang ke kediaman orang tuanya. Bukannya memang seharusnya demikian. Dia harus memboyong istrinya pulang ke rumah. Agak aneh memang, pergi setelah mendapatkan panggilan. Pulang membawa pasangan, seperti mendapatkan rejeki nomplok dia tanpa repot memikirkan kuliah. Padahal sebelumnya sangat memprioritaskan kuliah sebelum benar-benar menikah.

Namun agaknya takdir menginginkan lain, lalu bagaimana dengan Lani? Cakra pusing sendiri memikirkannya. Di satu sisi dia memiliki tanggung jawab besar, di sisi lain dia masih sangat menginginkan Lani. Hanya saja Cakra bukan tipe yang romantis dengan pacar, takut nanti khilaf dan terjerumus pergaulan bebas. Namun takdir justru menghalalkan dirinya dengan wanita yang lebih dewasa.

"Becanda banget emang." Cakra menatap gusar Viola yang tak kunjung terjaga. Sudah dua jam wanita itu tak sadarkan diri. Kata Dokter tadi tidak mengapa, jangan diganggu, tapi Cakra khawatir karena Viola tak kunjung bangun.

"Masa' iya cantik-cantik ngebo. Eh kok aku ngeri dia kenapa-kenapa ya." Cakra melangkah mendekati tetapi kakinya terhenti saat mendengar suara ketukan pintu kamarnya. Cakra pun membalikkan tubuhnya lalu melangkah mendekati pintu.

"Ada apa, Mas?" tanya Cakra saat melihat Satria, kakaknya ada di depan pintu.

"Ibu bilang suruh buatkan minuman hangat kalau istrimu sudah bangun jangan lupa disuruh makan. Ibu dan Bapak sedang pergi ke rumah Viola untuk persiapan acara tahlilan. Harusnya juga kamu bawa dia pulang ke sana bukan ke sini."

"Oh salah ya, Mas. Bukannya suami boyong istri?"

"Yang sabar! Masih dalam fase berduka. Otakmu harap kondisikan. Bukannya malah mikir kemana-mana!"

"Lah emangnya aku mikir kemana? Aku di sini nggak kemana-mana. Otakku nggak punya kaki, Mas."

"Terserah kamulah! Jika istrimu sudah bangun, dia pasti akan minta pulang. Ya sudah aku mau pulang. Nanti malam aku akan ke rumah adik ipar untuk ikut tahlilan. Istriku repot mengurus dua anak jadi harus banyak istirahat."

"Bilang saja jika kamu pun ingin begitu. Lagu lama kaset kusut. Jagomu nggak akan bisa tahan beda sama aku yang anak kalem, jago aman tanpa mengajak main sabun. Bisa menahan meskipun tetangga sebelah kadang meresahkan."

"Belum saja kamu merasakannya. Setelah itu aku jamin kamu bisa gila tanpanya," sahut Satria lalu pergi dari sana dan hilang dari pandangan Cakra. Sementara Cakra menoleh menatap wanita yang masih saja betah menghuni ranjangnya.

"Gila? Kata Mas Satria aku bisa gila. Dia tidak tau saja jika aku tidak berani meminta. Kisah ini hanya sementara tapi tanggung jawabku sangat besar. Taulah! Mumet aku mikirnya. Tidur dulu aja. Kasihan mataku sejak semalam melek terus.

Cakra merebahkan tubuhnya di samping Viola. Kasurnya tidak besar tapi cukup dihuni oleh dua orang. Ingin rasanya geseran tapi takut nanti mengganggu wanita di sebelahnya.

"Tidur, Cak! Jangan lihat dia terus! Yakin dia baik-baik saja," gumam Cakra lalu memiringkan tubuhnya dengan tangan menyangga bagian kepala. "Aku istirahat dulu ya! Nanti aku antar kamu pulang. Mataku sudah tidak tahan. Sudah seperti digelayuti codot."

Tanpa lama lagi Cakra pun tertidur pulas sampai dimana dia tidak tau jika Viola sudah terjaga. Viola menyipit dan meringis menatap merasakan kepalanya yang berdenyut. Kedua mata menatap ke sekitar. Dia merasa aneh dengan tempat itu sampai dimana netranya terus menyapu ruangan dan terkejut saat mendapati Cakra tertidur di sebelahnya.

"Astaga, Cakra!" Viola bergegas duduk dan menatap lekat wajah Cakra. Mencoba mengingat-ingat kembali apa yang terjadi, hingga ingatannya kembali dan kedua matanya nampak basah.

"Cakra bangun!" Viola membangunkan Cakra. Tidak seperti adegan drama yang terkejut saat bangun dan mendapati dia tertidur dengan seorang laki-laki hingga teriak-teriak sendiri. Hanya butuh beberapa detik Viola sadar siapa Cakra dan ingat semua yang terjadi semalam.

Merasa terusik Cakra pun mulai membuka mata. Rasanya baru saja terlelap tetapi sudah mendapatkan gangguan. Menatap Viola penuh tanya hingga hampir lupa jika dia memiliki tanggung jawab.

"Ada apa?" tanya Cakra. Dia mengucak kedua matanya dan menajamkan penglihatannya. "Eh udah jangan nangis lagi! Bu Viola nggak capek nangis terus? Nanti kering sumber air matanya. Udah ya! Tadi aja sampai pingsan. Ibu mau pulang?" cecar Cakra dengan suara lembut.

Vero iba melihat Viola yang berantakan, wajahnya sembab, matanya bengkak, terlihat sekali kepiluan terpancar. Maka tak ada alasan untuk Cakra tidak perhatian dan mencoba mengerti keadaan meskipun tubuhnya lelah dan minta rebahan.

"Aku mau pulang. Kamu kenapa bawa aku kesini? Ini bukan tempatku, Cak."

"Tapi saya harus tanggung jawab atas Ibu. Oke, saya membawa Ibu pulang. Untuk beberapa hari ini nggak apa-apa kalau Ibu ingin tetap tinggal di rumah Ibu. Saya turuti dan saya ijinkan. Nanti akan saya temani juga di sana."

"Kita hanya sementara, Cakra. Maaf saya sudah merepotkan dan saya sudah menjerat kamu terlalu dalam. Setelah ini saya pasrahkan. Kamu bisa menceraikan saya jika kamu mau. Saya tidak akan menuntut apapun dan jangan takut! Akan saya bantu urusan kamu sesuai janji saya."

Cakra menarik nafas dalam mendengar ucapan Viola. Semua tak semudah yang perempuan itu katakan. Janji itu hutang yang diminta pertanggungjawabannya sampai kapanpun. Mana bisa Cakra abai dan meninggalkan begitu saja. Andai dia tidak berjanji apapun dan bukan pria baik-baik, mungkin Cakra tak ingin memikirkan ini. Mungkin sejak di makam tadi, Cakra sudah melepaskan dan tidak perduli lagi dengan istrinya.

"Jangan membahas itu dulu, Bu! Kuburan mertua saya masih basah. Kasihan jika mereka tau anaknya ditinggalkan begitu saja padahal sudah dititipkan."

Viola bungkam mendengar penuturan dari Cakra. Dia mengusap kasar wajahnya lalu membuang muka. Benar kata Cakra, kuburan kedua orang tuanya masih basah. Tak seharusnya ada pembicaraan ini.

"Saya antar Ibu pulang. Tunggu dulu, saya ingin mandi sebentar!" ucap Cakra lalu turun dari ranjang tetapi saat hendak masuk kamar mandi. Cakra pun menoleh ke arah Viola. "Mau mandi sendiri atau saya mandiin?"

"Cakra jangan bercanda!"

"Sepertinya anda lelah. Saya membuka jasa memandikan," goda Cakra membuat Viola yang sedang sedih malah jadi merengut membuang muka.

"Ayo Sayang! Mandi air keran, jangan mandi air mata terus!"

"Cakra!"

"Hahahaha...."

Puas sekali menatap wajah kesal Dosennya. Bukan apa. Cakra ingin suasana tak terlalu tegang dan sedih. Bukannya dia figuran di hidup Viola. Hanya menjadi peran pembantu untuk wanita itu. Maka dia akan mencoba mengalihkan kesedihan Viola agar tak lagi ada air mata yang terus mengalir sesuai perannya yang hanya membantu.

"Bu tolong!"

"Tolong apa, Cakra? Ya Allah kamu tuh."

"Ambilkan sesuatu di lemari saya, Bu! Tadi ketinggalan."

"Apa? Aku lagi sedih loh, kamu malah teriak-teriak dari kamar mandi. Kenapa nggak disiapin sekalian? Aku nggak tau barang-barang kamu."

"Bahaya jika saja keluar. Nanti dikira saya mau merusak mata Bu Viola. Jangan Bu, gondal-gandul!"

"Astaghfirullah... Apa sich yang ketinggalan?"

1
dewi
Cakra banyak janji
dewi
🤣🤣🤣🤭
dewi
🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
wadduh 🤦
dewi
kok ada pacar direvisi🤣🤣🤣🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
KK kok lama sekali up nya
nd4r
ya Allah cakra durung unboxing ojo mati ndisek laaah
Yuliana Tunru
aduhhh pas up makah cakra diambang mauttt smoga segera ketemu dan slamat jgn ada drama hilang berthn2 jg amnesia ya thor jd kisah basii..
Erna Fadhilah
ya allah semoga🤲🤲 cakra selamat dan segera di pertemukan sama rombongan Viola, semoga🤲🤲🤲 setelah kejadian ini Ramon di penjara sangat lama
Fitri Nur Hidayati
kasihan cakra. semoga cakra selamat tersangkut apa gitu, dan segera ditemukan. tuk Ramon, semoga tindakannya segera terbongkar. semoga ada jejak yg bisa dijadikan bukti selain foto dan video.. up lagi kak
Zayyin Arini Riza
Ya ampuuun... Cakra... semoga ada keajaiban, kamu bisa selamat...
sunshine wings
Jangan bangga Ramon hukum karma itu adaaaa.. 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️
sunshine wings
Sepandai² tupai melompat akhirnya akan jatuh ketanah juga Ramon..
💕 bu'e haresvi 💕
dasar iblis 😡😡😡
Melki
next Thor
Rini
sadis , orang ky gitu ge bebas ampun deh
dyah EkaPratiwi
jahat banget remon
Yuliana Purnomo
yaa Allah, tolong dong selamat kn Cakra
Meriana Rante
updatenya mana tor.../Drool/
yunidarwanti2
Viola ditnyak sma Shayu gk ngerti sih ncak ncuk😂😂😂dsar Ramon ember banci main keroyokan deh gk wani dewe ngadepi Cakra😔😔😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!