Bijaklah memilih bacaan. Ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa disini. Bocil skip ya..
FOLLOW IG @zarin.violetta
(Sequel dari novel in the dark room with you, cerita anak Belle dan Bryan)
Valery Larkin, mengalami masa masa remaja paling kelam dalam hidupnya setelah menyaksikan langsung pembunuhan kedua orang tuanya.
Hidupnya hanya dihabiskan untuk menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam pada pembunuh kedua orang tuanya.
Gennadius Robert, teman masa kecil Valery yang dulu menjadi musuh bebuyutannya. Dipertemukan kembali oleh takdir dimana Valery mencoba menggodanya untuk membuat Gen putus dari kekasihnya.
Seperti biasa cerita otor ga berat berat banget. Dibuat seringan mungkin ma otor biar pembaca ga puyeng.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#8
Val membeli apartemen mewah di New York untuk tempat tinggalnya selama tinggal di New York.
Basis bisnis Spencer sudah banyak yang dialihkan ke New York. Dia benar benar menghapus jejak Vina dari perusahaan di Texas.
Spencer tetap memegang perusahaannya di Texas. Dan Frederick, anak satu satunya dari Spencer memegang perusahaannya di New York.
Ya ... mereka membesarkan perusahaan Vina dari hasil membunuh kedua orang tua Val.
"Segeralah buat jadwal makan malam dengan Tuan Gennadius, Uncle," kata Val pada Augusto.
"Baiklah," jawab Augusto.
"Apa kau akan melibatkan Tuan Gen, Val?" tanya Augusto.
"Tidak, aku hanya memanfaatkannya sebentar," jawab Val.
"Apa kau yakin? Dia tak sebodoh itu hingga bisa dimanfaatkan olehmu, Val. Uncle rasa kau harus mengubah rencanamu ini. Ini terlalu mendadak dan rencana ini belum tersusun sempurna. Sebaiknya kita pakai rencana awal yang sudah matang sebelumnya," kata Augusto yang masih mencoba merayu Val untuk tak melibatkan Gen.
"Apa uncle ragu dengan kemampuanku?" tanya Val.
"Uncle hanya mengkhawatirkan dirimu, Sayang. Kau putri uncle sekarang. Uncle hanya takut terjadi sesuatu padamu," kata Augusto.
"Aku tak akan melibatkan Gen. Aku hanya memanfaatkannya sebentar. Dia tak akan masuk ke dalam rencana balas dendamku. Aku hanya ingin membuat gila cucu pria tua itu," ucap Val dengan penuh penekanan.
"Baiklah, tapi uncle berharap kau membatalkan rencana ini. Dengan caramu yang seperti ini kau jelas jelas akan melibatkan Gen, Val" kata Augusto.
"Tidak, aku sangat yakin dengan hal ini," kata Vak yakin.
Lalu Augusto keluar dari ruangan Val dan menghubungi perusahaan Gen.
Gen pun menyetujui undangan makan malam itu malam ini. Karena besok dia akan ada acara keluarga di mansion orang tuanya.
Siangnya, Augusto mengabarkan pada Val bahwa Gen akan menemuinya malam ini di sebuah restoran mewah.
Sepulangnya dari kantor, Val langsung menuju sebuah butik untuk membeli baju yang sedikit seksi untuk mengikat perhatian Gen.
Karena mengenal Gen sejak kecil, Val tahu bahwa Gen bukan tipe pria yang mudah di taklukkan. Bahkan mereka cenderung sering bertengkar dulu.
Gen juga bukan tipe pria yang suka dengan wanita penggoda. Disinilah Val harus menggunakan taktiknya agar Gen masuk ke dalam perangkapnya dengan mudah.
Di dalam lubuk hati terdalamnya ada rasa gugup ketika akan bertemu Gen nanti. Tapi Val berusaha tenang agar semua rencananya berjalan mulus.
"Apakah uncle perlu ikut?" tanya Augusto.
"Tidak, anu hanya ingin menemuinya 4 mata. Dimana cucu pria tua itu?" tanya Val.
"Dia bersama Gen. Dia akan datang bersamanya," kata Augusto.
"Apakah hubungan mereka sangat dekat?" tanya Val.
"Mereka akan bertunangan, tentu saja hubungan mereka sangat dekat, Val. Itu artinya mereka akan menikah sebentar lagi," kata Augusto.
"Good," jawab Val.
Val pun akhirnya berangkat ke restoran di mana akan terjadi pertemuan perdana antara Val dan Gen setelah 13 tahun tak bertemu.
Val melihat dari jauh sosok Gen yang sekarang menjadi sosok pria yang tampan dan berwibawa.
Val berjalan anggun dengan sepatu higheelsnya yang terlihat sempurna di kaki jenjangnya.
Bajunya yang pendek memperlihatkan perutnya yang rata dan pinggulnya yang berbentuk gitar spanyol.
Val tampak tersenyum dari jauh dan melihat ke arah Gen yang tak sengaja menatapnya.
DEG....
Gen melihat sosok Val dari jauh yang tersenyum kepadanya. Dia merasa tak asing dengan sosok ini.
"Halo ... kau pasti Tuan Gen," kata Val tersenyum dengan suaranya yang jernih dan terdengar merdu di setiap telinga pria yang mendengarnya.
"Nona Neval?" tanya Gen.
"Hmm ... senang bertemu denganmu," kata Val tanpa melihat ke arah Felice yang duduk di sebelah Gen.
"Kau terlihat masih sangat muda," kata Gen.
"Kurasa umur kita hampir sama," jawab Val.
"Kenalkan, dia kekasihku," kata Gen memperkenalkan Felice yang ada disebelahnya.
"Halo ... senang berkenalan denganmu", kata Felice.
"Hmm," jawab Val singkat.
"Kupikir kita hanya bertemu berdua saja," kata Val.
"Maaf, ini karena aku tadi ke perusahaannya. Maaf jika mengganggu makan malam bisnis ini," kata Felice tersenyum ramah.
Gen masih fokus memandang mata biru Val yang sangat dikenalnya dulu.
"Apa ada yang salah di wajahku? Kau memandangku sejak tadi," kata Val.
"Tidak, aku seperti mengenalmu. Kurasa kita pernah bertemu sebelumnya," kata Gen.
Val tertawa pelan.
"Semua laki laki mengatakan itu padaku," ucap Val tersenyum dan Felice merasa tak suka dengan jawaban Val yang terkesan menggoda Gen.
Val sedikit melirik Felice dan melihatnya dengan tajam. Felice merasa bahwa Val tak menyukainya dan dia tak suka dengan situasi ini.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VITE FAVORIG DAN HADIAH YAA ❤❤❤
omg,ini karakter gue banget cwenya dan lakinya ☺️
panas panas panas.....