NovelToon NovelToon
Hasrat Seorang Gangster

Hasrat Seorang Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Persaingan Mafia
Popularitas:298.6k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Darson Rodriquez seorang gangster yang menculik Gracia Vanessa, dan dijadikan sebagai pemuas ranjang selama tiga hari. Gracia yang dijual ibu tirinya harus menerima penderitaan yang tiada akhir.

Bagaimana Gracia bisa terlepas dari genggaman Darson yang berniat menjadikan dirinya sebagai simpanan? bukan tanpa sebab bos gangster tersebut sengaja gadis itu berada di sisinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Darson Membawa Gracia ke Rumahnya

"Baiklah, aku setuju. Tapi aku ada permintaan," jawab Gracia, suaranya mengandung getaran yang sulit disembunyikan, menunjukkan campuran emosi antara ketakutan dan determinasi.

"Katakan saja, apa permintaanmu!" kata Darson dengan nada tegas, matanya menatap lurus ke arah Gracia, mencari tanda-tanda kelemahan atau ketidakpastian.

"Carikan Leo, dia adalah asisten rumah tangga keluarga Vanessa. Dia tiba-tiba berhenti dan pergi begitu saja!" kata Gracia, suaranya sedikit bergetar saat mengucapkan nama Leo, seolah-olah harapan terakhirnya tergantung pada informasi itu.

Darson mengernyitkan dahi, memperhatikan raut wajah Gracia yang penuh dengan ketegangan dan harap. "Alasannya?" tanyanya dengan rasa ingin tahu yang jelas.

"Thomas memberitahuku bahwa paman Leo adalah ayah kandungku. Aku harus memastikannya," jawab Gracia dengan mata yang berkaca-kaca, mengingat pengkhianatan yang dirasakannya dari seseorang yang dia anggap keluarga.

Darson tersenyum licik, matanya berkilat dengan rencana yang tersembunyi. "Aku bersedia membantumu, asalkan kamu menjadi simpananku dan melawan Zanella. Semua kebutuhanmu adalah tanggung jawabku. Ke mana pun kamu pergi akan dilindungi oleh anak buahku," ujarnya.

Gracia hanya terdiam, merasakan beban keputusan yang harus diambil. Dalam hatinya, luka yang diberikan oleh Thomas masih terasa segar dan menyakitkan, seolah-olah pisau yang baru saja menusuknya.

"Aku akan bangkit, walau harus menggunakan cara menjijikkan ini. Menjadi simpanan sama saja telah merusak hidupku dan hidup orang lain. Ke depannya, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku. Namun, saat ini, yang paling penting adalah mencari jawaban yang aku inginkan dan membalas semua perbuatan mereka terhadapku," batin Gracia, menggenggam tangan erat di pangkuannya, mencoba menahan air mata yang hampir tumpah.

Darson yang beranjak dari kamar pasien, memberi perintah pada anggotanya dengan suara tegas dan tidak bisa ditawar. "Sediakan semua kebutuhan Gracia hari ini juga. Dia akan tinggal di kamarku. Dan ganti kunci kamar. Hanya aku dan Gracia yang memiliki kunci. Ingat! Jangan sampai ada yang kurang!"

Para anggotanya segera menundukkan kepala, menyadari betapa pentingnya perintah tersebut. "Baik, Bos," jawab mereka serempak, tanpa ragu sedikit pun. Mereka tahu betapa seriusnya Darson dalam menjaga keamanan dan kenyamanan Gracia.

Mansion Vanessa.

Suasana ruangan itu terlihat mencekam. Aniza terdiam dan menahan kesal. Ia menatap putrinya dan juga Thomas dengan mata tajam, penuh dengan kemarahan yang tertahan.

"Sejak kapan kalian menjalin hubungan?" tanya Aniza dengan suara dingin.

Beautiful menunduk sesaat sebelum akhirnya memberanikan diri menjawab, "Sudah dua tahun."

Aniza merasakan dadanya bergejolak. "Masih berani kau menjawabnya! Apakah kau tidak tahu malu," bentaknya sambil bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri putrinya dengan langkah tegas.

Thomas, yang merasa bersalah namun tetap mempertahankan sikap tenangnya, berdiri dari sofa.

"Sudahlah, Aniza! Walau bagaimanapun Beautiful adalah anakmu juga. Untuk apa kau memarahinya lagi?"

"Diam! Kau masih berani bicara seperti itu padaku! Kau sudah tahu kalau dia adalah anakku. Kenapa kau begitu berani menyentuhnya?" Aniza berteriak dengan emosi yang semakin membara.

"Kami bersama hanya karena saling membutuhkan, Beautiful sudah dewasa sementara aku juga butuh kesenangan. Jadi apa salahnya?" jawab Thomas tanpa rasa bersalah.

"Kesenangan? Lalu bagaimana denganku? Aku adalah istrimu. Apakah kau merasa tidak ada salahnya dengan perbuatanmu?" Aniza merasa hatinya hancur mendengar pengakuan suaminya.

"Aniza, Aku hanya memberi apa yang dia butuhkan. Kamu tetap istriku, aku juga butuh kepuasan," jelas Thomas dengan nada tenang yang justru membuat Aniza semakin marah.

"Usiamu sudah tua dan masih tidak tahu malu, kepuasan? Apakah kepuasan yang aku berikan tidak cukup?" bentak Aniza dengan suara yang mulai bergetar.

Thomas menghela napas, "Aniza, Aku hanya merasa sangat menikmatinya saat bersama Beautiful."

"Kau adalah pria bejat," kata Aniza dengan ketus.

"Beautiful, mulai hari ini kau pergi ke luar negeri. Jangan kembali lagi!" perintah Aniza dengan tegas, suaranya tak lagi bisa menyembunyikan luka dan kekecewaan.

Beautiful menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. "Ma, aku harus tinggal di mana kalau di sana?"

Aniza mendengus. "Kenapa, kau tidak mau karena tidak bisa berpisah dengan pria tidak tahu malu ini?"

"Bukan!" jawab Beautiful cepat. "Kalau tahu begitu, kenapa aku tidak pergi dengan Darson saja?"

Aniza mendengus sinis. "Masalahnya adalah bukan kamu yang dia suka, Gracia yang dia pilih."

Beautiful meradang. "Aku lebih cantik darinya, kenapa dia yang dipilih?"

"Kau merasa dirimu paling cantik? Menggoda ayah tiri sendiri masih saja tidak tahu malu," bentak Aniza dengan suara yang penuh dengan penghinaan.

"Aku akan sediakan tiket untukmu besok, dan kau harus pergi besok," ujar Aniza dengan tegas, suaranya tak bisa ditawar lagi.

Beautiful yang kesal melangkah pergi dengan cepat, meninggalkan ruangan dengan wajah penuh amarah dan air mata yang tertahan. Pintu berderak tertutup di belakangnya, menandakan kepergiannya yang penuh kekecewaan.

Thomas menatap pintu yang tertutup, pikirannya berputar-putar. "Kalau dia pergi, kelak siapa yang bisa aku cari? Tubuhnya begitu bagus. Sayang sekali kalau dia pergi," batinnya dengan penuh penyesalan dan keinginan yang tidak terpuaskan.

Keesokan harinya.

Gracia berdiri di depan cermin, menganti pakaiannya dengan perlahan. Setiap gerakan terasa berat, namun tekadnya untuk meninggalkan rumah sakit sudah bulat.

Dia menatap bayangannya di cermin, mencoba mengumpulkan kekuatan.

Pintu kamar pasien terbuka, dan Darson melangkah masuk dengan langkah cepat. "Apa yang kamu lakukan?" tanyanya, nada khawatir terdengar jelas.

Gracia menoleh, wajahnya menunjukkan keteguhan. "Aku tidak ingin tinggal lama di sini. Lagi pula, aku masih hidup," jawabnya dengan tegas, suaranya tidak menunjukkan keraguan.

Darson menghela napas, menyadari bahwa tidak ada gunanya membujuknya lebih lama. "Baiklah, kalau ini yang kamu mau," jawabnya sambil mengangguk.

Darson membawa Gracia ke rumahnya, berjalan melalui pintu depan dengan langkah mantap. Zanella yang tengah duduk di ruang tamu, langsung berdiri dan menatap Gracia dengan pandangan tajam, hampir tidak percaya bahwa suaminya bisa membawa wanita lain pulang ke rumah mereka.

"Siapa dia?" tanya Zanella dengan tatapan sinis dan menahan emosi yang membara di dalam dadanya.

Darson menatap Zanella tanpa ragu. "Namanya adalah Gracia. Dia adalah kekasihku. Mulai hari ini Gracia akan tinggal di sini. Jangan mencari masalah dengannya!" jawabnya dengan tegas, suaranya menggema di ruangan itu.

Zanella meradang, suaranya bergetar karena marah. "Kau membawa selingkuhanmu ke rumah ini? Aku adalah istrimu dan masih hidup. Dia berasal dari kelab malam mana? Apakah pel*cur kelas kakap atau kelas bawah?" tanyanya dengan nada penuh hinaan.

Tanpa peringatan, sebuah tamparan keras mendarat di wajah Zanella. Tamparan yang dilakukan oleh Gracia tanpa kata-kata, membuat suasana semakin mencekam.

Zanella terdiam sejenak, terkejut oleh tindakan yang tak terduga itu.Gracia menatap Zanella dengan tatapan dingin. "Kalaupun aku adalah pelacur, setidaknya aku dibayar mahal oleh suamimu," ujarnya dengan nada mengejek, tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut atau malu.

1
yuning
pertahankan apa yang harus diperjuangkan dokter
Al Vian
hancurkan Darson buat menderita
Lisa Halik
hancurkan darson
Bu Kus
bagus Nic hancurkan Darso Nic biar gak bisa berbuat jahat terus.lanjut makasih
Sarce Ketti
lanjut
Lisa Halik
tunggu saja darson
Roslina Bangun
mantap...lanjut
Sarce Ketti
lanjut
Sarce Ketti
lanjutkan
Nugraha Ningsih
Luar biasa
Yunix Pratama
semakin seru Thor ceritamu...👍
wiemay
darson gak nyerah2 ya
Bu Kus
kalo tahu siapa sebenarnya Nic Darso apa masih mau macam macam
Jax Maxll
Greget rasanya dengan sikap Darson, Salut dengan Pemikiran Bijak Nic masih memikirkan Mental Max. semangat thor untuk cerita selanjutnya 💪
Elli romlah
tambah seru nihh ...sematt tourr
Retno Palupi
hati hati Grace, dia manusia yang kejam dan kasar
Lisa Halik
nik sebenarnya sapa
Indah Darma Indah
bagus max . walaupun papa nic gak ada tp kmu bisa melindungiama mu dari orang jahat.jangn jngn nic Pakat nya lebih tinggi dari polisi lainnya
Nabil abshor
lanjuuut dooong,,,,,,
Iqnesya🥰
cepat hancurkan kesombongan si darson itu enek aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!