Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27: Hanya Bertanya Saja
Malam harinya Kendrick mengantar Grace pulang setelah acara makan malam selesai. Sejak acara makan malam, Grace tidak berbicara padanya. Kendrick yakin wanita itu sedang marah. Bahkan ia tak segan-segan menunjukkan ekspresi wajah marahnya.
Mobil milik Kendrick berhenti di depan gedung apartemen Grace. Pria itu tampak menarik nafas dalam-dalam, memberanikan diri untuk bicara pada Grace.
"Gra__" Kendrick mengatupkan bibirnya saat melihat Grace membuka pintu dan keluar. Dengan buru-buru, Kendrick melepaskan sabuk pengamannya lalu menyusul Grace.
"Grace, jangan marah. Ku pikir mereka tidak akan serius. Saat itu aku hanya asal bicara saja karena tidak tega melihat grandpa yang terlihat sedih," kata Kendrick meraih tangan Grace. Grace menatap tangannya yang sedang digenggam Kendrick.
"Maaf.." Kendrick melepaskan tangannya.
"Kau membuatku dalam masalah Mr. Walton," kata Grace menatap dingin pria itu.
"Sekarang bagaimana? Keluargamu sepertinya sangat serius Ken. Mereka bahkan bertanya soal pernikahan. Akh..sial, seharusnya sejak awal aku menolak ajakanmu," ujar Grace frustasi ingin sekali meluapkan amarahnya pada pria itu.
"Memangnya kamu tidak mau jadi kekasihku?" tanya Kendrick refleks membuat Grace terperanjat.
"Si..siapa yang mau jadi kekasihmu? Kamu bukan tipeku," balas Grace kaku.
"Aku hanya bertanya saja," balasnya santai.
"Lalu tipemu yang seperti apa? Bukankah aku sempurna?" ujar Kendrick dengan penuh percaya diri. Grace mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa pria itu menggodanya sementara dia punya kekasih.
"Ya kamu sempurna, tapi sayangnya sudah punya kekasih," kata Grace refleks menutup mulutnya. Kenapa mulutnya tidak bisa dijaga.
"Bagaimana kalau aku putuskan saja hubungan kami dan kita bisa bersama," balas Kendrick membuat Grace membulatkan matanya. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan. Apa maksudnya dia akan mengakhiri hubungannya dengan kekasihnya itu karena dirinya.
"Astaga Ken, cukup bercandanya. Kamu semakin membuatku pusing," kata Grace geram menghentakkan kakinya karena kesal.
"Bagaimana kalau kekasihmu sampai tahu. Ya Tuhan... aku tidak terlibat lebih jauh lagi Ken. Kamu harus mengakhiri ini. Katakan pada mereka jika aku bukan kekasihmu," sebab ia tak berani mengatakan yang sebenarnya. Kakek dan nenek Kendrick sangat baik. Grace takut, mereka akan membencinya karena sudah membohongi mereka.
"Ku harap kamu mengatakan yang sebenarnya dan kenalkan kekasihmu pada mereka. Terima kasih sudah mengantarku," ujar Grace tegas lalu pergi karena tidak ingin mendengar penjelasan dari pria itu.
"Aku sudah mengenalkanmu tadi Grace," kata Kendrick tertawa membuat Grace memutar tubuhnya.
"Jangan gila Ken. Malam ini jujurlah pada mereka," ujar Grace pergi.
******
Sudah dua hari sejak Grace datang ke rumah kakek Kendrick. Pria itu belum mengabarinya hingga saat ini. Grace berharap Kendrick sudah mengatakan kebenaran tentang hubungan mereka. Grace tidak ingin masalah ini berlanjut.
Grace mengambil ponselnya, ia mencari kontak Kendrick berniat untuk menghubunginya, memastikan apakah pria itu sudah melakukan apa yang dimintanya.
"Ah sial.. kenapa aku harus menghubunginya. Aku masih kesal dan marah dengan pria itu," gumam Grace menaruh kembali ponselnya di meja kerjanya. Grace melihat jam tangannya. Waktunya untuk istirahat dan makan siang. Grace melirik Ellen yang masih berkutat dengan laptopnya.
"Ell, makan di luar yuk.." ajak Grace. Ellen menoleh pada Grace.
"Maaf Grace aku tidak bisa, Regan memintaku untuk makan siang bersama," ujar Ellen menolak ajakan Grace.
"Ya sudah kalau begitu, aku sendiri saja," ucap Grace merapikan meja kerjanya. Jena dan Bella juga belum kembali dari New York.
Grace memarkirkan mobilnya di depan Cafe, mengambil dompetnya lalu ke luar.
"Grace.." panggil dua orang wanita membuat Grace menghentikan langkahnya. Grace memutar tubuhnya dan melihat Helena bersama Elodie. Grace membeku di tempatnya. Kedua wanita itu datang menghampirinya. Keduanya terlihat stylist dengan warna baju yang senada meskipun mereka sudah tua sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Grace menelan ludahnya dengan susah payah. Kepalanya diisi pikiran-pikiran negatif. Mungkin saja, Kendrick sudah mengatakan kebenarannya. Grace harus siap menerima makian dari mereka. Setidaknya ia tidak akan terlibat dalam masalah lagi.
belum lagi dia dah jadi bekas selingkuhan, dah pernah tidur bersama sampai hampir punya anak...idiiii jijik gw, helena juga dah umurnya stengah abad dah cukuplah hidup dengan pernikahannya. kalo dah tua sdh tdk peduli namanya menikah lagi, mending sendiri dah punya anak dan cucu. kagak sepi" amat hidup.
selingkuh itu penyakit. kgk ada obatnya.
simon emng gak bisa dimaafkan. kalo misalnya tuh selingkuhan gak kegguguran..apa iya simon tdk meninggalkannya?
kgk lah!
pengusaha kok bodoh gitu😌
lah si Aron juga, harusnya dia belajar dari hubungan ayahnya dengan ibunya dulu , gimana akhirnya bercerai apakah karena selingkuh atau masalah lain. harusnya dia belajar dari legalana ayahnya pd Paulina dan kejadian dia bermain belakang yang katanya dijebak sama sekretarisnya..dan menyalahkan ayahnya dan bersikap seperti Ken baru bener,😌
latar belakangnya emng dunia barat. tapi percuma aja kalo wanita utamanya selalu yang ori. lagian sdh ada Alena sebagai karakter untuk pria satu anak kenapa Grace juga harus rasanya perbedaan itu disayangkan untuk karakter wanita lain. seperti teman" Grace mereka sdh pd berbeda untukendapatkan pasangan ..lah si Grace dengan Alena malah sama. kalau Alena si wajar ya namanya pria beristri pasti punya anak..lah Kendrick, harusnya gak usah😒 gw jadi agak gak mood lagi bacanya😪