PESONA DUDA TAMPAN

Tolong hentikan Bryan kamu apa-apan sih ini nggak pantas,kamu harus ingat kita ini ipar apa yang pernah kita lewati bersama tolong kamu lupakan saja"Entah dorongan dari mana Bryan menyatakan cintanya pada Kesha dengan harapan perasaannya selama ini akan di balas oleh sang pujaan hati

Namun tanggapan Kesha benar-benar di luar nalar,Kesha juga merasakan hal yang sama pada Bryan lelaki itu mampu membuat hatinya yang seolah tertutup dengan cinta kembali membuka gembok untuk pria lainnya.

Keduanya larut dalam asrama sampai suatu suatu waktu mereka pulang dari nonton berdua di lapangan alun-alun kota itu Kesha merasa sedikit kelelahan dan tertidur di dalam mobil,Bryan yang juga merasakan hal yang sama kelelahan memutuskan membawa Kesha untuk nginap di hotel dekat tempat mereka karena cuaca yang tak memungkinkan juga untuk membawa pulang Kesha ke rumahnya di karenakan jarak yang cukup jauh dari tempat mereka

Setelah berputar-putar hampir setengah jam mencari tempat yang cocok untuk mereka istrahat sejenak akhirnya Bryan menemukan sebuah hotel yang cukup nyaman dan sedikit jauh keramaian tapi tetap nyaman

refleks mendorong bahu Bryan untuk menjauh darinya

"Lalu apa masalahnya kalau kamu itu kakak iparku?kita kan bisa main cantik,bisa senang-senang di belakang kak Rival"maju selangkah membuat bulu kuduk Kesha kembali berdiri

Tak lama terdengar bunyi klakson mobil di depan garasi itu menandakan bahwa David sudah pulang dari

"Syukurlah Bryan nggak sampai macam-macam dan kelewatan,bisa gawat aku kalau sampai mas David tahu aku dan Bryan punya hubungan asmara masa lalu di belakangnya jauh sebelum kenal dirinya"Kesha hanya bisa membatin dengan apa saja yang baru terjadi

POV kesha dan Bryan

Hari itu Kesha tanpa sengaja bertemu kembali dengan Bryan di taman entah kebetulan yang tak di sengaja,mereka berdua nyaman untuk saling bertukar cerita pikiran atau pun ketawa bersama melepas jenuh disampingnya Kesha merasa begitu nyaman setelah kepergian ibu dan kedua adiknya dalam waktu yang bersamaan Kesha bak kaca yang hancur dan tak dapat di satukan lagi,entah kenapa bagai malaikat penyelamat Bryan muncul mewarnai hari-hari kesha yang sempat tertutup kabut perlahan-lahan kembali bersinar

Seiring berjalannya waktu seusai pulang kerja mereka sering bertemu walau hanya sekedar jajan somay atau minum pop ice hal itu di lakukan Bryan semata-mata bukan tanpa alasan,dia hanya tak ingin Kesha merasa minder dengan dirinya jika tahu siapa Bryan sebenarnya,selain itu dia juga ingin menguji kekuatan cinta Kesha apakah dia wanita yang materialistis seperti kebanyakan wanita lain pada umunya ,namun kenyataan sesuai dengan apa yang di harapkan Bryan Kesha adalah wanita yang sederhana secantik wajah dan perilakunya.

Lambat lain dalam waktu sebulan Bryan merasa getaran cinta di hatinya terus tumbuh besar bersama perasaannya pada Kesha ,gadis itu satu dari sekian gadis yang bisa menaklukkan hatinya yang dingin dan sekeras Es batu .Namun sekuat-kuatnya perasaannya Bryan tetaplah lelaki yang berpegang teguh pada prinsipnya tak akan memulai percintaan jika karirnya belum matang,dia mulai merasa di lema entah harus menyatakan perasaannya pada wanita yang di cintainya itu atau kah akan terlambat dan tidak sama sekali.

Entah dorongan dari mana Bryan menyatakan cintanya pada kesha dengan harapan perasaannya selama ini akan di balas oleh sang pujaan hati

Namun tanggapan Kesha benar-benar di luar nalar,Kesha juga merasakan hal yang sama pada Bryan lelaki itu mampu membuat hatinya yang seolah tertutup dengan cinta kembali membuka gembok untuk pria lainnya.

Keduanya larut dalam asrama sampai suatu suatu waktu mereka pulang dari nonton berdua di lapangan alun-alun kota itu Kesha merasa sedikit kelelahan dan tertidur di dalam mobil,Bryan yang juga merasakan hal yang sama kelelahan memutuskan membawa Kesha untuk nginap di hotel dekat tempat mereka karena cuaca yang tak memungkinkan juga untuk membawa pulang Kesha ke rumahnya di karenakan jarak yang cukup jauh dari tempat mereka

Setelah berputar-putar hampir setengah jam mencari tempat yang cocok untuk mereka istrahat sejenak akhirnya Bryan menemukan sebuah hotel yang cukup nyaman dan sedikit jauh keramaian tapi tetap nyaman