Mempunyai Bos yang super galak, jutek, nyebelin dan kampret banget mungkin tak pernah terpikirkan oleh Safea Alexander apalagi harus terjebak dalam menjalankan pernikahan terpaksa pada kesepakatan?Berawal dari Safea Alexander yang tak sengaja mengetahui rahasia Bosnya yang bernama Lucas Dirgantara itu, kini dirinya harus berakhir menjadi istri dari Tuan Lucas.
Ini adalah cerita sekretaris konyol dalam menghadapi Bos nya yang galak. Rasanya udah jatuh ke timpa tangga pula. Dapatkan Safea bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Ajak Makan Siang
Safea sendiri sebenarnya bingung dengan sifat Bosnya yang mudah berubah-ubah, terkadang baik, terkadang lagi galak. Bosnya itu membuat Safea pusing saja, lebih baik ia mencari sesuatu untuk menenangkan diri lebih dulu.
"Eh, Safea mukamu kenapa lagi?" tanya Bisma.
"Itu si Pak Bos ngeselin banget, Bis." jawab Safea sambil duduk di hadapannya Bisma.
"Kayak gak tahu Pak Lucas saja. Dia itu memang sukanya begitu."
"Kamu sama Bunga mah enak, meskipun kita sama - sama sekertaris Pak Lucas tapi kenapa hanya aku yang paling sering sibuk dan sering di panggil Pak Lucas ke ruang kerjanya ya? Sedangkan Pak Alex yang notabenenya adalah Asisten pribadinya saja sepertinya jadwalnya tidak terlalu padat di bandingkan denganku." ucap Safea meluapkan segala keluhannya.
"Yang sabar ya, Safea."
"Ya tapi kan kadang kesel juga, Bis. Apalagi Pak Lucas itu kadang baik dan kadang juga galak. Ihh nyebelin."
"Hati - hari Safea, nanti benci mu itu bisa berubah menjadi cinta loh?" komentar Bisma sambil tertawa.
"Mana bisa sih, Bis? Sampai kapan pun itu gak bakalan pernah terjadi deh." ucap Safea yang membalas tawa sahabatnya.
"Ya bisalah. Karena benci dan cinta itu cuma beda tipis."
"Lah kalau kamu apa kabar? Percuma kamu punya muka ganteng juga tapi gak laku?"
"Nah itu dia. Karena belum ada yang cocok." jawab Bisma tersenyum. Ya, sebenarnya beberapa wanita hampir meleleh saat melihat Bisma tersenyum.
Hampir setengah jam Bisma dan Safea mengobrol bersama. Safea pun pamit terlebih dahulu karena harus menghadiri meeting. Saat di perjalanan menuju ke ruangan Bosnya Handphone miliknya bergetar dan Safea pun langsung membuka isi pesan dari Bunga, sahabatnya juga yang mengabarkan jika Bunga akan di lamar oleh sang pacar, seketika itu juga moodnya kembali membaik setelah membaca pesan dari sahabatnya itu.
"Akhirnya, sahabat cantikku dilamar juga.Padahal, baru pacaran beberapa bulan saja tapi sudah langsung lamar aja." ucap Safea di depan pintu masuk milik ruangan CEO.
"Siapa yang di lamar." suara bariton dari depan pintu membuat Safea terkejut.
"Hah?" Safea belum juga paham apa yang sedang Bosnya itu bicarakan.
"Sahabat kamu di lamar?" kini Lucas mengubah pertanyaannya.
"Hah? Iya Pak?" jawab Safea pura - pura sibuk dengan tabletnya.
"Kamu gak merasa iri sama dia?" pertanyaan dari Lucas itu sukses membuat Safea menatap ke arah Bosnya.
"Ya enggaklah, Pak orang belum ada pacar? Siapa yang mau lamar saya coba?" jawab Safea sekenanya, karena itulah kenyataannya. Belum ada seorang pria yang mau serius untuk membawanya ke jenjang pernikahan.
"Kalau tiba - tiba ada yang lamar bagaimana?" tanya Lucas yang semakin membuat Safea semakin bingung
"Pak Lucas sehat kan? Tumben sekali nanya kayak gitu? Ehm.. Atau jangan - jangan Pak Lucas mau lamar pacarnya ya?" tanya Safea yang berani memegang dahi Bosnya yang sepertinya normal.
"Ya, saya hanya bertanya." jawab Lucas, sambil menyingkirkan tangan Safea dari dahinya.
"Ah, jadi Pak Lucas mau saya bantu buat bikin acara lamaran itu ya? Kalau begitu, Pak Lucas tenang dan duduk manis saja, biar saya akan mengurusnya. Saya jamin, pacar Pak Lucas pasti akan takjub saat melihat lamaran romantis dari bapak." ucap Safea. "Bagaimana, Pak ?" Safea lanjut bertanya.
"Lama - lama kamu jadi gila, Safea. Siapa juga yang mau melamar." jawabnya sewot dan langsung melangkah pergi menuju ke arah ruangan meeting.
"Jangan sering marah - marah gak jelas Pak Lucas, nanti darah tinggi loh." teriak Safea sambil tertawa kecil.
Lucas dan Safea berjalan masuk beriringan kedalam ruangan meeting. Dan di sana sudah ada beberapa investor yang sudah duduk di kursi mereka masing - masing menunggu kedatangan Lucas dan Safea tentunya.
Setelah itu Safea mulai membuka laptopnya lalu memasangkan flashdisk dan menyambungkan dengan layar yang sudah di siapkan sebelumnya. Safea mulai menjelaskan materi meeting itu sambil menatap satu persatu investor yang ada di sana beserta para sekretarisnya masing - masing.
Semua orang pun mengangguk paham saat mendengar penjelasan dari Safea, termasuk Lucas sendiri dan kini dia semakin di buat tak percaya oleh kinerja menakjubkan dari sekertarisnya itu. Begitu seterusnya hingga semua orang yang ada di sana setuju untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan Asia Group.
"Baiklah kalau begitu, rapat kita sudahi sampai di sini. Selamat siang." Lucas menutup rapat tersebut, lalu mereka semua saling bersalaman hingga satu persatu mulai meninggalkan ruang rapat dan hanya meninggalkan Lucas dan Safea berdua di sana.
"Bagaimana Pak Lucas? Apa presentasi saya tadi mengagumkan?" ucap Safea tersenyum puas pada bos datarnya itu.
"Ya, ya sangat mengagumkan." ucap Lucas.
"Terima kasih Bos atas pujiannya."
"Apa kamu sudah merapikan semuanya?" tanya Lucas yang melihat Safea sudah menata peralatan ruang meeting itu agar rapi kembali.
"Sudah Pak Bos. Tapi saya mau duduk di sini dulu ya, Pak Bos."
"Kenapa?" tanya Lucas bingung
"Dasar bos gak peka, apa salahnya sih beristirahat sebentar. Astaghfirullah, Subhanallah, Allahuakbar. Sabar - sabar Safea." ucap Safea di dalam hati.
"Seperti biasa Pak, kalau habis meeting itu saya capek banget karena berdiri terlalu lama. Biarin saya duduk di sini dulu ya, Pak Bos." jawab Safea dengan ekspresi lesunya.
"Tadinya sih saya mau ngajak kamu makan siang bareng, tapi kayaknya kamu kecapean banget. Ya sudah, gak jadi aja." Lucas mengatakan hal tersebut dengan tersenyum miring, karena ia yakin jika Safea tidak akan menolaknya.
"Siapa juga yang kecapean. Saya sudah gak kecapean lagi, Bos." ucap Safea yang langsung berdiri tegak dari duduknya berjalan menuju kedepan Lucas yang di batasi oleh meja kerja lelaki itu. "Ayo Pak, Pak Lucas tadi mau traktir saya kan?" sambung Safea dengan bersemangat. Lucas sebenarnya tak kuasa untuk menahan tawanya karena sekretaris konyolnya ini. Tapi dia tetap harus menjaga image sebagai bos yang dingin dan galak, maka dari itu Lucas pun berdehem untuk mengubah mimik wajahnya.
"Iya, sebagai hadiah keberhasilan kamu hari ini, saya akan traktir kamu." ucap Lucas setelah itu Lucas beranjak berdiri dari tempat duduknya berjalan keluar yang di ikuti oleh Safea di belakangnya.
Bos dan sekertarisnya itu meninggalkan gedung Asia Group, keduanya masuk kedalam lift untuk bisa sampai di lantai paling bawah, tidak banyak yang mereka temui di bawah karena saat ini adalah jam makan siang maka dari itu seluruh pegawai ada di kantin kantor saat ini.
***
Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih like nya dong untuk author.D
Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen vote nya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai ketinggalan ya.
