NovelToon NovelToon
Benih Twin'S CEO Kejam

Benih Twin'S CEO Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:125.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Karena dipaksa untuk segera memiliki anak, Jovan sang CEO dari perusahaan ternama diam-diam menikah lagi. Dengan kejamnya, dia mengusir Seina selaku istri pertamanya yang dikira mandul. Namun nasib buruk pun menimpa Jovan yang mana istri keduanya mengalami kecelakaan hingga membuatnya keguguran bahkan rahimnya terpaksa harus diangkat demi menyelamatkan nyawa Ghina.

Lima tahun kemudian, Seina yang dikira mandul kembali dengan tiga anak kembar yang memiliki ketampanan mirip Jovan.

“Bunda, Oom itu milip Kakak Jelemy, apa Oom itu Ayah kita?” tanya Jelita, si bungsu.

“Bukan!” elak Seina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manis-Manis Tapi Cadel

“Kalau memang mereka bukan anak kalian, lalu kenapa tadi mereka memanggil Ghina, Mama?” Renata menunjuk Jelita dan Jhansen.

“Tante Gina cendili yang minta, kok.” Timpal Jelita.

“Lucu sekali,” gumam Tuan Robert, jatuh hati melihat Jelita.

“Jadi siapa orang tua kalian?” tanya Tuan Robert.

“Tuh, lumah tinggi itu tempatna Papa Gala kelja, Kakek. Telus Bunda juga kelja di toko sana.” Jhansen menjawab, membuat hati Robert melunak.

“Ma, Pa, mereka anak dari Presdir Ragantara si pemilik bisnis J-Beauty yang mengalahkan produk kecantikan kita.” Jelas Jovan memelas.

“Hihihi... Papa Gala olangna hebat tauu,” tawa Jelita.

“Hebat sekali sampai dia punya anak kembar yang manis seperti kalian,” sambung Robert tersenyum.

“Iya dong, Jelita gitu loh, namana aja dipake melek polodut Papa Gala.” Jhansen bangga mempromosikan merek Gara.

“Ihhh... manis-manis tapi cadel. Lucu deh.” Tuan Robert gemas mencubit pipi mereka.

“Telima kasih, Kakek. Kakek juga kelen! Lambutna bica putih gitu... hihihi....” Tawa Jelita membuat Robert terbahak.

“Iya, cepelti Oom alucald di mobilejenna kakak Jelemy.” Jhansen pun tidak kalah heboh.

“Hm, kakak Jeremy siapa?” tanya Robert dan Jovan serempak.

“Kakak tertua mereka. Mereka masih punya kakak kembar dan namanya Jeremy. Mungkin dia ada pada Ibunya sekarang,” jelas Ghina.

“Kamu sudah ketemu sama Ibu mereka?” tanya Jovan terkejut.

“Iya, Mas.”

Tiba-tiba Renata tersenyum.

“Owalah Ghina, ternyata kamu dekat sama Ibu mereka? Kalau begitu, bisa tidak kamu bilang ke Ibunya buat izinkan Mama bawa mereka pulang ke rumah kita?”

“Untuk apa, Mama?” tanya Jovan dan Robert serempak lagi, bingung, begitu pula Ghina.

“Mama mau main sama mereka. Kalian tidak masalah kan pulang sama Nenek? Nenek ini orangnya baik kok,” kata Renata membujuk si kembar.

“Tapina nanti Bunda caliin kita.” Ragu Jelita.

Renata cemberut sedih dan Jovan berkata ia sendiri yang akan memberitahu Gara keberadaan mereka. Pria itu tak ingin Ibunya menangis, dan ini bisa membuat hubungan Ghina dan Ibunya terjalin baik kembali.

Akhirnya si kembar dibawa pergi dan di saat yang sama Jeremy dibawa pulang oleh Seina yang sudah berbicara pada Asisten Lu.

Sepanjang malam ini, Seina mengurung diri. Tangisannya terdengar dari kamarnya, membuat Jeremy tak tahan.

“Bunda... Bunda... buka pintuna.” Bocah itu di depan pintu, tapi Seina tak merespon, tenggelam dalam kesedihan.

Salwa datang, membujuk Jeremy agar tenang. Tapi Jeremy khawatir pada Ibunya.

“Onty.... Jelemy capek...” Lelah rasanya anak itu mendengar kesedihan Ibunya.

Selagi Salwa menenangkan Jeremy, Vara datang membawa kopi hangat untuk Gara di balkon. Gara terlihat galau.

“Mau kopi, Ga?” Tawar Vara. Gara menoleh dengan tatapan lelah.

Dada Vara berdebar ketika Gara menyandarkan keningnya ke bahu kiri Vara, lalu melingkarkan tangan di perutnya. Vara terdiam, membiarkan tubuhnya menjadi sandaran.

Angin malam tak mampu menghangatkan perasaan Gara dan Seina yang kacau.

“Ck, laki-laki itu emang harus dikasih pelajaran!” kesal Vara dalam hati.

“Mama Gina, boneka Jelita ditaluh mana?” tanya Jelita.

“Untuk malam ini, kalian berdua tidur saja di kamar Mama ya.” Ghina mengambil boneka Jelita.

“Kita nda pulang ke lumahna Bunda kah?” tanya Jhansen takut.

“Kan sudah malam, pulangnya besok saja yah,” kata Ghina tersenyum, membujuk mereka yang menurut sambil menatap Jovan di sofa.

“Mama mau ke toilet dulu, kalian sini ikut Mama cuci tangan dan kaki dulu yuk,” ajak Ghina dan mereka mengikutinya.

Derttt... Derttt…

Dering ponsel mengalihkan perhatian Jovan.

“Halo, Tuan Jovan,” ujar Asisten Lu. Jovan menjawab ketus.

“Dari mana saja kau baru hubungi saya, Asisten Lu?”

“Maafkan saya Tuan, saya sibuk, tapi sekarang sudah tidak. Memangnya kenapa Anda mencari saya?” tanya Asisten Lu.

“Tadi saya mau kau mengawasi Ghina tapi sekarang saya pusing sekali dan bingung harus mengatakan apa padamu,” kata Jovan.

“Mengapa Anda pusing dan bingung?” tanya Asisten Lu menahan tawa.

“Ghina tadi datang membawa dua anaknya Presdir Ragantara dan sekarang mereka ada pada saya. Saya bingung bagaimana caranya menjelaskan hal ini padanya nanti,” tutur Jovan.

“Tuan Jovan, apakah Anda tidak pernah ada keinginan untuk bertemu dengan Nona Seina atau mencari tahu tentangnya sekarang?”

Jovan diam lalu menengok ke kamar mandi.

“Tidak ada, tapi saya punya keinginan untuk bertemu dengan istrinya Gara. Apa kau bisa menemani saya besok, Asisten Lu?” Bohong Jovan.

Rupanya Tuan Jovan belum tahu kalau tiga anak itu adalah anaknya, apakah Nona Ghina belum pernah mengatakannya? batin Pak Lu.

“Baiklah, Anda tinggal hubungi saya saja, Tuan Jovan.” Jovan mengakhiri panggilan.

Jovan menghampiri Ghina yang menyelimuti Jelita dan Jhansen.

“Ghina, kalau mereka tidur di sini, aku tidurnya di mana, sayang?” tanya Jovan.

“Di luar,” jawab Ghina dingin.

“Lah, tapi ini kan kamarku, masa aku tidur di luar? Lebih baik kau pindahkan saja mereka ke kamar tamu.” Protes Jovan.

“Aku bilang di luar ya di luar, Mas!” Sentak Ghina tegas membuat Jovan cemberut lalu keluar ke kamar tamu.

Kemudian, Renata datang.

“Ghina, mana anak-anak itu?” tanya Renata.

“Napa caliin kita, Nek?” tanya Jelita dan Jhansen beranjak duduk.

“Apa yang Mama bawa?” tanya Ghina.

“Susulah, anak-anak seperti mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Makanya Mama bawa susu untuk mereka.” Renata tersenyum meletakkan nampan.

Ghina tersenyum kecil dan merasa bodoh tak memikirkan itu.

“Telima kacih, Nenek!” seru Jelita dan Jhansen sebelum minum susu.

“Enak nggak?” tanya Renata.

“Enak cama manis!” jawab Jelita.

“Ya ampun, kalian imut sekali.” Cubit Renata lalu keluar membawa gelas kosong.

“Mama Gina, itu tadi capana Mama?” tanya Jelita dan Jhansen.

“Itu, mertua Mama tapi juga Nenek kalian.” Jawab Ghina menyelimuti mereka.

“Nenek benelan kita?” tanya mereka.

“Iya, perempuan itu Ibunya Ayah kalian.”

Jelita dan Jhansen terperangah.

“Mama Gina tahu Ayah benelan kita?” Ghina tertawa.

“Iya dong.” Angguk Ghina.

“Ayah di mana? Di mana?”

“Kalian mau banget ya lihat Ayah?” tanya Ghina berbisik.

“Iya, Jencen lindu Ayah.... uda lama kita nda pelnah lihat Ayah. Bunda pacti senang bica liat Ayah ugah.”

“Ayah kita di mana, Mama Gina?” Dua anak itu terus mendesak.

“Baiklah, kalau begitu kalian tidur dulu supaya besok kalian bisa ketemu Ayah.”

“Baik, Tante.”

“Kok Tante?”

“Hehe, baik, Mama.”

Jelita dan Jhansen tertawa cekikan melihat Ghina cemberut. Setelah terlelap, Ghina hendak mengecup kening mereka tapi ada gejolak aneh. Ia tidur terlentang, menatap langit-langit.

Embun bening mengalir dari matanya. Ghina tidak tenang malam ini, terutama karena tubuhnya mulai digerogoti penyakit mematikan.

1
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
Piyah
lanjut jngn di tamatin dong
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
Piyah
jngn di bikin rebet ah
Piyah
lanjutkan ga pake lama
༎ຶP I S C E S༎ຶ: bab baru udh update kk
total 1 replies
Zidhat Al ihsan
aku kurang suka KL seina rujuk Ama Jovan mengingat perbuatannya dulu yg menyakiti seina sangat kejam dan amat sangat menyakitkan
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap, trima ksih sarannya kk, trus ikuti ya ceritanya
total 1 replies
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
༎ຶP I S C E S༎ຶ: sdh dilanjutkan kk /Determined/
total 1 replies
Irmha febyollah
jadi ghina sakit jadi seina juga sakit.
༎ຶP I S C E S༎ຶ: /Sob/ gara-gara Jovan egois tuh, mereka berdua jdi korbannya
total 1 replies
Nora♡~
Tetap💪💪💪thor persatuan semula Seina dan Jovan ya thor... lanjut..
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk, trima kasih supportnya /Determined/
total 1 replies
Piyah
nahbegini kan enak bacanya g rumit gapusing lanjut terus
༎ຶP I S C E S༎ຶ: trima ksih sarannya kk, siap dilanjutkan 💪
total 1 replies
Piyah
jngn ruwet2 pusing
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk
total 1 replies
Piyah
ruwet amcritanya pusing lama2bacanya
༎ຶP I S C E S༎ຶ: 😁😁 sabar kk
total 1 replies
zh4insu
Ya Allah, aku nangis... Kasian si kembar.
Semoga Seina/ Elsha bisa bersatu lagi dengan Jovan, agar anak-anak bisa bahagia bersama orang tua yang lengkap.
zh4insu
Si Jovan gak metong kan kak othor?
Kasian si kembar baru bertemu bapaknya dah mau metong...
༎ຶP I S C E S༎ຶ: tdk smdh itu kk, nyawa Jovan kek kucing punya 9 nyawa 😆 dua nyawanya dh kepake tuh 🤭 ✌️
total 1 replies
Nora♡~
Tetap💪💪💪thor... lanjut..
༎ຶP I S C E S༎ຶ: siap kk, ikuti terus ya cerita triple cadel 😍
total 1 replies
zh4insu
Nyesel kan kamu jovan,,,
zh4insu: Iya kak,,, tapi dy metong gak kak? 😁
༎ຶP I S C E S༎ຶ: nyesel dulu bru sadar tuh Jovan nya 😆
total 2 replies
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
C2nunik987
kalau melihat kebodohan dan kekejaman Jovan aku kesellll tapi klo liat jelita ma jhansen yg lindu ayahnya aku kasian ma triplets 🙈🙈🙈
C2nunik987
😅😅😅😅 elmer yakin bisa miliki bunda Seina dan ternyata bnr kan mama mauren dibalik porak poranda nya keluarga elgard dan Robert 😡😡😡
C2nunik987
mama mauren yg meracuni Elson Krn tau rahasia Elsa msh hdp😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!