NovelToon NovelToon
Jejak seram yang memikat hati

Jejak seram yang memikat hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: khokujan

Di tengah pesta yang belum selesai mereka memutuskan untuk pulang saja. namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, bersamaan dengan itu pandangan dara tertuju pada tasnya,
"ma, mawar itu.." ia terkejut sampai hanya diam dengan mata yang terbelalak melihat bunga itu.
"ting! ting!" suara notif pesan di ponsel dara yang membuatnya makin terkejut, vira yang mendengar itu segera ikut melihat layar ponsel dara.
"i, ini kan.." mereka saling menatap.
tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar bersamaan dengan itu semua lampu juga ikut padam.
"ting! ting! ting!" bunyi notif lagi.
dara dan vira melihat isi pesan yang masuk itu,
"kita harus pulang dara!" ucap vira sambil menarik tangan dara mencari arah keluar dari gedung pesta itu dalam kegelapan ditengah hujan derai yang masih belum juga berhenti.
Apakah isi pesan di ponsel dara? kenapa vira sampai mendesak ingin pulang? ikuti kisah lengkapnya di cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khokujan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Di luar dugaan

Mendengar supir yang berkata demikian dara melihat jam sudah menunjukkan pukul 18.20 malam, melihat keadaan yang seperti ini dara tidak tahu bisa sampai di pesta tepat waktu atau tidak. Ia mencoba membuka maps ke alamat pesta alfan,

"Berlari dari sini hanya 30 menit, daripada aku harus menunggu macet ini yang entah kapan akan selesai.. lebih baik aku jalan saja ke sana.."

ucap dara sambil segera membayar tarif taxi itu.

Ia keluar dari mobil dengan gaun yang indah terlihat beberapa pasang mata tertuju padanya, dara segera melepas sepatunya lalu memegangnya di tangan. Ia mulai berlari sambil mengangkat sedikit gaunnya agar tidak terinjak olehnya, Ia berpikir ini adalah ulang tahun alfan ia tidak boleh terlambat karena ini pesta penting seorang bangsawan.

Dara berhenti di sebuah pertigaan dengan nafas yang tersengal ia membuka ponselnya dan melihat arah lagi di maps,

"ke kiri.."

Dara melihat ke arah kiri terlihat itu sebuah lorong panjang yang sedikit gelap karena lampu jalan yang berkedip.

Dara mundur selangkah ia menggigit jarinya, ada sedikit rasa takut yang muncul dalam dirinya membuat ia diam sejenak berdiri mematung di tempat itu. Tiba-tiba ada seorang nenek tua yang sedang mendorong gerobak barang bekas sambil tergopoh-gopoh, nenek itu berjalan ke arah kiri menuju lorong panjang yang gelap itu. Dara berpikir sejenak kenapa tidak ia menolong nenek itu dan dirinya pun ikut tertolong untuk bisa melewati lorong itu.

Dara segera bergegas karena ia tidak punya banyak waktu lagi untuk menuju ke pesta alfan, ia berlari menghampiri nenek itu dan membantu mendorong gerobaknya.

"Terima kasih nona.."

ucap nenek itu tersenyum kepada dara.

Dara yang melihat itu hanya mengangguk dan mendorong gerobak itu sekuat tenaganya, berjalan ke ujung lorong yang bercahaya terang. sepanjang jalan ke ujung lorong ia melihat banyak orang-orang yang sedang di palak oleh preman yang wajahnya terlihat menyeramkan dan sinis.

Tiba-tiba nenek itu berhenti saat sedikit lagi sampai di ujung lorong,

"sudah.. sampai di sini saja..tempat nenek ada di dalam sini..terima kasih banyak.."

ucap si nenek sambil menunjuk sebuah gang kecil yang tertutup beberapa gerobak.

Dara mengangguk lalu berlari ke arah lorong yang terang, ia melihat ponselnya masih 10 menit lagi untuk sampai di pesta alfan. Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencangnya membuat genangan air di depan dara terciprat ke arahnya membuat gaunnya kotor dan basah.

"bagaimana ini... gaun ku basah.. kotor juga.."

dara sangat kesal namun ia tidak ada waktu untuk mengumpat dan memarahi supir mobil itu.

Dara kembali berjalan ke arah yang di tunjukan maps, dengan nafas yang tersengal dara melihat dari kejauhan sebuah gedung besar yang sangat ramai.

"itu pasti tempatnya.."

dengan gaun yang basah dan kotor dara berlari menuju gedung itu.

Ia berlari dan terus berlari tanpa menghiraukan apapun yang ia lewati menuju gedung itu.

"Brak!"

ia menabrak sesuatu.

"aduh!"

dara terjatuh dan tersungkur tepat di depan gerbang gedung pesta itu.

Dara merasakan sakit di lutut dan pergelangan kakinya, saat ia melihat ponselnya ternyata telapak tangannya pun terluka. Ia berusaha bangkit dari jatuhnya dengan tertatih ia berjalan menuju pintu masuk di ujung jalan lurus dengan karpet merah.

Saat berjalan dara terhenti ia melihat ke arah kedua kakinya yang sudah sangat kotor dan penuh luka, melihat sepatu di sebelah tangannya yang juga kotor karena terkena cipratan genangan air tadi bersamaan dengan gaunnya. Dara memasukkan ponsel ke dalam tas kecilnya dan hendak lanjut berjalan sambil memegang sikunya,

"aduh.. sakit sekali.."

ia melihat sikunya terluka cukup besar karena darah mengalir dari sikunya menetes ke gaunnya.

Dara tidak menghiraukan itu ia hanya terus berjalan perlahan menuju pintu masuk gedung itu untuk menemui alfan.

Saat ia sedang berjalan menuju keramaian pesta di sana, terlihat semua orang mulai menyadari kehadirannya. Semua mata tertuju padanya melihatnya dengan berbagai macam tatapan, ia melihat beberapa wanita kaya memakai gaun gold berjalan mendekatinya.

"berhenti! Kau ini gembel dari mana!? kau lapar ya? oh.. atau haus ya?!"

wanita-wanita itu mulai menghinanya sambil tertawa bersama para tamu yang lain nya.

Karena sedang memegang gelas minuman wanita-wanita itu dengan serempak menumpahkan minuman mereka ke gaun dara yang sudah kotor itu lalu mereka semua tertawa.

Melihat semua orang menertawai dirinya dara hanya tertunduk menangis karena tenaganya sudah habis untuk berlari ke pesta ini.

Datang lagi seorang wanita yang langsung menyiram wajah dara dengan minuman,

"menjijikkan! kelas bawah sepertimu tidak akan bisa menjadi seperti kami!"

Bentak wanita itu sambil menunjuk dahi dara yang terluka. Dara hanya terdiam tertunduk dan menangis melihat dan mendengar semua orang menghina dirinya.

...****************...

Sementara itu, didalam gedung alfan yang gelisah menunggu kedatangan dara terus menatap layar ponselnya berulang kali menelepon dara tapi tidak ada jawaban. Ia gelisah dan khawatir karena wanita yang ia cintai belum juga sampai sementara kabar dari orang-orang nya bahwa di jalan dari arah kos dara. telah terjadi kecelakaan beruntun yang menyebabkan kemacetan yang panjang, kabar itu membuat alfan semakin cemas dan gelisah.

orang tua dan adiknya yang melihat alfan begitu gelisah dan cemas menghampirinya,

"Ada apa nak? apa ada masalah?"

ayahnya bertanya sambil memegang baju alfan yang mondar-mandir dari tadi karena cemas.

"iya kak.. ada apa? kau terlihat sangat cemas?"

ucap adiknya yang juga khawatir melihat kecemasan alfan yang mulai berlebihan.

Tiba-tiba terdengar suara gaduh dari depan gedung, alfan berlari menuju ke sumber kegaduhan itu. terlihat para tamu berkerumun dan terdengar suara tawa wanita-wanita di tengah kerumunan itu, melihat itu alfan langsung terpikir bahwa ada dara di antara tamu-tamu itu. Ia segera masuk ke dalam kerumunan itu, terlihat seorang wanita yang sedang di hina di tengah kerumunan ini.

Alfan melihat gaun wanita itu dan teringat warna gaun itu meskipun telah kotor ia ingat jelas bahwa itu adalah gaun yang ia berikan untuk dara.

Sementara itu dara yang sudah kelelahan matanya mulai berkunang-kunang, pengelihatan nya mulai buram karena terus mendengar hinaan dari wanita-wanita kaya itu.

Alfan terlihat sangat marah dengan semua tamu-tamu itu,

"Hentikan!"

teriak alfan sangat kencang membuat semua orang terkejut dan diam melihat alfan.

"Jauhkan tangan mu dari kekasihku!"

ucap alfan kesal dan penuh dengan emosi menghempas tangan wanita yang sedang memegang tangan dara.

Dara yang mendengar suara keras itu samar-samar melihat sosok alfan menghampirinya, namun kesadarannya sudah hilang dara pingsan dan terjatuh di pelukan alfan.

Alfan segera menggendong dara keluar dari kerumunan itu dan berlari masuk ke dalam gedung.

"ayah! ibu!"

teriak alfan sambil berlari membawa dara masuk.

Ayah, ibu dan adik-adiknya terkejut melihat alfan menggendong seorang wanita sambil berlari masuk.

"Tolong ibu!"

Dengan wajah cemas alfan meminta tolong kepada ibunya, mereka segera membawa dara ke kamar untuk di obati oleh dokter yang ada di rumah alfan itu.

Untuk pertama kalinya keluarganya melihat alfan sangat khawatir dengan seorang wanita yang mereka bahkan tidak mengenal siapa wanita yang di bawa alfan itu.

1
iron angel
suara apa itu/Doubt/
Khokujan: suara apa ya.. 😅🤭

halo kak.. 🥰
ikutin terus update ceritanya nya 🤗
total 1 replies
Bridget
Nangis deh 😭
Khokujan: halo kak..🥰
aduh kenapa nangis..😅🤭

#ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
mr.browniie
Ngakak terus pas baca cerita ini, thor keren banget deh!
Khokujan: halo kak🥰 makasih hihi 🤭
ikutin terus update ceritanya ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!