NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Mereka terus meledek ku dan juga billy, terlebih saat aku menemani billy menghabiskan makanan yang aku siapkan.

"alhamdulillah, kenyang juga nih an. Makasih loh ya?" kata billy. Aku pun menganggukan kepala sebagai jawaban.

"jadi gimana nak billy, apa kamu tetap akan melamar ana dalam waktu dekat ini?" tanya bapak membuatku dan juga mama terkejut dengan pertanyaan bapak yang terlalu tiba-tiba.

"bapak kenapa menanyakan itu sekarang sih, kan masih ada hari besok-besok pak" kata mama menjawab.

"ehm, gapapa bu. Insyaallah iya pak saya akan melamar ana dalam waktu dekat, saya juga sudah membicarakan semua nya pada keluarga tante saya di rumah. Dan insyallah mereka akan datang minggu depan kerumah ini pak" kata billy membuat dada ku berdebar kencang.

"tapi nak billy, ibu rasa ini terlalu cepat. Maafkan bapak kalau terkesan memaksa, nak billy bisa tunda waktu nya sehingga masih banyak waktu untuk berpikir" kata mama yang langsung mendapat pelototan tajam dari bapak.

"tidak, kata siapa ini terlalu capat. Justru memang harus lebih cepat agar tidak menimbulkan fitnah, mama tau kan kalau sedari dulu bapak gak suka kalau anak bapak itu berpacaran. Jadi sekarang, apa salahnya kalau bapak minta anak bapak menikah dalam waktu cepat untuk menghindari itu" kata bapak yang kekeh dengan keputusannya.

"tapi pak, anak kita masih muda. Mungkin itu yang dinamakan cinta monyet, bapak harus faham. Sedari kemarin mama hanya diam, tapi kali ini mama seperti harus ikut berbicara, karna bapak terlalu memaksa anak-anak" kata mama.

"mama, udah ma. Ana gapapa kok, insyallah ana akan menjalani nya bersama billy. Mama gak usah khawatir" kata ku menenangkan mama.

"nah, dengar sendiri kan apa kata anak kamu ma. Sudahlah gapapa, lagian bapak udah bilang kan. Gak perlu memikirkan kondisi keuangan rumah, karna rumah ini masih ada bapak sebagai kepala keluarga nya" jawab bapak membuat mama terdiam dan memalingkan wajah.

"terserah bapak aja lah kalau begitu" jawab mama dengan nada kesal.

"begitu lebih baik, dan lebih baik lagi mama diam" kata bapak.

"maaf ya bu, pak kalau saya malah membuat keributan. Tapi saya janji, saya gak akan membuat ana berhenti berbakti pada kalian. Saya akan tetap izinkan ana mengurus adik-adiknya pak, bu" kata billy dengan raut wajah menyesal.

"gapapa nak billy, bapak juga terimakasih kalau kamu masih memperbolehkan ana berbakti pada orangtuanya. Tapi ingat ya ana, ketika kamu sudah menikah nanti suami mu yang utama" kata bapak.

"iyaa pak, ana ngerti" jawabku dengan kepala menunduk.

"bagus kalau begitu, untuk acara lamarannya kalian bicarakan aja nanti. Biar bisa di persiapkan dari sekarang, karna waktu minggu depan itu cepat" kata bapak membuatku dan juga billy menganggukan kepala.

"bapak mau ke masjid dulu, sebentar lagi mau adzan maghrib. Apa kamu mau ikut nak billy?" tanya bapak.

"iyaa pak, billy ikut" jawab billy setelah menoleh ke arahku.

bapak dan billy pun langsung menuju masjid yang tak jauh dari rumah.

Aku pun menghampiri mama yang berada di dapur membereskan bekas sisa acara nayla yang masih terlihat berantakan.

"udah lah ma, gak usah marah-marah lagi. Lagian ana bakalan tetep bantuin mama kok untuk sekolah adik-adik, ana gak bakalan keluar dari kerjaan ma. Billy juga udah oke kok kalau ana tetep kerja setelah menikah nanti" kata ku menenangkan mama.

"bukan itu yang mama khawairkan ana, mama cuma gak mau kamu melewati masa remaja kamu seharusnya kamu bisa bersenang-senang dengan teman-teman tapi kamu malah harus memikirkan masalah rumah tangga" kata mama membuatku terdiam.

"berrumah tangga itu gak seenak yang kamu lihat ana, gak seistimewa apa yang kamu bayangkan. Akan ada banyak kerikil yang akan datang dalam kehidupan kalian kedepannya nanti, makanya mama pengen kamu mematangkan kesiapan mental kamu untuk berumah tangga" lanjut mama.

"tapi ini kan baru lamaran ma, belum akan lanjut kejenjang berikutnya. Ana masih akan menunggu sekitar satu tahun lagi untuk sekalian mendapatkan surat izin nikah kan agar gak di anggap nikah dibawah umur" kataku pada mama.

"mama hanya khawatir ana, itu yang jadi beban pikiran mama melepas kamu" kata mama dengan helaan nafas yang terasa sangat berat.

"mama doa kan saja ana agar rumah tangga ana sakinah mawaddah dan warahmah, bukannya itu tujuan menikah?" kataku yang langsung di angguki oleh mama.

"yaudah yuk sholat, itu udah adzan" kata mama, aku pun bergegas memngambil air wudhu bergantian dengan mama dan juga nayla. Kedua adikku yang lain, ntah mereka kemana.

Setelah selesai sholat maghrib, kami pun duduk bersantai dihalaman rumah dengan suasana ramai ditambah dengan adanya rizky dan juga anaknya yang menambah ramai suasana.

"mbak, lu kan minggu depan mau lamaran nih. Gimana kalau kita siapin pernah pernik nya dari sekarang?" tanya rizky.

"pernak pernik apa? Kan cuma lamaran, masa pakai pernak pernik sih" kataku melirik billy yang juga mengangkat kedua bahu nya.

"yaa jelas pakai lah, kaya tenda terus dekorasi gitu mbak. Btw mas, apa yang dateng bakalan banyak? Kalau banyak nanti kita sewa dekorasi sederhana aja, itu kan banyak di ig yang harga 2/3jutaan itu" kata rizky dengan lancarnya.

"het itu mulut lancar amat ngomong jutaan kaya gak difilter, dri pada kaya begitu mendingan di rumah aja ya bil ya. Bikin dekorasi sendiri pakai bunga, atau beli pernak pernik kaya ulangtahun nayla tadi. banyak juga kok di online" kataku membuat rizky terkekeh.

"hehehe kirain gitu mbak, lagian sama aja kali mbak pengeluarannya. Paling cuma beda dikitlah" kata rizky.

"ck, ngga usah mewah-mewah lah ky. Yang penting nanti acaranya berjalan lancar, iyakan mas?" kataku memanggilnya mas untuk pertama kali dihadapannya.

Billy yang mendengar aku menyebutnya dengan kata mas pun terbengong, kemudian tersenyum dan menganggukan kepala.

"iyaaa, tapi ide rizky gak gapapa juga sayang. Kamu bisa gunakan yang aku berikan kemarin untuk membuat acara yang kamu mau, insyallah itu cukup sampai acara nikahan nanti" kata billy membuat rizky terkejut.

"nah tuh kan, berarti lu udah ngasih biaya sama mbak ana ya mas?" tanya rizky yang langsung mendapat anggukan kepala dari billy.

"nah itu udah dikasih mbak, apa yang harus di khawatirkan lagi? Gapapa kan mas bil kalau sewa dekorasi, tenang aja nanti rizky yang urus semuanya" kata rizky membuatku memutar bola mata malas.

"maaf ya mas, bukan ana menolak. Cuma ana belum pantas menggunakan uang itu, kita kan belum sah sebagai suami istri. Lebih baik ana mulai pakai nanti kalau kita sudah sah" kataku pada mas billy dihadapan rizky.

"yaa gapapa dong sayang, itu mas kasih kamu memang untuk acara kita kok. Kalau masalah isi nya, kamu tenang aja. Insyallah sampai nanti kita menikah pasti akan cukup sayang" kata mas billy.

"tapi mas, nanti gimana kalau mas mau beli seserahan dan lainnya?" tanyaku pada mas billy.

"kalau untuk itu kamu tenang aja sayang, mas bakalan kasihkan uang itu ke kamu. Nanti kamu yang akan belanja kan, jadi ketika H-1 kamu bisa suruh antarkan barang seserahan itu kerumah tante" kata mas billy kembali membuatku membulatkan mata.

"ta tapi mas? Ana gak enak sama tante kalau begitu, siapa tau nanti tante mau memilihkan sendiri barang seserahan untuk ana" kataku menutup mulut.

"yasudah kamu atur aja gimana nya, yang pasti kamu bisa gunakan atm itu untuk membayarnya ya sayang. Kamu bisa ajak tante buat membeli semua keperluan kita nanti" kata mas billy. Aku pun tersenyum dan menganggukan kepala mendengar perkataan lelaki di sebelah ku itu, lelaki dewasa yang sangat mengerti apa yang aku mau.

"iyaa mas, nanti aku akan pergi sama tante aja kalau untuk seserahan." kataku pada akhirnya.

"kalau untuk mas kawin, lo minta apa mbak?" tanya rizky. Aku dan billy pun saling pandang, kemudian aku menggidikkan bahu pertanda tak tau harus menjawab apa.

"harus dipikirin dari sekarang mbak, karna itu mas kawin loh. Tapi kalau boleh gue saran sih ya mendingan mas logam mulia itu loh, kan harganya pasti bakalan melonjak" kata rizky membuatku dan juga billy saling pandang.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!