NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu Ega lagi.

“Hai Gina…” Kata Richi dan Aldi secara bersamaan.

“Ga, ini cewek yang itu tuh?” Kata Richi menyindir.

“Cewek yang nginap di apartemenmu waktu lalu kan?!” Sambung Aldi.

“Iya, Gina yang beberapa hari lalu nginap di apartemenku.” Jawab Ega.

“Wahh… Ga, bener-bener yah kamu?! Cantik-cantik gini kok bisa di tabrak sama kamu sih? Emang mata loe kemana sih men?” sindir Aldi usil.

“Apaan sih guyss? Itu udah berlalu yah.” Ega malu.

Gina hanya bisa tersenyum mendengarkan perbincangan mereka.

“Iya Di, jangan ungkit-ungkit masa lalu dong!” Belah Richi.

“Iya deh, Gina, senang berkenalan denganmu, semoga kita bisa jadi teman yah.” Kata Aldi dengan senyuman terbaiknya.

“Senang juga bisa kenalan dengan kalian, jadinya aku punya teman.” Balas Gina.

“Emangnya temanmu yang kemarin itu ke mana?” sambar Richi.

“Dia sudah kembali duluan.” Kata Gina sedih mengingat Randy yang meninggalkannya sendirian.

“Oh yah kebetulan dong kalau gitu.” Kata Richi lagi.

“Kebetulan apa sih?” kata Aldi dengan nada usil.

“Kebetulan ketemu kita Aaallldddiiii.” Balas Richi. “Iya kan Ega?” Richi menaik turunkan keningnya.

“Ahh, iyaaa…” Ega yang sejak tadi diam saja tiba-tiba bersuara karena kaget mendengar namanya disebutkan.

“Kalau gitu kamu jalan bareng ma kita aja yah?!” kata Richi menawari.

“Makasi untuk tawarannya, tapi kayaknya aku mau langsung balik ke Manado.” Kata Gina.

“Wah kebetulan banget dong.” Sambung Aldi sambil melirik-lirik ke arah Ega.

“Iya Gin, aku juga mau balik ke Manado besok. Gimana kalau kita kembali bareng aja? Kamu uda beli tiket belum?” Tanya Ega yang mengerti arah pembicaraan Aldi.

“Boleh juga. Aku sih belum beli tiket. Tadi rencana kembali ke penginapan dulu baru beli tiketnya.” Jawab Gina cetus.

“Kalau gitu kamu tenang saja, nanti aku yang urus.” Kata Aldi.

“Benar Gin, nanti Aldi yang ngatur masalah tiket. Kamu tenang saja.” Jelas Richi.

“Baiklah.” Gina menyetejui perkataan mereka.

“Kamu nginap aja lagi di apartemen yah?” tanya Ega dengan hati-hati.

“Ehheemmm…” Richi dan Aldi berdehem.

“Boleh juga sih, tapi aku harus ke penginapanku dulu untuk mengambil barang-barangku di sana.”  Kata Gina polos.

“Ciieee, cieeee?!” Aldi dan Richi usil.

“Masalah barang-barangmu nanti aku yang urus, kamu tenang saja!” Kata Richi menawarkan diri.

“Tapi?!” Gina merasa keberatan.

“Tidak apa-apa Gin, dia uda biasa kok.” Kata Aldi.

Gina menatap ke arah Ega menunggu tanggapan pria itu yang kebanyakan diam.

“Bener Gin, biar nanti mereka berdua yang ngurus semuanya, kamu tenang saja. Mereka adalah orang yang bisa diandalkan.” Ega membenarkan semua perkataan Aldi dan Richi.

“Yah sudah, aku nurut saja.” Kata Gina yang kemudian mengundang tawa dari Aldi dan Richi karena usil.

“Bener-bener banget yah si Ega, nih orang kebanyakan nurut.” Bisik Richi pada Aldi.

“Rugi banget kalau dia menyia-nyiakan cewek ini lagi.” Balas Aldi berbisik pada Richi.

Beberapa saat kemudian mereka akhirnya terdiam karena tidak ada pembicaraan yang mereka bicarakan, mereka berbaris di anjungan kapal menikmati pemandangan di sepanjang penyebrangan melintasi Gonzalu Beach, mulai dari Ega, Aldi, Richi kemudian Gina.

“Gina, maafkan aku atas kejadian tadi yah?” Bisik Richi hati-hati.

“Kejadian tadi? Kejadian apa yah?” Tanya Gina bingung.

“Yang tadi tuh waktu mau naik ke atas kapal, aku menyambarmu dan membuatmu terjatuh. Maaf yah?!” kata Richi lagi.

“Udahlah Richi, itu bukan seratus persen kesalahanmu, aku juga salah karena tidak hati-hati. Jadi kamu tidak perlu minta maaf.” Jelas Gina.

“Tapi kan?!” Richi memaksa untuk meminta maaf.

“Baiklah kalau kamu memaksa, aku Cuma mau bilang sama kamu kalau aku sudah maafin kamu sejak tadi.” Kata Gina lagi.

“Jadi aku sudah di maafin?” Richi sedikit histeris, yang tadinya mereka berdua berbicara secara bisi-bisik, kini suaranya agak keras sehingga bisa di dengar Aldi dan Ega.

“Dimaafin apanya sih?” Tanya Aldi kepoh.

“Mau tau aja urusan orang deh!” Bentak Richi yang bukannya membuat Aldi takut malah lebih menertawakan dirinya.

Gina yang tidak mau turut campur dengan pembicaraan kedua pria itu lebih memilih duduk di kursi yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri diikuti oleh Ega dari belakang.

“Richi apa sih yang harus Gina maafin dari kamu? Sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian? Bukannya tadi kalian baru dikenalin sama si Ega?” Tanya Aldi yang masi saja kepoh.

“Kamu tidak lihat yah tadi kalau aku menabrak Gina sampai terjatuh bahkan barang bawaannya hampir terjatuh kelaut?” Jawab Richi sedikit emosi.

“Ohh gitu?! Kirain apa.” Kata Aldi puas mendapat jawaban yang pasti dari Richi.

“Kenapa? Emang kamu maunya gimana?” Richi yang kini tidak puas dengan perlakuan Aldi.

“Ngga ah, aku cuma mikirnya kalau kalian berdua pura-pura aja tidak kenal tadi dan sebelumnya mungkin saja kamu pernah melakukan kesalahan besar ke Gina tapi tidak di ketahui Ega.” Jelas Aldi polos sesuai yang ada di pikirannya.

“Sembarang banget ngomongnya!” bentak Richi.

Sementara Richi dan Aldi sibuk dengan pembicaraan mereka, Gina dan Ega pun sibuk dengan masalah diantara mereka.

“Gina? Ngapain?” Ega membuka pembicaraan di antara mereka karena sejak beberapa menit mereka duduk, tidak ada pembicaraan sama sekali dari gadis itu yang hanya menyibukkan diri dengan memainkan game yang ada di Hp miliknya.

“Gina?” Ega berkata dengan sangat lembut sambil menarik tangan Gina yang sedang memegang Hp. “Kok diam aja dari tadi?” Tanya Ega dengan sangat hati-hati ketika Gina menoleh ke arahnya.

“Aku tidak mau bicara denganmu.” Kata Gina dengan tegas.

“Kok galak gitu sih Gin?” Ega masih berusaha membujuk Gina.

“Kamu pembohong, pergi jauh-jauh sana!” Bulir bening di pelupuk mata Gina mulai menunjukan tanda-tanda kalau akan segera keluar dari sumbernya.

“Gina!” Ega menggunakan jari telunjuknya untuk menghapus jejak bulir bening di pelupuk mata Gina yang mulai menetes perlahan.

“Kamu kenapa? Kok nangis gitu dan ngatain aku pembohong?” Ega berkata dengan sangat hati-hati.

Gina bukannya menjawab pertanyaan Ega malah semakin sejadinya menangis.

“Jangan nangis gitu dong, malu dilihat orang loh, lebih baik kamu berhenti menangis dan cerita ke aku!” Kata Ega lembut.

“Kamu tidak perlu membujukku!” Gina menghempaskan tangan Ega yang sedang memegang ke dua pipinya.

“Gina kok gitu? Jelasin dong apa yang terjadi biar aku ngerti apa yang kamu maksud!” Ega mulai kehabisan kesabaran menghadapi Gina yang semakin menangis.

“Kenapa hari itu kamu tidak datang? Katanya kamu akan menungguku di sana tapi kenapa kamu tidak menepati janji, padahal kamu yang meminta aku untuk datang ke sana kan? Kamu yang menulisnya dalam surat, benar kan? Benar kan Ega? Tapi kenapa?” Gina semakin menangis sambil memukul-mukul Ega yang berusaha membujuknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!