NovelToon NovelToon
DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.

kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.

Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.

sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DA-8

Guntur dan juga para wanita lainnya menatap tepian hutan. Mereka menantikan kedua pemuda yang tadinya berniat mencari air minum, tetapi tak kunjung tiba.

"Kang, kemana mereka, mengapa lama sekali?" tanya Mia yang sedari tadi sudah kehausan.

"Apakah mereka tersesat?" jawabnya dengan lirih. Ia juga mengkhawatirkan keadaan mereka, bagaimanapun sebagai ketua Tim, ia harus dapat memastikan juka para anggotanya dalam kondisi selamat.

"Coba aku susul saja," Andini mencoba ingin memberikan saran.

Guntur merentangkan tangan kanannya. "Jangan, kita tidak mengenali hutan ini, yang ada nantinya kamu juga kesasar, kita tunggu dua menit lagi, jika tak kembali juga, maka aku yang akan mencari mereka, dan kamu tolong awasi yang lainnya," pesan Guntur pada sang bidan.

Wanita muda itu menganggukkan kepalanya dan berdoa agar kedua rekannya yang tadi sedang mencari air segera kembali.

Dari kejauhan tampak dua pemuda tampak berlari sembari membawa dua buah tombak ditangan mereka. Keduanya tampak sangat berantakan sekali, apalagi pakaian Yudi tampak robek.

Syahfitri dan Nadira bangkit dari duduknya, lalu ikut menyambut kedua pemuda yang tampak sangat mengenaskan itu.

Mereka tercengang melihat kondisi sahabatnya, terlebih ada beberapa luka dibagian tubuh mereka.

"Apa yang terjadi pada kalian? Mengapa membawa tombak, darimana kalian mendapatkannya?" cecar Emy dengan rasa penasaran.

Guntur membimbing keduanya untuk segera duduk, sedangkan pria yang tadi mereka tolong tampak duduk sedikit menjauh dari mereka.

"Ceritanya nanti saja, ayo kita makan dulu, daging rusanya sudah hampir dingin," saran Guntur. Ia merasakan ada sesuatu yang tidak baik sedang terjadi, dan pulau ini banyak menyimpan rahasia.

"Apakah harus makan dulu?" Syahfitri menyela, sebab ia tak sabar ingin mendengar kisah terlambatnya dua pemuda itu.

"Kita harus mengisi perut, karena semuanya butuh energi," jawab Guntur, lalu mengajak mereka untuk makan.

Karena mereka sudah sangat lapar, akhirnya mereka makan dengan lahap.

Mia mengambil tabung bambu berisi air yang didiikat dipinggang Darmadi, sebab ia sangat haus sedsri tadi.

Ia meneguknya dengan begitu dahaga. "Mia, tinggalin yang lainnya," pesan Guntur.

Gadis itu menganggukkan kepalanya. Ia melihat isi tabung itu masih tersisa banyak, dan mencoba meneguknya sedikit lagi, lalu melihat kembali isinya, dan ia merasa bingung, karena isinya masih tetap sama, tidak berkurang sedikitpun.

Ia memberikannya pada Indira yang saat ini juga meminta tabung tersebut. Gadis itu meneguknya. Setelah merasa cukup, Mia merampasnya, lalu memeriksa isinya, dan tindakan itu hampir membuat kesalah fahaman diantara keduanya.

"Apaan, Sih-Mia? Sabar, donk!" celetuk Indira sedikit kesal.

Mia tak menggubris omelan sahabatnya, ia kembali memeriksa isi tabung tersebut, dan membuat yang lainnya merasa bingung dengan tindakan gadis tersebut.

"Darimana kau mendapatkan tabung ini?" tanya Mia pada Darmadi.

"Emangnya kenapa?" sahut Yudi.

"Airnya tidak pernah habis, meskipun meminumnya terus menerus, seolah ada mata air didalamnya," jelas Mia.

Seketika semuanya terdiam, lalu saling pandang satu sama lainnya.

"Masa sih?" Andini ikut pensaran, lalu mengambil tabung tersebut, dan mencoba meminumnya. Kemudian ia memeriksa isinya, benar saja, isinya tak berkurang, dan rasa airnya begitu sejuk, dapat menghilangkan rasa haus dalam sekejap saja.

Melihat keanehan tersebut, mereka bergantian untuk meminumnya, dan memeriksa isinya, benar saja, semua begitu menakjubkan.

"Kami bertemu wanita cantik yang sangat anggun, dan ia yang memberikannya pada kami," ungkap Darmadi.

Seketika mereka tercengang mendengarnya.

"Itu tandanya ada penghuni lain dipulau ini selain kita," sahut Emy menyela.

Sesaat mereka terdaam.

"Ya, tetapi bukan gadis cantik itu, melainkan suku kanibal," ucap Yudi dengan lirih.

Seketika mereka tercengang. Sungguh kabar ini tak.ingin mereka dengar, sebab ini sangat menakutkan.

Tetapi pria asing yang bersama mereka terlihat sangat pendiam dan ia tak terlihat obrolan, karena memilih menyendiri disudut lain.

"Apakah tombak yang kalian bawa itu berasal dari suku kanibal?" tanya Andini dengan nada penuh selidik kepada Yudi dan Darmadi.

Kedua pemuda itu menganggukkan kepalanya. Sontak saja itu membuat yang lainnya merasa sangat takut.

"Aku belum mau mati, aku belum nikah," rengek Mia dengan wajah ketakutan.

Ketujuh temannya kompak memandanginya. "Bukan kamu saja, kita juga belum nikah!" balas Yudi cepat.

"Jadi kita harus bagaimana? Kita harus keluar dari pulau ini,"Indira menyela.

"kita buat rakit dari kayu atau bambu," saran Emy.

"Tapi pakai apa? Kita tidak punya senjata untuk menebang bambu, masa ia digigit pakai gigi, emangnya Panda-kallle..," sahut Syahfitri.

Darmadi mengeluarkan pisau sangkur dari balik pinggangnya. "Aku punya ini, wanita cantik itu memberikannya padaku," ucap Darmadi.

Seketika mereka memandang pemuda berkepala plontos itu.

"Dari tadi kenapa kalian berdua menyebutnya wanita cantik, emang secantik apa, Sih?" Emy merasa sangat penasaran.

"Cantiknya tidak tergambarkan oleh apapun, bahkan artis juga gak dapat mengalahkan pesonanya," jawab Yudi.

"Eheeem.., kalau buaya darat seperti kamu, sih aku yakin semua pasti kamu sebut cantik, " sahut Andini dengan nada meledek.

"Sudah, sudah..," Guntur mencoba menengahi perdebatan sahabatnya. "Intinya wanita cantik itu tidak berbahaya bagi kita, hanya saja kita harus waspada juga terhadap orang asing," ucap Guntur dengan nada rendah, sembari melirik ke arah pria yang berada dibawah pohon bakau.

Mereka mulai mengerti dan mencoba waspada, meskipun tidak mengenal, tetapi tempat ini sungguh tidak aman bagi mereka.

"Kita sebaiknya malam ini tidur diatas pohon dan tepatnya didahan. Kita tidak tahu bahaya apa yang mengincar kita, dan kita bergantian berjaga untuk memastikan tetap aman hingga besok, dan nanti aku bersama Andini dan Mia akan mencari rumpun bambu, untuk kuta jadikan rakit agar dapat kembali pulang," ucap Guntur, memberikan intruksi.

"Kalian berdua beristirahatlah, dan untuk serta Emy serya Indira tolong buatkan ramuan daun senduduk untuk mengeringkan luka mereka, dan siapkan tempat tidur dengan menandai batang pohon yang beranting aman untuk ditempati," pesan Guntur lagi.

Kedua gadis itu menganggukan kepalanya. Mereka harus bekerjasama untuk dapat keluar dari pulau ini dengan selamat.

Guntur meminjam pisau sangkur milik Darmadi. Ia dan dua wanita yang tadi sempat ia pilih berjalan menyusuri tepi pantai. Ia berharap ada rumpun bambu yang tumbuh dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mereka menyeberangi lautan dan.kembali pulang.

Srrrrreeek....

Terdengar suara gemerisik dari balik semak. Ketiganya berhenti, untuk memastikan apa yang terjadi. "Apa itu?" tanya Mia dengan lirih.

Mereka memandang ke arah semak, tetapi perlahan senyap, dan mereka kembali melanjutkan perjalanan. Sepeninggalan ketiganya. Tampak seekor Ular Berkepala Tiga dengan rupa Manusia yang sangat mengerikan.

Sosok itu menggerakkan ketiga kepalanya dengan juluran lidah yang panjang dan berwarna kehitaman.

1
Susi Akbarini
waahhhh..
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
Siti H: kehabisan ide authornya bun.. sabar ya
total 1 replies
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐢𝐧𝐢
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐨𝐧 𝐥𝐠𝐢.
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
V3
si Asih kmna sich , kok gak nongol-nongol LG ❓❓❓🤔🤔🤔🤔
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
iyavlah.. bang guntur kan bisa tau yg ngga kita tau
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
was was pasti nya ya. serem ih
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
ada apa ya.. kok mencurigakan
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
wiih seru pasti nih
V3
smg ja Edy bisa menyelamatkan semua orang-orang itu , terbebas dr orang-orang kanibal dan cepat keluar dr pulau itu
Heri Wibowo
itu pasti bule pernah masuk kampung makanya tahu buah kecubung
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
masa iya orang barat tau kecubung nieeh di tempat q bukan cuma kecubung hijau hitam pun ada ada yg mauuuuu?
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: udh buat obat mertua q TPI daunya di rebus.. ekekwkkkkk
Ai Emy Ningrum: 🙄🙄 udah dicobain blum tuh kecubung2 nya...💃🏻💃🏻
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
apa iru loa yahhh
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
Tiah Fais
semoga Edy bisa meyelamat kan kedelapan sahabat dan juga Lee dan kawan ny
Susi Akbarini
moga2 edi dapat mengumpulkan lee dan 8 petualang..
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤
V3
lanjutkan kak 😘😘
Ai Emy Ningrum: siyap /Good/
total 1 replies
V3
si Bule rusuh bgt sich 🤦 mo mengantar kan nyawa nya nih
Tiah Fais
lanjut kak
Ai Emy Ningrum
empat biji mana kenyang ,minimal 4 kilogram atuh makan buah loa nya 🤣🤣🤣🤣 🍈🍈🍈🍈
Ai Emy Ningrum: sodara jauh pokok nya mah,ga keitung lah 😹
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: masih sodaraan sama leeleelawar kali yaak dia /Slight/
total 16 replies
Heri Wibowo
lanjut
Siti H: 😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Heri Wibowo
perjuangan darmadi CS belumselesai.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!