NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. Pertemuan tak sengaja

"Selamat malam, calon istriku!" Reynar mengecup bibir Nada.

Tubuh Nada mematung daan tanpa sadar menyentuh bibirnya sendiri. Ia tidak menyangka Reynar akan menciumnya dan itu adalah ciuman pertamanya. Reynar mengulum senyumnya melihat reaksi polos Nada.

"Kenapa malah bengong?masuk dan istirahatlah! aku akan kembali ke rumah pribadiku.Atau kau mau ikut denganku?" Tersenyum menggoda Nada.

"Eh, tidak–tidak tu...mas!saya akan kembali kedalam." Nada masuk ke dalam manaion kembali dengan langkah cepat. Sungguh ia sangat malu.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap tak suka dengan apa yang telah terjadi diantara Nada dan Reynar.

Nada memelankan langkahnya ketika sudah hampir sampai di kamarnya.Namun langkahnya terhenti ketika tiba-tiba saja ada yang memanggilnya.

"Hey, gadis pincang!sepertinya kau terlihat begitu bahagia bisa bersanding dengan om Reynar?Berapa om Rey membayarmu?apa gajimu di club malam itu tidak cukup sampai kau harus menjual diri pada om Rey?dasar J*****!"

Nada begitu geram mendengar ucapan pedas yang keluar dari bibir laki-laki yang menyebalkan itu.

"Jaga ucapanmu, Asen! sungguh kurang ajar sekali berbicara tidak sopan pada calon tantemu sendiri." Nada menatap jengah Asen, ia sebenarnya malas untuk meladeninya.

"Hahh, calon tante kau bilang? siapa juga yang mau punya tante pincang sepertimu? aku rasa om Reynar telah kena peletmu ya?pergi ke dukun mana kau hingga sukses menjebak om ku?" Semakin kurang ajar saja si Asen.

Habis sudah kesabaran Nada, ia mengepal keras kedua tangannya rasanya ingin sekali mendaratkan bogem mentah tepat di mulut nyinyirnya itu.

"Kau kira aku juga sudi memiliki keponakan yang tak punya sopan santun sepertimu.Percaya diri sekali?Kalau mau mengeluh atau pun protes langsung ke om Reynar mu saja! itu pun jika kau memiliki keberanian untuk mengatakannya? ck...dasar bocah manja!"

Nada melenggang pergi dan setelah sampai di depan pintu kamarnya, ia lekas membukanya dan masuk.

Meninggalkan Asen yang masih mematung dengan rasa kesalnya pada Nada.

"Dasar gadis pincang yang tak tahu diri, tunggu dan lihatlah pembalasanku nanti...Nada!?" Dengan amarah yang masih menderanya, Asen menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

Kriettt

"Kak Nada dari mana saja?Sekar takut kalau kakak sampai kenapa-napa.Tadi Sekar lihat ada beberapa orang yang datang dengan mobil mewahnya,apa kakak tahu siapa mereka?" Wajah sang adik terlihat cemas.

Tadi sekar sempat mengintip dari balik jendela kamarnya. Sekar melihat ada 2 mobil mewah memasuki pekarangan.Tapi ia tidak melihat jelas siapa saja orang yang turun dari mobil itu.

"Oh, itu tadi yang datang adalah Tuan Baskara dan nyonya Anindya serta putranya yang bernama Asen."

"Kakak tidak di apa-apa,kan? apa mereka memperlakukan kak Nada dengan baik atau mereka menyakiti kakak?Secara mereka kan orang kaya jadi biasanya sukanya menghina orang kecil seperti kita ini."

Nada menggeleng dan mengusap kepala sang adik.Kemudian naik ke atas tempat tidur merebahkan tubuh lelahnya dan menarik selimut sampai ke lehernya.

"Sudah, jangan berpikir macam-macam! mereka semua baik kok sama kakak.kecuali, laki-laki menyebalkan itu?"

"Menyebalkan?siapa yang sudah berani berbuat jahat pada kakak? apakah salah satu diantara mereka?"

Bukannya ikut tidur, gadis belia itu malah semakin penasaran dengan sosok orang jahat yang telah menyakiti kakak tersayangnya.

"Sudah ah, ayo tidur! besok pagi bisa kesiangan kamu dek? jangan suka berpikiran yang aneh-aneh! percayalah, kakak pasti bisa menjalani semuanya."

"Iya, selamat tidur kak!"

"Selamat tidur adikku sayang!"

Mereka pun akhirnya sama-sama terlelap dan masuk kedunia mimpi masing-masing.

Fajar telah menyingsing, Nada telah bangun sejak subuh tadi.Semula ia ingin membantu para pelayan yang sedang memasak untuk sarapan pagi. Tapi tidak di perbolehkan oleh mereka. Karena mereka tahu kalau Nada adalah calon istri dari Tuan Reynar sang majikan. Otomatis Nada akan menjadi majikan mereka juga.

"Tidak usah nona, ini sudah merupakan tugas kami.Nona istirahat saja! Atau mungkin ada yang nona inginkan?" Seorang pelayan bertanya dengan ramah pada Nada.

"Ah, tidak ada.hmm...apa saya boleh membuat bekal untuk adik saya ke sekolah nanti?"

"Tentu saja boleh nona, silahkan! atau biar kami saja yang akan menyiapkannya untuk adik nona?"

"Tidak perlu, biar saya sendiri saja yang membuatnya."

Setelah bekal untuk Sekar telah siap. Nada pun kembali ke kamarnya untuk membangunkan sang adik.

Ternyata Sekar sudah bangun dan sepertinya sedang mandi.Beberapa menit kemudian Sekar keluar dari kamàr mandi telah rapi dengan seragam sekolahnya.

"Kakak dari mana?"

"Tidak dari mana-mana. Ini kakak tadi habis membuatkan bekal untuk adek! masukkan ke dalam tasmu jangan sampai tertinggal!"

"Siap kak!"

Nada tersenyum melihat tingkah polos adik manisnya itu. Kemudian ia mengambil dompetnya dari dalam tas selempangnya. Mengeluarkan dua lembar uang dua puluh ribuan dan memberikannya pada Sekar.

"Dek ini sangu sama ongkos kamu ke sekolah!hati-hati di jalan!"

Sekar mencium punggung tangan.sang kakak setelah itu bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Assalamuallaikum kak, Sekar berangkat dulu ya!"

"Iya, hati-hati!"

Sementara itu semua anggota keluarga Lugue telah berada di ruang makan untuk sarapan.Nada sebenarnya merasa sungkan untuk ikut bergabung dengan mereka.

Tapi, karena teringat perkataan Reynar yang mengatakan kalau is harus bisa beradaptasi dan membiasakan diri berada bersama yang lainnya karena Nada juga nantinya akan menjadi bagian dari keluarga Lugue.

"Selamat pagi semuanya." Nada tersenyum ramah.

"Selamat pagi Nada, Ayo duduklah! kita sarapan sama-sama ya!" Anindya menyapa Nada sangat lembut dan ramah.

"Iya, terima kasih...nyo–nya Anindya!" Nada gugup tak tahu harus memanggil Anindya dengan sebutan apa?

Anindya mengerutkan keningnya lalu tersenyum melihat kecanggungan Nada.

"Panggil aku mbak saja ya, Alma! karena kamu akan menjadi adikku!"

"Baik...Mb–ak!" Masih merasa canggung.

Sedangkan Grandma Batari hanya terdiam dan menatap datar pada Nada.Tak berapa lama muncul Asen yang berjalan tergesa-gesa.

"Ada apa sih Sen? kelihatannya kamu terburu-buru sekali?"

"Iya nih ma, Asen ada kuliah pagi. Maaf ya ma, pa, grandma.Asen tidak ikut sarapan bersama." Asen menyomot dua potong sandwich lalu melahapnya sambil berjalan.

Cup

Cup

"Eh...salah?" Setelah mencium mama dan Grandma nya, Asen hampir saja kebablasan ingin mencium Nada.

Jantung Nada hampir saja mau copot, untung saja Asen tersadar akan kekhilafannya. Jika tidak, pastilah bibir s*** itu akan mendarat dengan sempurna di pipi mulusnya.

Berbeda dengaanya, pemuda tampan itu cuek saja dan berlalu pergi begitu saja.

Hari ini Asen tidak membawa mobil, karena memburu waktu maka, ia memutuskan untuk mengendarai motor MV Agusta F4 RR nya.

Di perjalanan ia melihat seorang gadis berseragam SMA tengah berdiri di pinggir jalan.Sepertinya ia tengah menunggu kendaraan umum yang akan lewat.

Cittttt

"Hai, mau berangkat ke sekolah ya? Ayo aku antar! nanti terlambat loh, lihatlah ini sudah hampir waktunya jam masuk,kan?Naiklah! jangan takut aku tidak akan berbuat macam-macam! aku hanya ingin menolongmu agar tidak telat." Asen pun memberi kode agar Gadis itu segera naik.

"Baiklah, terima kasih ya kak!"

"Siapa namamu?"

"Sekar...Sekar Kirana, kak."

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!