NovelToon NovelToon
Kerinduan Di Antara Awan

Kerinduan Di Antara Awan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewa Aksara

Di antara kabut tebal yang melingkupi sebuah kota kecil, terdapat dua insan yang terpisah oleh luka-luka masa lalu dan dinding-dinding yang mereka bangun di sekitar hati mereka. Maya, seorang gadis muda dengan senyum rapuh yang menyembunyikan kesedihan yang tak terucapkan, bertemu dengan Atma, seorang penyair puisi yang membawa beban kesedihan yang sama beratnya.

Dalam taman yang dikelilingi oleh awan mendung, di tempat di mana kesedihan bersarang, keduanya menemukan tempat untuk berbagi cerita-cerita mereka yang penuh dengan rahasia dan rasa sakit. Di antara puisi-puisi yang penuh dengan warna dan keheningan yang menyentuh, Maya dan Atma menemukan cinta di antara kabut-kabut kesedihan.

Namun, cinta mereka tidak datang tanpa rintangan. Bayang-bayang masa lalu yang mengejar mereka, bersama dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik senyuman mereka, menguji ketahanan cinta mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewa Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ungkapan dari hati

“Hasil dari pemeriksaan yang telah kami lakukan mengatakan bahwa Atma lumpuh total dan obat ini memang tidak bisa menyembuhkan penyakit ALS akan tetapi bisa memperpanjang harapan hidup Atma, mohon untuk dimakan sesuai dengan aturan yang telah kami tuliskan, mungkin berat bagi Atma menerima keadaannya, cobalah perlahan mengatakan hal ini kepadanya” ucap dokter diruangannya kepada Maya.

Maya yang mengetahui Atma lumpuh total akan penyakit yang ia idap, ia tak kuasa menahan air matannya, ia menangis diruangan dokter, dokter mencoba menenangkannya, setelah Maya tenang, Maya keluar dari ruangan dokter dan pergi ke ruangan Atma dengan membawa kursi roda yang di berikan oleh Dokter.

Sesampainya diruangan Atma, Maya melihat Atma dengan senyuman dan melambaikan tangannya kepada Maya, Atma selalu ceria walau dihadapkan dengan kondisi yang ia miliki, Maya dan suster membantu Atma untuk duduk di kursi roda “Terimakasih Maya, suster. Maaf telah merepotkan kamu Maya” Ucap lirih Atma.

“Manusia itu saling menolong, jadi jangan berterimakasih kepadaku yah” Ucap Maya sambil menatap Atma.

Mereka berdua pulang dan di bantu oleh penggemar Atma yang baru saja sampai dirumah sakit, Mereka datang untuk melihat kondisi Atma, Mereka mengantarkan Atma kerumahnya dengan mobil salah satu penggemarnya.

Sesampainya dirumah Atma “Selamat datang dikediaman Atma, teman-teman” Ucap Atma yang sedang dituntun oleh maya yang membantu mendorong kursi rodanya, Atma mengajak mereka keruangan penuh dengan puisinya, mereka langsung membaca hasil karya-karya puisi Atma “Bacalah sepuasnya, terimakasih telah membantuku ya” Ucap Atma kepada mereka dengan senyum.

Mereka senang di anggap teman oleh Atma “Kami lah yang harus berterimakasih kepadamu, dengan puisimu yang selalu mewakilkan perasaanku, tanpa kamu sadari aku sudah berniat untuk mengakhiri hidupku sendiri akan tetapi setelah aku membaca puisimu yang seolah menghampiri perasaan yang hampa, puisimu seolah percikan cahaya di ruang kehampaan, terimakasih Atma” Ucap salah satu dari 5 orang penggemarnya.

“Perkenalkan aku Lilia, terimakasih telah menyelamatkan ku dari keputusasaan yang hampir menelanku dan tidak memerdulikanku pada dunia sekitar” Ucap Lilia sambil melangkah kearah Atma.

“Aku juga berterimakasih atas apa yang telah semua yang engkau lakukan kepada kita semua Atma, kau memberikan cahaya harapan untuk semua orang, bagaimana cara membalas semuanya?” Tanya Salah satu dari mereka.

“Caranya, jika kalian menemukan orang yang tersesat akan perjalanannya, dan di tempat itu kalian berada di posisi yang sama, lakukan apa yang harus kalian lakukan, tuntun mereka yang tersesat pada dirinya, jangan biarkan, dengarkan keluh kesahnya, dengarkan dunia hatinya bercerita, tidak masalah jika sebagian hidup kalian di berikan untuk sementara, dan jadikan diri kalian, Aku dan Maya atau orang di luar sana menjadi menjadi pendengar yang baik tanpa mengadu nasib” ucap Atma yang sedang berada di kursi roda.

Maya mendengarkan apa yang Atma dan Teman-teman katakan, sekali lagi pembicaraan yang membuat hati Maya tersentuh, dengan kondisi Atma yang seperti ini, ia masih bisa menjadi cahaya, cahaya dari hati Atma tidak akan pernah redup akan konsisi apa yang sedang ia jalani sekarang, Maya selalu terpukau akan apa yang dilakukan oleh Atma, ia tidak menjadikan dirinya sebagai cahaya, tapi kegelapan dalam hati menjadikannya cahaya sementara hingga cahaya itu redup.

Kehidupan akan terus berjalan dan pergantian cahaya akan selalu terjadi, dimana ada kegelapan di situ akan ada cahaya yang akan menerangi kegelapan itu, tidak semua manusia yang akan menerima apa yang terjadi pada manusia yang terjebak akan dirinya, tidak semua manusia kuat akan tekanan yang diberikan atau permasalahan yang ia terima di dunia, dunia adalah tempatnya belajar dari kesalahan bahkan di hampiri oleh masalah, tergantung manusia bisa menerima, meminta maaf, dan berterimakasih kepada dirinya.

“Atma, aku ingin menanyakan satu hal kepadamu, terbuat dari apa hatimu itu? Kondisi mu yang membuat banyak orang terpuruk, jika itu terjadi padanya, akan tetapi kamu sama sekali tidak, kamu selalu menyebarkan semangat dan senyuman kepada semua orang yang kamu temui, sedangkan diriku, aku selalu menyalahkan keadaan, takdir bahkan diriku” Ujar Maya dalam hati

Atma adalah remaja yang tidak mudah terpuruk oleh kondisi apapun, jika ia terpuruk sekalipun, ia akan menyemangati dirinya sendiri, dan akan berkata “Masih banyak orang yang mungkin lebih parah kondisinya dari aku, dan aku harus bersyukur akan hal ini, dengan keadaanku seperti ini, tidak akan aku biarkan diri ini tenggelam seperti dahulu” Ujarnya dalam hati sambil memandang dirinya di cermin kala itu setelah neneknya meninggal dunia satu bulan yang lalu.

Setelah semuanya pulang kecuali maya yang ingin menjaga Atma, “Maya, aku boleh minta tolong, tidak?” Tanya Atma yang tidak enakkan karena Atma sudah banyak merepotkan Maya.

“Tentu saja boleh” Jawab Maya dengan senyuman

“Bolehkan kamu mengantarkan ku ke taman, aku ingin melihat matahari terbenam, aku sangat merindukan suasana itu bersamamu” Ucap Atma sambil menundukan kepalanya.

“Bersamaku? Baik kalau begitu” Maya yang senang mendengar apa yang Atma ucapkan sehingga dirinya gemetaran dan salah tingkah.

Maya mendorong kursi roda sambil melihat Atma, mereka berdua menelusuri jalan demi jalan, melewati persimpangan dan bejalan di zebra cross, mereka berdua tersenyum tanpa ada beban yang sedang dihadapi, sesampai nya di taman dan mereka langsung ke tempat pohon rindang, mereka melihat botol yang mereka jadikan sebuah perjanjian, senja pun terjadi, langit yang memerah dan ditutupi oleh sedikit awan sebagai penghias langit senja yang indah.

“Atma, langit senjanya indah ya” Ujar Maya yang berdiri di samping Atma.

“Iya, Maya terimakasih telah menemaniku selama aku koma dirumah sakit” Ucap Atma sambil menatap matahari yang setengah tenggelam.

“Dari mana kamu tahu?” Tanya Maya, Maya belum cerita satupun kepada Atma.

“Aku tahu dari suster, waktu kamu di panggil oleh dokter” Jawab Atma.

“Iya, lain kali aku mohon jangan bikin aku khawatir, ceritalah kepadaku, beritahu aku kondisimu” Ucap Maya yang sedikit kesal.

“Iya-iya, Maafkan aku ya, aku belum cerita apa-apa tentang diriku, mulai sekarang aku mau kita saling terbuka dan tidak saling menutupi diri, gimana?” Tanya Atma sambil menatap tangannya.

“Iya, aku akan mencobanya” Jawab Maya yang masih seidkit kesal.

“Udah, sini tangannya, aku ingin menanyakan sesuatu padamu?” Tanya Atma sambil memegang tangan Maya.

“Hmm... Apa?” Tanya balik Maya yang hatinya mulai berdebar dan pipinya yang mulai memerah.

“Aku tahu akan kondisiku yang lumpuh untuk selamanya, aku sudah tahu semuanya, tapi apakah kamu masih mau menemaniku dan membantuku juga?” Tanya Atma yang menatap mata Maya.

“Aku mau” Jawab lirih maya yang menundukan kepalanya.

“Dan satu hal lagi, mau kah kamu menjadi kekasih hatiku? Aku mencintaimu tapi aku tidak berani mengatakannya, apakah kamu berkenan menjadi kekasih hatiku, Maya” Ungkapan Atma yang dari hati.

Maya terdiam dengan ungkapan yang diucapkan oleh Atma, Maya tahu ini sedikit mendadak, hatinya mulai berdebar kencang, Maya menatap mata Atma yang penuh dengan ketulusan hatinya, akan tetapi Maya tidak tahu harus jawab apa, sedangkan Perasaannya itu sama dengan Atma, Maya tahu ini adalah langkah terbaik untuk dirinya, akan tetapi trauma yang pernah di alami Maya sangat pahit, Maya tahu Atma tidak seperti pria yang menggoreskan dan menciptakan trauma dihatinya, Maya menatap kembali Atma dan menundukkan kepalanya kembali, senja yang mulai terbenam memantulkan cahayanya yang sangat indah, burung dilangit berterbangan dilangit, seolah alam menginginkan mereka bersatu.

1
Kana
semoga semua impian terwujud ya 🤗
Kana
bangun atma. ku tabok ya bkin cape nangis kau/Right Bah!/
Kana
pingsan aja biar ga cape 🙃
Kana
lagi kerja aku jgn dibuat nangis bisa? 🥺
Gema: siapa suruh baca di saat kerja wkwkw
total 1 replies
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
Gema: Terimakasih udah mampir yaa
total 1 replies
Kana
😢 ini mah buku diary
Kana
elma😭
Gema: parah elma nya ya
total 1 replies
ATAKOTA_
sangat menyentuh
Gema: terimakasih
total 1 replies
Kana
Ga sabar pengen ketemu kayanya ya🤭
Kana
ciiee 😚
Kana
Jangan makan pedes atma🤨
Gema: hahaha
total 1 replies
Kana
kasian lestari🥀
Gema: Maaf ya wkwkw
total 1 replies
Kana
jahil nya 🤨
Kana
Semangat Nulisnya🥰
Gema
Selamat menikmati perjalanan Atma dan Maya yah
Gema
senyum senyum yah wkwkw
Kana
Senyum2 nah🤭
Kana
Semangat dan Sukses Untuk Novelnya 🌷
Kana
Keren🥰
Gema: makasih sayang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!