Mendadak Jadi Istri Tuan Zephyr

Sekarang Jeff tengah mengerjakan beberapa tugas kantor di ruang rawat inap Aluna, Aluna sudah bangun dari koma nya dan kini tengah memainkan ponselnya setelah memohon-mohon pada Jeff supaya ponselnya di antar.

Jeff menatap lekat Aluna yang sesekali menghela nafas panjang menatap ponselnya, ingatannya tertuju pada kejadian siang tadi saat dirinya berbincang-bincang dengan Ardan.

Flashback On

"Apa saya terlalu keras pada Aluna?" tanya Jeff tiba-tiba membuat Ardan terdiam

"Apa kamu mencintai Aluna?" tanya Ardan balik tetapi kali ini Jeff tidak menjawabnya membuat Ardan menghela nafas berat

"Aku sudah menduganya sobat" kekeh Ardan membuat Jeff menatapnya dengan tatapan bingung hal itu semakin membuat Ardan tertawa terbahak-bahak

"Apa maksudmu Ardan?" tanya Jeff kemudian

"Ayolah sobat" kekeh Ardan

"Aku memang sahabat mu sejak kecil tetapi kita berpisah cukup lama, selama beberapa tahun ini aku sudah mengenal sifat mu seperti apa. Kamu mencintai istri kecilmu itu" ucap Ardan

"Aku bisa melihat tatapan matamu yang menatap penuh cinta Aluna, jangan mengelak lagi!" tekannya saat Jeff akan buka suara

"Saya tidak mencintainya" jawab Jeff acuh membuang muka

"Kamu mengelak lagi!" kekeh Ardan

"Biar ku ingat satu hal, saat Aluna menjebak mu dengan obat itu aku sudah menginterogasinya dan mengancamnya. Dia berkata jika dia hanya memberikan sedikit obat pada kopi mu, ayolah sobatku jangan berbohong" kekeh Ardan membuat Jeff terdiam

"Seharusnya obat itu bisa hilang dengan menggunakan air dingin, bukankah ruangan mu ada kamar mandi dengan fasilitas lengkap? Mengapa kamu mengikuti permainan Aluna saat kamu sadar jika kamu tengah di jebak olehnya?" tanya Ardan membuat Jeff bungkam

"Aku sudah mencari tau kehidupan Aluna saat kamu menyuruhku mencari biodatanya, dia hanyalah anak rumahan yang tau belajar dan belajar. Bahkan kedua orangtuanya tidak perduli padanya, dia hanyalah gadis yang polos yang tidak tau apa itu cinta, wajar saja dia merasa trauma saat kamu menggagahinya dengan brutal malam itu, yang kudengar jika alat vitalnya harus di obati dengan ektra saat itu" lanjut Ardan berbisik saat kalimat terakhir

"Kamu tidak mengelak dan tidak menolaknya saat dia meminta pertanggungjawaban kamu saat dia hamil, ku dengar saat itu dia stres dan hampir saja menggugurkan kandungannya" ucap Ardan membuat Jeff membelalakkan matanya terkejut mendengar perkataan Ardan

"Kamu tidak tau kan? Wajar saja sih, aku mencari tau seperti apa wanita yang dicintai diam-diam oleh sahabat ku sendiri" lanjut Ardan dan lagi-lagi Jeff memilih diam

"Jangan membohongi dirimu lagi sobat, kamu memang mencintai Aluna hanya saja kamu gengsi mengingat usianya baru menginjak 22 tahun sedangkan kamu hampir 30 tahun!" tekan Ardan

"Aku bahkan harus berpura-pura membenci Aluna untuk mengikuti tingkah mu! Padahal kinerja Aluna sangat bagus sebagai asisten ku!" kesal Ardan

"Kadang aku kasian melihatnya selalu di diskriminasi oleh karyawan perusahaan, apalagi wanita di divisinya. Kadang aku juga melihatnya selalu sendirian seperti tidak ada teman, ku dengar teman seangkatannya juga sering menyebarkan rumor mengenai dirinya yang merupakan wanita penghibur setelah tau kamu menikahinya" terang Ardan

"Dengar sobat, Aluna adalah wanita polos dan tidak tau betapa kejamnya dunia ini. Bahkan kamu tau sendiri kemana semua uang yang Aluna pakai, dia di ancam keluarganya supaya di kirim uang tiap bulan. Kasian sekali Aluna, wanita yang malang" ucap Ardan prihatin

"Kamu jangan khawatir soal usia, usia Aluna legal untuk kamu nikahi. Bahkan sebentar lagi kalian akan memiliki anak, mengenai tunangan mu itu tenang saja, aku akan mengurusnya" Ardan menepuk-nepuk pundak Jeff

"Kita tunggu saja tanggal mainnya sebelum semuanya terkuak, tenang saja aku akan selalu menjadi teman sekaligus saudara buatmu. Aku pamit dulu" pamit Ardan pergi meninggalkan Jeff yang masih berpegang dengan pikirannya

Flashback Off

Setelah percakapan itu usai Jeff tersadar jika ucapan Ardan ada benarnya, dia mungkin memang gengsi dan takut untuk mengakui perasaannya pada Aluna mengingat perbedaan usia yang cukup jauh, Jeff berpikir jika Aluna masih minor untuknya padahal Aluna di mata hukum sudah jelas Legal untuk dinikahi.

Jeff tersadar dari pikirannya melihat Aluna yang menghela nafas berat berulangkali dan menatap ponselnya dengan tatapan sedih, Jeff bangkit dari duduknya dan langsung merebut ponsel Aluna.

Mata Jeff melotot melihat banyaknya pesan yang berisikan kata umpatan dan sumpah serapah untuk Aluna, bahkan ada beberapa grup yang berisikan jika Aluna adalah pelakor tingkat tinggi. Sekarang Jeff sadar darimana Aluna mendapatkan tekanan batin yang membuatnya stress berkepanjangan.

Jeff juga melihat sebuah pesan di grup yang berisikan pengancaman dan kata-kata hinaan untuk Aluna, tentu saja pesan itu berasal dari grup kantor divisi pemasaran khusus perempuan.

            ~~

        ALUNA PELAKOR DAN WANITA MURAH**ANN! 🖕🏻

+62082388074145                     Nina Cantik 🥰

Wahh... Dimana pelakor menjijikkan itu sekarang? Sejak tadi di baca aja chat kita. @Aluna💩🐶🐵

+62085266780912               Mikayla Debora💅🏻

Mungkin lagi cari pelanggan baru guys, secara kan @Aluna💩🐶🐵 bawahnya udah gatal pengen di masukin 😂🤣🤣 nongol dong @Aluna💩🐶🐵 pelakor!

+62137235448206    ~Sandra Maharani~

Udah dong guyss.... Kasihan Aluna nya, nanti dia nggak mau cari pelanggan🤣🤣 @Aluna💩🐶🐵.

               ~~

Jeff yang membacanya menahan emosinya melihat kata-kata umpatan dan hinaan untuk Aluna, bahkan Jeff sudah mengeluarkan Aluna dari grup itu tetapi tetap saja nomor Aluna di masukkan dan kemudian Aluna di hina lagi, bahkan mereka juga menyalahkan Aluna yang tidak masuk kerja sehingga mereka di amuk oleh pak Faiz.

Jeff menatap Aluna yang menatapnya dengan tatapan sayu, nampaknya Aluna masih belum pulih total. Jeff ikut duduk di atas tempat tidur Aluna dan menatap Aluna lekat tanpa berkata apa-apa Jeff membungkam mulut Aluna sambil mengarahkan kamera pada keduanya. Setelah kamera mengabadikan momen itu Jeff kembali mencium Aluna, Ardan benar jika Aluna wanita yang polos buktinya Aluna hanya diam dan tidak melakukan apapun selain mencoba melepaskan ciuman mereka, tanpa sadar Jeff tersenyum oleh tingkah istri kecilnya.

Istri kecil? Yeah, Jeff mengakui perasaannya pada Aluna. Ardan benar jika dirinya hanya gengsi karena usianya lebih tua dari Aluna. Mendengar perkataan dan saran Ardan membuatnya sadar jika dia harus menjadikan Aluna seorang ratu mulai dari sekarang.

Setelah merasa cukup puas akhirnya Jeff melepaskan ciumannya dan menatap Aluna lembut, hal itu tentunya membuat Aluna takut.

"A...apa yang kamu lakukan?" tanya Aluna nyaris menangis

"Tidak ada sayang, hanya mencium mu saja" jawab Jeff mengecup pipi Aluna kemudian fokus pada ponsel milik Aluna

Jeff tersenyum bahagia setelah mengirimkan foto hasil jepretannya dan di bawahnya bertuliskan.

"Saya suaminya Aluna dan saya tunggu kalian besok di ruangan saya"

🐺🐺🐺

Semoga kalian suka ya, dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian seperti vote, subscribe, komen dan like ya supaya author tetap semangat buat menulis.

riri-can