NovelToon NovelToon
Kumpulan Cerpen Remaja

Kumpulan Cerpen Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Aliansi Pernikahan / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Seosen 1
Ini cerita kisah kasih Remaja saat masa - masa sekolah.
Setiap Bab yang memiliki judul, itu berarti sudah kisah yang berbeda dengan yang sebelumnya.

Seosen 2
Yang berceritakan kehidupan setelah jenjang sekolah, bisa perkantoran dan pernikahan.

Bisa di lihat dari judul- judulnya di dalam daftar bab.
Dalam seosen ke 2 mungkin bukan cerpen, bisa jadi novel pendek.

Selamat menikmati kisa cinta romantis saat duduk di bangku sekolah dan juga kisah lainnya.

Jangan lupa like, comment dan subribe ya reader.. 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 9

Ketika jam istirahat, Susi mendatangiku. Dia duduk di sampingku dan hanya tinggal kami berdua yang ada di dalam kelas.

"Tia, Aldo minta maaf." susi buka suara.

"Atas apa? Bukankah seharusnya aku yang minta maaf, karena aku dia mengalami kecelakaan."

"Ck, dia mau minta maaf karena kemaren dia ngusir kamu."

"Nggak apa- apa kok, aku tahu dia kemaren belum sadar betul."

"Tia, dia mencintaimu." ucap susi, aku pandangi wajah susi lekat - lekat, takutnya mereka berdua ini kerja sama. Tapi dia hanya mengangguk serius. Ku alihkan lagi pandanganku.

"Tia, mengapa kau tidak mau membantunya bertobat?"

Aku diam saja, "Memangnya orang bertobat harus membutuhkan orang lain ya?"

"Bukan begitu, tapi saat ini perhatiannya tertuju padamu, jadi apa yang kamu suruh dia lakukan pasti dia lakukan."

"Begitu juga temannya bukan, apa kata temannya dia lakukan."

"itu hanya ikut - ikutan Tia, karena saat itu dia tidak memiliki tujuan hidup. Sekarang fokusnya hanya tertuju padamu."

"entalah, aku juga masih bingung." ucapku serba salah.

"Tia, tolonglah bantu dia."

"Kenapa kamu sangat mempromosikannya? Apa kamu menyukainya juga?"

"Sial! Tidaklah, sebenarnya kami itu masih ada hubungan saudara, tapi jauh. Lagi pula dia bukan tipeku."

"hmm, nanti aku lihat" ucapku acuh

Ketika pulang sekolah, aku sengaja pulang paling akhir, otakku lagi blank.

"Neng, kok belum pulang?" aku terkejut saat pak Yono penjaga sekolah datang yang hendak mengunci setiap pintu kelas.

"Eh, bapak, maaf lagi melamun sampe lupa." jawabku gugup, ternyata semua siswa sudah tidak ada lagi di sekolah.

Kemudian aku keluar dari kelas dan berjalan dengan berlahan menuju gerbang sekolah. Di depan gerbang aku masih bingun, pulang kerumah atau mampir ke Rumah sakit ya? Pikirku bercabang dua.

Entah mengapa 2 hari ini isi kepalaku kosong, seperti tidak berisi lagi, suka linglung. Setelah itu aku putuskan ke rumah sakit.

Tidak berapa lama aku tiba di rumah sakit dengan menaiki taxi. Berlahan - lahan aku buka kamar tempat Aldo di rawat. Aku terkejut, ternyata...

"Wah.. Kamu datang juga toh?" sambut Rini, ternyata semua teman - teman Aldo datang menjenguk. Mereka tersenyum menyambutku, aku jadi kikuk. 'Salah waktu pikirku'

"Enggak, cuma mau lihat saja, maaf mengganggu, aku.. Aku kembali duluan ya" ucapku gugup.

"Loh baru datang kok langsung pergi." ucap yang lain. Aldo yang tadi tersenyum mulai diam.

"Maaf, sepertinya kedatanganku tidak di harapkan, maaf" ucapku sambil hendak berbalik.

"Tia..!" tiba - tiba Aldo berteriak memanggil. Aku terperanjat dan masih membelakangi mereka.

"Jangan pernah melangkahkan kakimu keluar dari pintu itu!" ucapnya lagi dengan sedikit teriakan. Dia berusaha hendak turun, tapi di cegah yang lain.

"Do.. Jangan turun! Kakimu belum sembuh." ucap perempuan lain yang terdengar olehku karena aku belum membalikan badanku.

"Tolong kalian keluar semua!" usir Aldo kepada teman temannya.

Satu - satu mereka keluar dari ruangan Aldo.

"Tia.. Berbalik ke sini." ucapnya sedikit melembut. Aku berbalik dan kulihat dia masih duduk di tempat tidur dengan kaki yang menggantung kebawah, dia sepertinya hendak turun.

"Jangan turun" ucapku sambil mengulurkan tangan ingin menangkupnya, takut dia nanti terjatuh malah makin parah, karena aku juga dia begini.

"tolong aku" ucapnya sambil merentangkan tangannya agar aku memapahnya kembali ke ranjang.

Aku mendekat dan memegang tangannya, dia langsung menarikku ke dalam pelukannya.

"Tia, plis.. Jangan menghindariku lagi"

"bukannya kemaren kamu menyuruhku pergi?

1
Dewi Harefa
semangat buatku
S. M yanie
semangat kaka...
Mhila izuna
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!