NovelToon NovelToon
SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI

SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:31.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zainuri I

Kirana Larasati meminta izin cuti karena saudaranya menikah. keesokan harinya saat datang ke pesta pernikahan tanpa sengaja bertemu dengan bos besarnya di kantor. usut punya usut ternyata bos besarnya adalah saudara dari calon iparnya. entah apa yang terjadi, kedua mempelai melarikan diri entah ke mana. kedua keluarga bingung akhirnya mengajukan Kirana untuk menjadi pengantin pengganti. sedangkan dari pihak pria mengajukan bos besar Kirana sebagai pengantinnya.
bagaimana kisah mereka? kepoin di sini SEPASANG PENGANTIN PENGGANTI.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zainuri I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPP 9

"Katamu Kirana baik-baik saja," omel Marisa sambil mengganti kompres. Devian baru menyadari kalau istrinya tengah dikompres oleh mamanya.

"Astaga Dek. Kamu kenapa? Bukannya tadi baik-baik saja?" panik Devian dan langsung menghampiri Kirana.

"Aku akan panggil Steven," ucap Devian lalu mengambil ponselnya.

"Nggak perlu. Papa udah suruh Steven kesini," ucap Cahyo menghentikan jari Devian yang hendak menekan tombol call.

"Bagus deh," lega Devian namun hanya sesaat. Dia kembali khawatir akan keadaan istrinya. Devian kembali duduk di samping istrinya dan menggenggam tangannya. Benar kalau istrinya itu demam. Tangan Devian terasa hangat saat bersentuhan dengan tangan Kirana.

"Dek, bangun sayang. Bukannya tadi hanya tidur. Kenapa jadi begini?" ucap Devian lirih. Matanya sudah memanas melihat istrinya yang tak kunjung bangun.

"Sabar, Nak." Marisa mengelus punggung tangan Devian untuk menenangkannya. Dia tidak tega melihat anaknya seperti itu.

"Hei, sayang. Bangun dong Gek. Katakan pada Mas mana yang sakit," rancau Devian seolah sedang kehilangan separuh jiwanya. Marisa dan Cahyo tidak tega melihat anaknya rapuh seperti itu. Padahal istrinya hanya demam. Bagaimana kalau sesuatu yang lebih parah terjadi pada Kirana? Mungkin Devian akan menggila.

"Kamu yang tenang, Nak. Sebentar lagi Steven datang. Semoga hanya demam biasa," hibur Cahyo agar anaknya lebih tenang.

"Tapi tadi dia nggak apa-apa, Pa," balas Devian. Dia benar-benar khawatir akan keadaan Kirana.

"Makanya kamu berdoa supaya Kirana baik-baik saja," jawab Cahyo seraya mengelus punggung putranya.

"Iya, Dev. Jangan bisanya cuma merengek seperti anak kecil begitu," tambah Marisa seraya mengejek putra tunggalnya.

"His, Mama ini—." Belum juga Devian selesai bicara, bel apartemen berbunyi.

"Itu pasti Steven," ucap Marisa dan berdiri untuk membukakan pintu. Bersamaan dengan itu, terdengar lenguhan dari ranjang.

"Enggh."

Devian langsung memeluk istrinya yang baru saja bangun. Cahyo hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya.

"Sayang, kamu sudah bangun? Kamu membuatku khawatir," ucap Devian bahagia meskipun masih ada kekhawatiran. Namun kelegaan juga merasuki dadanya.

Berbeda dengan Kirana yang membeku dan bingung. Bukan hanya karena pelukan Devian yang tiba-tiba. Namun juga karena panggilan sayang yang keluar dari mulut suaminya.

"Memangnya aku kenapa? Bukannya aku hanya tidur?" tanya Kirana tak menyadari kalau dirinya tidaklah tidur melainkan pingsan. Kirana semakin bingung saat Mama mertuanya datang bersama seorang dokter. Apalagi ditambah dengan wajah-wajah khawatir dari suami juga mertuanya. Memang sih Kirana merasa pusing, namun baginya tidak perlu sampai memanggil dokter. Lebay. Begitulah pemikiran Kirana.

"Kamu sudah sadar, Sayang," girang Marisa dan langsung menghampiri menantunya. Kirana hanya diam karena dirinya benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Stev, cepat periksa menantuku," titah Marisa.

"Menantu?" beo Steven tak percaya.

"Iya. Cepetan. Bingungnya pending aja" omel Marisa. Emang dasarnya emak-emak, ada aja kosa katanya yang nyeleneh. Masak bingung dipending sih? Kendati demikian, Steven menuruti perintah nyonya besar.

"Saya periksa ya, Mbak." Steven meminta izin. Kirana mengangguk saja sebagai jawaban. Dengan hati-hati, Steven memeriksa Kirana. Dahinya mengerut dan memandang Kirana dengan pandangan yang rumit.

"Kenapa, Stev?" tanya Devian yang paham dengan ekspresi dokter pribadi keluarga besarnya. Mendapat pertanyaan dari Devian, Steven menoleh dan memandang Devian dengan rumit juga.

"Boleh aku bertanya kepada istrimu beberapa hal?" ijin Steven karena menghargai dan juga menjaga perasaan Devian.

"Bagaimana, Dek?" tanya Devian meminta pendapat istrinya.

"Boleh," jawab Kirana singkat.

Steven mengangguk dan mengeluarkan catatannya. Dia harus mencatat jawaban Kirana atas pertanyaan yang akan dia tanyakan.

"Baiklah. Saya mulai ya, Nyonya," Kirana hanya mengangguk. Dia telah siap menjawab pertanyaan dari dokter pribadi keluarga suaminya. Devian duduk di samping istrinya dan menemani juga memberi penyemangat. Haduh, lagaknya Devian. Seperti Kirana hendak kemana aja.

"Apa yang anda rasakan saat ini?"

"Sedikit pusing."

"Apakah hal itu sering terjadi?"

"Tidak. Asal tidak ada penyebabnya."

"Apa penyebabnya? Bisa dijelaskan agak rinci?"

"Saya akan merasa pusing setelah terjadi sesuatu di kepala. Misal, jambakan, pukulan atau benturan." Devian terkejut mendengar pengakuan istrinya. Berarti telah terjadi sesuatu pada istrinya tadi di kantor. Devian berdiri dan memandang istrinya.

"Aku keluar sebentar. Nggak apa-apa kan aku tinggal?" Kirana mengangguk.

"Ma, tolong temani Kirana. Dan kau lanjutkan tugasmu," ucap Devian pada Marisa dan Steven. Keduanya kompak mengangguk.

"Bisa kita lanjutkan?" tanya Steven setelah Devian keluar.

"Bisa, Dok."

"Oke. Sudah berapa lama anda merasakan hal seperti itu?"

"Setelah saya kecelakaan."

"Masanya?"

"Sekitar lima tahun yang lalu."

Steven mengangguk mengerti. Saat hendak bicara, Devian masuk.

"Bagus kamu sudah kembali. Dengarkan aku," ucap Steven serius. Kirana merasa agak takut melihat wajah serius Steven. Dia takut ada penyakit serius yang dia derita.

"Aku menyimpulkan bahwa ada trauma pada kepala Nyonya Kirana pasca kecelakaan lima tahun yang lalu." Devian memandang Kirana sendu.

"Trauma, Dok?" tanya Kirana tak percaya.

"Benar Nyonya. Berdasarkan tanya jawab tadi, itu adalah kesimpulan sementara saya," jelas Steven.

"Maksud dokter saya gangguan jiwa?" Kirana masih belum percaya.

"Oh bukan, Nyonya. Pada kasus Nyonya, trauma yang Nyonya alami adalah trauma fisik. Ini berbeda dengan trauma psikologi. Trauma fisik yaitu cindera atau kerusakan pada tubuh akibat benturan, kecelakaan, jatuh, atau tindakan fisik yang menyebabkan nyeri atau gangguan fisik tubuh. Dalam hal ini, trauma yang Nyonya alami ada pada kepala." Semua yang mendengarkan mengangguk dan bernapas lega.

"Apakah bisa disembuhkan?" tanya Kirana lirih. Sejujurnya dia selama ini tidak merasa nyaman karena harus ekstra menjaga kepalanya. Namun siapa sangka malah terjadi peristiwa penjambakan karena cemburu yang tidak mendasar.

"Bisa, Nyonya. Saran saya, Anda melakukan serangkaian tes atau scanner di rumah sakit."

"Bisa jadwalkan, Stev?" pinta Devian. Ia ingin istrinya sembuh dan tidak merasakan sakit lagi.

"Kapan kamu mau?" tantang Steven.

"Lebih cepat lebih baik," ucap Devian mantap.

"Gimana? Kamu setuju kan?" tanya Devian pada Kirana.

"Iya, Mas." Kirana setuju-setuju saja. Toh dia juga yang merasakan sakit.

"Baiklah. Besok aku kabari kalau semua sudah siap." Semua mengangguk mengerti.

"Untuk sementara, tidak usah minum obat yah? Resepnya besok setelah semuanya pasti. Tetap makan dan minum yang cukup," kata Steven sembari memberikan nasehat.

"Terimakasih, Dok," ucap Kirana tulus.

"Ini saya resepkan vitamin saja. Silahkan ditebus di apotek." Steven memberikan lembaran yang bertuliskan resep pada Devian. Setelahnya Steven undur diri diantar oleh Marisa. Tinggal Devian dan Kirana sekarang dikamar.

"Masih pusing?" tanya Devian sarat akan kekhawatiran.

"Sedikit," jawab Kirana.

"Aku ambilkan makan ya?"

"Aku belum masak, Mas," jawab Kirana lirih.

"Papa tadi udah masak," jawab Devian.

"Ha? Yang masak Papa?" kaget Kirana. Devian hanya mengangguk sedangkan Kirana menggelengkan kepala. kemudian dia menatap suaminya lekat. Merasa ditatap, Devian menoleh dan mengukir senyum.

"Kenapa?" tanya Devian lembut.

"Mas bisa masak nggak?" tanya Kirana dengan senyum jahilnya.

"Bi-sa" jawab Devian ragu-ragu. Kirana menahan tawanya hingga tangannya menutupi mulut.

"Kau menertawakan aku?" Devian memicingkan matanya penuh selidik.

"Mana ada," elak Kirana namun tidak bisa meyakinkan Devian. Devian tersenyum devil membuat Kirana waspada.

"Ma-u a-pa?" tanya Kirana terbata-bata dan waspada.

"Mau ini," jawab Devian dan langsung menggelitik pinggang Kirana.

"Ha...Ha...Ha...." Kirana terus tertawa hingga suara minta ampun terdengar oleh Marisa dan Cahyo.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bunda minta maaf karena baru update. Bunda demam kalau lihat HP matanya kerasa panas dan kepala jadi pusing. Alhamdulillah sekarang lebih baik dan bisa update lagi. Makasih atas dukungannya semuanya.

1
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
Eka Bundanedinar
keren deh kirana emang
Eka Bundanedinar
siapa nih musuh nya kepsek itukah yg dendam ke devian krna dipecat
Wati_esha
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Wati_esha
Siapa yang memperhatikan terus menerus keluarga Devian - Kirana?
Wati_esha
Bian si tengil sudah ujian akhir, naik jenjang sekolahnya.
Wati_esha
Kenapa keluarga Huda menolak bersama - sama?
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
Wati_esha
Perkataan teman Bian kok mirip dengan temannya Anton. Anak-anak, masih kecil tapi sudah pandai membully. 😢😢😢😢😢
Wati_esha
Tq update nya.
Wati_esha
☺☺☺☺☺☺☺ Anton ternyata tertutup ya jiwanya.
Amalia Putri
lanjut thor semanggat selamat pagi selamat aktifitas,sehat"terus buat Author dan pembaca semua.
Eka Bundanedinar
semoga hadil kesehatan debian mmbaik dan semoga mnjadi orang tua mereka yg amanah
Wati_esha
Devian mati gaya di hadapan Hasan. 😜
Wati_esha
Apa boleh buat ... kepala sekolah & wali kelas terpaksa dipecat.
Wati_esha
Gila juga ya, Devian ... langsung ambil alih sekolah itu. 😜😜😜
Wati_esha
Kepala sekolah & wali kelas ... 🤦‍♀️🙃
Wati_esha
Tq ya update nya.
Wati_esha
Tq update nya.
Wati_esha
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!