Ibu Untuk Ciara

" Saya terima nikahnya Dhena Lavani Binti Jefri Gunawan dengan Mas kawin tersebut dibayar tunai.. "

" Sah "

" Sah "

" Sah "

" Alhamdulillah "

Ijab kabul telah dilaksanakan, Dhena dan Bisma sudah resmi menjadi suami dan istri sah baik secara agama dan negara.

Dhena yang berbalut kebaya putih duduk bersanding di samping Bisma, Bisma yang terlihat sangat gagah dengan beskap warna senada dengan yang Dhena pakai.

Bulir bening sedikit menetes membasahi pipi Dhena, sesaat setelah Bisma mengucapkan ijab dan kabul, bukan tanpa alasan hatinya sangat campur aduk saat ini, ada rasa bahagia ada rasa yang tidak dapat ia ungkap kan, ia sudah menjadi istri Bisma sekarang.

Sudah pasti ada hak dan kewajiban yang lain, yang harus ia jalankan sebagai istri dan ibu dari Ciara nantinya.

Rona kebahagiaan terpancar dari kedua keluarga, terutama Ciara, ia terlihat sangat bahagia.

Akad nikah dilaksanakan di sebuah masjid yang tidak jauh dari tempat resepsi pernikahan Dhena dan Bisma, untuk akad nikah hanya di hadiri oleh kerabat dekat dari kedua mempelai. Dan para petinggi dari perusahaan Natural Corporindo, termasuk Hani, ia hadir untuk menyaksikan ijab kabul sahabat nya.

Kerabat dekat kedua mempelai mengucapkan selamat kepada Dhena dan Bisma, setelah mengucapkan selamat mereka bersua foto bersama sebagai dokumentasi, sebelum nantinya Dhena dan Bisma akan kembali ke hotel untuk berganti pakaian karena sekitar 3 jam lagi resepsi pernikahan mereka akan dilangsungkan.

...----------------...

Resepsi pernikahan Dhena dan Bisma sangat meriah, hampir seluruh karyawan Natural Corporindo tidak menyangka ternyata Dhena dokter di klinik perusahaan yang akan menjadi istri dari bos mereka.

" Dokter Dhena cantik banget.. MasyaAllah.. " Sari dan Alya histeris saat melihat Dhena sudah memasuki pelaminan.

" Kan.. Aku bilang apa Al.. Pak Bisma sama Dokter Dhena itu pasti ada apa-apa nya, ternyata bener kan.. Seneng deh mereka pasangan yang serasi " ucap Sari.

" Iya bener ya.. sampe gak nyangka " balas Alya.

" Ternyata Hati Pak Bisma berlabuh ke dokter Dhena "

" Bener banget "

" Pantesan Pak Bisma semenjak menggantikan Pak Waluyo irit bicara, ternyata ada calon istrinya di kantor "

Begitulah celotehan para karyawan Natural Corporindo, rekan kerja Dhena pun di klinik, sedikit kaget saat Hani memberikan undangan jika Dhena akan menikah dengan Bisma, yang ternyata atasannya di perusahaan.

Dhena terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya gaun berwarna merah maroon, Bisma sesekali melirik Dhena yang sudah menjadi istrinya sekarang.

" Kamu cantik " bisik Bisma.

Hati Dhena berdegup kencang sangat tidak karuan sesaat mendengar ucapan dari Bisma.

Dhena hanya menoleh sekilas menyunggingkan senyum tipis.

Lalu Dhena dan Bisma kembali menyalami para tamu undangan yang sudah mengantri untuk memberikan ucapan selamat kepada mereka berdua.

" Selamat Pak Bisma dan Dokter Dhena "

" Terima kasih "

" Terima kasih "

" Selamat Pak, Bu "

" Terima kasih "

Ciara yang tidak pernah jauh dari Bisma dan Dhena ikut duduk diantara mereka berdua, Ciara pun menggunakan gaun dengan warna senada seperti yang digunakan Dhena, dengan rambut terurai sedikit diberi aksen kepangan Ciara dengan setia mendampingi Bisma dan Dhena.

Resepsi pernikahan Dhena dan Bisma berjalan dengan lancar, Tepat pukul 4 sore tamu undangan berangsur pulang hingga akhirnya tidak ada lagi tamu yang datang melainkan hanya dua kelurga yang tersisa.

" Aunty... " Alissa mendekati Dhena.

" Alissa sayang sini " Dhena yang sedang duduk di sofa sedang bersiap-siap kembali ke hotel untuk mengganti pakaiannya, ia lalu menggendong Alissa kedalam pangkuannya.

" Aunty cantik banget deh.. Aku dari tadi mau ke aunty tapi susah banyak tamu yang nyalamin aunty " ucap Alissa.

Dhena tertawa begitupun Bisma.

" Iya sayang makasih ya.. "

" Aunty nanti Aunty tinggalnya masih sama Oma gak ? " tanya Alissa.

Dhena menoleh ke arah Bisma.

" Alissa nanti Aunty nya tinggal sama Om, gak apa-apa ya " susul Bisma.

Alissa hanya mengangguk.

Di sisi lain, seorang anak kecil yang terlihat diam, seperti sedang memendam cemburu.

Dhena tersadar ia menoleh ke arah Ciara. Ciara duduk dengan wajah yang tertunduk.

" Sayang kenapa kamu ngantuk ? " tanya Dhena.

Bisma pun menoleh ke arah Ciara.

Ciara menggeleng.

" Ciara kenapa Mas ? " bisik Dhena.

Bisma sedikit mengerutkan dahinya.

" Sayang kenapa ? Sini deket Mami " ucap Dhena.

" Mami gendong siapa ? " tanya Ciara.

Dhena menoleh ke arah Bisma, akhirnya ia mengerti mengapa Ciara bersikap seperti itu.

" Oo ya Mami lupa belum ngenalin, sini kenalin ini Alissa, Alissa keponakan nya Mami, Alissa ayo ini Ciara " Alissa menuruti lalu menyalami Ciara.

Ciara memang belum tahu jika Alissa adalah keponakan Dhena karena saat Ciara ke rumah Dhena, Alissa tidak ada karena sedang ada kegiatan di sekolah nya.

" Alissa " Alissa menyodorkan tangannya.

" Ciara " Ciara menyambut uluran tangan Alissa.

Disaat yang bersamaan Deva ayah dari Alissa menghampiri Dhena dan Bisma

" Alissa kok digendong aunty, kasian loh aunty nya capek " ucap Deva.

" Gak apa-apa Mas, katanya Alissa dari tadi pengen nemuin aku tapi gak jadi karena banyak tamu undangan " ucap Dhena.

" Hmm.. " Deva mengangguk.

" Oya mau balik ke kamar ? " tanya Deva.

" Iya Mas " Jawab Dhena.

Dhena dan Bisma beranjak dari duduknya juga Ciara, mereka bertiga kembali ke kamar hotel dimana barang-barang Dhena dan Bisma masih tersimpan disana.

🌷🌷🌷

Jangan lupa selalu dukung author dengan like, vote dan komen ❤️