NovelToon NovelToon
ISTRI KESAYANGAN RAJA PERANG

ISTRI KESAYANGAN RAJA PERANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Hamil di luar nikah
Popularitas:696k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurul Senggrong

Merleen merupakan seorang mafia. Sudah tidak terhitung banyaknya nyawa yang sudah ia bunuh. Banyak orang yang mengincar nyawanya.

Namun ia meninggal di tangan sang kekasih.

Arwahnya masuk kedalam tubuh seorang putri menteri yang terbuang. Dia dibuang oleh keluarganya karena hamil diluar nikah.

Padahal ia hamil karena jebakan dari kakaknya. Kakaknya tidak terima bahwa ia akan menikah dengan seorang jenderal.

Bukan hanya dibuang oleh keluarga. Gadis itu juga harus merasa sakitnya melihat lelaki yang ia cintai mencintai menikah dengan kakaknya.

Merasa frustasi gadis itu menyeburkan dirinya kedalam aliran sungai dari atas jembatan. Gadis itu pun tewas. Dan tubuhnya diambil alih oleh Merleen.

Empat tahun kemudian ia kembali ke ibu kota. Kedatangannya membuat geger kekaisaran.

Gadis itu membawa anak laki-laki berusia tiga tahun yang begitu mirip dengan Raja Chen. Dialah Raja perang yang terkenal akan kekejaman nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rival bisnis

Li Qin membelikan rumah kosong sebagai tempat untuk Lin Hua memulai usahanya. Dia juga turut membantu mencarikan pegawai untuknya .

Lin Hua dengan senang hati menerimanya. Dia bukanlah orang munafik . Untuk mendapatkan semua itu butuh modal yang cukup besar. Apa salahnya di menerima bantuan dari ibunya.

Namun Lin Hua tidak menerima semua bantuan itu secara cuma-cuma. Dia menganggap Li Qin sebagai investor utama .

Selama usahanya mendapatkan keuntungan, maka Li Qin juga berhak mendapatkan keuntungan itu. Selain itu untuk tahap awal, minyak yang ia produksi akan dipakai untuk memasak di restoran yang dikelola oleh sang ibu dan juga pamannya.

Rumah yang Li Qin beli hanya berjarak lima rumah. Kebetulan pemilik rumah itu pindah ke kota kekaisaran. Sudah dua tahun lebih rumah itu dibiarkan kosong dan tak terawat .

Lin Hua tidak hanya membersihkan rumah itu namun juga merenovasinya. Butuh waktu hingga sebulan sampai rumah itu bisa digunakan.

Selama menunggu rumah itu siap digunakan, Lin Hua tetap memproduksi minyak di rumah sang Paman.

Lin Hua membagikan resep berbagai makanan yang diolah dengan cara di goreng pada Li Qin dan juga Meng Li. Hal itu membuat restoran mereka semakin ramai .

Tidak semua orang mau menerima keberhasilan yang dicapai orang lain. Ada juga orang yang iri dan tidak suka akan keberhasilan itu .

Begitupun yang dirasakan oleh pemilik restoran yang bernama Wang Lee. Wang Lee mempunyai restoran yang tempatnya berjarak satu kilo meter dari restoran yang dikelola oleh Li Qin

Selama ini Wang Lee tidak begitu iri dengan restoran Li Qin. Karena pelanggan yang datang tidak lebih banyak dari pelanggan yang datang ke restoran miliknya.

Namun sejak Li Qin menjual aneka gorengan membuat pelanggannya beralih ke restoran milik Li Qin.

Sebenarnya ada empat restoran yang ditinggalkan oleh orang tua Li Qin. Satu dikelola oleh Li Qin sedang tiga lainya dikelola oleh Meng Li.

Sebenarnya Meng Li berniat membagi menjadi dua. Dua untuknya dan dua untuk Li Qin. Sayangnya Li Qin hanya ingin satu saja.

Wang Lee menyuruh anak buahnya untuk mencari rahasia yang membuat restoran Li Qin menarik pelanggan miliknya.

"Apa yang kamu dapat?" tanya Wang Lee pada mata - mata yang ia kirim.

"Ada resep baru yang mereka kembangkan tuan. Rasanya gurih dan ada kriuk-kriuknya."

"Kamu membawa contohnya?"

"Ini tuan."

Anak buah Wang Lee menunjukan bungkusan yang berisi ayam goreng krispi. Wang lee melongo begitu melihat bentuk dari ayam goreng krispi.

"Ini apa?" tanya Wang lee di tengah keterkejutannya.

"Ayam goreng krispi," jawab anak buah Wang Lee dengan jujur.

"Coba anda rasakan!"

Wang lee mengambil satu ayam krispi dan menggigitnya.

Kres!!!

Mata Wang Lee melotot merasakan ayam goreng itu. Kemudian Wang lee dengan lahap memakannya dengan lahap. Dia mengakui jika rasa ayam krispi itu sangat menggugah selera.

"Kok ayam bisa dimasak seperti ini?" tanya Wang lee heran.

"Maaf tuan. Saya masih belum bisa menemukan resepnya," jawabnya sambil menunduk.

Wang Lee tidak menyalahkan anak buahnya. Tidak mudah mencuri resep dari orang lain.

"Coba kamu dekati pelayan yang bekerja di restoran itu, " usul Wang lee sambil terus makan.

"Baik tuan."

"Pergilah!"

Setelah anak buahnya pergi Wang lee kembali memakan ayam krispi yang tersisa. Sambil memikirkan rencana yang akan ia lakukan kedepannya.

Lin Hua sedang memantau para pegawainya. Ada sekitar dua puluh orang yang bekerja padanya. Semuanya warga yang tinggalnya tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Lin Hua membagi orang-orang itu kedalam tiga bagian. Ada yang bertugas untuk mencari pohon kelapa. Ada yang bertugas untuk memarut kelapa. Dan yang terakhir bertugas untuk mengaduk santan hingga menjadi minyak kelapa.

"Bolehkah saya berbicara sesuatu Nona?" tanya seorang pegawai saat Lin Hua sedang istirahat di gazebo.

"Tentu saja. Katakanlah!"

"Apa minyak ini nantinya akan di kirim khusus untuk restoran Nyonya Li Qin sama tuan Meng Li saja?"

"Tentu saja tidak. Kita juga bisa menjualnya ke pasar atau toko. Kenapa kamu bicara seperti itu?"

"Sebenarnya saya juga mau beli buat istri di rumah," jawab pegawai itu dengan muka memerah. Lin Hua sampai gemas melihatnya.

"Oh, tenang saja. Kamu bisa membeli disini dengan harga diskon."

"Harga diskon?"

"Iya. Misalkan harga minyak satu gelas ini tiga koin tembaga. Setelah mendapatkan diskon kamu bisa membeli dengan harga dua koin tembaga , atau bahkan satu koin tembaga."

"Benarkah?"

"Tentu saja. Hanya saja beli seperlunya saja. Jika kurang kamu bisa beli lagi," jawab Li Hua dengan bijak.

"Terimakasih Nona."

"Sama-sama."

Setelah itu pegawai itu meninggalkan Lin Hua sendiri. Lin Hua tiba-tiba teringat si kembar yang ia tinggal di rumah. Lin Hua pun memutuskan untuk pulang.

Tidak sampai lima menit, telah sampai di rumah. Si kembar langsung berteriak heboh melihat kedatangannya. Mereka meninggalkan mainannya dan merangkak menghampiri Lin Hua.

"Ma ma ma ," panggil Jin Hai yang mulai bisa memanggilnya mama. Lin Hua memang sengaja membiasakan dirinya dipanggil mama.

"Kangen mama ya?"

Lin Hua membawa Jin Hai kedalam gendongannya. Jia Yi pun tak mau kalah. Dia juga ingin di gendong seperti kakaknya.

"Ma ma ma."

"Putri mama juga mau gendong ya?" goda Lin Hua dengan terseyum.

Seolah mengerti dengan ucapan Lin Hua, Jia Yi tersenyum sambil merentangkan tangannya. Dengan senang hati Lin Hua membawanya dalam gendongan.

Jadinya Lin Hua menggendong mereka kanan dan kiri. Nian berniat menggendong salah satu dari mereka. Namun keduanya kompak menolak.

Sepertinya si kembar sudah rindu dengan Lin Hua. Jadi mereka masih ingin bermanja dengannya.

"Apa Jin Hai sama Jia sudah makan, Nian?"

"Sudah Nona. Tapi hanya sedikit," jawab Nian dengan jujur.

Lin Hua sudah memberi makanan pendamping buat Jin Hai dan Jia Yi sejak usianya menginjak enam bulan.

Lin Hua mengajari Nian membuat makanan buat si kembar. Jika dia ada waktu, Lin Hua lebih suka membuatnya sendiri. Namun jika tidak ada, maka Lin Hua memberi kepercayaan buat Nian untuk membuatnya.

"Apa buburnya masih ada?"

"Ada Nona. Apa Nona mau menyuapi tuan dan nona muda sekarang?"

"Tolong ambilkan."

"Baik Nona."

Nian mengambil makanan yang sudah ia persiapkan. Kemudian memberikannya pada Yasmin.

Melihat makanan yang dibawa oleh pengurusnya, Jin Hai dan Jia Yi kompak menekuk wajah mereka. Tentu saja hal itu membuat Lin Hua heran.

Tidak biasanya si kembar menolak untuk disuapi. Biasanya dua duanya akan memakan bubur buatannya dengan lahap.

Lin Hua mengambil satu sendok kecil bubur untuk di suapkan di mulut si kembar. Namun tingkah si kembar membuatnya lagi-lagi heran.

"Kenapa?"

Jin Hai dan Jia Yi menggelengkan kepalanya. Karena penasaran Lin Hua mencicipi bubur buatan Nian.

"Huek...siapa yang tadi membuat bubur ini?"

"Maafkan saya Nona. Tadi tuan dan nona muda tidak mau ditinggal, jadi saya tidak bisa masak sendiri."

"Jadi?"

"Saya meminta Bibi Liu untuk memasaknya."

"Apa di dapur ada buah?"

"Ada nona."

"Kalau begitu haluskan sedikit buah buat mereka."

"Baik Nona."

1
hersita maharani
Luar biasa
Vie Desta
mata air suci kali maksudnya ya?
Lusi Seksi
Luar biasa
Rere Salsa
Kecewa
Rere Salsa
Buruk
Phoobe Pudji
Luar biasa
Elizabeth Bomm
mantap
Sri Puji
Slm othor kmbli lgi bru ktmu novel ini smoga bgus smpe ending krn ni novel yg ke skian x nya 👍👍💪trus brkarya
Dewi Kasinji
ceritanya bagus pake banget
Dewi Kasinji
seneng banget baca cerita yg rajanya setia gini
Dewi Kasinji
ijin baca kak
Nurul Senggrong: Silahkan kak.. terimakasih 🥰🥰🥰
total 1 replies
fani boe
aq suka visualnya
Erika Fata
terima kasih thor utk ceritanya. suka,ngak trllu panjang sprti crta lain tpi seru n asik.. awal dan akhir yg d harapkan/Kiss//Heart/
A&R
/Good//Good//Good//Good//Good/
Erika Fata
cie cie ketemu dg anak2 kembar
Erika Fata
ayahnya lebih dri baik. seorang pangeran/Kiss/
momi
Luar biasa
Estika Utik
bagus, bacanya ngga ngebosenin
Jjlynn Tudin
🤣🤣🤣🤣
muli Yana
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!